Buku panduan penggunaan antibiotik untuk bedah

Anonim, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/Xii/2011 Tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Setiabudy, R., 2012. Farmakologi dan Terapi (Edisi:5), Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Anonim, 2007, Buku Panduan Dasar-Dasar Keterampilan Bagi Perawat Kamar Bedah. Jakarta.

Sjamsuhidajat, R., dan De Jong., 2010, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi III, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Reeder, S. J., Martin, L. L., dan Griffin, D. K. 2011. Keperawatan Maternitas:Kesehatan Wanita, Bayi dan Keluarga. Ed 18. Vol.2, Penerjemah: Yanti Afiyanti, dkk, EGC, Jakarta

Salfariani, 2012, Faktor Pemilihan Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis Di RSU Bunda Thamrin Medan, Akses tanggal 22 Agustus 2015.

Fatimawali, 2012, Tinjauan Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Seksio Sesarea di BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Periode Januari-Desember 2011.

Mulyawati, I., M. Azam, D.N. A. Ningrum, 2011, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Persalinan Melalui Operasi Sectio Caesarea, Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 7, No. 1:15-24.

Anonim, 2012, Gambaran Persalinan Sectio Caesarea, Karya Tulis Ilmiah (KTI). Diakses tanggal 13 Juni 2015.

Munckhof, W., 2005. Antibiotic for surgical prophylaxis, Australian Prescribe, vol 28. Number 2, April 2005, Page 38 to 40.

Anonim, 2015, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Diakses tanggal 01 Desember 2015.

Classen DC, Evan RS, Postotnik SL, Horn SD, Menlove RL, Burke JP., 1992, The timming of phophylactic administration of antibiotics and the risk of surgical wound infection, New England Journal Medicine 281-86.

Anonim, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2008. Jakarta.

Beranda Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik

  • Version
  • Diunduh 33832
  • Ukuran Dokumen 6.81 MB
  • Jumlah Dokumen 1
  • Dibuat Selasa, 10 Agustus 2021
  • Diperbarui Selasa, 10 Agustus 2021

Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik

Dokumen Terlampir

FileAction
BUKU PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK 2013.pdf Unduh 

iklan ⓘ ►

Buku panduan penggunaan antibiotik untuk bedah

iklan ⓘ ►

Buku panduan penggunaan antibiotik untuk bedah

iklan ⓘ ►

Buku panduan penggunaan antibiotik untuk bedah

iklan ⓘ ►

Buku panduan penggunaan antibiotik untuk bedah

iklan ⓘ ►

Buku panduan penggunaan antibiotik untuk bedah

iklan ⓘ ►

Buku panduan penggunaan antibiotik untuk bedah

2 Apa yang dimaksud dengan penggunaan antibiotik secara empiris dan definitif?

Terapi empiris adalah pemberian antibiotik pada keadaan infeksi sebelum didapat hasil kultur bakteri dan uji kepekaan terhadap antibiotik. Terapi definitif dilakukan berdasarkan hasil biakan bakteri dan uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik.

Berapa jam diberikan antibiotik profilaksis sebelum operasi dimulai?

Waktu pemberiannya sedekat mungkin dengan dimulainya operasi, yaitu dalam 1 jam sebelum insisi. Pengendalian dan pencegahan infeksi merupakan salah satu komponen keselamatan pasien, selain itu pengendalian resistensi antimikroba juga merupakan hal yang sangat penting.

Bagaimana penggunaan antibiotika yang benar?

Bila diresepkan antibiotik oleh dokter, Anda harus mengonsumsinya sesuai dosis yang diberikan dan tepat waktu. Sebagai contoh, antibiotik dengan jadwal 3 kali sehari perlu dikonsumsi setiap 8 jam dan antibiotik dengan jadwal 2 kali sehari perlu dikonsumsi tiap 12 jam. Penting untuk diingat, antibiotik harus dihabiskan.

Apa yang dimaksud dengan antibiotik time dependent?

Time dependent killing, yaitu lamanya antibiotik terdapat dalam darah dalam kadar diatas KHM sangat penting untuk memperkirakan outcome klinik ataupun kesembuhan. Contoh antibiotik yang tergolong time dependent killing yaitu penicillin, sefalosporin dan makrolida.