Contoh video : https://www.youtube.com/channel/UCuUixa195SAQSmc7ocbXtVwUNSUR SUARA DALAM FILM Suara dalam film memiliki unsur–unsur yang dapat dipilah–pilah untuk memudahkan proses penciptaan dan penggarapannya. Unsur-unsur suara ini terbagi menjadi 3 unsur, yaitu: Speech/Percakapan, Musik dan Efek. SPEECH Speech merupakan unsur suara yang isinya berupa percakapan dari tokoh didalam film. Speech terbagi menjadi 4, yaitu Monolog, Dialog, Narration dan Direct Address. Monolog Monolog adalah percakapan tanpa lawan bicara, maksudnya adalah ketika seorang tokoh berbicara dengan dirinya sendiri tanpa ada pendengar.
Monolog Interior :tokohnya tidak berbicara, tapi suaranya terdengar (berbicara dalam hati)
Dialog
Narasi
Direct Address adalah percakapan dimana tokoh didalam adegan berbicara langsung kearah penonton.
MUSIK Musik didalam film digunakan untuk menambahkan dramatisasi dalam sebuah cerita, dimana gambar dan suara sudah tidak mampu lagi memperkuat efek dramatis, tetapi apabila gambar dan suara yang ada sudah mampu menampilkan efek dramatis, musik juga dapat dipergunakan untuk lebih memperkuat efek tersebut. Karena dengan menggunakan musik, pembuat film dapat mengendalikan emosi penonton dalam mengikuti cerita. Musik dalam film dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan emosi penonton, sesuai dengan kebutuhan cerita. Kehadiran musik digunakan untuk merangsang dan mengarahkan perasaan sesuai dengan apa yang dilihat secara visual : senang, sedih, takut, tertekan, dan lain-lain. Sumber dramatis dari musik dalam sebuah adegan dapat bersifat berkaitan dengan adegan, atau fungsional dan realitas. 1. Musik Fungsional, yaitu musik yang digunakan untuk menambahkan dramatisasi didalam film, yang berasal dari luar ruang adegan cerita, biasa disebut musik ilustrasi. Musik yang didengar oleh penonton tidak berasal dari sumber suara dalam adegan maupun didengar oleh karakter dalam adegan.. Contoh : Halo..pada weekly journal kali ini saya akan membahas sedikit tentang Foley. Asal nama Foley sendiri dinamakan dari nama seseorang yang bernama Jack Foley, yang menemukan dan mengembangkan teknik mendasar dari Foley yang kita kenal saat ini Apakah sebenarnya Foley itu? Foley adalah suara yang ditambahkan pada saat post production ( setelah pengambilan gambar dilakukan), biasanya Foley di tambahkan dalam produksi film dalam pengambilan suara banyak suara suara kecil seperti langkah kaki, bunyi angin, suara kertas terlipat, suara pintu terbuka, suara sekitar, dan masih banyak lagi efek suara yang ditambahkan yang mana sound recordist hindari untuk terekam di set pada saat pengambilan gambar, pada recording menggunakan microphone boom, tugas para perekam adalah merekam hanya dialog, dengan begitu pada saat post production kita dapat mengkontrol penuh efek suara yang akan di tambahkan, dengan begitu baik timing, kualitas suara, dan volume dari efek yang kita berikan dapat kita jaga sehingga tidak bentrok dengan dialog yang sudah direkam pada saat pengambilan gambar. Sebagai contoh adalah pengambilan gambar seorang pengendara sepeda motor atau biker yang menggunakan jaket kulit, gambar akan menjadi lebih hidup apabila kita mendengar bunyi gesekan yang jaket kulit hasilkan, tapi apa bila suara gesekan ini direkam di set, maka akan mengganggu dialog yang ada, maka digunakan lah efek suara dalam Foley, sehingga kita dapat mengatur intensitas, dan menggunakan fade ketika dialog berlangsung. Jadi bagaimana Foley itu dilakukan? Foley biasanya dilakukan oleh Foley artist, Foley artist bisa melihan scene film pada layar dimana mereka harus menambahkan efek yang diinginkan mengikuti visual yang ditunjukan di layar, hal ini ditujukan agar timing penambahan efek menjadi tepat waktu, para Foley artist dapat menambahkan efek dengan cara, berjalan, berlari, menggesekan beberapa barang atau memecahkan barang sehingga mendapatkan efek suara yang diinginkan, beberapa Foley artis menyimpan hasil recording nya untuk digunakan pada scene selanjutnya guna menghemat budget yang tersedia, namun tindakan ini membuat efek suara yang cenderung repetitive sehingga efek yang diberikan untuk scene menjadi membosankan dan kurang hidup. Mengapa kita membutuhkan Foley dalam post production? Kita membutuhkan Foley karena tanpa adanya andil efek dalam film, film akan menjadi hampa dan kosong, sebagai contoh film akan kehilangan efek keadaan sekitar yang ditunjukan oleh adegan yang ada, dalam film kita perlu mendengar efek suara yang lebih detail seperti suara baju yang terkena angina, atau suara perabotan saat menyentuh lantai, dan lain sebagainya. Sebagai contoh lain pentingnya Foley adalah dalam rekaman dokumentari, rekaman sejarah lama hamper tidak memiliki efek suara, Foley artist mampu menghidupkan rekaman tersebut sehingga rekaman sejarah yang terekam pada masa lampau menjadi lebih hidup, penonton film documenter tersebut akan lebih merasakan seperti mereka melihatnya secara langsung, contoh lain nya adalah pada saat fight scene atau adegan perkelahian, par pemeran tidak melakukan aksi pukulanya secara nyata, bahkan jika mereka melakukan pukulan yang sebenarnya maka hasil rekaman nya tidak akan se memuaskan sebagaimana efek yang diberikan oleh Foley artist dengan menonjok berbagai benda sehingga menghasilkan efek yang lebih realistis dan memuaskan bagi penonton adegan tersebut. Apakah Foley hanya dilakukan pada studio studio besar? Tidak, teknik dasar Foley dapat dilakukan bahkan oleh film maker atau Foley artist yang belum professional atau low-budget sekalipun, saat ini sudah banyak video tutorial Foley yang ada di internet sehingga kita dapat mempelajarinya secara otodidak. Berikut ini adalah contoh beberapa Foley Artist dalam menjalankan tugasnya. |