P Show
emasaran produk adalah hal yang sangat penting dalam berbisnis. Ada banyak strategi pemasaran produk yang dapat diterapkan oleh para pengusaha maupun perusahaan di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini. Meski demikian, beda perusahaan, beda juga cara memasarkan produk yang bisa diterapkan. Untuk itu, penting untuk membuat strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaan. Pentingnya Strategi Pemasaran Produk Bagi PerusahaanTidak peduli sebaik apa kualitas produk yang kamu jual, hal tersebut tidak akan banyak berarti jika tidak ada yang tahu eksistensi produk tersebut. Di sinilah peran pemasaran. Dengan pemasaran, orang bisa tahu produkmu. Tujuan pemasaran pada dasarnya untuk menarik perhatian orang. Saat orang tertarik, mereka akan mencari tahu lebih banyak tentang produk yang ditawarkan. Jika tahu saja tidak, rasanya mustahil membuat orang mau membeli produkmu. Itulah kenapa pemasaran sangat penting bagi sebuah perusahaan. Bagaimana Menentukan Strategi Pemasaran yang Efektif untuk BisnisPerlu dipahami, tidak ada strategi baku untuk pemasaran. Semua tergantung pada beberapa parameter. Produk yang berbeda butuh strategi pemasaran yang berbeda. Cara yang sukses diterapkan oleh perusahaan tertentu belum tentu memberi hasil yang sama saat diadopsi oleh perusahaan lain. Ada beberapa komponen yang bisa membantu menentukan strategi pemasaran yang efektif untuk bisnis. Beberapa diantaranya adalah produk itu sendiri dan target pasar yang diincar. Selain itu, evaluasi juga harus dilakukan secara konsisten. Karena pasar terus berubah, perbaikan juga harus terus dilakukan. 5 Strategi Pemasaran Produk yang Efektif untuk BisnisMembuat strategi pemasaran produk memang tidak mudah. Meski ada banyak contoh strategi pemasaran produk di luar sana, kamu tidak bisa sekedar meniru dan memodifikasinya begitu saja. Untuk membantu merancang strategi pemasaran yang tepat, berikut tips yang bisa kamu coba terapkan. Sebelum memasarkan sebuah produk, hal pertama yang harus diperhatikan adalah siapa target market yang diincar. Kamu harus menentukan target pasar dari produk tersebut. Saat mencari target market, pertimbangkan siapa saja yang kemungkinan membutuhkan produk tersebut. Setelah menentukan target market, kamu bisa mulai mengenal lebih dalam target tersebut. Ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan di sini, mulai dari yang paling umum, seperti gender dan usia hingga ke hal-hal yang lebih spesifik seperti kelas ekonomi, profesi dan minat. Kamu bisa membuat profil target market untuk lebih memudahkan. Dengan lebih mengenal target market, kamu akan lebih mudah merancang strategi pemasaran yang dapat menarik perhatian mereka. Pemasaran digital atau digital marketing sudah bukan hal yang baru lagi dalam dunia bisnis. Penerapannya juga demikian. Mengingat hampir semua pelaku bisnis sudah menerapkannya, menerapkan strategi digital marketing kini bukan lagi sekedar pilihan. Kamu harus ikut menerapkannya jika ingin memenangkan persaingan. Digital marketing tidak hanya sebatas melakukan promosi di media sosial atau aplikasi instant messenger. Search Engine Optimization (SEO) juga termasuk di dalamnya. Pemasaran media sosial atau Social Media Marketing (SEM) juga harus dikonsep dengan baik. Karena karakter yang berbeda, pemasaran melalui media sosial biasanya dilakukan dengan membuat konten-konten yang menarik dan lebih soft selling. Peran influencer dalam pemasaran terbilang besar. Jumlah follower-nya juga banyak. Dengan pengaruh seperti itu, pemasaran dengan influencer seakan sudah menjadi hal yang biasa. Mengingat pengaruh influencer yang besar, kamu sebaiknya berhati-hati dalam menentukan siapa yang akan diajak kerja sama. Setidaknya, pilihlah influencer yang “nyambung” dengan produkmu. Jumlah follower memang perlu dipertimbangkan. Meski demikian, kamu juga harus ingat kalau jumlah follower atau subscriber tidak selalu berbanding lurus dengan pengaruh influencer tersebut. Lakukan riset mendalam untuk menemukan influencer yang tepat. Karena influencer bergerak di ranah media sosial, sebaiknya hindari pemasaran yang hard selling. Buatlah konsep yang natural namun tetap bisa membuat orang merasa penasaran. Untuk menarik perhatian orang, cobalah untuk melakukan giveaway. Namun karena giveaway di sini adalah bagian dari pemasaran, pastikan jangan hanya sekedar memberi barang secara cuma-cuma. Buatlah konsep giveaway yang bisa membantu memasarkan produkmu. Konsep giveaway sebaiknya dibuat agar lebih natural. Idenya di sini adalah menerapkan strategi pemasaran dari mulut ke mulut. Karena itu, usahakan agar tidak terkesan terlalu “mempromosikan”.
Karena terlalu fokus pada akuisisi pelanggan baru, cukup banyak pelaku bisnis yang justru mengabaikan pelanggan lama. Padahal dari pelanggan lama inilah konsistensi pendapatan perusahaan sebenarnya berasal. Hubungan baik dengan pelanggan adalah investasi jangka panjang. Saat pelanggan merasa nyaman, mereka cenderung loyal dan konsisten membeli produkmu. Pelanggan seperti ini jelas harus dijaga agar tidak pindah ke merek lain. Jalin hubungan baik dengan mereka. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjalin hubungan seperti ini. Misalnya saja dengan membuat konten interaktif atau dengan program loyalitas pelanggan. Strategi pemasaran produk yang terkonsep dengan baik akan menarik calon pembeli potensial sekaligus mempertahankan pelanggan lama. Didukung dengan strategi bisnis yang tepat secara keseluruhan, maka kamu bisa mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Nah, buat kamu, para pebisnis, yang ingin bisnismu semakin berkembang? Kamu bisa mendapatkan tips dan trik dalam menjalankan dan mengembangkan bisnismu bersama Kuncie, di mana kamu bisa belajar dari para pebisnis berpengalaman di manapun dan kapanpun. Kamu bisa memilih beragam kelas bisnis yang sesuai dengan kebutuhan, selain itu kamu juga bisa merencanakan pembelajaran yang pas, dapat sesi mentoring pribadi yang eksklusif, dan bisa kenalan dengan pemilik bisnis lainnya. Yuk, dapatkan kunci sukses untuk bisnismu bersama Kuncie! Untuk informasi lengkap, kunjungi halaman website Kuncie sekarang! Referensi: daya.id/usaha/artikel-daya/pemasaran/jenis-strategi-pemasaran-produk-yang-efektif-dijalankan xendit.co/id/blog/strategi-pemasaran-produk-yang-efisien/ harmony.co.id/blog/7-strategi-pemasaran-produk-yang-efektif-dan-efisien accurate.id/marketing-manajemen/strategi-pemasaran-produk-efektif/ jurnal.id/id/blog/strategi-pemasaran-produk-yang-harus-anda-coba/ Diakses pada: 31 Agustus 2021
Menentukan harga produk atau jasa bukanlah hal yang sepele. Salah keputusan dapat mengakibatkan ambruknya usaha yang kita bangun dengan susah payah. Ada berbagai cara menetapkan harga dalam bisnis. Namun tidak ada rumusan yang sama yang dapat diterapkan di setiap jenis produk, model usaha, dan target pasar. Dalam menetapkan harga, biasanya faktor-faktor inti seperti target pasar yang dituju, harga yang ditentukan pesaing, serta hubungan antara kualitas dengan harga menjadi pertimbangan penting. 2 Poin Penting dalam Menentukan HargaUmumnya dalam menentukan harga, terdapat dua poin penting yang perlu diperhatikan sebelum Anda mengambil keputusan, yaitu: 1. Harga terlalu rendah, maka keuntungan lebih kecilHarga yang terlalu rendah juga akan mempengaruhi kegiatan produksi. Banyak pengusaha yang menerapkan strategi harga rendah agar produk atau jasanya diminati banyak konsumen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan. Namun, harga rendah belum tentu dipersepsikan konsumen dengan harga “murah”. 2. Harga terlalu tinggi, maka konsumen beralih ke produk pesaingJadi yang lebih penting adalah melihat kemampuan daya beli konsumen yang dituju. Untuk itu survei untuk mengetahui harga yang dianggap wajar perlu dilakukan. Dua penentuan harga tersebut jelas akan membawa dilema jika tidak diimbangi dengan strategi marketing yang tepat. Dengan mengetahui kedua hal tersebut, maka Anda sebagai pebisnis diharapkan mampu menyusun perencanaan yang tepat dalam marketing. Baca Juga : 5 Alasan Pentingnya Analisa Kebutuhan Konsumen Sehingga ketika risiko itu datang, maka Anda sudah memiliki solusi untuk mengatasinya. Sehingga dampak dari risiko tersebut tidak memberikan impact yang dapat merugikan keuangan bisnis. Dan konsumen pun tetap loyal ke produk Anda, meski harga yang Anda banderol lebih mahal. Pengertian Harga JualHarga jual merupakan besaran harga yang dibebankan pada konsumen. Besaran harga ini berlaku pada jenis usaha barang maupun jasa. Di era modern, harga ditentukan oleh nominal. Berbeda dengan zaman dulu, di mana harga ditentukan oleh barang alias barter. Harga jual ditentukan berdasarkan perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan), biaya non-produksi, dan keuntungan. HPP adalah jumlah dari pembelian bersih ditambah persediaan awal barang dagang dikurangi persediaan akhir barang dagang. Ada tiga hal penting yang harus diperhitungkan ketika menentukan harga jual, yaitu:
Biaya variabel mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya peralatan produksi, dan biaya komisi atau insentif. Sedangkan, margin profit merupakan perhitungan keuntungan yang menentukan harga jual produk. Terakhir, biaya tetap meliputi hal yang wajib dikeluarkan seperti sewa tempat dan pajak. 7 Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Menentukan HargaBeberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga adalah: 1. Menentukan berapa pendapatan yang ingin dihasilkan dari produk tersebutBesarnya pendapatan di sini artinya menghasilkan pemasukan di mana uang tersebut tidak hanya untuk menutupi berbagai biaya yang muncul, tapi juga mendapatkan profit yang digunakan untuk mengembangkan usaha. Kesalahan yang jamak terjadi ialah pengusaha menganggap tingkat penjualan hanya ditentukan oleh harga semata. Padahal besarnya penjualan sangat tergantung pada pemilihan konsumen dan strategi penjualan yang tepat. 2. Menentukan prioritas usahaKe mana arah usaha ini? Pertanyaan tersebut merupakan sebuah pertanyaan yang bisa digunakan sebagai dasar dalam menetapkan harga, di samping memaksimalkan profit. Meningkatkan market share melalui produk yang kita hasilkan juga tidak boleh dilupakan. Yang harus diingat adalah produk harusnya dikenal karena berkualitas, bukan hanya karena harga murah semata. Baca Juga : Scrum: Pengertian dan Keuntungan Menggunakannya 3. Mempertimbangkan kemampuan konsumenDalam menentukan harga, perusahaan yang baik akan menggunakan berbagai alat dan faktor untuk mengukur kemampuan konsumen. Semakin tahu kondisi konsumen yang dituju, maka akan semakin tahu pula berapa harga jual yang bisa dipatok. Melakukan survei berdasar demografis dan barang apa saja apa yang biasa di beli adalah jenis riset yang dapat membantu memberikan gambaran berapa harga yang mestinya ditentukan. 4. Biaya ProduksiBesarnya biaya produksi juga menjadi dasar penentuan harga yang tentu saja ditambah dengan profit yang diinginkan. Misalnya, jika kita membuat produk dengan biaya keseluruhan Rp10.000 dan keuntungan yang diharapkan Rp2000, maka produk tersebut dijual dengan harga Rp12.000. Perlu diingat bahwa biaya sebuah produk tidak hanya yang nampak, tapi juga termasuk biaya overhead. 5. Sesuai dengan target awalMenetapkan target pendapatan juga merupakan bagian penting dalam menetapkan harga. Faktor yang menentukan harga produk di antaranya, biaya produksi, biaya pemasaran, dan promosi. 6. Mengetahui harga kompetitorMengetahui harga kompetitor bisa jadi membantu kita dalam menentukan harga jual produk, misalnya apakah produk kompetitor sebanding dengan produk kita. Jika iya, maka harga kompetitor tersebut kita jadikan patokan. Perhatikan pula apakah produk yang kita hasilkan memiliki added value dibandingkan dengan produk pesaing. Misalnya; adanya garansi pembelian dan layanan purna jual. 7. Monitor hargaSetelah harga ditentukan, maka memonitor harga secara berkelanjutan harus dilakukan karena harga juga menentukan tingkat keuntungan yang didapatkan. Rumus Menentukan Harga JualMenentukan harga jual sangat penting, tidak bisa terlalu murah dan tidak bisa terlalu mahal karena akan mempengaruhi bisnis. Ada dua rumus menentukan harga jual yang bisa digunakan oleh pemula yakni menggunakan rumus harga markup dan rumus harga margin. 1. Harga MarkupMarkup dianggap sebagai biaya perolehan produk atau biaya membeli suatu produk barang maupun jasa. Anda bisa menentukan berapa persen keuntungan yang ingin didapatkan setelah menghitung HPP dan biaya tetap. Baca Juga : 3 Ciri Bisnis Sudah Siap Di-Scale up Rumus yang bisa digunakan adalah:
Contoh Kasus:Ketika Anda menggunakan rumus harga markup. Misalnya, Anda menjual toppoki dengan modal Rp20.000 per porsi harga tersebut sudah termasuk bahan pokok, bumbu, kemasan, gas, listrik, sewa tempat, dan risiko barang tidak laku. Jika Anda ingin mendapatkan keuntungan 20 persen dari modal, perhitungannya menjadi:
Dengan demikian, Anda memiliki keuntungan Rp3.000 dalam setiap porsi penjualan produk. 2. Harga MarginHarga margin digunakan ketika Anda sudah tahu berapa kira-kira nominal harga jual produk Anda. Biasanya perkiraan ini muncul karena ada kompetitor yang menjual produk sama dengan bahan baku sama. Perlu diingat, melakukan perhitungan margin sangat penting agar harga yang Anda buat tidak terlalu murah sehingga bisa menggiring bisnis ke jurang kerugian. Berikut rumus menghitung harga margin:
Contoh menggunakan kasus serupa, di mana modal produk adalah Rp20.000 dan harga jual Rp23.000 termasuk keuntungan. Maka, implementasinya adalah:
KesimpulanMenentukan harga suatu produk barang maupun jasa bukan lah hal yang mudah. Butuh banyak hal untuk dipertimbangkan agar harga yang ditentukan membawa keuntungan berkelanjutan untuk bisnis Anda. Terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan ketika menentukan harga jual mulai dari prioritas usaha hingga monitor produk. Anda bisa menerapkan penggunaan dua rumus dalam artikel di atas sebagai patokan untuk membuat harga jual. Selamat mencoba! |