Warga saat membaca al quran di Masjid Al Amanah, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/5/2021). Suasana aktifitas jamaah Masjid Al Amanah tetap normal setelah beredar video viral beberapa waktu lalu. Pantauan Tribunnews dilapangan beberapa pengurus ada yang membersihkan masjid dan ada juga yang menyiapkan menu berbuka puasa bagi warga yang ingin melaksanakan buka puiasa di Masjid Al Amanah. Tribunnews/Jeprima
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan surat Al Isra ayat ke-27 hingga 30. Dilengkapi juga isi kandungan surat Al Isra Ayat ke-27 hingga 30. Surat Al Isra adalah surah ke-17 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari 111 ayat dan tergolong dalam surat Makkiyah. Baca juga: Bacaan Surat Al Asr dalam Bahasa Arab dan Latin, Beserta Artinya Baca juga: Surat Al Baqarah Ayat 284-286, Berikut Arab, Latin, Tafsir serta Terjemahannya Al-Isra yang berarti "memperjalankan di malam hari". QS. Al-Isra Ayat 27 اِنَّ الۡمُبَذِّرِيۡنَ كَانُوۡۤا اِخۡوَانَ الشَّيٰطِيۡنِ ؕ وَكَانَ الشَّيۡطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوۡرًا Innal mubazziriina kaanuu ikhwaanash shayaatiini wa kaanash shaytaanu li Rabbihii kafuuraa 27. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. QS. Al-Isra Ayat 28
Isi Kandungan Surat Al Isra Ayat 26-30, Lafadz Arab, Latin dan Terjemahnya /unsplash.com/Lexi T/ MANTRASUKABUMI - Ayat 26-30 Surat Al Isra ini mengandung pesan untuk bersikap sederhana dalam hidup. Sikap tersebut adalah tidak berlebihan sekalipun dalam berinfak. Isi kandungan surat Al Isra Ayat 26-30 berisikan larangan untuk bersifat kikir dalam membelajakan harta. Sifat boros adalah perilaku setan yang ingkar kepada Tuhannya. Isi kandungan surat Al Isra Ayat 26-30 ini menyebutkan larangan kikir digambarkan dengan tangan yang terbelenggu di leher. Kikir akan mengakibatkan pelakunya tercela, sedang boros menjadikan pelakunya menyesal di kemudian hari. Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Furqan Ayat 67, Perintah Hidup Sederhana dan Larangan Berlebihan Ayat 26-30 Surat Al Isra tersebut juga menunjukkan bahwa Allah swt. sangat mengetahui potensi hamba-hambaNya. Allah swt. melapangkan rezeki kepada sebagian manusia dan mencukupkan kepada sebagian yang lain. Manusia diwajibkan menjemput rezeki yang telah dipersiapkan Allah baginya. >Berikut bacaan Surat Al Isra ayat 26-30 lengkap lafadz arab, latin dan artinya : وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا Wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrā Terjemahnya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
A. Bacaan Lafal Surat Qs al-Israa’ Ayat 26-27 dan Ayat 29-30 Serta Artinya. وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا Waaati dzaa lqurbaa haqqahu walmiskiina wabna ssabiili walaa tubadzdzir tabdziiraa. “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang akrab akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kau menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Israa’ : 26) إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا Inna lmubadzdziriina kaanuu ikhwaana sysyayaathiini wakaana sysyaythaanu lirabbihi kafuuraa. “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu ialah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu ialah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Israa’ : 27) وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ٱبْتِغَآءَ رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُورًا Wa-immaa tu’ridhanna ‘anhumu ibtighaa-a rahmatin min rabbika tarjuuhaa faqul lahum qawlan maysuuraa. “Dan kalau kau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.” (QS. Al-Israa’ : 28) وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا Walaa taj’al yadaka maghluulatan ilaa ‘unuqika walaa tabsuthhaa kulla lbasthi fataq’uda maluuman mahsuuraa. “Dan janganlah kau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kau terlalu mengulurkannya sebab itu kau menjadi tercela dan menyesal.” (QS. Al-Israa’ : 29) إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرًۢا بَصِيرًا Inna rabbaka yabsuthu rrizqa liman yasyaau wayaqdiru innahu kaana bi’ibaadihi khabiiran bashiiraa “Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; bahwasanya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Israa’ : 30) B. Isi Kandungan Al-Qur’an Surat’ : 26-27 dan 29-30. Seseorang tidak selalu mempunyai harta atau sesuatu untuk dipersembahkan kepada keluarga mereka yang butuh. Namun paling tidak rasa relasi dan persaudaraan serta keinginan membantu harus selalu menghiasi jiwa manusia, sebab itu ayat di atas menuntun dan kalau kondisi keuangan atau kemampuanmu tidak memungkinkanmu membantu mereka sehingga memaksa engkau berpaling dari mereka bukan sebab enggan membantu, tetapi berpaling dengan keinginan suatu dikala engkau akan membantu sesudah berusaha dan berhasil untuk memperoleh rahmat dari Tuhan Pemelihara dan yang selama ini selalu berbuat baik kepadamu, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang gampang yang tidak menyinggung perasaannya dan yang melahirkan keinginan dan optimisme. Untuk berinfak dan menafkahkan harta di jalan Allah Swt, seringkali timbul bisikan melarang dan menakut-nakuti. Itu ialah ulah setan. Dia yang menakut-nakuti insan terjerumus dalam kemiskinan. Seorang yang kikir, apalagi yang mempunyai kelebihan, kekikirannya membuahkan dengki dan iri hati anggota masyarakat, dari kalau ini terjadi maka setan menyuruh dan mendorong anggota masyarakat untuk melaksanakan aneka kejahatan menyerupai pencurian, perampokan, pembunuhan, dan sebagainya. Di sisi lain, kekikiran melahirkan sifat rakus untuk enggan bernafkah, dan pada gilirannya menjadi lahan yang sangat subur bagi setan untuk mengantar kepada aneka kejahatan. Demikian ulah setan, menakut-nakuti dan menyuruh kepada kejahatan. Persaudaraan setan dengan pemboros ialah persamaan sifat-sifatnya, serta keserasian antar keduanya. Mereka berdua sama melaksanakan hal-hal yang batil, tidak pada tempatnya. Penyandang predikat kikir berdasarkan Al-Qur`an tidak akan terlepas dari dua sifat yaitu arogan atau berjalan arogan sebab merasa diri punya kelebihan dibanding orang lain dan membanggakan diri dengan bertindak kaku atau menampilkan secara fisik – baik ucapan maupun gerakan badan – dalam mengekspresikan kesombongannya. Kedua sifat ini mempunyai kaitan yang erat dengan kepemilikan harta serta kedudukan; sebab orang yang merasa memilikinya, jiwanya seringkali diliputi oleh keangkuhan dan kebanggaan. Di sisi lain, yang arogan dan gembira dengan harta dan kedudukan seringkali pula kikir. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana isi kandungan Al-Qur’an surat al-Israa’ ayat 26-27 dan ayat 29-30. Sumber buku Tafsir Ilmu Tafsir Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu percetakanalquran.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Efisiensi Penggunaan Harta Q.S AL ISRAA ayat 29-30 وَلاَ تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلاَ تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوماً مَّحْسُوراً 29. Dan Janganlah kalian menjadikan tangamu terbelenggu kepada leher-leher kamu dan janganlah mengulurkan dengan sangat. Maka jadilah engkau orang yang tercela dan merugi. إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيراً بَصِيراً 30. Sesungguhnya Tuhan kamu membagikan rizki kepada orang-orang yang Allah kehendaki dan membatasinya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui dan Maha Melihat terhadap hamba-hambanya. Kandungan Q.S Al Israa : 29
Kandungan Q.S Al – Israa : 30
Page 2
|