Berikut ini faktor penunjang mobilitas secara struktural adalah

Ilustrasi Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Foto: Unsplash

Mobilitas sosial menjadi salah satu perubahan yang tidak bisa dihindari dalam masyarakat. Perubahan ini bisa melibatkan seseorang atau sekelompok orang. Terjadinya mobilitas tidak lepas dari berbagai faktor. Faktor pendorong mobilitas sosial pun beragam, bisa berupa struktural atau individu.

Secara bahasa, mobilitas berasal dari bahasa Latin, yakni mobilis yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Secara umum, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan satu ke lapisan lainnya.

Mobilitas sosial juga bisa didefinisikan sebagai perubahan, pergeseran, peningkatan, hingga penurunan status dan peran anggotanya. Hal ini sebagaimana tercatat dalam buku Sosiologi 2 yang ditulis oleh Tim Sosiologi.

Lantas, apa saja faktor pendorong mobilitas sosial? Ketahui jawabannya lewat uraian berikut ini.

Ilustrasi Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Foto: Unsplash

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Berikut faktor pendorong mobilitas sosial yang dikutip dari buku Kumpulan Materi Ajar Kreatif karangan Nanda Hidayati (2020):

Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Faktor struktural meliputi hal-hal berikut:

Dalam masyarakat, ada beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang harus diisi oleh anggota masyarakat bersangkutan. Contohnya adalah negara yang kegiatan ekonominya berbasis industri dengan teknologi canggih, maka masyarakat yang kedudukannya berstatus tinggi lebih banyak dibanding yang rendah. Ini membuat mereka yang berkedudukan rendah terpacu menaikkan kedudukan sosial ekonominya.

Setiap masyarakat mempunyai tingkat kelahiran berbeda-beda. Tingkat kelahiran ini berkaitan dengan jenis pekerjaan yang memiliki kedudukan tinggi atau rendah. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap proses mobilitas sosial.

Suatu negara dapat menerapkan konsep ekonomi ganda. Misalnya, Amerika dan Eropa Barat. Hal ini bisa berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang berstatus tinggi atau rendah.

Kesempatan mobilitas tergantung pada keberhasilan dalam bekerja karena dalam masyarakat modern, kenaikan status sosial sangat dipengaruhi prestasi.

Ilustrasi Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Foto: Unsplash

Faktor individu merujuk pada kualitas seseorang, dari segi tingkat pendidikan, penampilan, ataupun keterampilan pribadi. Adapun yang termasuk faktor individu sebagai berikut:

Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang memiliki kemampuan lebih akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk menentukan mobilitas sosial. Misalnya, untuk bekerja di instansi-instansi terbaik diperlukan sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi ternama, baik dalam atau luar negeri.

b. Orientasi Sikap Terhadap Mobilitas Sosial

Ada banyak cara yang bisa diambil untuk meningkatkan prospek mobilitas sosial, seperti kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, pendidikan, dan memperbaiki penampilan. Sebagai contoh, seseorang yang hendak naik jabatan dapat mengikuti kursus atau kuliah jenjang berikutnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor kemujuran menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Meski begitu, kemujuran tidak bisa diandalkan. Usaha seorang individu tetap menjadi faktor utama.

Faktor pendorong dari mobilitas sosial dan contohnya adalah salah satu materi dar ilmu sosiologi. Beberapa pendapat mungkin mengatakan bahwa faktor pendorong ini bisa berbeda – beda. Artikel berikut ini akan membahas beberapa faktor pendorong dari mobilitas sosial selengkap dan serinci mungkin disertai dengan contohnya agar Anda lebih mudah memahami isi materi berkaitan dengan mobilitas sosial.

Sebelum membahas mengenai faktor pendorong mobilitas sosial, terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi atau arti dari mobilitas sosial. Mobilitias sosial dapat juga dipahami sebagai gerak sosial yaitu perubahan status sosial seseorang atau suatu kelompok. Mobilitias sosial umumnya selalu diidentikkan dengan naiknya status sosial seseorang. Beberapa ahli mengemukakan definisi mobilitas sosial seperti berikut ini:

  1. Robert M.Z Lawang mengemukakan bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lainnya atau dari dimensi satu ke dimensi lain.
  2. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa mobilitas sosial adalah gerak dalam struktur sosial yaitu pola – pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
  3. Menurut Horton dan Hunt, mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. (Baca juga: Faktor Perubahan Sosial dan Contohnya)

Secara umum, kita dapat mendefinisikan bahwa mobilitas sosial adalah suatu perpindahan kelas atau lapisan sosial individu atau keluarga yang terjadi pada suatu masyarakat. Perpindahan sosial ini umumnya terjadi pada masyarakat terbuka yang moderen dimana masyarakat sudah tidak lagi terikat kasta atau strata. Mobilitas sosial sangat sulit terjadi pada masyarakat yang memiliki sistem kasta atau berjenjang karena status sosial pada masyarakat yang menganut aturan kasta umumnya bersifat mutlak dan tertutup (Baca juga: Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya).

Mobilitas sosial mungkin tejadi hanya pada satu individu atau pada satu keluarga yang mungkin berpengaruh pada generasi selajutnya. Hal in isangat tergantung pada faktor yang mempengaruh terjadinya mobilitas sosialnya. Meskipun mobilitas sosial sering diidentikkan dengan naiknya status sosial seseorang atau keluarga, namun banyak juga mobilitas sosial yang bergerak negatif artinya turunnya status sosial individu atau keluarga. Lagi – lagi untuk hal ini sangt dipengaruhi oleh faktor pendorong terjadi mobilitas sosial tersebut. Berikut ini adalah faktor pendorong mobilitas sosial beserta contohnya:

Faktor struktural merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial dari luar individu. Umumnya faktor ini berkaitan dengan pekerjaan, sistem ekonomi yang dianut masyarakat, dan tingkat fertilitas (Baca juga: Bentuk-bentuk Perubahan Sosial). Beberapa contoh faktor struktural adalah sebagai berikut:

Dalam suau masyarakat ada masyarakat dengan kedudukan yang tinggi di pekerjaannya dan ada pula yang berada pada pekerjaan yang rendah. Pembagian pekerjaan ini sangat dipengaruhi oleh pendidikan, kesempatan, dan sistem ekonomi di suatu wilayah. Pekerjaan ini umumnya sudah terspesialisasi tergantung dari kemampuan dan keterampilan dari tiap individu. Individu – individu yang memiliki status sebagai pekerja tingkat bawah akan berusaha untuk meningkatkan statusnya. Dalam hal inilah kemudian mobilitas sosial terjadi.

Artikel terkait:

Tingkat fertilitas atau kelahiran adalah salah satu pendrong terjadinya mobilitas sosial. Mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan tingkat fertilitas yang tinggi umumnya terjadi pada masyarakat kelas dengan perekonomian menengah ke bawah. Karena kebutuhan yang juga semakin tinggi, kepala keluarga atau pihak yang bertangung jawab atas keluarga tersebut akana berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan usaha yang lebih. Usaha ini mungkin akan meningkatkan status mereka dalam pekerjaan maupun ekonomi, di saat tersebut lah kemudian mobilitas sosial terjadi. (Baca juga: Contoh Negara Maju)

Negara dengan sistem ekonomi yang bebas dan terbuka akan lebih memudahkan terjadinya mobilitas sosial. Hal ini dikarenakan setiap warga negara memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan usaha atau karir mereka. Negara tidak membatasi keadaan ekonomi individu atau kelompok sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mencapai tujuan usaha yang dibangun. Sebaliknya, jika negara tidak membatasi ada kemungkinan terjadi monopoli yang menyulitkan keadaan pelaku ekonomi lainnya. Hal ini juga mendorong terjadinya mobilitas sosial negatif.

Artikel terkait:

Berbeda dengan faktor struktural, faktor individu memungkinan terjadinya perubahan sosial terjadi karena pengaruh dalam diri masing – masing orang atau individu. Namun, pada akhirnya mobilitas sosial akan terjadi jika faktor – faktor pendorong ini berada dalam kondisi yang bersamaan. Jadi, mobilitas sosial mungkin terjadi jika ada kombinasi dari beberapa faktor pendorongnya, baik faktr individu maupun faktor struktural. Berikut ini adalah contoh faktor individu yang mendorong terjadinya mobilitas sosial  (Baca juga: Ciri – Ciri Negara Maju).

Peruntungan tiap individu mungkin bisa berbeda-beda meskipun sudah menjalankan usaha yang sama. Beberapa memiliki peruntungan yang baik, sehingga mobilitas sosial positif dapat lebih cepat dicapai namun beberapa haru menunggu lebih lama atau bahkan baru bisa terjadi di generasi setelahnya untuk mencapai mobilitas sosial positif. (baca juga: Jenis lembaga sosial)

  • Keterbukaan terhadap mobilitas sosial

Faktor pendorong mobilitas sosial mungkin terjadi jika individu atau kelompok memiliki sifat positif terhadap perubahan dan optimis untuk menaikkan status sosialnya. Mobilitas sosial akan sangat sulit terjadi jika individu tersebut pesimis atau pasrah atau tidak percaya bahwa mobilitas sosial positif dapat terjadi pada kehidupannya.

Satu lagi hal yang mungkin mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial adalah kemampuan dari masing – masing individu. Perlu diingat bawah perubahan yang positif dapat terjadi pada diri seseorang jika disertai niat dan usaha. Salah satu usaha yang terbaik adalah meningkatkan kemampuan yang mendukung pekerjaan atau bisnis yang sedang dijialani. Kemampuan yang cukup dapat membantu mendorong terjadi mobilitas sosial seseorang ke arah yang positif.

  1. Perbedaan Struktur Sosial

Struktur sosial atau banyak dikenal dengan kasta adalah salah satu yang dapat mempengaruhi mobilitas sosial. Namun, perlu dicatat bahwa mobilitas sosial dapat terjadi pada struktur sosial yang moderen dan terbuka sehingga memungkinkan adanya perubahan. Perbedaan struktur sosial akan mendorong masyarakat yang berada di golongan bawah untuk meningkatkan status sosialnya. Hal yang mungkin terjadi adalah dengan :

  1. Perkawinan (menikahkan anaknya dengan orang dari struktur sosial yang lebih tinggi).
  2. Kemajuan teknologi (masuknya teknologi baru mungkin akan mengubah tingkatan sosial atau dasar penetapan status sosial dalam masyarakat).
  3. Keseteraan pendidikan (Pendidikan yang setara dapat membantu semua lapisan dalam struktur sosial tersebut mendapatkan ilmu dan motivasi yang sama. Ilmu dan motivasi inilah yang memungkinan masyarakat tingkat bawah dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan mendorong mobilitas sosial positif).

Artikel terkait:

  1. Ekspansi dan Gerak Populasi

Biasanya populasi akan terpusat di suatu daerah utama. Hal ini mengakibatkan padatnya populasi dan mendorong keinginan sebagian penduduk untuk melihat daerah yang lain untuk mencari kesempatan kehidupan yang lebih baik. Mereka kemudian berpidah ke wilayah lain yang masih rendah tingkat populasinya. Pergerakan penduduk ini juga dapat mempengaruhi mobilitas sosial. Mereka yang sebelumnya berada pada lapisan bawah dapat naik status sosialnya di tempat baru karena kondisi perekonomian yang mungkin berbeda dan kemudahan dalam mencari penghasilan. Kehidupan yang lebih sejahtera di tempat yang baru dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial yang positif kepada sebagain masyarakat pendatang.

Artikel terkait:

Tanpa disadari kondisi politik dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu negara. Situasi politik dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan keamanan suatu negara. Kondisi politik suatu negara yang stabil dapat mendorong gerak populasi dari negara yang tidak stabil ke negara tersebut. Masyarakat yang berpindah memungkinan terjadinyamobilitas sosial bagi individu mereka maupun kelompok. Sebaliknya, situasi negara yang tidak stabil mengakibatkan perekonomian lesu. Hal ini dapat mempengaruhi 2 hal, yaitu terjadinya mobilitas sosial negatif akibat lesunya perekonomian dan memungkinkan terjadinya pemutusan hubungan kerja dan perusahaan bangkrut. Hal lainnya adalah terjadinya gerak populasi pada sebagian besar masyarakat ke lokasi yang dianggap lebih stabil. Hal ini memungkinkan terjadinya mobilitas sosial yang positif karena kemungkinan di tempat dengan situasi politik yang stabil akan meningkatkan status sosial seseorang atau kelompok.

Artikel terkait:

  • Bentuk-Bentuk Konflik Sosial – Penyebab Terjadinya Konflik

Beberapa faktor pendorong ini mungkin akan sangat sulit jika berjalan sendirian, karena faktor yang satu dan yang lainnya saling mendukung. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki keinginan yang kuat dan sudah berusaha untuk meningkatkan status sosialnya namun sistem perekonomian dan struktur masyarakatnya masih feodal maka mobilitas sosial pun akan sulit terjadi. Sebaliknya, jika sistem perekonomian sudah terbuka dan faktor lainnya sudah terpenuhi namun kemampuan seseorang kurang mumpuni dalam pekerjaan maupun bisnis yang dijalani maka mobilitias sosial pun tetap sulit untuk terjadi.