Buatlah tiga pertanyaan sesuai dengan informasi yang terdapat pada setiap paragraf

Jakarta -

Jenis paragraf yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dibedakan sesuai dengan beberapa pola. Salah satunya adalah jenis paragraf berdasarkan pola penalaran.

Secara umum, jenis paragraf yang dikenal di antaranya paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf deduktif-induktif. Namun, berdasarkan pola penalaran terdapat jenis lain yakni jenis paragraf ineratif.

Dikutip dari buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Kemdikbud, berikut ini lima jenis paragraf lengkap dengan penjelasan dan contohnya.

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang memiliki ide pokok pada awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.

Biasanya ide pokok dalam paragraf deduktif berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kemudian kalimat topik tersebut diikuti oleh kalimat penjelas guna memperjelas informasi pada kalimat topik.

Contoh paragraf deduktif:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu.

Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

Jenis Paragraf Induktif

Jenis paragraf induktif memiliki ide pokok yang terletak pada akhir paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat.

Secara umum, ide pokok paragraf induktif bisa dilihat dengan adanya kalimat konjungsi seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.

Contoh paragraf induktif:

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.

Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Jenis Paragraf Deduktif-Induktif

Jenis paragraf Deduktif-Induktif memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Meski memiliki dua kalimat topik tapi bukan berarti ide pokoknya ada dua.

Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi.

Contoh paragraf Deduktif-Induktif:

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner.

Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol.

Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Jenis Paragraf Ineratif

Jenis paragraf ineratif merupakan paragraf yang memiliki ide pokok di tengah-tengah paragraf. Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian diikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali dengan kalimat penjelas.

Kalimat penjelas setelah ide pokok berfungsi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh paragraf ineratif:

Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus.

Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.

NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen.

Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.

Jenis Paragraf Menyebar

Jenis paragraf ini memiliki ide pokok menyebar dan tidak memiliki kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamanya terletak pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

Contoh paragraf menyebar:

Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari.

Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Itulah jenis paragraf lengkap dengan penjelasan dan contohnya. Selamat belajar detikers!

Simak Video "Ahli Filsafat Juga Bisa Tertipu"



(faz/pal)


Page 2

Jakarta -

Jenis paragraf yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dibedakan sesuai dengan beberapa pola. Salah satunya adalah jenis paragraf berdasarkan pola penalaran.

Secara umum, jenis paragraf yang dikenal di antaranya paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf deduktif-induktif. Namun, berdasarkan pola penalaran terdapat jenis lain yakni jenis paragraf ineratif.

Dikutip dari buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Kemdikbud, berikut ini lima jenis paragraf lengkap dengan penjelasan dan contohnya.

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang memiliki ide pokok pada awal paragraf kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.

Biasanya ide pokok dalam paragraf deduktif berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kemudian kalimat topik tersebut diikuti oleh kalimat penjelas guna memperjelas informasi pada kalimat topik.

Contoh paragraf deduktif:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu.

Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

Jenis Paragraf Induktif

Jenis paragraf induktif memiliki ide pokok yang terletak pada akhir paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat.

Secara umum, ide pokok paragraf induktif bisa dilihat dengan adanya kalimat konjungsi seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.

Contoh paragraf induktif:

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.

Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Jenis Paragraf Deduktif-Induktif

Jenis paragraf Deduktif-Induktif memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Meski memiliki dua kalimat topik tapi bukan berarti ide pokoknya ada dua.

Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi.

Contoh paragraf Deduktif-Induktif:

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner.

Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol.

Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Jenis Paragraf Ineratif

Jenis paragraf ineratif merupakan paragraf yang memiliki ide pokok di tengah-tengah paragraf. Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian diikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali dengan kalimat penjelas.

Kalimat penjelas setelah ide pokok berfungsi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh paragraf ineratif:

Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus.

Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.

NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen.

Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.

Jenis Paragraf Menyebar

Jenis paragraf ini memiliki ide pokok menyebar dan tidak memiliki kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamanya terletak pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

Contoh paragraf menyebar:

Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari.

Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Itulah jenis paragraf lengkap dengan penjelasan dan contohnya. Selamat belajar detikers!

Simak Video "Ahli Filsafat Juga Bisa Tertipu"


[Gambas:Video 20detik]
(faz/pal)