Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

Mom's Life

Vauri Audia   |   Haibunda

Selasa, 06 Apr 2021 20:08 WIB

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari
caption

Jakarta - Bagi Bunda yang memiliki hobi berkebun atau menyukai tanaman, media tanam menjadi elemen penting untuk menunjang kehidupan tanaman. Syarat umum media tanam yang baik adalah harus mampu menjaga kelembapan di sekitar akar tanaman, serta menyediakan cukup udara dan unsur hara.

Salah satu jenis media tanam yang baik untuk tanaman adalah yang termasuk dalam kategori bahan organik. Media tanam bahan organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup, seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu.

Penggunaan bahan organik sebagai media tanam dinilai jauh lebih unggul dibandingkan bahan anorganik. Hal itu dikarenakan, bahan organik mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman.


Selain itu, juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang, sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.

Nah, bila Bunda akan menanam tanaman hias, simak rekomendasi media tanam organik berikut, dirangkum dari sumber buku Mengenal Ruang Lingkup Tanaman Hias.

1. Arang

Arang berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini memiliki keunikan, yaitu sifatnya yang buffer (penyangga), sehingga bila terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara yang terkandung di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan.

Selain itu, media ini juga tidak mudah lapuk, sehingga sulit ditumbuhi jamur atau cendawan yang dapat merugikan tanaman. Namun, media arang cenderung miskin akan unsur hara. Oleh karena itu, di dalam media tanam ini perlu disuplai unsur hara berupa aplikasi pemupukan.

Sebelum digunakan sebagai media tanam, terlebih dahulu arang bisa Bunda pecah menjadi potongan-potongan kecil. Sehingga memudahkan dalam penempatan di dalam pot sesuai ukuran wadah yang digunakan untuk menanam.

2. Batang Pakis

Berdasarkan warnanya, batang pakis dibedakan menjadi 2, yaitu batang pakis hitam dan batang pakis coklat. Dari kedua jenis tersebut, batang pakis hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam.

Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang sudah tua sehingga lebih kering. Selain itu, batang pakis ini pun mudah dibentuk menjadi potongan kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis.

Selain dalam bentuk cacahan, batang pakis juga banyak dijual sebagai media tanam siap pakai dalam bentuk lempengan persegi empat. Umumnya, bentuk lempengan pakis digunakan sebagai media tanam anggrek. Kelemahan dari lempengan batang pakis ini adalah sering dihuni oleh semut atau binatang-binatang kecil lainnya.

Karakteristik yang menjadi keunggulan media batang pakis lebih dikarenakan sifat-sifatnya yang mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman.

Untuk tips tanaman hias lainnya, klik halaman berikutnya, Bunda!

Simak juga video tanaman hias aglaonema:

(kuy/kuy)

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

Oleh : Pudji Astuti, SP

Penyuluh Pertanian Muda

Pada dasarnya seluruh bahan organik lambat laun akan lapuk dan terurai dengan sendirinya. Hasil pelapukan bahan organik ini yang umum dikenal masyarakat sebagai kompos.  Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal luas di masyarakat. Kompos berasal dari hasil pelapukan dari bahan organik, baik secara sengaja maupun tidak disengaja.  Bila didefinisikan secara lengkap, maka kompos adalah sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pelapukan, bentuknya berubah (menjadi seperti tanah), tidak berbau, dan mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman. Kompos juga merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian/dekomposisi bahan organik yg dilakukan oleh mikro-organisme aktif (bakteri/jamur/mikroba).

Terdapat beragam manfaat dari penggunaan kompos dalam budi daya tanaman. Penambahan kompos pada media tanam memiliki manfaat dan kelebihan sebagai berikut :

  • Merupakan sumber hara makro dan mikromineral secara lengkap, walaupun dalam jumlah relatif kecil.
  • Dalam jangka panjang, kompos dapat memperbaiki pH pada tanah masam.
  • Mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro pada tanah
  • Memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi lebih gembur
  • Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
  • Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
  • Menekan pertumbuhan / serangan penyakit tanaman

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan beragam penelitian yang telah dilakukan, dewasa ini semakin banyak dikenal berbagai bahan dan metode pembuatan kompos. Sejatinya pembuatan kompos juga harus disesuaikan dengan tujuan pembuatan kompos, sehingga bahan dan manfaat kompos akan sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi kompos adalah sampah organik rumah tangga. Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah sampah rumah tangga, sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu. Syarat pertama dan utama dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos adalah pemilahan sampah. Sampah rumah tangga harus selalu dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Hanya sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos.

Cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana. Alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan mudah diperoleh. Alat dan bahan yang diperlukan adalah :

Bahan :

  • Sampah organik (sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami) .
  • Serbuk gergaji / tanah  / pupuk kandang
  • Aktivator yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran. Yang umum digunakan salah satunya adalah EM4.
  • Air

Alat :

  • Alat pemotong/pencacah misalnya pisau.
  • Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya.
  • Alat pengaduk
  • Ember/wadah untuk melarutkan aktivator.

Cara membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut :

1.Cacah sampah organik rumah tangga hingga  berukuran kecil  (semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung)

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

2.Tambahkan kompos jadi/tanah/pupuk kandang/serbuk gergaji sebagai inokulan

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

3.Larutkan aktivator dengan air. Tuangkan larutan aktivator/starter kompos (contoh : EM4) ke bahan kompos. Aduk rata.

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

4.Tambahkan  lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering

5. Masukkan dalam wadah pengomposan

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

6. Tutup rapat

7. Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik.

Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja)

8.Memasuki minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali.

9. Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan  dan pengemasan untuk skala usaha.

10. Kompos yang baik berwarna cokleat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

Referensi:

  1. Anonim. Pupuk Organik dari Limbah Organik Sampah Rumah Tangga. Agroinovasi. Badan Litbang Pertanian Sinar Tani.
  2. Setyorini, et al. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balittanah Litbang Pertanian.go.id.
  3. Wikipedia. Kompos.

Op. Bid Pertanian

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/KT STOCK PHOTOS

Ilustrasi media tanam untuk tanaman hias di dalam pot.

JAKARTA, KOMPAS.com - Media tanam merupakan faktor terpenting untuk tanaman bisa tumbuh dengan subur dan sehat. 

Seperti dilansir dari Cybex Kementerian Pertanian, Rabu (23/2/2022), secara garis besar, media tanam dibedakan menjadi dua, salah satunya media tanam organik.

Media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan organik dari komponen organisme hidup. Ada banyak pilihan media tanam organik yang bisa dipilih seperti berikut ini. 

Baca juga: Media Tanam Terbaik untuk Tanaman Hias di Rumah, Apa Saja? 

Arang

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/JAMALUDINYUSUPPP

Ilustrasi arang sekam. Arang sekam dapat dimanfaatkan untuk tanaman, salah satunya adalah sebagai media tanam.

Arang bisa berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini sangat cocok digunakan untuk tanaman anggrek di daerah dengan kelembapan tinggi karena arang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak. 

Sebelum digunakan sebagai media tanam, idealnya arang dipecah menjadi potongan-potongan kecil terlebih dahulu sehingga memudahkan penempatan di dalam pot.

Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada wadah yang digunakan serta jenis tanaman yang ditanam.

Untuk mengisi wadah berdiameter 15 sentimeter atau lebih, gunakan pecahan arang berukuran panjang tiga sentimeter, lebar dua sampai tiga sentimetet, dan ketebalan dua sampai tiga sentimeter. Untuk wadah lebih kecil, ukuran pecahan arang juga harus lebih kecil. 

Baca juga: 5 Media Tanam yang Bisa Bikin Tanaman Hias Tumbuh Subur 

Batang pakis

Berdasarkan warnanya, batang pakis dibedakan menjadi dua, yaitu batang pakis hitam dan batang pakis coklat. Batang pakis hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam.

Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang sudah tua sehingga lebih kering. Selain itu, batang pakis ini mudah dibentuk menjadi potongan kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis.

Selain dalam bentuk cacahan, batang pakis banyak dijual sebagai media tanam siap pakai dalam bentuk lempengan persegi empat. Umumnya, bentuk lempengan pakis ini digunakan sebagai media tanam anggrek.