Frekuensi nadi jantung pada beberapa aktivitas fisik dengan intensitas yang berbeda brainly

  1. Letakkan jari telunjuk dan jari ketiga di pergelangan tangan atau leher hingga merasakan denyut nadi.
  2. Gunakan jam tangan atau gunakan stop watch.
  3. Hitung detak yang Anda rasakan selama 10 detik, lalu kalikan angka tersebut dengan 6 sehingga Anda mendapatkan denyut nadi dalam 60 detik. Atau, Anda juga dapat menghitung denyut nadi selama 15 detik, lalu dikalikan dengan 4.

KPPU Endus Kartel Minyak Goreng Libatkan 8 Perusahaan Besar, Penindakannya?

Oleh Liputan6 pada 03 Des 2012, 12:32 WIB

Diperbarui 03 Des 2012, 12:32 WIB

Frekuensi nadi jantung pada beberapa aktivitas fisik dengan intensitas yang berbeda brainly

Perbesar

Denyut nadi normal manusia adalah 60-90 kali denyut per menit. Jika Anda berusia 20 tahun, denyut nadi saat olahraga jangan melebihi 160 denyut per menit. Hitung dulu denyut nadi sebelum berolahraga agar tak kena serangan jantung.Ada rumusannya bagaimana menghitung denyut nadi per menit. Dalam keadaan istirahat, normalnya seseorang memiliki 60-90 kali denyut per menit. Namun biasanya orang memiliki 72 kali denyut per menitnya. "Kalau lebih dari 90, itu sudah ketinggian. Denyut jantung itu seperti RPM di kendaraan kita," jelas Michael. Untuk mengetahui denyut nadi, ada rumusan saat berlatih yakni 220 dikurangi usia dalam tahun yang hasilnya 100 persen dari denyut jantung.

"Untuk berlatih jantung itu 60 persen sampai 80 persen. Contohnya saat usia 20 tahun, 60 persen x 200 sama dengan 120 kali denyutan per menit. Dan batas atas adalah 80 persen x 200 sama dengan 160 kali detik per menit," jelas Olah Raga dr Michael Triangto, SpKO, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/12/20212).

Jika seseorang latihan namun denyut jantungnya kurang dari 120, lanjut Michael, berarti latihan yang dilakukan orang itu sia-sia karena tidak cukup memberikan tekanan pada jantung. "Kalau melampaui 180 kita berisiko bagi jantung. Olahraga itu bisa seperti pisau bermata dua. Bisa memotong dan kepotong. Karena itu tidak bisa sembarangan terutama untuk kelompok usia tertentu atau punya penyakit tertentu seperti diabetes, obesitas, kanker, dan sebagainya".Olahraga itu bagus untuk kesehatan. Namun olahraga bak pisau bermata dua. Jika salah sedikit bisa membahayakan kehidupan seseorang. Sebelum dan sesudah berolahraga jangan lupa memeriksa denyut jantung. Selain itu lakukan pemanasan dan pendinginan dengan benar. Jika saat pemanasan seseorang sudah merasa pusing, waspadalah. "Jantung itu central.  Jantung sangat penting untuk menentukan hidup mati seseorang. Wajar saja, denyut jantung jadi ukuran sehat," jelas dr Michael. Michael mengatakan, saat berolahraga meski denyut jantung bagus, seseorang tetap harus melakukan pemanasan. Tapi jika baru saja pemanasan seseorang sudah mengalami pusing yang tidak biasa, mengalami vertigo, maka sebaiknya orang itu berhenti. Saat olahraga, detak jantung biasanya menjadi lebih cepat dan mengakibatkan tekanan darah. Suhu tubuh menjadi panas karena aliran darah di dalam tubuh menjadi lebih banyak. Dan ketika masuk ke pendinginan, jangan mendadak. Saat itu otot tetap tegang dan berkontraksi, namun detak jantung tidak secepat gerakan aliran darah dari jantung ke otot atau sebaliknya juga mendapatkan hambatan. Itulah yang suka membuat orang pusing, melayang, dan hilang keseimbangan. "Mesin saja kalau lagi jalan diguyur es bisa rusak. Jadi bertahap," ujarnya. Untuk itu, setiap orang yang mau berolahraga perlu mendapatkan edukasi dan kesadaran demi menjaga kesehatannya. Jangan hanya memainkan perasaan tapi juga dengan logika dan penilaian lainnya.

Dan pemanasan serta pendinginan sesudah latihan sama pentingnya. Latihan bisa membuat otot berkontraksi dan aktivitas berulang-ulang akan menyebabkan otot memendek. Peregangan setelah latihan dilakukan untuk mempertahankan kelenturan.(MEL/IGW)

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Melakukan olahraga secara berlebihan juga dapat menimbulkan risiko terhadap tubuh kita. Sama halnya dengan meminum obat, berolahraga pun memiliki takarannya. Jadi, ada baiknya Anda memilih aktivitas olahraga yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh. Salah satu cara yang Anda bisa lakukan untuk mengantisipasi kesalahan saat berolahraga adalah dengan mengukur kecepatan denyut nadi. Artikel ini akan membahas cara menghitung denyut nadi setelah olahraga sekaligus memberi alasan mengapa hal ini penting dan dibutuhkan.

Pentingnya Mengetahui Intensitas Olahraga

Saat Anda melakukan aktivitas fisik, banyak efek yang bisa dirasakan tubuh Anda. Hal ini bisa dilihat pada pernapasan, detak jantung, produksi keringat, juga tingkat kelelahan otot. Untuk mengetahuinya dengan baik, terdapat dua cara untuk mengukur intensitas tersebut, yaitu:

1. Dengan melihat efek dan rasa yang timbul setelah melakukan aktivitas fisik. Hal ini adalah pengukur subjektif untuk mengetahui seberapa berat aktivitas tersebut untuk Anda dengan melihat respons tubuh dan efeknya pada diri Anda.

2. Dengan cara menghitung denyut nadi setelah olahraga. Hal ini dapat memberikan gambaran objektif perihal intensitas dari kegiatan yang Anda lakukan dengan melacak angka  normal bpm (beats per minute) setelah olahraga.

Efek dan rasa yang timbul setelah beraktivitas mungkin tidak akan selalu sama saat melakukan olahraga, lagi-lagi tergantung setiap individu. Namun, hal ini perlu dilakukan agar bisa menjadi acuan dalam mengetahui efektivitas dan pengaruhnya terhadap diri Anda. Lebih dari itu, dengan menghitung denyut nadi, Anda juga bisa mengetahui batasan yang aman agar Anda terhindar dari kondisi yang membahayakan jantung. 

Cara menghitung denyut nadi setelah olahraga bisa ditempuh dengan beragam cara. Misalnya, dengan teknologi pelacak aktivitas ataupun secara manual. Jika Anda ingin menghitungnya secara manual, Anda bisa langsung mencari detakan di pergelangan tangan yang menghadap ke atas dan menempatkan jempol dan telunjuk Anda  pada bagian pergelangan tangan dalam sampai merasakan denyut. Jika sudah merasakan denyut, Anda bisa menghitungnya dalam jangka waktu 60 detik.

Hal yang perlu diketahui untuk mengetahui detak ideal setelah berolahraga adalah dengan mengetahui detak jantung maksimal diri Anda terlebih dahulu. Cukup dengan mengurangi angka 220 dengan usia Anda saat ini. Jika saat ini Anda berusia 35 tahun, maka detak jantung maksimal Anda adalah 195 bpm (beats per minute).  Setelah mengetahui detak jantung maksimal  tersebut, Anda baru bisa melihat level denyut setelah berolahraga. The American Heart Association merekomendasikan beberapa target, yaitu:

- Intensitas sedang dengan 50%-70% dari detak maksimal jantung Anda

- Intensitas berat dengan 70%-85% dari detak maksimal jantung Anda

Dalam pelaksanaan olahraga Anda perlu melakukannya secara bertahap, jadi tubuh tidak kaget karena Anda memulainya dari persentase rendah terlebih dahulu, baru sedikit demi sedikit meningkat.

Perlu diingat, cara menghitung denyut nadi setelah olahraga di atas barusan adalah panduan yang semerta-merta dapat digunakan untuk melacak dan memonitor batas aman intensitas aktivitas fisik untuk tubuh Anda. Hal ini juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi Anda dari risiko kelelahan yang berbahaya untuk jantung, mulai dari aritmia, sakit pada dada, dan kondisi tidak nyaman seperti menjadi pening juga pusing.

Jenis-jenis Olahraga untuk Kesehatan Jantung

Demi menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan jantung, terdapat beberapa rekomendasi olahraga yang bisa Anda lakukan dan tentunya aman. Beberapa aktivitas fisik yang dimaksud, antara lain:

1. Berjalan kaki

2. Weight Training (push up, pull up, squats)

3. Berenang

4. Yoga

Dari keempat contoh aktivitas fisik tersebut, Anda bebas memilih dan melakukannya sesuai dengan kondisi tubuh. Mulai dari mengikuti kelas yoga, berjalan dengan teman atau berenang setiap hari, semua ini perlu dilakukan secara teratur untuk menjaga kesehatan Anda. Bagi Anda yang memiliki permasalahan kesehatan, ada baiknya untuk mengonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu saat mau memulai rutinitas olahraga.

Itu dia cara menghitung denyut nadi setelah olahraga. Memang, untuk menjaga kesehatan jantung, aktivitas olahraga sangat perlu dilakukan. Untuk melakukan hal itu, kita memerlukan tubuh yang bugar serta otot yang kuat. Jadi, sudah selayaknya Anda perlu menjaga asupan yang baik untuk tubuh Anda. 

Salah satu asupan baik yang bisa Anda dapatkan adalah dengan mengonsumsi Susu Goldsure by Ensure. Dengan Triple Protein dan disertai dengan 14 vitamin dan 9 mineral, juga omega 3 dan 6, Goldsure by Ensure dapat memberikan nutrisi baik untuk pemulihan kesehatan disesuaikan dengan anjuran dokter. Sebelum membeli, diharap membaca label kemasan dan mengunjungi website Goldsure by Ensure untuk mengetahui lebih lanjut.