Contoh perusahaan agroindustri yang tepat dalam pemilihan lokasi produksi

Contoh perusahaan agroindustri yang tepat dalam pemilihan lokasi produksi

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Contoh perusahaan agroindustri yang tepat dalam pemilihan lokasi produksi

Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik (industri) serta manajemen operasional yang terkait dengan produksi tentu akan menjadi keputusan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan atau oraganisasi.

Keputusan yang salah ketika memilih lokasi usaha beserta beragam fasilitas produksinya jelas akan berpengaruh besar terhadap investasi yang di tanamkan.

Pemilihan lokasi perusahaan industri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang pada prakteknya akan cenderung berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain menyesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan.

  • Faktor primer – Adalah faktor yang wajib dipenuhi karena jika tidak, maka operasional tidak akan dapat berjalan seperti yang diharapkan.
  • Faktor sekunder – Merupakan faktor yang sebaiknya disediakan dan apabila tidakpun maka operasional masih bisa berjalan meskipun dengan biaya ekstra.

Sebelum memutuskan suatu lokasi yang akan dipilih, perlu untuk mempertimbangkan dan memprediksi apa saja yang akan terjadi di masa depan yang berhubungan dengan perusahaan seperti perencanaan ekspansi, diversifikasi produk, perubahaan market/pasar, perubahaan sumber pasokan, peraturan pemerintah dan lain sebagainya.

Faktor faktor penentuan lokasi pabrik

Berikut ini adalah hal hal yang wajib dipertimbangkan ketika akan memilih lokasi usaha yang strategis khususnya pabrik industri dan manufacturing.

#1 Letak Market (Konsumen)

Menyangkut dengan biaya distribusi serta cost lainnya yang terkait dengan jangkauan pemasaran tentu akan membesar seiring dengan jarak antara lokasi produksi dengan konsumen.

Selain menekan biaya pendistribusian, hal ini juga bertujuan mengurangi resiko kerusakan produk ketika dalam pengangkutan.

Alasan paling rasional yang mendasari pemilihan lokasi pabrik harus dekat dengan konsumen adalah adanya informasi yang lebih cepat diperoleh tentang perilaku konsumen. Baca juga ulasan mengenai membangun bisnis lebih maju dengan mendengar keluhan konsumen.

#2 Pasokan bahan baku

Lokasi yang dekat dengan pemasok bahan baku dan pendukung lainnya jelas akan menjamin stabilitas pasokan serta mengurangi biaya pengiriman bahan untuk produksi.

Kemudian dengan mempertimbangkan pula resiko apabila bahan baku yang dipakai dapat mengalami penyusutan berat dan volume maupun kualitas yang berubah akibat jalur pemasok yang terlalu jauh.

#3 Fasilitas transportasi dan infrastruktur

Tersedia fasilitas transportasi yang mudah dijangkau juga merupakan salah satu pertimbangan penting dalam menentukan lokasi produksi.

Transportasi ini  berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.

Kecepatan transportasi ini akan menjamin pasokan bahan baku serta kebutuhan produksi hingga pendistribusian kepada konsumen bisa berlangsung sesuai target.

Infrastruktur sebaiknya juga tidak luput dari bagian penting yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi industri seperti persediaan air, listrik dan penanganan pengolahan limbah yang aman.

#4 Sumber tenaga kerja dan upah

Mengambil tenaga kerja yang jauh dari area pabrik tentunya akan lebih banyak menimbulkan kendala seperti administrasi ketenagakerjaan serta biaya lainnya.

Sumber tenaga kerja yang tanpa keahlian dan yang memiliki keahlian jelas tidak sepenuhnya bisa di ambil dari satu daerah yang sama.

Untuk itu perlunya mempertimbangkan kapasitas tenaga kerja yang akan digunakan pada aktifitas produksi, apakah sudah cukup bisa terpenuhi dari masyarakat sekitar lokasi pabrik saja atau perlu mendatangkan dari daerah lain khusus untuk tenaga ahlinya.

Hal-hal yang berkaitan dengan upah pekerja harus di analisa dari faktor biaya hidup dan hubungan industri dengan tenaga kerja setempat. Simak juga artikel menarik lainnya tentang strategi dan teori bisnis dalam menentukan upah tenaga kerja

#5 Peraturan pemerintah

Kebijakan dari pemerintah yang menguntungkan tentu saja akan menciptakan suasana yang kondusif bagi aktifitas industri yang bersangkutan.

Adapun beberapa peraturan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan insustri diantaranya seperti perpajakan, standarisasi, ketenagakerjaan dan kebijakan lainnya yang berkaitan dengan keuangan, lingkungan hingga undang undang perdagangan.

Baca juga ulasan terkait tentang kelengkapan dokumen untuk mendirikan usaha serta artikel lainnya mengenai panduan cara melapor pajak tahunan secara online.

#6 Letak geografis (iklim dan alam)

Lokasi alam atau letak geografis yang dalam hal ini erat dengan iklim derah tersebut, tentunya berpengaruh pula pada suhu, kelembaban dan cuaca yang akan sangat menentukan aktifitas produksi dan perilaku masyarakatnya.

Bahkan untuk jenis produk tertentu kualitasnya bisa saja akan sangat dipengaruhi oleh iklim setempat dan menjadi tidak berkualitas lagi jika berada di iklim yang lain.

#7 Layanan pendukung

Beberapa layanan pendukung yang juga berpengaruh kuat terhadap kelancaran aktifitas pabrik diantarnya seperti telekomunikasi, perbankan serta layanan konsultasi sipil lainnya.

Pentingnya mempertimbangkan faktor penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah untuk mendukung keberhasilan perusahaan dalam mencapai target yang di inginkan.

Alternatif pemilihan pabrik baru dapat di ambil dengan alasan apabila industri ini memang pendatang baru yang semuanya memang harus fresh.

Sementara untuk keputusan relokasi pabrik memang bisa di ambil ketika pabrik lama sudah tidak layak untuk memenuhi standard yang diharapkan.

Atau dengan tujuan ekspansi yang didasarkan alasan bahwa fasilitas produksi dirasa sudah ketinggalan, permintaan pasar tumbuh dan berkembang lebih besar daripada kapasitas produksi yang dimiliki, serta apabila fasilitas pendukung (faktor-faktor produksi) tak lagi mencukupi.

Manajemen operasional dan produksi

Pengertian manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain yang terdapat 3 unsur yaitu:

  • Adanya orang lebih dari satu
  • Tujuan yang ingin dicapai
  • Pihak yang bertanggung jawab

Sementara itu untuk manajemen produksi dan operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.

Dengan demikian kesimpulan yang dapat di ambil dari manajemen operasional dan produksi ialah proses pencapaian dalam menciptakan sesuatu dari sumber daya yang ada hingga menjadi atau menghasilkan produk barang maupun jasa.

Oleh: Riesta Devi Kumalasari, SE, MM

Sebelum memulai usaha alangkah baiknya seorang entrepreneur melibatkan konsep marketing mix yang dikenal dengan 4P (product, price, place, promotion) di dalam perenanaan bisnisnya terlebih lagi jika seorang entrepreneur tersebut baru memulai sebuah start up. Fokus pembahasan kali ini adalah pada place yang terkait dengan pemilihan lokasi usaha dalam bisnis. Menurut Kotler (2009) place merupakan segala sesuatu yang menunjukkan berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk agar mudah diperoleh oleh pelanggan dan selalu tersedia bagi pelanggan. Apabila berada dalam kondisi bisnis yang memiliki persaingan ketat, faktor pemilihan lokasi menjadi komponen utama yang penting agar usaha yang dijalankan juga dapat bersaing secara efektif, maka perlu adanya lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan sebuah usaha. Para pengusaha selalu memiliki pertimbangan yang matang mengenai lokasi sebelum membuka usahanya. Tidak menutup kemungkinan bahkan usaha jasa pun juga harus memiliki lokasi yang dekat dengan para pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan agar hubungan dengan para pelanggan dapat terjaga dengan baik.

Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha untuk menarik konsumen dalam rangka mendapatkan keuntungan dan sebaliknya apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan secara otomatis keuntungan maksimal tidak akan dapat dirasakan oleh pengusaha tersebut. Maka, pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkannya. Harding (1978) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi bisnis yaitu lingkungan masyarakat, sumber daya alam, tenaga kerja, kedekatan dengan pasar, fasilitas dan biaya transportasi, tanah untuk ekspansi, dan pembangkit tenaga listrik.

Keputusan penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis bisnis apa yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut. Misalnya saja untuk pengusaha yang memilih lokasinya dekat dengan lokasi industri memiliki strategi untuk meminimalkan biaya operasional perusahaan, sedangkan untuk lokasi dekat dengan gudang para pengusaha memikirkan agar biaya operasional dapat ditekan dan kecepatan pengiriman dapat dimaksimalkan. Di balik penentuan ini terdapat strategi penentuan lokasi yang harus diketahui oleh pemilik usaha dalam rangka memaksimalkan keuntungan pada lokasi mereka di kedepannya. Berbeda jenis perusahaannya maka akan berbeda pula faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi. Sebagai contoh sebuah usaha kuliner yang memilih lokasi dekat dengan pasar, transportasi terjamin, akses jalan mudah sehingga konsumen tidak kesulitan untuk menjangkau tempat kuliner tersebut. Lain halnya dengan perusahaan Es Batu yang lebih mempertimbangkan lokasi dekat dengan tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan sekitar yang banyak dan meminimumkan biaya transportasi karyawan serta memaksimalkan jaringan vendor untuk dijadikan tujuan supply Es Batu.

Referensi :

Harding, H.A. 1978. Manajemen Produksi. Jakarta : Balai Aksara

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemahan oleh Benyamin Molan. Edisi Keduabelas. Jilid 1. Jakarta: Indeks.