Show 20 Agustus 2021 Sebagai umat Islam, mempercayai sifat-sifat Allah SWT merupakan salah satu bentuk ketaatan terhadap kebesaran Allah SWT. Hal tersebut pun sudah tercantum dengan jelas pada rukun iman, yakni rukun iman yang pertama. Allah SWT merupakan zat yang Maha Sempurna dan tiada Tuhan selain Allah SWT. Allah SWT memiliki sifat wajib yang hanya Allah SWT yang memilikinya. Karena itu, Allah SWT tidak mungkin baginya untuk memiliki sifat-sifat mustahil. Terdapat 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu diketahui oleh semua umat Muslim. Apa saja ya, Ma? Berikut Popmama.com telah merangkum 20 sifat mustahil Allah SWT. Ajarkan dan jelaskan kepada si Kecil ya, Ma. 1. AdamSifat mustahil Allah SWT yang paling pertama adalah adam. Adam berarti tiada atau tidak ada. Sifat ini berkebalikan dari sifat wujud Allah SWT. Semua yang ada di bumi merupakan ciptaannya, yang berarti mustahil jika Allah SWT tidak ada. Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S An-Nahl yang berbunyi: خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِالۡحَـقِّؕ تَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ Khalaqas samaawaati wal arda bilhaqq; Ta'aalaa 'ammaa yushrikuun Artinya:
2. HudusHudus artinya baru dan berkebalikan dari sifat Qidam (yang terdahulu). Allah SWT sudah ada sebelum makhluk hidup diciptakan. Sifat mustahil ini tercantum dalam firman seperti berikut. هُوَ الۡاَوَّلُ وَالۡاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالۡبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ Huwal Awwalu wal'Aakhiru waz Zaahiru wal Baatinu wa huwa bikulli shai'in Aliim Artinya:
3. FanaFana dapat diartikan binasa, rusak, dan tidak kekal. Sebab itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat fana. Allah SWT bersifat kekal dan abadi, tidak ada permulaan, apalagi akhir. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah SWT terkait kekekalannya berikut ini. وَّيَبۡقٰى وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو الۡجَلٰلِ وَالۡاِكۡرَامِۚ Wa yabqoo wajhu rabbika zul jalaali wal ikraam Artinya:
4. Mumassalatu lilhawadisMumassalatu lilhawadis artinya Allah SWT serupa dengan makhluk. Hal tersebut merupakan mustahil bagi Allah SWT yang serupa dengan makhluk ciptaannya. Allah SWT berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, dan perbuatannya. Allah SWT menciptakan segalanya, tidak ada yang bisa menandinginya, dan tidak sesuatu pun yang menyerupai Allah SWT. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT seperti berikut. وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad Artinya:
5. Muhtajun ligairihiAllah SWT adalah zat yang dapat berdiri sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari siapa pun dan Dia-lah Yang Maha Segala. Sebab itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat muhtajun ligairihi, yang berarti membutuhkan bantuan orang lain. Allah SWT-lah yang berkuasa atas semua hal di dunia dan Dia Maha Berdiri Sendiri. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT seperti berikut. وَمَنۡ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفۡسِهٖؕ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ Wa man jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih; innal laaha laghaniyyun 'anil 'aalamiin Artinya:
6. Ta'addudTa’addud artinya terbilang. Mustahil bagi Allah SWT bersifat ta’addud karena Allah SWT tidak terbilang atau berjumlah lebih dari satu. Allah SWT Maha Esa atau tunggal. Tidak bersekutu, beranak, dan diperanakkan. Dengan keesaan-Nya, Allah SWT tidak membutuhkan pertolongan apa pun dan dari siapa pun. Dia satu-satunya yang patut disembah. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam ayat Al-quran berikut ini. قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ. ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ Qul huwallāhu aḥad. allāhuṣ-ṣamad. lam yalid wa lam yụlad.wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad Artinya:
7. 'Ajzun‘Ajzun yang berarti lemah. Allah SWT itu Maha Berkuasa dan mustahil bagi-Nya memiliki sifat lemah, walaupun hanya secuil. Alam semesta berserta isinya tidak akan ada jika Allah SWT lemah. Dia tidak lemah dan mampu melakukan apa pun, sekalipun di luar akal sehat manusia. Hal tersebut tercantum dalam ayat Al-quran sebagai berikut. يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir Artinya:
8. KarahahMustahil bagi Allah SWT bersifat karahah, yang berarti terpaksa. Allah SWT memiliki sifat iradat atau berkehendak. Artinya, Dia dapat melakukan apa pun sesuai dengan kehendak-Nya sendiri dan tanpa merasa terpaksa. Sebab itu, apabila Allah SWT telah berkehendak, tidak akan ada yang bisa mencegahnya, bahkan menghindarinya. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut. خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ Khālidīna fīhā mā dāmatis-samāwātu wal-arḍu illā mā syā`a rabbuk, inna rabbaka fa''ālul limā yurīd Artinya:
9. JahlunAllah SWT tidak bodoh. Hal tersebut mustahil jika Allah SWT memiliki sifat jahlun (bodoh). Allah SWT Maha Mengetahui, baik yang tampak, maupun tidak. Hanya Dia-lah penguasa ilmu atas segala sesuatu yang ada di bumi dan seluruh alam semesta. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun makhluk yang dapat bersembunyi dari-Nya. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut. اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun Artinya:
10. MautunAllah SWT mustahil bersifat mautun, yang berarti mati. Allah SWT tidak mati dan tidak akan pernah mati. Allah SWT hidup dan akan selalu hidup karena bersifat kekal dan abadi. Karena itu, tidak mungkin baginya memiliki sifat mautun. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini. وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa Artinya:
11. SummunAllah SWT ialah Maha Mendengar dan mustahil baginya berfiat summun atau tuli. Semua yang ada di bumi dan alam semesta tidak ada yang luput dari pendengaran-Nya. Allah SWT tidak mungkin tidak mendengar. Justru, Allah SWT akan selalu mendengar. Seperti yang telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah sebagai berikut: ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ... .....innaka Antas Samii'ul Aliim Artinya:
12. 'Umyun'Umyun berarti buta, sementara Allah SWT bersifat besar. Selain Maha Mendengar, Allah SWT juga Maha Melihat. Sebab itu, mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat buta atau tidak melihat. Tidak ada sesuatu apa pun yang luput dari penglihatan-Nya karena Allah SWT melihat semua yang tampak, bahkan tidak tampak bagi manusia. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut. اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun Artinya:
13. BakamunTidak mungkin bagi Allah SWT memiliki sifat bakamun atau bisu karena apabila Allah SWT bisu, Dia tidak mungkin menurunkan wahyu kepada para nabi. Allah SWT ialah zat yang mampu berbicara dan berkata dengan sempurna tanpa bantuan apa pun dan oleh siapa pun. Oleh sebab itu, sangat mustahil jika Allah bersifat bakamun. Seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT seperti berikut: وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا Wa rusulang qad qaṣaṣnāhum 'alaika ming qablu wa rusulal lam naqṣuṣ-hum 'alaīk, wa kallamallāhu mụsā taklīmā Artinya:
14. Kaunuhu ‘ajizanAllah SWT Maha Berkuasa. Artinya, mustahil Allah SWT bersifat lemah akrena segala sesuatu yang terjadi merupakan atas kekuasaan-Nya dan kehendak-Nya di dunia ini. Sifat mustahil Allah SWT ini tertulis dalam Al-quran yang berbunyi sebagai berikut. يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir Artinya:
15. Kaunuhu karihanMustahil Allah SWT bersifat terpaksa. Allah SWT dapat melakukan apa pun sesuai dengan kehendak-Nya. Segala ciptaan-Nya dan semua yang terjadi merupakan atas kehendak-Nya sendiri, sehingga sangat tidak mungkin Allah SWT memiliki sifat kaunuhu karihan. Sifat mustahilnya tersebut telah tertulis dalam firman Allah SWT sebagai berikut. خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ Khālidīna fīhā mā dāmatis-samāwātu wal-arḍu illā mā syā`a rabbuk, inna rabbaka fa''ālul limā yurīd Artinya:
16. Kaunuhu jahilanAllah SWT Maha Mengetahui dan tidak ada yang tidak diketahui-Nya. Tandanya, Allah SWT tidak bodoh dan mustahil Allah SWT bersifat kaunuhu jahilan. Tidak ada satu pun yang dapat membodohi Allah SWT sedikit pun. Seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut: يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ ٱللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِى ٱلْكَلَٰلَةِ ۚ إِنِ ٱمْرُؤٌا۟ هَلَكَ لَيْسَ لَهُۥ وَلَدٌ وَلَهُۥٓ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ إِن لَّمْ يَكُن لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَإِن كَانَتَا ٱثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا ٱلثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِن كَانُوٓا۟ إِخْوَةً رِّجَالًا وَنِسَآءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ ٱلْأُنثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّوا۟ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۢ Yastaftụnak, qulillāhu yuftīkum fil-kalālah, inimru`un halaka laisa lahụ waladuw wa lahū ukhtun fa lahā niṣfu mā tarak, wa huwa yariṡuhā il lam yakul lahā walad, fa ing kānataṡnataini fa lahumaṡ-ṡuluṡāni mimmā tarak, wa ing kānū ikhwatar rijālaw wa nisā`an fa liż-żakari miṡlu ḥaẓẓil-unṡayaīn, yubayyinullāhu lakum an taḍillụ, wallāhu bikulli syai`in 'alīm Artinya:
17. Kaunuhu mayitanKaunuhu mayitan berarti mati. Mustahil Allah SWT memiliki sifat kaunuhu mayitan karena Allah SWT tidak mati dan tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah SWT juga tidak pernah tidur, tidak pernah lupa, dan tidak pernah merasa lelah. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut. وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا Wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā Artinya:
18. AshammaAllah SWT memiliki pendengaran yang tidak terbatas. Bahkan, Allah SWT dapat mendengar apa yang makhluk katakan dalam hati. Sekecil apa pun suara, Allah SWT mampu mendengarnya. Oleh karenanya, mustahil bagi Allah SWT bersifat ashamma yang berarti Maha Tuli, sebab Allah SWT justru Maha Mendengar. Hal tersebut tercantum dalam ayat Al-quran berikut ini. آ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ Lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīm Artinya:
19. Kaunuhu amaSifat mustahil Allah SWT selanjutnya ialah kaunuhu ama. Kaunuhu ama berarti dalam keadaan buta. Mustahil Allah SWT bersifat buta karena Allah SWT Maha Melihat segala sesuatu, baik yang terlihat oleh mata manusia, maupun tidak. Semua yang kita sembunyikan secara rapat-rapat pun, Allah SWT dapat mengetahuinya karenantidak ada sesuatu pun yang samar bagi-nya. Mustahil sifat Allah SWT ini telah tertulis dalam firman Allah SWT sebagai berikut. إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ Innallāha ya'lamu gaibas-samāwāti wal-arḍ, wallāhu baṣīrum bimā ta'malụn Artinya:
20. Kaunuhu abkamaDengan adanya firman dan Al-quran yang menjadi pedoman sekaligus pegangan hidup manusia, itu membuktikan bahwa Allah SWT tidak bisu. Sebab itu, mustahil Allah SWT memiliki sifat kaunuhu abkama atau tidak bisa berbicara. Sifat mustahil itu tertulis dalam Al-quran dalam surat Q.S. An-Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut. وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا Wa rusulang qad qaṣaṣnāhum 'alaika ming qablu wa rusulal lam naqṣuṣ-hum 'alaīk, wa kallamallāhu mụsā taklīmā Artinya:
Itulah 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu si Kecil ketahui. Dengan mengetahui sifat mustahil Allah SWT, diharapkan si Kecil dapat mengimani dan bertakwa kepada Allah SWT. Semoga informasi ini dapat membuat Mama dan si Kecil semakin dekat dengan Allah SWT ya. Baca juga: Topic: |