Wilayah formal digunakan untuk mengidentifikasi area spesifik yang ditentukan oleh karakteristik, seperti samudra atau benua, sedangkan wilayah fungsional digunakan untuk menentukan area yang berisi jenis layanan, seperti televisi kabel, atau titik pada peta yang merupakan terminal untuk suatu aktivitas, seperti perjalanan atau komunikasi melalui telepon. Misalnya, jika orang melakukan perjalanan antara Jakarta dan Bogor, kedua kota tersebut dapat didefinisikan sebagai kawasan fungsional yang berhubungan satu sama lain. Wilayah fungsional dan formal seringkali saling tumpang tindih. Show
Wilayah formal digunakan untuk menggambarkan wilayah tertentu yang ditentukan oleh ekonomi, sifat fisik, budaya atau pemerintahan. Contoh wilayah formal adalah Indonesia, Pegunungan Alpen Swiss, dan wilayah penanaman jagung di wilayah tertentu. Wilayah-wilayah ini seringkali bersifat konkret dan fisik dengan batas-batas khusus yang membedakannya dari wilayah lain di dunia. Wilayah fungsional ada hanya untuk tujuan entitas tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan listrik dapat mengatur wilayah di seluruh area yang memudahkan mereka untuk melayani area tersebut. Wilayah ini dapat berubah seiring waktu dan seringkali tidak memiliki titik penghalang fisik. Wilayah nodal adalah jenis wilayah fungsional lainnya. Wilayah ini dikhususkan untuk satu wilayah. Mereka terbentuk ketika hubungan antara dua tempat, yang menjadi daerah nodal, diamati. Misalnya, jika 200 orang melakukan perjalanan dari Milwaukee ke Australia setiap tahun, Milwaukee akan menjadi kawasan nodal AS, yang diwakili oleh sebuah titik pada peta dalam hubungan dengan kawasan nodal lain, Australia. Wilayah formal adalah daerah yang dicirikan berdasarkan keseeragaman dan homogenitas tertentu atau sering disebut wilayah seragam. Sedangkan wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Perbedaan
Perbedaan Utama – Wilayah Formal vs Wilayah Fungsional. Wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang dicirikan oleh tingkat kesamaan berdasarkan fitur-fitur tertentu. Wilayah berbeda dengan daerah, wilayah cenderung memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan, seperti pembagian zona waktu,provinsi, hingga desa. Pengertian Wilayah FormalWilayah formal adalah wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman dan homogenitas tertentu atau sering disebut wilayah seragam. Homogenitas dari wilayah formal dapat di tinjau berdasarkan kriteria fisik, alam, atau kriteria sosial budaya. Wilayah formal yang berdasarkan pada kriteria fisik di dasari pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Misalnya, wilayah pegunungan kapur, wilayah pegunungan, atau wilayah vegetasi mangrove. Adapun wilayah formal yang berdasarkan pada kriteria sosial budaya, seperti wilayah industri tekstil, wilayah kesultanan yogyakarta, atau wilayah pertanian. Pengertian Wilayah FungsionalWilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Hubungan antar pusat pada umumnya dicirikan dengan adanya arus transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari setiap wilayah tersebut. Secara umum kota merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam memenuhi kebutuhan penduduk pedesaan di sekitarnya. Demikian pula desa merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam menyokong pemenuhan kebutuhan hidup penduduk kota. Dengan demikian, antara kota dan desa walaupun secara fisik berbeda, namun secara fungsional saling berhubungan. Definisi
Perbedaan Lainnya
KesimpulanDaerah formal dan fungsional keduanya memiliki sistem sosial, budaya dan politik. Wilayah formal adalah area yang diidentifikasi oleh sistem politik dan sosial dan wilayah fungsional adalah area, di mana kita menemukan fungsi tertentu yang terjadi seperti contoh; produksi elektronik, sirkulasi surat kabar, dll. Kedua istilah ini hanyalah definisi buatan untuk memfasilitasi pengaturan dan pertumbuhan satu wilayah tertentu dengan visi mencapai status yang lebih tinggi dalam hal pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya dan politik suatu negara. Dalam keilmuan geografi wilayah, terdapat sebuah sudut pandang untuk memandang suatu wilayah secara komprehensif dan multidimensional. Ilmu tersebut dinamakan geografi regional atau ilmu kewilayahan. Dalam melihat kewilayahan ini, terdapat dua jenis wilayah yang umumnya digunakan oleh ahli geografi. Kedua jenis wilayah tersebut adalah wilayah formal dan wilayah fungsional. Berikut ini akan kita jelaskan lebih dalam mengenai apa sebenarnya kedua wilayah ini, apa saja perbedaan diantara keduanya, serta contoh-contohnya. Wilayah FormalWilayah formal menurut Wardiyatmoko pada dasarnya adalah wilayah yang dicirikan dengan kondisi fisik, biotik, atau sosial tertentu. Umumnya, wilayah-wilayah formal ini dibedakan berdasarkan ciri-ciri fisiknya yang tampak jelas. Karena dibedakan oleh ciri fisik, wilayah formal ini sangat mudah untuk dibedakan. Pembagian wilayah formal ini umumnya cukup jelas sehingga tidak membutuhkan penjelas tambahan untuk memahami delineasi wilayahnya. Pengertian Wilayah FormalBerdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, dapat kita simpulkan bahwa secara umum, pengertian wilayah formal adalah Sebuah wilayah yang dicirikan dengan kondisi fisik, sosial, atau ciri khas lain yang berbeda dengan wilayah disekitarnya. Artinya, wilayah formal merupakan sebuah wilayah spesifik, dengan kondisi tertentu yang spesifik. Sehingga, memiliki batas-batas yang jelas dan mudah dibedakan dengan wilayah sekitarnya. Ciri-ciri Wilayah FormalJika kita coba analisis dari pengertian wilayah formal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang menandai sebuah wilayah formal. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah
Dengan memahami ciri-ciri diatas, kita dapat mengidentifikasi suatu wilayah formal beserta batasan-batasannya. Contoh Wilayah FormalSetelah melihat definisi, dan ciri-ciri wilayah formal diatas, apakah kalian sudah terbayang apa itu wilayah formal dan wilayah apa saja yang termasuk formal? Berikut ini adalah beberapa contoh wilayah yang dikategorikan sebagai wilayah formal beserta penjelasannya mengapa wilayah tersebut tergolong sebagai wilayah formal.
Bagaimana, sudah cukup terbayang kan apa sebenarnya wilayah formal itu. Setelah ini, kita akan coba membahas lebih lanjut mengenai wilayah fungsional. Wilayah FungsionalBerbeda dengan wilayah formal yang memang jelas delineasinya seperti apa, wilayah fungsional memiliki batasan-batasan yang kurang jelas. Hal ini terjadi karena wilayah ini didefinisikan berdasarkan hubungan-hubungan yang terbentuk dengan wilayah lain yang ada disekitarnya. Wilayah fungsional ini juga umumnya berbentuk sejenis titik, yang nantinya terhubung dengan wilayah-wilayah lain. Oleh karena itu, tidak jarang wilayah fungsional disebut sebagai wilayah berbasis nodal atau titik pusat hubungan. Pengertian Wilayah FungsionalBerdasarkan penjelasan diatas, sudah cukup terbayang kan sebenarnya apa itu wilayah fungsional? Dalam tataran geografi perwilayahan, wilayah fungsional pada dasarnya adalah Sebuah wilayah yang mungkin tidak memiliki sifat fisik atau sosial yang sama, namun memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat sehingga kerap dianggap sebagai suatu kesatuan. Artinya adalah, wilayah fungsional ini jauh lebih fleksibel teman-teman delineasinya. Sifat fisiknya tidak harus sama, tetapi yang penting harus terdapat hubungan yang erat antara titik titik (nodes) dalam wilayah tersebut. Umumnya, hubungan yang terjadi ini bersifat timbal balik, artinya saling mempengaruhi dan seharusnya saling menguntungkan pula. Nah, karena dia didasarkan atas hubungan-hubungan, terkadang batasan wilayahnya tidak sejelas wilayah formal. Ciri-ciri Wilayah FungsionalBerdasarkan deskripsi diatas, kita dapat menarik beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh sebuah wilayah fungsional. Berikut adalah ciri khas sebuah wilayah yang dikategorikan sebagai wilayah fungsional
Dengan memahami ciri-ciri tersebut, kita dapat dengan lebih jelas mendefinisikan apakah sebuah wilayah masuk kedalam wilayah fungsional, atau justru merupakan wilayah formal. Contoh Wilayah FungsionalSetelah melihat definisi dan ciri-ciri wilayah fungsional diatas, apakah kalian sudah terbayang apa itu wilayah fungsional dan wilayah apa saja yang termasuk fungsional? Berikut ini adalah beberapa contoh wilayah yang dikategorikan sebagai wilayah fungsional beserta penjelasannya mengapa wilayah tersebut tergolong sebagai wilayah fungsional.
Sudah cukup jelas ya sepertinya berdasarkan contoh diatas, wilayah-wilayah seperti apa saja yang dapat dianggap sebagai wilayah fungsional. Perbedaan Antara Wilayah Fungsional dan FormalNah, kita sudah membahas panjang lebar teman-teman mengenai apa itu wilayah formal-fungsional, serta apa saja ciri-ciri beserta contohnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, kira-kira kalian sudah terbayang belum perbedaan antara kedua jenis wilayah ini? Sudah lah ya, tapi, agar kita bisa sama-sama belajar, kita akan coba sama-sama review mengenai apa saja perbedaan antara wilayah fungsional dan formal.
Nah, sekarang kalian sudah terbayang kan apa sebenarnya perbedaan antara wilayah formal dan wilayah fungsional. Semoga, materi ini dapat mempermudah proses pembelajaran kalian dalam mempelajari geografi perwilayahan dan geografi perkotaan! |