Bagaimana cara mencuci alat reproduksi yang baik dan benar?

"Menjaga kesehatan reproduksi wanita ternyata tidak sulit. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, mulai dari mengenal bagian-bagiannya, selalu menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan minuman beralkohol, serta tidak melakukan aktivitas seksual berisiko."

Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan reproduksi wanita adalah hal yang penting, terutama bagi wanita yang tengah merencanakan kehamilan. Pasalnya, gangguan pada sistem reproduksi bisa berakibat fatal, salah satunya memicu gangguan seksual hingga sulit untuk hamil. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan agar kesehatan organ intim dan sistem reproduksi wanita senantiasa terjaga? 

Sebenarnya, menjaga kesehatan organ reproduksi wanita adalah hal yang susah-susah gampang dilakukan. Namun, ada beberapa kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi makanan tertentu, menjaga kebersihan organ intim, serta menghindari aktivitas seksual yang berisiko bisa menjadi cara ampuh mencegah gangguan pada sistem reproduksi wanita.

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Agar bisa merawat dan menjaga organ reproduksi wanita, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenal bagian-bagiannya. Organ reproduksi wanita terdiri dari vagina atau miss V, klitoris, serviks atau mulut rahim, rahim, tuba falopi, serta ovarium alias indung telur. Sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan organ-organ tersebut. 

Organ reproduksi wanita memiliki peran penting, mulai dari hubungan seksual, produksi dan perkembangan sel telur, menstruasi, kehamilan, hingga proses persalinan. Namun jangan khawatir, ada beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita, di antaranya: 

1. Menjaga Kebersihan 

Menjaga kebersihan organ reproduksi bisa mencegah terjadinya gangguan. Pastikan untuk selalu membersihkan vagina, terutama sehabis buang air. Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dengan air dari depan ke belakang. Cara membersihkan vagina yang tidak tepat bisa menyebabkan kuman masuk ke area tersebut dan menimbulkan infeksi.

2. Makanan Sehat 

Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang juga bisa membantu menjaga kesehatan organ reproduksi. Wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, lemak sehat, antioksidan, serat, vitamin, dan mineral.

3. Ganti dengan Minyak Zaitun 

Minyak zaitun ternyata berkhasiat dalam menjaga kesehatan sistem reproduksi wanita. Mengonsumsi makanan dengan minyak zaitun nyatanya bisa menghindari risiko terjadinya PCOS, yaitu gangguan yang bisa menyebabkan seorang wanita sulit hamil. Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormon yang bisa menyerang wanita di usia subur. 

Selain minyak zaitun, disarankan juga untuk mengonsumsi makanan lain yaitu tomat dan ikan seperti tuna atau makarel.

4. Hindari Rokok

Salah satu kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan reproduksi adalah merokok. Sebab, zat-zat yang ada pada rokok bisa mengurangi jumlah dan kualitas sel telur. Selain itu, merokok juga bisa mengganggu kesehatan rahim.

5. Jangan Minum Alkohol 

Selain rokok, minuman beralkohol juga bisa memengaruhi kesehatan organ reproduksi wanita. Kandungan alkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan ovulasi. 

6. Hindari Seks Berisiko 

Kesehatan sistem reproduksi juga bisa terganggu akibat perilaku seksual yang berisiko. Kebiasaan bergonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan intim tanpa menggunakan pengaman (kondom) harus dihindari. Selain memicu gangguan pada sistem reproduksi wanita, hal ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual.

7. Cukup Istirahat dan Kelola Stres 

Istirahat yang cukup dan mengelola stres juga harus dilakukan. Wanita dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malamnya.

Cari tahu lebih lanjut seputar kesehatan reproduksi wanita dan cara menjaganya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan informasi dan tips menjaga kesehatan organ reproduksi dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. 30 Natural Ways to Help Treat Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
CDC. Diakses pada 2021. Women's Reproductive Health.
NHS UK. Diakses pada 2021. Keeping your Vagina Clean and Healthy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Female Fertility: Why Lifestyle Choices Count.
Verywell family. Diakses pada 2021. Fertility Foods to Boost Your Odds of Conception.

Tidak banyak orang yang mengetahui betapa pentingnya menjaga organ reproduksi. Tanpa organ reproduksi sehat, seseorang akan sulit mengikuti program kehamilan. Saat ini ketika dihadapkan dengan kata menjaga kesehatan organ reproduksi maka banyak yang berpikir ke arah organ reproduksi wanita. 

Wajar saja, saat ini hanya produk-produk kesehatan organ reproduksi wanita yang tersedia. Padahal menjaga kesehatan organ reproduksi pria juga sama pentingnya. Artikel berikut akan menjelaskan mengapa dan bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi?

Organ reproduksi merupakan organ penting untuk meneruskan keturunan. Tanpa organ reproduksi yang sehat rasanya sulit untuk mendapatkan keturunan yang sehat. Beragam jenis penyakit yang menyerang organ reproduksi pun bermunculan misalnya kista, kanker rahim, kutil kelamin, TORCH, dan sebagainya. 

Itu sebabnya makin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga organ reproduksi. Saat ini pun banyak produk baik herbal maupun non herbal yang berfungsi menjaga kesehatan organ reproduksi. 

Selain itu kamu perlu membiasakan cara-cara berikut dalam kehidupan sehari-hari agar kebersihan organ reproduksi terjaga.

Mencuci tangan dengan benar

Tangan adalah tempat berkumpulnya kuman-kuman dari berbagai media, misalnya meja, uang, mouse komputer dan sebagainya. Kita sering lupa mencuci tangan dan tidak sadar menyentuh organ reproduksi. 

Tangan yang kotor pasti penuh dengan bakteri jahat yang akan mengganggu kesehatan organ reproduksi. Itu sebabnya mencuci tangan dengan benar dan rutin adalah hal penting. Mencuci tangan yang benar yaitu menggunakan sabun. 

Langkah pertama adalah dengan menuangkan sabun cair pada telapak tangan dan tambah sedikit air. Usap sabun dan air dengan kedua tangan agar berbusa. Gosok kedua telapak tangan, ruas dan sela-sela jari hingga bersih. Basuh tangan hingga sabun tidak bersisa lagi dan tangan terasa kesat.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Menjaga kebersihan organ reproduksi

Selain rajin membersihkan tangan, kamu perlu juga membersihkan alat kelamin dengan benar dan rutin. Membersihkan organ reproduksi dengan benar dapat mencegah kuman dari kotoran masuk ke dalam organ reproduksi. 

Cara membersihkan yang benar adalah dengan membasuh dari depan ke belakang bukan sebaliknya. Membasuh dengan arah sebaliknya menyebabkan kotoran menuju ke organ reproduksi. Hal tersebut menyebabkan organ reproduksi terinfeksi oleh kuman pada kotoran tersebut.

Berbeda dengan pria, wanita memiliki cara membersihkan khusus. Hal ini karena bentuk organ reproduksi wanita yang agak ke dalam sementara pada pria letaknya diluar sehingga mudah dibersihkan. 

Saat ini banyak dijual produk pembersih daerah kewanitaan. Sebaiknya kamu memilih yang terbuat dari bahan alami atau herbal karena pembersih berbahan kimia dapat membunuh bakteri baik pada sekitar daerah kewanitaanmu. Akibatnya pH pada sekitar daerah kewanitaan menjadi tidak seimbang dan beresiko berkembangnya bakteri jahat.

Ketika wanita sedang menstruasi cara perawatan pun harus ekstra dibanding dengan keadaan tidak menstruasi. Sebab saat menstruasi organ reproduksi dalam keadaan lembab dan mudah bagi bakteri untuk berkembang biak. 

Ciri-ciri dari berkembang biaknya bakteri jahat adalah terasa gatal pada daerah kewanitaan. Cara agar organ reproduksi tetap bersih saat menstruasi adalah dengan mengganti pembalut setiap 4 hingga 6 jam sekali dan rutin membersihkan badan dan rambut. Membersihkan badan dapat membuat badan menjadi rileks.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Menggunakan celana dalam yang dapat menyerap keringat

Celana dalam yang dapat menyerap keringat adalah celana dalam berbahan katun. Celana berbahan katun juga memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga organ reproduksi terjaga kelembabannya. 

Daerah organ reproduksi yang terlalu lembab menyebabkan keputihan pada wanita dan gatal-gatal pada pria. Bila kamu termasuk orang-orang yang mudah berkeringat sebaiknya sering mengganti celana dalam. 

Dengan begitu keringat tidak membuat bakteri jahat berkembang. Selain itu usahakan daerah intim tetap kering misalnya dengan mengeringkan dengan handuk sebelum mengenakan celana dalam. 

Hindari penggunaan tisu karena pada tisu terdapat pemutih yang berbahaya bila masuk ke daerah intim baik pada pria maupun wanita.

Kurangi konsumsi gula, kafein dan alkohol

Konsumsi gula dan kafein dapat menyebabkan dinding rahim mengeluarkan cairan berlebih. Cairan tersebut menyebabkan daerah vagina lebih lembab dan berisiko menderita keputihan. 

Kafein yang dikonsumsi saat menstruasi menyebabkan perut kram. Mengkonsumsi alkohol pun juga sebaiknya dihindari karena kandungan gula pada alkohol cukup tinggi. Selain membuat terlalu lembab, alkohol berpengaruh buruk bagi kesehatan organ reproduksi pria dan wanita.

Menjaga berat badan

Pria maupun wanita yang cenderung gemuk biasanya mudah berkeringat dan mengalami masalah pada organ reproduksi. Kegemukan menyebabkan wanita beresiko mengalami keputihan sementara pada pria yaitu sel sperma kurang bagus. 

Agar terhindar dari hal tersebut sebaiknya kamu mulai menjaga berat badan. Selain itu berat badan berlebihan menyebabkan sulit mencapai orgasme.

Cara membersihkan dan merawat organ reproduksi di atas merupakan saran dari ahli kesehatan. Apabila kamu sudah membersihkan dengan cara di atas namun keluhanmu belum kunjung hilang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. 

Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
[1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat]

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Sistem reproduksi sendiri diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi, serta mengangkut sel telur dan sperma.

Perempuan dan laki-laki memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya.

Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim [uterus], ovarium, tuba falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum [buah zakar].

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  1. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
  2. Pakaian dalam [CD] diganti minimal 2 kali sehari.
  3. Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
  4. Bagi wanita, hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
  5. Bagi wanita, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
  6. Bagi wanita yang mulai memasuki masa menstruasi sebaiknya memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.

Cara menjaga kebersihan saat menstruasi dapat dilakukan dengan:

  • Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai.
  • Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
  • Bersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. [Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun].
  • Cuci tangan sampai bersih setelah membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut.
  • Rutin mengganti celana dalam [CD] untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina.

Bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.

  1. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya infeksi bakteri di penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dankesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua, guru dan tenaga kesehatan menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Sumber :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [2016].

Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Pusat Data dan Informasi [2015].

World Health Organization [2017].

Video yang berhubungan