Cara memilih bibit lele yang gerakannya lincah adalah dengan

Pada sebuah proses budidaya, bibit menjadi faktor penting yang harus diperhatikan dengan baik. Tak terkecuali saat memilih bibit ikan lele. Hasil bagus tidaknya sebuah lele, akan sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit yang digunakan.

Cara memilih bibit lele yang gerakannya lincah adalah dengan

Resiko kerugian yang nantinya diperoleh juga bergantung pada pemilihan bibit. Proses pemilihan bibit lele sebenarnya sangat mudah, hanya perlu teliti dan sabar dalam memilihnya. Pengamatan secara detail dan menyeluruh akan sangat diperlukan apabila ingin mendapatkan panen lele yang maksimal.

Beberapa Tips Memilih Bibit Ikan Lele yang Berkualitas

Tidak diragukan lagi apabila bibit merupakan faktor penentu utama yang dapat mempengaruhi kualitas dari hasil budidaya yang dilakukan. Maka saat hendak membudidayakan ikan lele, harus mengetahui bibit seperti apa yang terbukti memiliki kualitas unggulan.

Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui cara untuk membedakan bibit yang bagus dan yang tidak. Maka untuk lebih memudahkan, berikut ini beberapa tips memilih bibit lele yang berkualitas.

1.Pastikan Merupakan Hasil Budidaya Benih Ikan Lele

Kriteria paling pertama yang perlu diperhatikan saat proses pemilihan bibit adalah memastikan bibit tersebut hasil dari proses pembenihan. Dari pada mendapatkan bibit dengan cara lainnya,pembenihan dinilai lebih efektif dibandingkan dengan cara lainnya. Hal ini karena pembenihan biasa berasal dari proses pemeliharaan yang sudah terjamin kualitasnya selama proses pembudidayaan berlangsung. Ditambah lagi proses pembenihan juga berasal dari induk keturunan yang baik.

2. Kondisi Fisik Sempurna

Kondisi fisik bisa dilihat dengan jelas lewat tampilan yang nampak. Lele sendiri merupakan jenis ikan yang memiliki detail sangat sederhana sehingga bisa terlihat dengan mudah apabila terdapat kecacatan. Caranya adalah dengan melihat satu persatu dengan jeli dan memasukkannya ke dalam wadah tersendiri. Ciri-ciri yang bisa dijadikan pedoman adalah warnanya yang hitam kemerahan ataupun hitam pekat dan kulitnya tampak cerah mengkilap. Biasanya bibit lele yang bagus tidak akan hidup bergerombol.

3. Kesehatan Bibit

Tips selanjutnya agar bisa mendapatkan bibit yang berkualitas adalah dengan melihat kesehatannya. Lele yang dalam kondisi sehat memiliki ciri mampu bergerak dengan lincah ke segala arah, kulitnya tampak mengkilap, terbebas dari luka di bagian tubuhnya, dan pergerakannya tidak menggantung. Apabila saat proses pemilihan semua ciri tersebut terlihat, maka bibit lolos seleksi. Namun, apabila satu saja kecacatan terlihat, maka akan lebih baik untuk menghindari bibit tersebut.

4. Pergerakannya Tampak Lincah

Cara paling mudah mengetahui apakah bibit tersebut berkualitas adalah dengan mengamati pergerakannya. Pergerakan lele pada umumnya tampak gesit karena tubuhnya yang kecil dan proporsional. Namun, pastikan apabila pergerakan lele tersebut menuju arus yang berlawanan karena tandanya lele tersebut benar-benar mampu bergerak dengan gesit. Begitu juga sebaliknya jika bibit justru terbawa arus maka patut untuk dicurigai apabila kondisi kesehatannya kurang bagus.

5. Perhatikan Riwayat Indukan

Melihat riwayat dari pihak indukan juga menjadi hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi kualitas dari bibit. Apabila bibit berasal dari indukan yang unggul, maka bisa dipastikan apabila nantinya bibit akan tumbuh dengan baik. Memilih ikan lele yang telah mengalami proses persilangan akan lebih bagus, terlebih yang memiliki tingkat kekerabatan tinggi. Meskipun harga ikan lele indukan yang unggul cukup mahal, harus tetap berusaha untuk mendapatkannya.

Proses Budidaya dengan Bibit Ikan Lele

Setelah mampu memilih bibit lele yang berkualitas, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah proses pembudidayaan. Proses pembudidayaan ikan lele sebenarnya sangatlah mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Hal yang penting hanyalah memilih bibit dengan sebaik mungkin karena nantinya akan sangat mempengaruhi hasil dari budidayanya. Untuk itu daripada bingung,langsung saja berikut beberapa proses budidaya ikan lele yang bisa dilakukan.

1.Pahami Dulu Syarat Hidup Ikan Lele

Pengetahuan mengenai syarat hidup ikan lele perlu diketahui terlebih dahulu sebelum memulai untuk membudidayakannya. Ikan lele bisa hidup di area air tawar dengan suhu rata-rata sekitar 26-32 derajat. Apabila suhunya lebih rendah dari rentang tersebut, maka akan sulit bagi lele untuk bertahan hidup. Untuk lokasinya, tidak membutuhkan area yang khusus karena semua tempat bisa digunakan untuk budidaya lele, asalkan suhunya terpenuhi dengan baik.

2. Membuat Kolam atau Tambak

Tahapan selanjutnya adalah dengan membuat tambak atau kolam lele. Tahapan ini sangatlah penting karena menjadi tempat berkembang biak lele nantinya. Cara pembuatan kolam atau tambak ini sebenarnya sangat mudah karena hanya perlu menyisakan beberapa tempat yang telah ditandai. Tentukan kedalaman kolam yang ingin dibuat, hal tersebut bisa mengacu pada jumlah bibit yang dimiliki. Apabila bibitnya memang berjumlah banyak, maka pastikan membuat kolam yang cukup luas agar lele bisa bergerak bebas dengan gesit.

3. Mempersiapkan Kolam atau Tambak

Setelah kolam atau tambak tersebut selesai dibuat, maka selanjutnya adalah mengisi dan melakukan pemupukan. Untuk pengisian airnya, bisa disesuaikan dengan tingkat kedalaman kolam, yang terpenting sisihkan beberapa tempat yang tidak terendam air. Jika pengisian air telah selesai dilakukan, maka langsung saja siapkan pupuk kandang di dalam karung secukupnya. Siapkan beberapa karung saja dan jangan lupa untuk memasukkannya ke dalam kolam dalam keadaan pupuk masih berada di dalam karung.

4. Menebar Benih Lele

Bibit lele yang telah dipilih atau diseleksi bisa langsung disiapkan agar nantinya langsung ditebar. Hal yang perlu diingat adalah pastikan untuk menebar bibit saat pagi atau sore hari sehingga tidak terkena terik matahari. Apabila bibit ditebar saat siang hari dan sinar matahari sedang terik-teriknya, maka air secara otomatis akan berubah menjadi panas dan bibit bisa mati dengan mudah. Taburkan bibit sedikit demi sedikit secara berkala dan merata agar pertumbuhannya juga bisa berkembang biak dengan baik.

5. Proses Pemeliharaan

Proses pemeliharaan adalah tahapan yang paling pada pembudidayaan ikan lele. Dua hal penting yang perlu diperhatikan pada tahapan ini adalah pemberian pakan dan pengelolaan air. Pastikan untuk mengganti air kolam setelah digunakan selama kurang lebih 1-2 bulan lamanya. Teknik pengurasan juga tidak boleh sampai membuat air menjadi ricuh atau bergelombang karena air harus dipastikan benar-benar tenang. Untuk masalah pakannya, ada beberapa jenis yang bisa diberikan kepada lele, seperti keong mas, cacing, plankton, pellet, dan masih banyak lagi yang lainnya.

6. Panen

Masa panen adalah masa yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang yang membudidayakan ikan lele. Waktu pembesaran ikan lele membutuhkan waktu paling lama 3 bulan. Cara pemanenannya adalah dengan menguras air kolam hingga benar-benar kosong lalu  seluruh ikan lele bisa diambil dengan jaring. Harga ikan lele di pasaran terbilang cukup menjanjikan sehingga bisnis satu ini patut dicoba.

Nah, itulah beberapa tips memilih bibit ikan lele yang berkualitas dan cara pembibitannya. Peluang usaha budidaya ikan lele sangat bagus karena manfaatnya dirasakan oleh semua masyarakat bahkan banyak orang yang menjadikan ikan ini sebagai makanan favorit.

LINK UMKM - Untuk kamu yang ingin memulai usaha budidaya ternak, sebaiknya harus teliti dalam melihat sebuah peluang. Sebagai contoh lele, salah satu jenis ikan yang paling banyak diminati oleh masyarakat untuk dikonsumsi dan memiliki peluang besar untuk dikembangkan.

Namun demikian, ada beberapa faktor jika kamu tertarik untuk memulai usaha budidaya lele, salah satu faktor penting adalah memilih bibit lele. Bibit merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan budidaya ikan lele.

Pasalnya, risiko kerugian diterima bergantung pada kualitas bibit yang dipilih. Untuk itu, jika ingin memulai budidaya lele, ada baiknya mempelajarinya dari tips memilih bibit lele yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

1. Bibit berasal dari pembenihan lele dengan induk berkualitas
Bibit dari budidaya benih ikan lele biasanya jauh lebih terjaga kualitasnya karena mengalami proses pemeliharaan intensif selama budidaya. Selain itu, bibit dari budidaya benih ikan lele cenderung berasal dari indukan terbaik. Artinya, kualitas keturunannya sudah tidak perlu diragukan.

2. Gerakannya lincah
Bibit ikan lele yang gerakannya lincah menandakan bibit tersebut sehat. Jika pernah melihat bibit ikan lele yang gerakannya lambat dan hanya di satu tempat saja, itulah bibit ikan lele yang jelek. Bibit dengan kriteria ini biasanya akan sangat mudah ditangkap.

Sebaliknya, jika kamu sulit menangkap bibit ikan lele dengan tangan karena gerakannya gesit. Perhatikan gerakan bibit ikan lele. Jika sebagian besar bibit ikan lele bergerak melawan arus, maka bibit tersebut memang bagus. Semakin lincah gerakannya maka semakin baik bibitnya.

3. Fisik harus sempurna
Faktor penting lain dalam memilih bibit ikan lele tentunya harus memiliki fisik yang sempurna. Karena itu, upayakan memilih bibit ikan lele yang badannya mulus dan sewarna. Warna bibit ikan lele yang baik yakni berwarna coklat tua atau hitam kemerahan.

Morfologi tubuhnya seimbang, dari kepala dan badan. Kulitnya pun cerah dan mengkilap. Kesempurnaan fisik bibit ikan lele akan menentukan bentuk fisiknya setelah menjadi ikan lele siap jual.

4. Ukuran bibit harus seragam
Jika kamu memilih bibit ikan lele yang tidak seragam, risiko terjadi kanibal akan sangat tinggi. Ikan lele yang lebih besar biasanya suka memangsa ikan lele yang lebih kecil. Kalau itu sampai terjadi, jumlah ikan lele yang dibudidayakan akan semakin berkurang.

Kondisi terparah, sebelum panen, ikan lele sudah habis duluan akibat sifat kanibalnya. Karena itu, sebaiknya selalu melakukan seleksi bibit berdasarkan ukurannya.

5. Bibit dalam kondisi sehat
Tanyakan ke pembudidaya, apakah bibit ikan lele pernah sakit. Tujuannya, supaya jika bibit ikan lele ini mengalami sakit yang sama, akan lebih mudah menanganinya.

Ketika bibit ikan lele pernah sakit, tanyakan bagaimana kronologisnya. Kalau memang harus menggunakan antibiotik atau obat-obatan lain, upayakan dosisnya tidak terlalu tinggi.

Demikian kelima kriteria yang dapat kamu jadikan pedoman dalam pemilihan bibit ikan lele berkualitas. Selain bibit yang harus baik, hal lain yang juga harus dipersiapkan adalah lahan budidaya dan pola pemeliharaan yang matang.