Apa saja risiko dari sebuah portofolio?

Dalam berinvestasi, kamu pasti mengenal istilah "high risk, high return", yang berarti semakin tinggi risiko suatu instrumen investasi, semakin tinggi pula potensi keuntungan yang dapat diberikan. Dengan adanya konsep tersebut, maka dalam berinvestasi setiap investor perlu memperhatikan profil risiko mereka. Profil risiko biasanya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, pekerjaan, lingkungan, dan pemahaman mengenai investasi. 

Konsep "high risk, high return" ini memang sangat penting untuk dijadikan patokan dalam berinvestasi. Namun, sering kali para investor, terutama investor pemula, tidak menyadari bila tingginya potensi keuntungan yang ia dapat pasti diimbangi dengan tingginya potensi risiko yang harus ia terima. Untuk itulah diperlukan penyesuaian antara instrumen yang kamu investasikan dengan profil risiko yang kamu miliki.

Apa itu profil risiko dalam investasi?

Profil risiko adalah tingkat ketahanan atau toleransi diri terhadap risiko yang dapat terjadi saat berinvestasi. Dalam pengertian lain, profil risiko ialah sebuah evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh kamu bisa menanggung risiko yang mungkin menimpamu. Klik di sini untuk mengetahui profil risiko yang kamu miliki.

Saat memulai berinvestasi, cukup banyak orang yang memilih instrumen investasi hanya berdasarkan referensi dari orang lain yang sudah lebih dulu memulai. Padahal, belum tentu profil risiko yang dimiliki sama. Orang tersebut hanya melihat keoptimalan keuntungan yang diperoleh si pemberi referensi, tanpa mengetahui potensi risiko dari instrumen investasi yang direferensikan.

Di sinilah kamu harus berhati-hati, karena mungkin saja instrumen tersebut hanya sedang berada di momen yang baik sehingga memberikan pertumbuhan yang optimal. Nantinya, ketika sudah mulai muncul sentimen negatif yang dapat mempengaruhi pergerakan harga instrumen tersebut, barulah diketahui bahwa instrumen tersebut mengandung potensi risiko yang tinggi, sehingga investor yang tidak mengetahui dan tidak mempersiapkan hal tersebut hanya bisa gigit jari karena mau tidak mau harus menanggung risikonya.

Untuk itulah pentingnya mengenal profil risiko sendiri, agar kamu dapat memilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki, sehingga ketika terjadinya risiko, dapat dipastikan kamu bisa menanggung dan menghadapinya.

Selanjutnya, mungkin kamu bertanya-tanya, “Bila saya tidak bisa menanggung risiko, apakah saya tidak bisa berinvestasi?” Jawabannya tentu bisa! Karena sama halnya dengan profil risiko yang bermacam-macam, instrumen investasi pun bermacam-macam, mulai dari yang risikonya sangat minim hingga yang risikonya tinggi. Maka itu dikatakan, kamu dapat menyesuaikan instrumen investasi dengan profil risikomu.

Secara umum, dikenal 3 profil risiko dalam berinvestasi, yaitu sebagai berikut:

1. Konservatif
Investor dengan profil risiko ini memiliki toleransi paling rendah terhadap risiko dan cenderung tidak ingin menerima risiko. Bila kamu berprofil risiko konservatif, kamu cocok dengan instrumen investasi yang tingkat risikonya minim, seperti reksa dana pasar uang dan deposito yang dapat dikatakan memiliki pertumbuhan yang stabil dan minim dari risiko penurunan nilai.

2. Moderat
Investor dengan profil risiko ini tidak terlalu menyukai risiko, tetapi masih bisa menerima kerugian yang tidak terlalu besar. Bila kamu berprofil risiko moderat, kamu cocok dengan instrumen investasi yang tingkat risikonya sedang, seperti reksa dana pendapatan tetap dan obligasi yang imbal hasilnya lebih besar dari instrumen pasar uang, namun risikonya masih di tingkat menengah.

3. Agresif
Investor dengan profil risiko ini berani mengambil risiko tinggi demi mendapat imbal hasil yang optimal. Bila kamu berprofil risiko agresif, kamu cocok dengan instrumen investasi yang tingkat risikonya tinggi, seperti reksa dana campuran, reksa dana saham, maupun saham karena memiliki karakteristik perubahan harga yang fluktuatif sehingga berisiko tinggi, namun berpotensi memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibanding instrumen investasi lainnya.

Bagaimana bila ingin melakukan diversifikasi, namun tetap menyesuaikan dengan profil risiko?

Diversifikasi adalah strategi investasi yang dilakukan dengan cara menempatkan dana investasi di berbagai instrumen investasi yang memiliki karakteristik berbeda, baik dari sisi likuiditas, risiko, maupun imbal hasil. Diversifikasi perlu dilakukan seorang investor guna meminimalisir risiko berinvestasi serta meraih imbal hasil yang variatif. Jadi, jika salah satu instrumen sedang merugi, masih ada instumen lain yang berpotensi memberi keuntungan pada periode waktu yang sama.

Selanjutnya, muncul pertanyaan, “Profil risiko saya konservatif, berarti cocok untuk investasi di reksa dana pasar uang. Namun, untuk diversifikasi, berarti saya juga harus berinvestasi di instrumen investasi lain yang mungkin berisiko lebih tinggi. Bila seperti itu, bagaimana caranya?” Nah, untuk itu ada aturan porsi investasi dalam strategi diversifikasi guna menyeimbangkannya dengan profil risikomu.

Profil risiko yang kamu miliki berguna untuk menentukan porsi penempatan investasimu. Kamu bisa menginvestasikan danamu dengan porsi lebih banyak pada instrumen investasi yang sesuai dengan profil risikomu, lalu beri sedikit porsi pada instrumen investasi lainnya untuk diversifikasi.

Agar kamu tidak kebingungan menentukan porsi investasi sendiri, POEMS sebagai salah satu platform investasi terbaik di Indonesia, menyediakan sebuah fitur bernama SmartStart yang dapat memudahkanmu memulai investasi sesuai dengan profil risikomu, sekaligus menerapkan strategi diversifikasi atas investasimu, sehingga keuntungan investasimu dapat lebih optimal dan risiko investasimu terminimalisir.

Fitur SmartStart terdiri atas 3 paket reksa dana berdasarkan profil risiko, yaitu sebagai berikut:

  1. Conservative Fund Package: Cocok untuk kamu yang berprofil risiko konservatif, dengan porsi investasi 40% pada reksa dana pasar uang, 40% pada reksa dana pendapatan tetap, dan 20% pada reksa dana saham.
  2. Moderate Fund Package: Cocok untuk kamu yang berprofil risiko moderat, dengan porsi investasi 20% pada reksa dana pasar uang, 50% pada reksa dana pendapatan tetap, dan 30% pada reksa dana saham.
  3. Aggressive Fund Package: Cocok untuk kamu yang berprofil risiko agresif, dengan porsi investasi 20% pada reksa dana pasar uang, 30% pada reksa dana pendapatan tetap, dan 50% pada reksa dana saham.

Setiap paket reksa dana pada fitur SmarStart berisi 4 produk reksa dana pilihan yang telah diseleksi oleh Tim Analis Phillip Sekuritas Indonesia dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti return, risk, risk adjusted return, Asset Under Management (AUM), dan manajer investasi. Setiap tiga bulan sekali, Tim Phillip Sekuritas Indonesia melakukan review guna memastikan setiap produk yang direkomendasikan untukmu dalam kondisi prima.

Bagaimana cara menggunakan fitur SmartStart?
Berikut langkah mudah untuk membeli paket reksa dana dengan fitur SmartStart melalui aplikasi POEMS ID yang dapat kamu instal di smartphone-mu.

Apa saja risiko dari sebuah portofolio?

  1. Lakukan login pada aplikasi POEMS ID
  2. Pilih ProFunds
  3. Klik pada menu SmartStart
  4. Klik subscribe pada paket reksa dana yang sesuai dengan profil risiko-mu
  5. Masukkan nominal investasi yang kamu inginkan (minimal Rp500.000)
  6. Klik subscribe

Pembelian produk reksa dana dengan fitur SmartStart memang dilakukan secara sepaket, tetapi kamu dapat menjual setiap produk secara terpisah. Dengan fitur SmartStart, sekali subscribe saja, kamu sudah berinvestasi pada produk-produk reksa dana pilihan, membentuk portofolio reksa dana sesuai profil risiko, sekaligus menerapkan strategi diversifikasi atas investasimu. Tunggu apa lagi? Yuk subscribe sekarang!

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis: Ester Lidya Norisa - September 2021)

Risiko portofolio dipengaruhi oleh apa?

Menurut Markowitz (1959), risiko portofolio dipengaruhi oleh rata-rata tertimbangsetiap risiko aset individual dan kovarians antara aset yang membentuk Page 11 21 portofolio. Varians dan standar deviasi dari return merupakan ukuran umum risiko.

Apa yang dimaksud dengan risiko total dari portofolio?

Risiko total adalah jumlah dari semua risiko yang dialami dalam suatu periode waktu tertentu yang terdiri atas claim severity dan claim frequency.

Resiko apa saja yang mungkin terjadi di dalam berinvestasi?

Risiko investasi merupakan potensi kerugian yang dapat dialami investor dari aktivitas investasi tersebut. Risiko ini umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk).

Apa syarat utama untuk mengurangi risiko dalam portofolio?

Persyaratan utama untuk dapat mengurangi resiko dalam portofolio adalah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna.