Antigen yang terlarut dalam cairan tubuh yang kemudian dibuang oleh fagositosis adalah

Antigen yang terlarut dalam cairan tubuh yang kemudian dibuang oleh fagositosis adalah

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengikatan antibodi dengan antigen untuk membentuk kompleks antigen-antibodi merupakan dasar dari beberapa mekanisme pembuangan antigen. Yang paling sederhana adalah netralisasi dimana antibodi berikatan dengan menghambat aktifitas antigen tersebut. Sebagai contoh antibodi menetralkan suatu virus dengan melekat pada molekul yang harus digunakan oleh virus untuk menginfeksi sel inang. Dengan cara serupa antibodi bisa berikatan dengan permukaan bakteri patogenik. Mikroba ini, sekarang dilapisi dengan antibodi, dengan mudah dilenyapkan oleh fagositosis. Dalam suatu proses yang disebut opsonisasi, antibodi yang terikat itu meningkattkan pertautan makrofaga ke mikroba tersebut sehingga juga meningkatkan fagositosis.

Aglutinasi (penggumpalan) bakteri atau virus yang diperantarai oleh antibodi secara efektif menetralkan dan mengosonisasi mikroba tersebut. Aglutinasi mungkin terjadi karena masing-masing molekul antibodi mempunyai paling tidak 2 tempat pengikatan antigen. IgG, misalnya dapat berikatan dengan epitop identik pada dua sel bakteri atau partikel virus, yang mengikatkan mereka bersama-sama. IgM dapat mengikatkan bersama lima atau lebih virus atau bakteri. Kompleks besar ini dengan mudah difagositosis oleh makrofaga. Mekanisme serupa adalah presipitasi (pengendapan), yaitu pengikatan silang molekul-molekul antigen yang terlarut (yitu molekul terlarut dalam cairan tubuh) untuk membentuk endapan atau presiipitat yang lalu dikeluarkan dan di buang oleh fagositosis.

Mekanisme yang terakhir yaitu fiksasi komplemen merupakan aktivasi sistem komplemen oleh kompleks antigen antibodi. Komplemen ini terdiri dari sekitarr 20 protein serum yang berbeda, yang tanpa adanya infeksi berada dalam keadaan inaktif. Akan tetapi, saat terjadi infeksi protein yang pertama dalam rentetan protein komplemen itu diaktifkan, sehingga memicu rentetan langkah-langkah aktivasi dimana masing-masing komponen mengaktifkan langkah berikutnya dalam rentetan reaksi itu. Penyelesaian rentetan reaksi komplemen itu menyebabkan lisisnya banyak jenis virus dan sel-sel pathogen.

Gambar 09. mekanisme efektor pada kekebalan humoral

(sumber: Kimball, 1983:548)

Antibodi memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh manusia. Pasalnya, antibodi ini merupakan benteng  pertahanan terhadap antigen seperti virus, bakteri, dan zat beracun yang menjadi penyebab penyakit. Dimana, ketika virus masuk dan menginfeksi tubuh maka segera tubuh akan menciptakan antibodi untuk melawan virus tersebut. Lalu sebenarnya seperti apa cara kerja antibodi dalam melindungi tubuh dan melawan virus yang masuk?

Antibodi dikenal juga dengan immunoglobulin adalah protein berukuran besar berbentuk huruf “Y” yang digunakan oleh sistem imun untuk mengidentifikasi dan menetralkan benda asing seperti bakteri, virus, kuman zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Sistem imunitas tubuh akan menghasilkan antibodi sesuai dengan banyaknya antigen/zat asing.

Bentuk antibodi menyerupai bentuk antigen yang akan dilawan. Tujuannya, antibodi menyerupai bentuk yaitu supaya antibodi bisa menempel atau berikatan pada antigen kemudian melawannya. Dengan begitu, antigen dalam tubuh tidak akan berkembang dan akan dihancurkan oleh makrofag.

(Baca juga: Catat, 7 Buah Ini Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lho!)

Jika dilihat berdasarkan mekanismenya, maka secara umum ada empat cara kerja antibodi dalam melawan virus, bakteri dan zat beracun pada tubuh manusia. Apa saja?

Netralisasi

Ini merupakan saat dimana antibodi menonaktifkan antigen dengan berikatan pada bagian tertentu antigen. Dengan begitu, efek negatif dari antigen terhadap sel-sel tubuh dapat dikurangi.

Opsonisasi

Ini merupakan saat dimaa antibodi berikatan pada antigen, sehingga terbentuklah suatu gumpalan. Hal ini bertujuan agar memudahkan makrofag untuk menghancurkan antigen tersebut.

Aglutinasi

Aglutinasi memiliki prinsip yang sama dengan opsonisasi. Namun pengendapan dilakukan untuk jenis antigen yang terlarut. Pengikatan antibodi dengan antigen terlarut sendiri akan membuatnya dapat diendapkan sehingga memudahkan proses fagositosis.

Aktivasi Komplemen

Ini merupakaan saat dimana antibodi mengaktifkan protein komplemen yang dapat menghancurkan bakteri dengan cara membuat lubang pada membran sel bakteri.

Mengacu pada semua proses di atas, adalah penting bagi kita untuk terus menjaga dan meningkatkan kerja antibodi. Tujuannya sederhana, agar terhindar dari berbagai macam penyakit, dan ini bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi, istirahat yang teratur, menghindari stress, olah raga yang rutin, hingga mengkonsumsi suplemen agar sistem kekebalan tubuh tetap prima. Nah, kalian sudah melakukannya belum?

apa yang dimaksud sifat objektif pada ilmu sains..​

Limi x mendekati takhingga akar 2x²+2 akar 2 x-1 - akar 2x²-2x-3=

Umur pubertas sapi pd umumnya brp?​

2 Mengapa Kita perlu mengerti dan memperhatiban Penggangan alat dan bahan di dalam laboratrium , contohnyajangan asal plslagi di sekolahh​

Seorang anak menancapkan sebuah paku pada sebuah pohon kelapa dengan jarak 30 cm dari permukaan tanah. Setelah satu tahun, dimanakah kira-kira letak p … aku tersebut?​.

Diketahui massa sebuah gelang emas yang ditimbang dengan neraca digital adalah 169. 38 gram Tentukan massa gelang tersebut dalam satuan Miligram dan d … iagram​.

Perhatikan gambar di bawah ini, terkait dengan faktor cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, Bagaimana kesimpulan gambar tersebut?​

Tuliskan dua jenis organ gerak​

proses mitosis sel akar bawang merah ​

tolong dibantu jawab ya ​

Antigen yang terlarut dalam cairan tubuh yang kemudian dibuang oleh fagositosis adalah

Cara kerja antibodi dalam mengikat antigen ada empat macam. Prinsipnya adalah terjadi pengikatan antigen oleh antibodi, yang selanjutnya antigen yang telah diikat antibodi akan dimakan oleh sel makrofag. Antibodi memiliki sisi pengikat antigen pada daerah variabel dan antigen memiliki sisi penghubung determinan (epitop). Sehingga, kedua sisi akan berikatan membentuk kompleks antigen dan antibodi. Berikut cara kerja antibodi mengikat antigen:

  1. Fiksasi komplemen. Dalam fiksasi komplemen terjadi aktivasi sistem komplemen oleh kompleks antigen-antibodi. Komplemen memiliki 20 protein serum yang berbeda. Ketika infeksi, protein serum pertama teraktivasi dan mengaktifkan protein serum selanjutnya secara jalur berantai (efek domino). Hasil reaksi komplemen tersebut akan melisiskan sel-sel patogen dan virus. Fiksasi komplemen menghasilkan dua jenis efek yang disebut dengan sitolisis dan inflamasi.
  2. Netralisasi. Netralisasi menyebabkan antibodi menutup sisi penghubung determinan antigen, sehingga antigen tidak berbahaya dan akhirnya dapat dicerna oleh sel fagosit.
  3. Aglutinasi (penggumpalan). Aglutinasi adalah kondisi ketika satu antibodi memiliki minimal dua pengikatan. Semua sisi pengikatan tersebut berikatan dengan antigen berupa materi partikel seperti sel darah merah atau bakteri. Oleh karena itu, kompleks besar dengan mudah difagosit oleh makrofag.
  4. Presipitasi (pengendapan). Presipitasi adalah pengikatan silang molekul-molekul antigen yang terlarut dalam cairan tubuh. Setelah terendapkan, antigen dikeluarkan dan dibuang melalui fagositosis.