Berikanlah Contoh 2 saja implementasi Pancasila dalam bidang politik ekonomi, sosial budaya Hankam

Berikanlah Contoh 2 saja implementasi Pancasila dalam bidang politik ekonomi, sosial budaya Hankam

Berikanlah Contoh 2 saja implementasi Pancasila dalam bidang politik ekonomi, sosial budaya Hankam
Lihat Foto

shutterstock.com

Negara Kesatuan Republik Indonesia

KOMPAS.com – Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat, kebiasaan, dan agama serta kepercayaan yang beranekaragam. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu pulau.

Kenyataan ini dapat menjadi ancaman yang serius jika tidak disikapi dengan baik. Sejarah mencatat, Indonesia pernah mengalami berbagai masalah sejak kemerdekaan, baik di bidang militer maupun non-militer.

Permasalahan di bidang non-militer yang dimaksud, yakni di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (ipoleksosbudhankam). Berikut ancaman di bidang ipoleksosbudhankam di Indonesia.

Baca juga: Pengertian Integrasi Nasional beserta Contohnya

Bidang ideologi

Secara umum, Indonesia menolak dengan tegas paham komunis. Akibat penolakan ini, pengaruh dari negara-negara komunis tidak terlalu besar dan tampak di Indonesia.

Saat ini, kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada paham liberalisme yang menekankan pada aspek kebebasan individual.

Pengaruh negatif dari paham ini, misalnya gaya hidup mewah, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada perilaku seks bebas dan berbagai kemerosotan moral lain.

Jika tidak diatasi, hal ini dapat menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia.

Bidang politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam dan luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia.

Bentuk ancaman yang masih berpotensi digunakan untuk menekan negara lain, termasuk Indonesia, yakni intimidasi, provokasi dan blokade politik.

Dari dalam negeri, salah satu bentuk ancaman di bidang politik adalah separatisme. Aksi separatisme dapat berbentuk perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata.

Berikanlah Contoh 2 saja implementasi Pancasila dalam bidang politik ekonomi, sosial budaya Hankam

Berikanlah Contoh 2 saja implementasi Pancasila dalam bidang politik ekonomi, sosial budaya Hankam

Penulis: Cicik Novita
tirto.id - 20 Jul 2021 10:45 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Berikanlah Contoh 2 saja implementasi Pancasila dalam bidang politik ekonomi, sosial budaya Hankam
Nilai-nilai Pancasila harus terus diwujudkan baik dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan maupun kehidupan keluarga.

tirto.id - Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pegangan warga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila Pancasila tidak dapat dilepaskan penerapannya dalam semua lini baik lingkungan sekitar maupun dalam keluarga.

Tak hanya itu, dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, juga sosial budaya pun nilai-nilai Pancasila tak bisa ditinggalkan. Nilai-nilai ini bahkan harus terus diwujudkan sebab Pancasila sendiri dirumuskan dari nilai-nilai budaya bangsa yang luhur.

Bidang Politik dan Hukum

Merujuk pada laman Belajar.kemdikbud.go.id perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik serta hukum ada pada lembaga-lembaga negara yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah.

Dalam hal hak asasi manusia, demokrasi dan penerapan hukum di Indonesia, Pancasila adalah standar yang harus jadi patokan dalam melaksanakannya. Semua demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan beradab serta tidak berat sebelah dalam menerapkan aturan-aturan hukum yang ada di UU.

Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, juga sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, bahkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung hak asasi manusia.

Baca juga: Siapa Saja Tokoh dalam Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945?

Bidang Ekonomi

Untuk menjalankan perekonomian negara, sistem yang digunakan diambil dari nilai-nilai Pancasila. Landasan operasional diambil dari UUD 1945 pasal 33, yang menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.

Selain itu, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bahkan bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Bidang Sosial Budaya

Perubahan dalam sistem nilai dan budaya pasti terus terjadi di sebuah negara. Namun agar dapat terarah pada terwujudnya masyarakat yang Pancasilais, perubahan itu harus dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada Pancasila.

Jadi walau sudah maju dan modern, tetapi nilai-nilai kesopanan, musyawarah, gotong royong dan nilai luhur lainnya masih terus dipegang oleh warga negara Indonesia. Sehingga derasnya budaya barat atau westernisasi tidak membuat orang Indonesia lupa pada Pancasila.

Infografik SC Perwujudan Nilai Pancasila di Berbagai Bidang. tirto.id/Fuad

Bidang Pertahanan dan Keamanan

Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menegaskan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Senada, Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 juga menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Dalam upaya bela negara serta usaha pertahanan dan keamanan negara, seluruh rakyat punya hak yang sama, tidak dibedakan miskin kaya, pejabat atau bukan. Misalnya, saat menjaga keamanan bersama dengan ronda serta siskamling, semua warga sebaiknya ikut partisipasi.

Lembaga adat ada pula yang turut andil seperti Pecalang di Bali. Pecalang merupakan warga dari adat yang bertugas mengamankan lingkungan masyarakat Bali.

Baca juga: Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila

Kehidupan keluarga

Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral Pancasila pada anak-anak agar dapat bersosial dengan baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Pancasila sendiri memiliki enam karakteristik yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global.

Misalnya, seperti dilansir laman Bpip.go.id dalam sila pertama, orang tua bisa mengajak anak beribadah bersama serta menghargai agama lain yang berbeda dengan agamanya.

Sila kedua diterapkan dengan saling interaksi bersama saudara, teman, tetangga sehingga muncul rasa empati dan simpati atas kemalangan yang dirasakan orang lain. Anak bisa diedukasi untuk menghibur temannya yang sedih dengan kata-kata baik atau menolong orang lain yang sedang kesulitan.

Sila ketiga dapat dilihat penerapannya saat anak-anak berhadapan dengan lingkungan sekolah yang terdapat banyak perbedaan suku, bahasa, agama, dan lainnya, sehingga anak belajar bertoleransi dan menghargai.

Sila keempat diwujudkan dengan saling menghargai perbedaan pendapat saat berdiskusi bersama keluarga, teman, atau orang lain yang mempunyai pendapat berbeda. Karena semua manusia punya hak dan kebebasan untuk mengutarakan pendapat serta menentukan keinginannya.

Orang tua bisa menanyakan pendapat anak, untuk melatihnya memiliki pendapat dan keinginan sendiri, serta menghargai pendapat orang lain.

Sedangkan sila kelima adalah dengan berbagi pada sesama, baik itu orang yang dikenal maupun tidak dikenal yang sedang membutuhkan. Hal itu akan mempertebal rasa keadilan sosial serta tak membeda-bedakan siapa pun.

Baca juga: Pengamalan Sila 1-5 Pancasila di Lingkungan Masyarakat & Contohnya

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ibn)

Penulis: Cicik Novita Editor: Ibnu Azis Kontributor: Cicik Novita

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

30 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack