Apa tujuan zidane culik garnet

Garnet termasuk ras summoner termuda dan terakhir (selain Eiko) yang masih hidup setelah Invincible menghancurkan Madain Sari. Ia terlahir di Madain sari hingga usianya beranjak 6 tahun dengan nama aslinya adalah Sarah. Saat kejadian penyerangan terjadi, Garnet dibawa lari oleh ibunya dengan menggunakan perahu hingga dalam perjalanan, jiwa ibunya tidak tertolong lagi. Sama seperti ras summoner lainnya, Garnet juga aslinya mempunyai tanduk di kepalanya. 

Show

Garnet yang selamat dari serangan lalu ditemukan oleh King Alexandrian. Raja lalu segera mengadopsinya karena wajah Garnet itu sangat mirip dengan putrinya yang baru saja meninggal karena sakit. Ia juga mengenalkan Quuen Brahne sebagai ibu barunya dan Steiner sebagai pengawal pribadinya.

Raja juga memerintahkan Doctor Tot untuk memotong tanduk yang ada pada dahi Garnet serta meminta untuk mengajarkan semua ilmu pengetahuan kepadanya. Beberapa tahun pun berlalu, Raja pun meninggal dunia dan disinilah awal perubahan terjadi. Queen Brahne mulai berubah sifatnya terutama setelah Kuja menjadi kaki-tangan barunya.

Garnet yang mulai jenuh dengan kehidupan istana lalu menyelinap keluar hingga bertemu dengan Zidane. Zidane awalnya tidak mengetahui bahwa gadis berkerudung dihadapannya adalah “target” yang sedang dicarinya. Namun setelah Garnet menyebutkan identitas aslinya dan memilih untuk diculik olehnya, Zidane pun semakin kegirangan, karena tugasnya menjadi semakin ringan. 

Garnet pun terlibat pelarian bersama Zidane, Blank dan Steiner hingga terbawa oleh Prima Vista. Selama perjalanan, Garnet lalu mengganti nama aslinya menjadi Dagger yang diambil dari jenis pisau yang selalu dipakai oleh Zidane. Di Lindblum, saat bertemu dengan pamannya Regent Cid Fabool IX, ia diberitahu tentang ambisi baru ibunya. 

Sebelum Queen Brahne menyerang dan menguasai Lindblum, Regent Cid akan menyerang Alexandria dulu. Garnet yang tidak menyukai caranya lalu ‘melarikan diri’ bersama Steiner untuk membujuk ibunya. Namun apa yang terjadi, Garnet malah dikhianati oleh ibunya dengan memerintahkan Zorn dan Thorn untuk merebut kalung miliknya.

Pada akhirnya Garnet pun menyadari bahwa ibunya itu memang telah berubah. Ia pun menebak bahwa sikap ibutnya berubah setelah kedatangan Kuja ke lingkungan istana. Terutama pada saat penyerangan di Lifa Tree yang menewaskan ibunya.

Garnet mulai menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi ibunya, ditambah ketika Alexandria diporak-porandakan oleh serangan Bahamut. Ia semakin frustasi saja ketika melihat perubahan sikap dari Zidane hingga tidak bisa berbicara untuk sementara waktu. Namun berkat dukungan dari banyak orang diantaranya Doctor Tot, Steiner, Beatrix, Regent Cid, Vivi, Eiko dan yang terpenting Zidane, ia pun mulai bangkit kembali. 

Ia memotong rambutnya yang panjang dengan pisau milik Zidane untuk membuang masa lalu dan menyongsong masa depan. Garnet sendiri mulai mengingat semua masa kecilnya ketika berada di Madain Sari yang merupakan salah satu ras summoner.

Pada akhir permainan, Garnet yang kini menjadi ratu baru Alexandria tidak melupakan sosok Zidane yang nasibnya tidak diketahui. Saat pertunjukkan I Want to be Your Canary, seorang pemeran berkerudung yang disangka adalah Marcus, ternyata adalah Zidane. Garnet yang sudah lama menantinya lalu berlari mendekatinya dan mereka pun saling berpelukan sambil diiringi tepuk tangan dari para penonton.


Page 2

Oleh Jeko I. R. pada 13 Feb 2016, 18:59 WIB

Diperbarui 13 Feb 2016, 18:59 WIB

Apa tujuan zidane culik garnet

Perbesar

FF IX sendiri bisa dibilang menjadi salah satu seri paling fenomenal, bahkan paling banyak membekas di hati dan memori para pemainnya.

Liputan6.com, Tokyo - Final Fantasy IX kembali dirilis untuk smartphone dan PC. Pekan ini, seri kesembilan Final Fantasy (FF) tersebut baru saja meluncur ke perangkat iOS dan Android dengan harga Rp 250 ribu.

Bagi Anda pengguna PC, harap bersabar. Mungkin dalam waktu dekat, Square Enix akan mengumumkan perilisan gim (game) RPG tersebut.

FF IX merupakan seri FF terakhir yang Square Enix rilis (pada saat itu SquareSoft) untuk PlayStation 1 pada tahun 2001 silam. Seri FF IX sendiri bisa dibilang menjadi salah satu seri paling fenomenal, bahkan paling banyak membekas di hati dan memori para pemainnya.

Nah, sembari menunggu, tim Tekno Liputan6.com akan menyajikan 5 (lima) hal mengapa Anda harus kembali memainkan FF IX. Penasaran apa saja? Merangkum berbagai sumber, berikut daftar 5 Hal mengapa Anda harus kembali main Final Fantasy IX.

1. Storyline

Final Fantasy IX memiliki alur cerita yang begitu kompleks. Dikisahkan, karakter protagonis yang bernama Zidane Tribal harus menculik seorang putri kerajaan Alexandria yang bernama Garnet Til Alexandros XVII (Garnet).

Berkedok komplotan sirkus, Zidane dan kawan-kawan memulai rencana untuk menculik Garnet dari Alexandria. Belum jelas apa motif Zidane menculik Garnet. Namun yang pasti, penculikan Garnet oleh komplotan berandal ini merupakan titik awal konflik FF IX.

Cerita FF IX sendiri dinilai paling berbeda dari semua seri FF. Layaknya film kolosal, FF IX menghadirkan serangkaian adegan perang yang intens dan begitu mengunggah.

2. Karakter

FF IX dikenal sebagai salah satu seri FF yang memiliki daftar karakter dengan latar cerita, sifat hingga skill dan keunikan tersendiri.

Apa tujuan zidane culik garnet

Sebut saja Zidane yang ahli mencuri item saat pertarungan berlangsung, Steiner sang ahli pedang, Eiko dan Garnet yang bisa melakukan summon, Vivi yang memiliki skill BlackMage, Quina dengan skill BlueMage-nya, hingga Amarant ahli MartialArts dan Freiya dengan skill Dragon Warrior yang begitu handal.

3. Gameplay

Gameplay menjadi elemen yang begitu menarik banyak gamer untuk mencicipi FF IX.

Jelas saja, dua seri FF sebelum FF IX (FF VII dan FF VIII) sempat lepas landas dari gameplay Final Fantasy yang sebagaimana mestinya. Baik FF VII dan FF VIII sempat menghilangkan fitur armor untuk mengkustomisasi level karakter. 

Fitur-fitur khas FF dalam pertarungan pun sempat absen di kedua seri FF futuristik sebelumnya.

Nah, FF IX kembali menawarkan gameplay Final Fantasy klasik (era FF I-VI). Dengan menghadirkan pertarungan dengan slot empat karakter dan fitur battle yang khas, FF IX mendapat banyak pujian karena kembali konsisten mengaplikasikan sistem pertarungan FF rasa klasik.

4. Musik

Musik FF IX sempat mendapat beberapa penghargaan khusus di Jepang. Bahkan, lagu tema FF IX--"Melodies of Life"--dinyanyikan oleh penyanyi lawas Emiko Shiratori.

Beberapa set playlist musik FF IX sempat dibawakan dalam pertunjukan orkestra Addie MS yang dihelat pada tahun 2006 silam dalam konser yang bertajuk "Beginning of Fantasy".

Setidaknya, musik gim ini menjadi elemen yang mampu mengobati rasa kangen Anda bermain FF IX kembali.

5. Artwork

Yoshitaka Amano kembali dipercaya menjadi perancang karakter, dan ilustrator untuk FF IX. Tak heran, desain karakter FF IX serta rancangan environment gim ini terkesan begitu impresif dan artistik.

Apa tujuan zidane culik garnet

Bayangkan FF IX tampil dalam balutan HD ketika dimainkan di smartphone atau PC, pasti rancangan Amano akan tampil lebih manis dan memanjakan mata pemainnya.

(Jek/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

Apa tujuan zidane culik garnet

  • Apa tujuan zidane culik garnet
    Jeko I. R.Author
  • Apa tujuan zidane culik garnet
    YusliansonEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya