Pengantar Artikel kali ini secara argumentatif disertai contoh konkrit mencoba menjelaskan apakah kebudayaan itu pasti berubah (dinamis), tetap (statis), atau kekal? Dengan demikian mari melihat dari sifatnya “Kebudayaan” apakah bisa berubah, atau tidak mungkin berubah? Kebudayaan dalam pengertian sempit seringkali diartikan sebagai adat tradisi atau kebiasaan sehingga seringkali dicontohkan dengan upacara adat Kebudayaan dalam pengertian lebih luas dipahami sebagai cara manusia mengelola kehidupannya, contohnya adalah adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam. Secara awam disebutkan berupa kesenian, rumah adat, upacara adat, atau bangunan kuno. Edward B. Taylor menjelaskan Kebudayaan merupakan kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat) Salah satu pendapat mengemukakan bahwa Kebudayaan Bersifat Dinamis, Sifat dinamis kebudayaan, dengan latar belakang dinamika :
Kebudayaan dapat dimaknai sebagai suatu cara untuk Hidup dan memiliki karakteristik berupa karakter-karakter. Kebudayaan memiliki karakter sebagai berikut :
Apa itu Kebudayaan?
Dinamika Budaya Sehingga Kebudayaan Tidak Mungkin Kekal dan Statis
Pembahasan
Epilog
Dengan demikian maka kebudayaan itu pasti berubah dan bisa berubah. Secara argumentatif menyatakan sebuah kebudayaan tidak dapat dirubah dan kekal adalah sebuah argumen yang sukar dipertahankan, khususnya memperhatikan bahwa kebudayaan baru yang dominan saat ini adalah kebudayaan yang secara argumentatif beradaptasi/menyesuaikan kondisi. |