BAB I TINJAUAN PUSTAKA Osmosis adalah perpindahan molekul air dari larutan yang encer (hipotonis) ke larutan yang pekat (hipertonis) melalui sekat yang bersifat “selektif semi permeable”. Dalam kegiatan sehari-hari osmosis terjadi pada saat kita menyiram tanaman. Karena pada saat itu air masuk ke tubuh tanaman. Dan apabila kita mengadakan praktikum, peristiwa osmosis dapat terjadi pada umbi kentang yang direndam dalam larutan gula dan air suling. BAB II TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah membuktikan terjadinya proses osmosis pada umbi kentang dan dapat mengetahui larutan yang bersifat hipotonis dan hipertonis terhadap cairan sel kentang. BAB III WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN I. Waktu : Jum’at, 16 September 2011 II. Tempat Pelaksanaan : Laboratorium SMAN 1 Jatiwangi BAB IV ALAT DAN BAHAN I. Alat : 1. Timbangan 2. Gelas kimia 4 buah 3. Pisau/silet 4. Mistar II. Bahan : 1. Umbi kentang 2. Air suling 100 ml 3. Larutan gula 5%, 10% dan 30% masing-masing 100 ml 4. Tisu BAB V CARA KERJA 1. Membuat 4 buah irisan umbi kentang berbentuk persegi 2. Menimbang tiap irisan umbi kentang dan dicatat hasilnya dalam tabel 3. Memasukan tiap irisan umbi kentang ke dalam larutan gula 5%, larutan gula 10%, larutan gula 30%, dan air suling secara bersamaan 4. Membiarkan irisan umbi kentang tersebut direndam selama 30 menit 5. Setelah 30 menit, mengangkat tiap irisan umbi kentang dan digulingkan diatas tisu sampai mengering 6. Menimbang kembali tiap irisan umbi kentang dan dicatat hasilnya dalam tabel 7. Mengamati keadaan lembeknya tiap irisan umbi kentang dengan jari dan dicatat hasilnya dalam tabel BAB VI HASIL PENGAMATAN Tabel pengamatan irisan umbi kentang
BAB VII PEMBAHASAN 1. Dari hasil pengamatan tabel nomor 1, berat kentang sebelum direndam yaitu 3,1 gr. Setelah perendaman dalam larutan air suling beratnya bertambah menjadi 3,2 gr dan tekstur kentang keras. Untuk kentang yang direndam dalam air suling , air suling masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air suling. Akibat dari masuknya air suling ini menyebabkan isi sel bertambah, dan inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah. 2. Dari hasil pengamatan tabel nomor 2, berat kentang sebelum direndam yaitu 2,7 gr. Setelah perendaman dalam larutan larutan gula 5% beratnya bertambah menjadi 2,8 gr dan tekstur kentang lembek ke-3. Untuk kentang yang direndam dalam larutan gula 5% , air larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibanding larutannya. Akibat dari masuknya larutan gula 5% ini menyebabkan isi sel bertambah, dan inilah yang menyebabkan kentang menjadi agak lembek (ke-3) dan beratnya bertambah. 3. Dari hasil pengamatan tabel nomor 3, berat kentang sebelum direndam yaitu 2,88 gr. Setelah perendaman dalam larutan larutan gula 10% beratnya bertambah menjadi 2,9 gr dan tekstur kentang lembek ke-2. Untuk kentang yang direndam dalam larutan gula 10% , air larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibanding larutannya. Akibat dari masuknya larutan gula 10% ini menyebabkan isi sel bertambah, dan inilah yang menyebabkan kentang menjadi agak lembek (ke-2) dan beratnya bertambah. 4. Dari hasil pengamatan tabel nomor 4, berat kentang sebelum direndam yaitu 2,63 gr. Setelah perendaman dalam larutan larutan gula 30% beratnya berkurang menjadi 2,43 gr dan tekstur kentang lembek ke-1 yakni paling lembek dari yang lainnya. Saat kentang direndam dalam larutan gula 30% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan gula 30%. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap laruta BAB VIII KESIMPULAN Ø Osmosis merupakan perpindahan molekul air dari larutan encer ke larutan pekat. Ø Larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi tinggi terhadap konsentrasi sel kentang, sehingga menyebabkan air keluar dari sel kentang dan berat serta volume kentang akan berkurang. Ø Larutan hipotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi rendah dibandingka cairan sel kentang, sehingga menyebabkan pelarut masuk ke dalam sel kentang dan terjadi penambahan berat dan volume kentang. Ø Bila sebuah sel dalam keadaan hipertonis dan disimpan dalam keadaan hipotonis maka terjadi lisis (membesar). Seperti dalam kentang yang direndam dalam air suling, larutan gula 5% dan larutan gula 10%. Ø Bila sebuah sel dalam keadaan hipotonis dan disimpan dalam keadaan hipertonis maka terjadi krenasi (mengkerut). Seperti dalam kentang yang direndam galam larutan gula 30%. BAB IX DAFTAR PUSTAKA Pratiwi, D.A. Maryati, Sri. Srikini. Suharno. S, Bambang. 2006. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga. Juwilda. 2011. Proses Osmosis pada kentang (http://juwilda.blogspot.com/proses-osmosis-pada-kentang.html/ 15 Oktober 2011) Page 2 |