Apakah yang dinamakan toleransi menurut QS Al Kafirun?

AKURAT.CO, Toleransi beragama merupakan sebuah hal yang harus dijunjung tinggi oleh umat Islam. Meskipun umat Islam meyakini bahwa hanya Islam agama yang benar, bukan berarti boleh menyalahkan atau mengkafirkan pemeluk agama lain.

Toleransi beragama tepat dalam konteks beragama di Indonesia di mana tidak hanya dihuni oleh satu agama saja, akan tetapi enam agama, yaitu Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Protestan, dan Kong Hucu.

Tauladan toleransi menemukan relevansi ketika Nabi Muhammad menjadi kepala negara di Madinah. Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang beragam agama, namun Nabi Muhammad mentoleransi semua pemeluk agama.

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ

1. Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!

لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,

وَلَاۤ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ

3. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,

وَلَاۤ اَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْ

4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

وَلَاۤ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Surah Al-Kafirun adalah salah satu surah dalam Al-Qur'an yang memberikan pesan-pesan toleransi yang mendalam. Pada surah tersebut misalnya terdapat ayat yang berbunyi; laa a'budu maa ta'budun; aku tidak menyembah apa yang mereka sembah. Ini memberi pesan bahwa bertoleransi dengan agama lain memang harus meyakini secara total kebenaran agama sendiri.

Pada akhir ayat surah Al-Kafirun disebutkan ayat berbunyi, lakuk dinukum wa liyadin; bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku. Ini memberi pesan bahwa tidak selayaknya antarumat beragam bertikai, atau saling menyalahkan satu sama lain.

Toleransi dijunjung tinggi oleh Al-Qur'an dan salah satunya melalui surah Al-Kafirun ini. Sebab seandainya tidak ada toleransi, maka tidak ada ketenangan dalam beragama, satu dengan yang lain antar-umat beragama sibuk dengan menyalahkan dan klaim kafir pada yang berbeda.

Oleh hal demikian dalam ayat yang lain Allah berfirman yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. QS. Al-Hujurat: 11.

Al-Qur'an melarang keras perilaku menyalahkan, intoleransi, atau mengolok kelompok lain yang berbeda. Sebab Al-Qur'an adalah kitab toleransi.[]

Reporter : Arini Saadah

Surat Al Kafirun menjelaskan tentang ajakan toleransi dalam hal menghormati masing-masing ajaran agama dan kepercayaan yang berbeda.

Dream - Surat al Kafirun merupakan salah satu surat yang ada di dalam Kitab Suci Al Quran. Surat ini tercatat sebagai surat ke-109 dalam Al Quran yang terdiri atas enam ayat.

Surat al Kafirun beserta artinya tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah bertepatan dengan Nabi Muhammad Saw., saat berada di kota suci tersebut.

9 Potret Kondisi Makam Nunu Warkop DKI yang Jarang Disorot, Ditumpuk dengan Kuburan Lain!

Surat al Kafirun berarti ‘Orang-Orang Kafir’. Surat ini mengisahkan kondisi toleransi keberagamaan ketika itu. Surat al Kafirun mengandung pernyataan Nabi Muhammad Saw tidak akan menyembah Tuhan selain Allah Swt, dan tidak mengikuti apa yang diserukan orang-orang kafir.

Meski dipengaruhi dengan iming-iming kemakmuran duniawi, namun Nabi Muhammad Saw tidak terpengaruh dengan hasutan orang-orang kafir saat itu. Akan tetapi di saat yang sama, Nabi Muhammad Saw juga tidak mencela cara keberagamaan mereka. Sehingga beliau menegaskan ‘Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku’.

Surat al Kafirun beserta artinya memiliki banyak keutamaan bagi umat islam di seluruh dunia. Berikut surat Al Kafirun arab, latin, arti, asbabun nuzul dan keutamaannya.

Apakah yang dinamakan toleransi menurut QS Al Kafirun?
Ilustrasi Surat Al Kafirun (Foto: About Islam)

Merdeka.com - "Qul yaa ayyuhal kaafirun" merupakan salah satu potongan ayat yang sering dibaca ketika salat. Surat Al-Kafirun adalah surat yang ke 109 dalam Alquran. Surat ini berisi kandungan tentang adanya toleransi dalam keimanan dan peribadahan. Allah SWT berfirman, "Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku" (QS Al-Kafirun).

Dikutip dari buku Kedahsyatan Membaca Alquran, karangan Amirulloh Syarbini menjelaskan, surat Al-Kafirun turun pada saat kaum kafir Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi Muhammad SAW dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi seseorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan menikah kepada perempuan yang beliau inginkan. Namun para kaum kafir memiliki syarat, yaitu Rasulullah harus menyembah berhala yang telah menjadi Tuhan mereka dalam waktu satu tahun.

Surat Al-Kafirun memiliki keutamaan dan manfaat apabila diamalkan sehari-hari, antara lain:

1. Surat ajakan toleransi beragama

Surat ini sangat terkenal karena kandungannya mengajarkan kita untuk bertoleransi antar umat beragama. Dalam kitab suci Alquran di perintahkan untuk menghormati penganut agama lain. Seperti dalam potongan akhir ayat surat tersebut yang artinya, "Untuk mu agama mu dan untuk ku agama ku".

2. Surat yang sangat ditakuti iblis

Surat ini juga ditakuti oleh iblis. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, menurutnya tiada surat yang sangat ditakuti iblis kecuali surat Al Kafirun. "Tidak ada dalam Alquran yang lebih menakutkan bagi iblis daripada Qul Ya Ayyuhal-Kafirun, sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan."

3.Pahala membaca suratnya adalah sama dengan seperempat Alquran

Menurut Syeikh Ibnu 'Abbaz membaca empat kali surat ini sama dengan menghatam Alquran. Hanya saja, bukan berarti tidak perlu lagi membaca Alquran. Sebab seorang muslim hendaknya membaca Alquran setiap hari.

4. Dibaca menjelang tidur dapat bebas dari kemusyrikan

Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Qul ya Ayyuhal-kafirun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan". (HR Abu Dawud dari Farwah bin Naufal). Surat ini sering dijadikan sebagai bacaan menjelang tidur sebagai isyarat bahwa seorang muslim harus melakukan ibadah kepada Allah SWT untuk menjaga imannya, dari membuka mata hingga menutup mata agar terhindar dari kekafiran dan kemusyrikkan.

Surat Al Kafirun, Foto: Dok. freeislamiccalligraphy.com

Kandungan surat Al Kafirun salah satunya adalah mengajarkan kita mengenai toleransi beragama. Surat Al Kafirun merupakan surat ke seratus sembilan dalam Alquran. Surat ini juga termasuk ke dalam surat Makkiyah dan terdiri dari enam ayat.

Surat Al Kafirun artinya adalah orang-orang kafir. Surat ini dinamakan demikian karena memerintahkan Rasulullah untuk berbicara kepada orang-orang kafir bahwa beliau tidak akan menyembah berhala. Surat Al Kafirun juga dinamakan sebagai Al ‘Ibadah karena memploklamirkan bahwa beribadah hanya kepada Allah SWT. Lalu apa saja kandungan surat Al Kafirun?

Berikut adalah bacaan Arab, Latin, dan arti surat Al kafirun.

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Qul yaa ayyuhal kaafiruun, laa a’budu maa ta’buduun. Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud. Wa laa ana ‘aabidum maa ‘abadtum. Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud. Lakum diinukum waliya diin.

Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.

Kandungan Surat Al Kafirun

Surat Al Kafirun memiliki beberapa kandungan di dalamnya. Surat ini menunjukan perbedaan ibadah umat muslim dari umat lainnya. Surat ke seratus sembilan juga berisi penolakan tegas ajakan kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau hanya untuk sesaat. Al Kafirun menegaskan bahwasanya tidak ada kompromi dalam perkara aqidah. Surat berisi enam ayat ini juga menegaskan bahwa Rasulullah SAW tidak akan menyembah berhala milik orang kafir sampai kapan pun.

Kandungan surat Al Kafirun juga berisi ajaran toleransi dalam beragama. Dalam surat ini tidak diajarkan untuk memaksa orang lain dalam beribadah dan menyembah Tuhan. Agama adalah pilihan dan nnatinya akan mendapatkan balasan sesuai dengan pilihan tersebut.

Demikian bacaan dan kandungan surat Al Kafirun. Semoga dengan membaca dan mengimani surat ini, kita dapat lebih menguatkan aqidah sebagai umat muslim. InsyaAllah.