Barang dan jasa berumur pendek yang memudahkan pengembangan dan pengelolaan produk jadi adalah

              

Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya : daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen / industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. Berikut adalah beberapa klasifikasi produk berdasar :


BERDASARKAN DAYA TAHAN DAN WUJUD :


1.      Barang yang tidak tahan lama (non-durable goods),  barang yang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu / beberapa kali penggunaan, seperti sabun. Karena barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli maka strategi yang sesuai adalah menyediakan dibanyak tempat.

2.      Barang tahan lama (durable goods), barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali: lemari es, pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi.

3.      Jasa (service), produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis. Akibatnya produk ini memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

KLASIFIKASI BARANG KONSUMEN

Begitu banyak jenis produk yang dibeli konsumen dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja. Kita dapat mebedakan antara :

1.      Barang Sehari-Hari (convenience goods), barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sedikit. Sabun, Koran, dll.

2.      Barang Toko (shopping goods) adalah barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Ct : perabotan, pakaian, mobil bekas, dll.

3.      Barang Khusus (speciality goods) mempunyai cirri-ciri / identifikasi merk yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Contohnya mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dll.

4.      Barang yang Tidak Dicari (unsought goods) adalah barang yang tidak diketahui konsumen / biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya. Contoh : asuransi, persil kuburan, batu nisan, dll.

KLASIFIKASI BARANG INDUSTRI

Barang industri dapat diklasifikasikan berdasrkan bagaimana cara barang tersebut memasuki proses produksi dan kemahalan relatifnya, barang industry dapat dibedakan menjadi :

1.      Bahan Baku dan Suku Cadang (materials and parts) adalah barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen tersebut. Barang ini terbagi lagi dalam dua kelompok, yaitu bahan mentah serta bahan baku dan suku cadang yang diproduksi. Bahan mentah terdiri dari dua kelompok : produk pertanian dan produk alam. Bahan baku dan suku cadang yang diproduksi dibagi menjadi dua kategori : bahan baku komponen (besi, benang, semen) dan suku cadang komponen (mesin kecil, ban, cetakan). Bahan baku komponen (component materials) biasanya diolah lebih lanjut.

2.      Barang Modal (Capital item) adalah barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang modal meliputi dua kelompok, instalasi (pabrik, kantor) dan peralatan (generator, bor, elevator).

3.      Perlengkapan dan layanan bisnis (supplies and business service) adalah barang dan jasa berumur pendek yang memudahkan pengembangan dan pengelolaan produk jadi. Perlengkapan ada dua jenis : barang pemeliharaan dan perbaikan (cat, paku, sapu) dan perlengkapan operasional (pelumas, batu bara, buku, pensil). 

Produk di golongkan dalam dua kelompok besar yang didasarkan atau jenis pelanggan yang akan menggunakan, yaitu:

Barang Konsumsi (consumer’s goods). 

Yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Barang konsumsi menurut Mc. Carthy dan Perreault,  (1995:266) yang diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana MSM. Dalam bukunya Intisari Pemasaran Sebuah Ancangan Manajerial Global. Dibagi dalam empat kelompok :

Barang Nyaman (convencience goods)

Yaitu barang yang dibutuhkan konsumen dan dibeli tanpa menyediakan banyak waktu dan upaya. Barang ini seringkali tidak memerlukan layanan, tidak mahal, dan bahkan mungkin dibeli karena kebiasaan. Barang nyaman terdiri dari :

a)       Barang Kebutuhan Pokok (staples goods), yaitu barang yang secara teratur dibeli oleh konsumen. Contoh pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.

b)       Barang Dadakan (emergency goods), yaitu barang yang dibeli segera pada saat yang dibutuhkan. Contoh : payung yang dibeli pada saat musim hujan.

Barang belanjaan (shopping goods)

Yaitu barang konsumsi yang dalam proses seleksi dan pembelian, pelanggan biasanya membandingkan atas dasar seperti keserasian, harga dan gaya. Contoh : ponsel dan alat elektronik.

Barang belanjaan dibagi dalam dua kelompok yaitu :

a)     Barang Belanjaan Homogen (homogenous shopping goods) yaitu barang belanjaan yang menurut pelanggan pada dasarnya sama dan mereka menginginkan harga terendah. Contoh : kulkas, TV dan mesin cuci.

b)    Barang Belanjaan Heterogen (heterogenous shopping goods) yaitu barang belanjaan yang menurut pelanggan berbeda satu sama lainnya dan ingin memeriksanya untuk mendapatkan produk yang bermutu dan tahan lama. Contoh : kamera dan lain-lain.

Barang Spesial (Speciality goods)

Yaitu barang konsumsi yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik, karenanya kelompok pembeli yang signifikan bersedia melakukan upaya khusus untuk membelinya, contoh : mobil sport merek ferari.

Barang tak dicari (unsought goods)

Yaitu barang yang mungkin konsumen tidak tahu tetapi biasanya tidak pernah terpikirkan untuk membelinya.

Barang tak dicari terbagi dalam dua kelompok yaitu :

Barang baru tak dicari (new unsought goods), yaitu produk yang menawarkan gagasan yang benar-benar barau yang belum diketahui pelanggan potensial . contoh microsoft X Box. Barang tak dicari secara regular (regulary unsought goods), yaitu semua produk yang tetap dicari sekalipun bukan berarti tidak akan pernah dibeli selamanya. Contoh  : ensiklopedia dan asuransi jiwa.

1. Daya tahan dan wujud. a) Barang yang tidak tahan lama (non-durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan seperti bir dan sabun. Karena dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, mengenakan margin yang kecil, memasang iklan besar-besaran dan membangun preferensi. b) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan berkali-kali; lemari es, peralatan mesai, dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerluka penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai magrin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak graansi dari penjual. c) Jasa (service) adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya, proudk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contoh, salon kecantikan. 2. Klasifikasi barang konsumen . a) Barang sehari-hari (convenience goods), dibeli pelanggan dnegan cepat dengan upaya yang sangat sedikit. (Sabun, koran, pasta gigi dll) b) Barang toko (shopping goods) adalah barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pembeliannya. (Perabotan, pakaian dll) c) Barang khusus (specialty goods) mempunyai ciri-ciri atau identifikasi merek yang unik sehingga banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian. (Mobil, kamera dll) d) Barang yang tidak dicari (unsought goods) adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau mereka tidak terpikir untuk membelinya. (Asuransi, ensiklopedia dll) 3. Klasifikasi barang industry