Cara menghitung pendapatan kotor dan bersih

Laba merupakan hal yang paling diincar dalam kegiatan bisnis. Laba digunakan untuk mengukur keberhasilan bisnis. Penting untuk pebisnis tahu cara menghitung laba yang benar.

Dalam dunia bisnis, ada beberapa jenis laba yang biasanya dihitung. Di sini yang dibahas ada 2 yang paling umum, yaitu laba bersih dan kotor. Kedua jenis laba itu wajib hadir di laporan keuangan. Untuk mengetahui cara hitungnya, ini pengertian masing-masing laba.

Baca juga: Mengenal Laporan Laba Rugi yang Penting untuk Perusahaan

Apa itu Laba Bersih?

Laba bersih adalah sisa pendapatan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu. Disebut juga dengan istilah bottom line karena pada penyajian laporan laba rugi biasanya hadir di paling bawah. Atau dikenal dengan sebutan net profit.

Laba bersih juga dikenal sebagai pendapatan bersih. Untuk menghitung pendapatan bersih harus dilakukan dengan cara mengurangi total pendapatan dengan berbagai macam pengeluaran seperti biaya overhead, biaya produksi, pajak penghasilan, bunga atas pinjaman, dan lainnya.

Segala biaya non-operasional juga dimasukkan untuk memperoleh laba bersih yang tepat.

Laba jenis ini menjadi salah satu komponen penting yang harus dihitung mengingat pendapatan naik belum tentu menjadikan laba bersih ikut naik.

Artinya, untuk menilai perusahaan bertumbuh, laba bersih yang paling diperhitungkan. Perusahaan menggunakan laba bersih untuk menilai keberhasilannya.

Cara Menghitung Laba Bersih dan Contohnya

Cara menghitung laba bersih bisa menggunakan berbagai rumus. Khusus laba bersih, berikut rumusnya.

Laba Bersih = Total pendapatan usaha - Total pengeluaran usaha

Atau

Laba Bersih = Laba kotor - Beban perusahaan

Supaya Anda mendapatkan hasil margin laba bersih yang bentuknya dalam persentase, seperti ini rumusnya.

Net Profit Margin = (Net Profit : Total Pendapatan) x 100

Untuk lebih mudah memahaminya, ini dia cara menghitung laba penjualan bersih sebuah perusahaan

Perusahaan CAD punya net profit margin sebesar 10% dan total pendapatan adalah Rp100.000.000. Berapa laba bersih milik perusahaan?

Net Profit Margin = (Net Profit : Total Pendapatan) x 100

10% = (Net Profit : 100.000.000) x 100

Net Profit = 10% x 100.000.000

Net Profit = 10.000.000

Laba bersih dari perusahaan CAD adalah Rp10.000.000.

Apa itu Laba Kotor?

Laba kotor atau omzet adalah sisa uang dari pengurangan penjualan bersih dan Harga Pokok Penjualan atau dikenal HPP.

Laba kotor hanya berkutat di HPP saja tanpa memikirkan berapa biaya operasi, dan berbagai macam biaya lainnya. Bisa dikatakan laba kotor bukan termasuk keuntungan yang didapatkan perusahaan sebenar-benarnya.

Namun, laba kotor tetap perlu dihitung karena bisa digunakan untuk menghitung laba bersih yang tepat. 

Cara Menghitung Laba Kotor dan Contohnya

Cara menghitung laba kotor atau bisa disebut dengan gross profit adalah seperti ini:

Gross Profit = Penjualan Bersih - HPP

Untuk lebih paham mengenai laba kotor, berikut ini adalah contoh untuk kasusnya.

Perusahaan BGI untuk periode tahun 2021 menghitung penjualan bersih yang dimilikinya adalah Rp200.000.000. Lalu, Harga Pokok Penjualan yang dikeluarkannya adalah Rp100.000.000. Berapakah laba kotor yang diraihnya?

 Gross Profit = Penjualan Bersih - HPP

Gross Profit = 200.000.000 - 100.000.000

Gross Profit = 100.000.000

Laba kotor yang dimiliki perusahaan BGI adalah Rp100.000.000. Jumlah laba itu belum dikurangi oleh biaya lainnya, sehingga tidak bisa jadi ukuran pertumbuhan perusahaan seutuhnya.

Faktor yang Memengaruhi Laba Bersih dan Kotor

Besaran laba perusahaan biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Laba bersih

Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi besaran laba bersih.

  • Jumlah produk diproduksi
  • Jumlah produk terjual
  • Jumlah penyusutan
  • Biaya tetap yang stabil

a. Jumlah produk diproduksi

Semakin banyak produk yang diproduksi bisa membuat laba bersih ikut naik. Namun, syarat dan ketentuan berlaku.

b. Jumlah produk terjual

Jumlah produk yang diproduksi bisa mendatangkan laba bersih yang besar apabila jumlah produk yang laku pun besar.

c. Jumlah penyusutan

Penyusutan kualitas dari mesin-mesin yang digunakan perusahaan mempengaruhi kinerja produksi yang akan berpengaruh terhadap kualitas produk perusahaan.

d. Biaya tetap yang stabil

Biaya tetap ini termasuk gaji karyawan, besaran pajak, dan biaya lainnya yang ditagih tetap pada perusahaan.

2. Laba kotor

Laba kotor biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

  • Jumlah produk
  • Harga jual produk
  • Besaran HPP

a. Jumlah produk

Produk yang dijual jumlahnya akan berpengaruh terhadap besaran laba kotor.

b. Harga jual produk

Harga jual produk harus ditentukan lebih tinggi dibandingkan harga produksi karena dari sana perusahaan meraih laba yang yang diharapkannya.

c. Besaran HPP

Harga Pokok Penjualan merupakan besaran total pengeluaran perusahaan dalam memproduksi produknya. Besarannya ini harus seimbang dengan total harga penjualan, malah harus lebih kecil untuk bisa memperoleh laba.

Baca juga: Manajemen Laba adalah: Faktor, Pola, dan Tujuan Penerapan

Kesimpulan

Cara menghitung laba bersih dan kotor termasuk mudah untuk dilakukan. Pelaku usaha bisa menghitungnya sesuai dengan data transaksi yang dimilikinya. Perhitungan harus tepat karena akan selalu jadi bahan evaluasi perusahaan.

Manfaatkan Pinjaman Modal Rakyat untuk Meraih Lebih Banyak Laba

Sebagai pelaku UMKM, Anda bisa meningkatkan penjualan untuk menaikkan laba dengan modal tambahan dari Modal Rakyat.

Modal Rakyat akan membantu Anda menemukan pendana yang berminat untuk memberikan pinjaman.

Jumlah pinjaman yang dapat diajukan Rp500 ribu sampai maksimal Rp2 miliar. Bunga yang harus disetor pun besarannya kompetitif.

Semua proses pinjaman dilakukan melalui online, jadi tidak perlu khawatir soal waktu dan jarak. Modal Rakyat juga aman karena sudah berizin legal melalui OJK.

Pertanyaan Umum

1. Apa yang dimaksud dengan laba?

Laba atau profit adalah sisa uang atau selisih dari harga penjualan yang lebih tinggi dibandingkan biaya produksi atau harga pembeliannya.

2. Bagaimana cara menentukan laba dari penjualan?

Cara menentukan laba adalah dengan mengurangi harga penjualan dengan harga pembelian. Atau dengan mengurangi total pendapatan dengan total pengeluaran.

3. Apa fungsi laba bagi perusahaan?

Laba menjadi tolok ukur bagi perusahaan untuk menilai keberhasilannya dalam melakukan usahanya. Hal ini dilihat dari peningkatan laba setiap tahunnya.

Cara menghitung laba kotor merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami oleh anda yang mempunyai bisnis. Dengan memahami cara perhitungan tersebut bisa langsung melakukan pemantauan margin keuntungan bisnis anda secara teratur.

Selain itu, dengan melakukan perhitungan laba kotor bisa mendapatkan data berharga yang anda butuhkan. Maksud dari data penting tersebut adalah alat untuk melakukan identifikasi area bisnis mana yang paling menguntungkan. Untuk anda yang ingin mempelajari lebih banyak lagi tentang cara menghitung laba kotor bisa simak lebih lengkapnya di bawah ini.

Cara menghitung pendapatan kotor dan bersih

Pengertian Cara Menghitung Laba Kotor

Cara menghitung laba kotor di dalam istilah bahasa inggris sering disebut dengan gross profit. Sedangkan untuk pengertiannya adalah laba yang didapatkan oleh perusahaan dan setelah itu dikurangi oleh beberapa biaya terkait dengan pembuatan dan penjualan produknya.

Selain itu, laba kotor ini juga bisa saja biaya yang mempunyai kaitannya dengan penyediaan layanan. Untuk pendapatan kotor biasanya akan tercatat secara rinci pada laporan laba rugi pada perusahaan.
Cara menghitung laba kotor ini biasanya dapat dilakukan perhitungan dengan mengurangi harga pokok penjualan (HPP) dari pendapatan yang diperoleh dan hasil penjualan barang maupun jasa. Semua data-data yang dibutuhkan pada saat melakukan perhitungan ini sudah tersedia di laporan laba rugi perusahaan.

Laba kotor pada perusahaan ini juga sering disebut dengan laba penjualan atau pendapatan secara kotor. Pada saat akan menerapkan cara menghitung laba kotor, akan mempertimbangkan beberapa biaya variabel. Sehingga pada beberapa biaya variabel tersebut, akan melakukan fluktuasi dengan tingkat output. Sedangkan untuk beberapa biaya variabel yang mempunyai fluktuasi dengan tingkat output adalah:

  • Semua tenaga kerja mempunyai sifat langsung, dengan asumsi setiap satu jam atau tergantung dengan tingkat output.
  • Mempunyai komisi untuk para staf penjualan.
  • Biaya pada kartu kredit dijadikan sebagai alat untuk pembelian pelanggan.
  • Semua peralatan, akan termasuk pada penyusutan yang berdasarkan dengan penggunaan.
  • Mempunyai utilitas untuk lokasi produksi barang.
  • Mempunyai fasilitas pengiriman barang atau jasa.

Pada saat melakukan cara menghitung laba kotor akan disajikan secara bertahap dan hasilnya belum dikurangi dengan penjualan, beban umum dan juga administrasi. Selain itu, untuk pendapatan kotor yang ada di laporan keuangan juga belum dikurangi dengan beberapa biaya seperti:

  • Pendapatan non operasional.
  • Beban secara non operasional.
  • Semua keuntungan dan kerugian pada suatu perusahaan.

Pentingnya Memahami Cara Menghitung Laba Kotor

Memahami cara menghitung laba kotor ini sangat membantu pada proses perhitungan akuntansi perusahaan. Dengan perhitungan laba kotor juga mempunyai hubungan secara khusus dengan harga pokok penjualan. Dengan kata lain, semua data yang dihasilkan pada perhitungan laba kotor ini dijadikan sebagai cerminan seberapa efisien manajemen perusahaan. Sehingga dengan melakukan hal tersebut bisa mengerti pembelian persediaan.

Pada saat memahami cara menghitung laba kotor pada perusahaan juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengalokasikan tenaga kerja. Maksud dari alat tersebut adalah mengenai pabrik atau lokasi dimana tempat barang tersebut diproduksi.

Margin yang ada di laba kotor ini lebih bervariasi di seluruh produk dan juga sektor perusahaan. Keduanya juga sering digunakan untuk mengukur profitabilitas pada suatu produk perusahaan tersebut.
Hal tersebut bisa menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan ketika menggunakan sumber daya yang sudah disediakan untuk memproduksi barang maupun jasa. Apalagi untuk sebuah bisnis yang mempunyai sejumlah proyek dan produk di beberapa wilayah masing-masing.

Maka untuk cara menghitung laba kotor di sebuah laporan dibuat secara terpisah. Cara tersebut juga menjadi salah satu terbaik, karena dapat memastikan bahwa setiap komponen dari margin pendapatan kotor ini bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Seringkali perhitungan tersebut menunjukkan bahwa lebih rendah yang disebabkan sesuatu hal. Untuk permasalahan yang sering terjadi adalah salah satu proyek atau produk tidak memberikan keuntungan sesuai dengan harapan.

Mempunyai pemahaman yang kuat dengan margin pendapatan kotor di sebuah bisnis, dapat membantu anda untuk mengambil keputusan tercepat. Selain itu, dengan pemahaman tersebut juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mendukung pertumbuhan dan ketahanan pada sebuah perusahaan.

Contohnya ketika perusahaan ingin menunjukkan tren yang baru, maka supaya tetap berhasil membutuhkan investasi tambahan. Sedangkan untuk penurunan penghasilan pendapatan ini juga dapat memicu kenaikan biaya produk. Dengan terjadinya hal tersebut, anda akan terdorong untuk melakukan analisis arus kas dan melakukan beberapa biaya pemotongan jika perlu. Sebaiknya untuk margin pendapatan kotor dan indikator kinerja utama, sebaiknya dilakukan secara real time atau setiap hari.

Bahkan, bisa saja perusahaan bisa meninjau lebih detailnya di setiap satu minggu sekali. Melakukan pengecekan dengan keteraturan ini dapat memungkinkan bisnis untuk mengatasi pasang surut dari sebuah perusahaan.

Selain itu, dengan hal tersebut juga bisa dijadikan alat untuk mengatasi beberapa masalah apapun dan sebelum menjadi permasalahan jangka panjang. Cara menghitung laba kotor ini bisa dilakukan dengan menerapkan margin pendapatan kotor. Sehingga untuk hasil yang diberikan lebih mudah dan dapat menentukan kenaikan harga terkait dengan krisis ekonomi tidak terduga.

Manfaat Mengetahui Cara Menghitung Laba Kotor

Pengertian dari laba kotor merupakan salah satu pendapatan yang diperoleh pada suatu bisnis atau perusahaan yang sudah membayar biaya produksi, tapi belum dipangkas dengan beberapa biaya lainnya. Untuk biaya lain yang harus dipangkas seperti gaji pegawai, beban suku bunga dan juga pajak.

Pastinya dengan menerapkan cara menghitung laba kotor ini, akan semakin terlihat jelas apakah sebuah perusahaan sudah memberikan keuntungan atau kerugian di dalam aktivitas bisnisnya. Maka dari itu, cara menghitung laba kotor ini sangat penting untuk dilakukan dan diperhatikan.

Dengan melakukan pemahaman pada perhitungan laba kotor kali ini juga bisa mengetahui secara nyata pendapatan yang sesungguhnya dan tanpa potongan. Sedangkan untuk hasil akhir dari laba kotor ini biasanya sudah dipotong dengan gaji, suku bunga dan juga pajak. Semua jenis potongan tersebut sudah termasuk di laba bersih perusahaan.

Baca Juga: Pengertian, Faktor, Pola, dan Fungsi Manajemen Laba

Rumus dan Cara Menghitung Laba Kotor

Pada rumus margin laba kotor ini tidak hanya mencakup pada beberapa biaya variabel yang mempunyai kaitan dengan produksi barang atau jasa. Formula dan rumus yang digunakan untuk cara menghitung laba kotor sebagai berikut:

“Laba Kotor = Pendapatan – Harga Pokok Penjualan (HPP)”

Ketika anda hanya melihat rumusnya saja pasti akan merasa bingung. Untuk contoh dari cara menghitung laba kotor bisa lihat penjelasan lebih lengkapnya sebagai di bawah ini:
Ada seorang pebisnis yang memproduksi sepatu dan juga menjual sepasang produk sepatunya dengan harga Rp.250.000,00. Pada saat pembuatan sepatu tersebut, perusahaan membutuhkan atau memakan biaya sebesar Rp.100.000,00.

Maka dari itu, untuk pendapatan kotor yang didapatkan di dalam bisnis tersebut adalah Rp.150.000,00. Sedangkan untuk perhitungan laba kotornya adalah:
Laba kotor = Rp.250.000,00 – Rp.100.000,00 = Rp.150.000,00.

Sedangkan, untuk perhitungan margin dari laba kotornya adalah “( Laba Kotor / Pendapatan) x 100 %”. Untuk perhitungan laba kotor setelah dimasukkan ke dalam rumus adalah: Margin Laba Kotor = ( Laba Kotor / Pendapatan Perusahaan ) x 100% = ( Rp.150.000,00 / Rp.250.000,00 ) x 100%

= 60%.

Cara menghitung laba kotor dengan margin kali ini, akan menunjukkan rasio persentase pendapatan yang sudah anda simpan sebelumnya. Setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ini akan dikurangi lagi dengan biaya produksi. Melakukan cara menghitung laba kotor kali ini, bisa menunjukkan seberapa sukses perusahaan tersebut dalam menghasilkan pendapatan. Selain itu, dengan perhitungan tersebut bisa dijadikan sebagai alat untuk menjaga biaya tetap berada di harga rendah.

Pada pengeluaran perusahaan yang lebih luas dan salah satunya seperti membayar kantor perusahaan, maka untuk hal tersebut tidak termasuk dengan perhitungan di bagian akhir. Sebaliknya, ketika pengeluaran ini terkadang sudah ditampilkan pada laporan laba rugi sebagai penjualan, umum dan juga administrasi.

Perhitungan yang dilakukan dengan laba kotor, juga sudah mencakup upah beberapa karyawan seperti akuntansi, TI, pemasaran dan juga marketing. Selain itu, untuk margin pendapatan kotor, juga sudah mencakup biaya sewa perusahaan, utilitas atau perlengkapan kantor yang tidak digunakan secara langsung. Artinya, semua biaya pemasaran umumnya tidak termasuk di dalam perhitungan rumus laba kotor.

Untuk perhitungan margin laba kotor yang ideal dalam cara menghitung laba kotor adalah ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa saat ini ada 13.00 pengusaha perusahaan. Semua perusahaan tersebut ingin membuktikan bahwa margin dari laba kotor ini sudah dilakukan perhitungan ritel sekitar 53%.

Tapi perlu anda ketahui juga, bahwa untuk perhitungan margin pada pendapatan kotor ini juga sangat bervariasi lagi dan tergantung dengan jenis produknya. Untuk produsen mobil dan truk, rata-rata mempunyai margin laba kotor pada kuartal akhir tahun 2020 sampai dengan 14%. Sedangkan untuk jasa konsultan yang harus dikeluarkan rata-rata berada di angka 96% di beberapa periode yang sama. Untuk margin pendapatan kotor yang tinggi ini, pada umumnya akan menunjukkan bahwa suatu perusahaan bisa menghasilkan uang yang banyak terhadap suatu produk tertentu.

Berbeda lagi dengan margin yang rendah, berarti mempunyai arti bahwa untuk harga jual barang atau jasa tidak jauh lebih tinggi daripada biayanya. Ada satu hal yang harus anda ingat, bahwa meski angka-angka ini jadi referensi atau pedoman margin laba kotor tapi jumlahnya sangat bervariasi.  Semua jumlah angka-angka tersebut juga akan disesuaikan lagi dengan ukuran perusahaan atau kelompok industri. Untuk para pemilik usaha atau perusahaan sangat penting memahami margin keuntungan, terutama pada navigasi waktu dan risiko bisnis yang naik turun.

Dengan mempunyai pemahaman yang mendalam tentang margin laba kotor, maka memberikan kemungkinan untuk anda melakukan adaptasi dan melakukan putusan secara cepat. Anda juga bisa sekaligus memberikan bentuk kepemimpinan secara proaktif dan mengambil keputusan berdasarkan dengan beberapa fakta.

Mengetahui cara menghitung laba kotor ini dapat membantu anda untuk mengelola arus kas yang lebih baik lagi. Selain itu, dengan memahami cara tersebut juga bisa memastikan ketersediaan dana untuk membayar pemasok atau pengeluaran dana secara tepat waktu.

Faktor yang Memberikan Pengaruh Terhadap Cara Menghitung Laba Kotor

Pada saat anda akan melakukan perhitungan laba kotor, ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh. Sebagai berikut beberapa faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap cara menghitung laba kotor atau gross profit:

1. Harga Jual Pada Produk

Faktor yang paling pertama memberikan pengaruh terhadap cara menghitung laba kotor adalah harga jual pada produk tersebut. Seperti yang diketahui jika untuk harga dari sebuah produk tersebut dijual dengan harga tinggi, maka untuk keuntungan atau pendapatan sudah berhasil dan lebih besar.

Pada sisi lain, untuk perbedaan harga jual di beberapa periode tertentu juga akan menentukan besaran pada pendapatan kotor. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab, kenapa setiap perusahaan atau bisnis mempunyai besaran pendapatan kotor bisa selalu berbeda-beda.

Tanpa disadari juga dengan hal tersebut, juga membuat harga jual barang atau jasa juga berbeda-beda. Sehingga, laba kotor atau gross profit yang didapatkan oleh perusahaan pun juga akan mengalami perubahan.

2. Jumlah Barang atau Produk

Faktor yang kedua yang memberikan pengaruh terhadap perhitungan laba kotor adalah jumlah barang, produk maupun jasa. Artinya semakin besar jumlah produk yang dijual oleh perusahaan, maka untuk potensi atau perusahaan bisa mendapatkan penghasilan dengan jumlah lebih tinggi lagi.

Sebaliknya di saat jumlah barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tidak terlalu banyak, maka besar kemungkinan untuk bisnis tersebut juga akan mendapatkan laba kotor dengan jumlah relatif kecil. Intinya untuk tinggi atau rendahnya perhitungan laba kotor ini dipengaruhi dengan jumlah produksi pada suatu barang.

3. Mempunyai Harga Pokok Penjualan (HPP)

Faktor cara menghitung laba kotor yang paling akhir sendiri adalah mempunyai harga pokok penjualan atau HPP. Perlu anda ketahui, untuk harga pokok penjualan (HPP) pada sebuah produk masih terbilang stabil, tetap dan seimbang, maka untuk laba yang didapatkan juga akan lebih besar dibandingkan beberapa periode sebelumnya.

Lain halnya ketika harga pokok penjualan (HPP) lebih ditingkatkan lagi, maka untuk harga jual dari setiap produk tersebut tidak mengalami perubahan atau tetap stagnan. Pada kasus kali ini, laba yang sudah berhasil didapatkan oleh bisnis akan mengalami penurunan di dalam segi jumlah.

Untuk kasus seperti ini biasanya mempunyai risiko pendapatan kotor yang tidak memberikan banyak keuntungan. Secara idealnya untuk harga pokok penjualan (HPP) ini wajib mempunyai jumlah yang lebih kecil dibandingkan harga jual pada produk.

Dengan hal tersebut juga membuat perusahaan atau bisnis dapat menghasilkan pendapatan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pasalnya, ketika melakukan perhitungan laba kotor atau gross profit untuk hal yang didapatkan adalah keuntungan. Sedangkan untuk laba kotor ini mempunyai sifat parsial, karena harus dipangkas dengan beberapa hal. Masih sama seperti yang sebelumnya, untuk potongan yang dilakukan mulai dari beban pajak, gaji pekerja atau biaya suku bunga.

Setelah anda melakukan pemahaman pada laba kotor, pasti sebagian ada yang penasaran dengan keuntungan atau laba bersih. Pada dasarnya, untuk keduanya tidak memiliki perbedaan yang sulit dan masih bisa dicermati. Namun ketika tidak dipahami secara tepat, maka untuk laba bersih dan kotor, akan terlihat seperti samar-samar atau mirip. Pada sebuah bisnis, umumnya melakukan perhitungan laba kotor pada akhir periode keuangan.

Berdasarkan dari perhitungan tersebut, dapat diketahui untuk penghasilan yang didapatkan oleh perusahaan atas penjualan produk di beberapa periode tertentu. Semua hasil perhitungan tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membuat bayar beberapa operasional seperti, biaya administrasi, biaya marketing dan juga biaya produksi.

Apabila semua tanggungan perusahaan sudah dibayarkan atau dipertanggungjawabkan, maka sudah terlihat untuk penghasilan yang sudah tersisa. Untuk sisa penghasilan ini yang disebut dengan laba kotor atau gross profit. Saat ini memang untuk teknologi terus mengalami perkembangan yang sangat-sangat luar biasa. Apalagi untuk masalah yang berhubungan dengan perhitungan atau uang, bisa diselesaikan dengan waktu singkat.

Sangat berbeda dengan jaman dahulu, di saat melakukan perhitungan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan untuk saat ini melakukan perhitungan dengan skala perusahaan bisa diselesaikan dengan hitungan detik saja. Para pemilik perusahaan atau bisnis, tentu saja mempunyai macam-macam jenis perhitungan untuk menentukan keuntungan yang didapatkan. Salah satu perhitungan yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan adalah laba kotor atau sering disebut dengan gross profit.

Itulah dia penjelasan mengenai cara menghitung laba kotor yang harus diketahui oleh semua perusahaan dan pemilik bisnis. Besar harapan dengan penjelasan diatas dapat membantu para perusahaan dan pemilik bisnis, ketika melakukan perhitungan laba kotor.

Untuk melakukan perhitungan laba kotor atau gross profit ini harus dilakukan secara teliti dan berhati-hati. Akan tetapi, untuk sekarang bisa dengan menggunakan software akuntansi terbaik dari Mekari yang memiliki fitur lengkap untuk membuat laporan laba rugi usaha.