Apa yang menjadi dasar kyai haji ahmad dahlan dalam mendirikan organisasi muhammadiyah

Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis (bahasa Arab: أحمد دحلان‎; 1 Agustus 1868 – 23 Februari 1923) adalah seorang Ulama Besar bergelar Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Dia adalah putra keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah putra dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.

Apa yang menjadi dasar kyai haji ahmad dahlan dalam mendirikan organisasi muhammadiyah

Kyai Haji

Ahmad Dahlan

أحمد دحلان

Potret Ahmad Dahlan, tanggal tidak diketahui

Ketua Umum Muhammadiyah ke-1Masa jabatan
18 November 1912 – 23 Februari 1923PendahuluTidak ada, jabatan baruPenggantiK.H. Ibrahim Informasi pribadiLahir

Muhammad Darwis


(1868-08-01)1 Agustus 1868
Kauman, Yogyakarta, Kesultanan Yogyakarta, Hindia BelandaMeninggal23 Februari 1923(1923-02-23) (umur 54)
Yogyakarta, Kesultanan Yogyakarta, Hindia BelandaMakamMakam Karangkajen, YogyakartaSuami/istriSiti WalidahAnak7Orang tua

  • Haji Abu Bakar (ayah)
  • Siti Aminah (ibu)

Pekerjaan

  • Kyai

OrganisasiMuhammadiyah Dikenal atasPendiri Muhammadiyah
dan Pahlawan Nasional

Nama kecil K.H. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis. Dia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Dia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.[1] Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana 'Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, kiai Ilyas, kiai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, K.H. Abu Bakar, dan Muhammad Darwis (Ahmad Dahlan).[2]

Pada umur 15 tahun, dia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, ia berganti nama menjadi Ahmad Dahlan.

Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Pada masa ini, dia sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta.

Sepulang dari Mekkah, dia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak kiai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, KH. Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah.[1] Di samping itu K.H. Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah. Dia juga pernah menikahi Nyai Rum, adik kiai Munawwir Krapyak. K.H. Ahmad Dahlan juga mempunyai putra dari perkawinannya dengan Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah. Dia pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta.[3][4]

KH. Ahmad Dahlan meninggal pada tahun 1923 dan dimakamkan di pemakaman Karangkajen, Yogyakarta.[5][6]

Di samping aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, ia juga dikenal sebagai seorang wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang saat itu merupakan profesi wiraswasta yang cukup menggejala di masyarakat.

Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang, Dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di tengah kalangan masyarakat, sehingga dia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jam'iyatul Khair, Budi Utomo, Syarikat Islam dan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. Dia ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an dan al-Hadits. Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18 November 1912. Dan sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.

Gagasan pendirian Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan ini juga mendapatkan resistensi, baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitarnya. Berbagai fitnahan, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi kepadanya. la dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam. Ada yang menuduhnya kiai palsu, karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang Kristen, mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh Budi Utomo yang kebanyakan dari golongan priyayi, dan bermacam-macam tuduhan lain. Saat itu Ahmad Dahlan sempat mengajar agama Islam di sekolah OSVIA Magelang, yang merupakan sekolah khusus Belanda untuk anak-anak priayi. Bahkan ada pula orang yang hendak membunuhnya. Namun ia berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan Islam di tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut.

Pada tanggal 20 Desember 1912, Ahmad Dahlan mengajukan permohonan kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan badan hukum. Permohonan itu baru dikabulkan pada tahun 1914, dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 81 tanggal 22 Agustus 1914. Izin itu hanya berlaku untuk daerah Yogyakarta dan organisasi ini hanya boleh bergerak di daerah Yogyakarta. Dari Pemerintah Hindia Belanda timbul kekhawatiran akan perkembangan organisasi ini. Maka dari itu kegiatannya dibatasi. Walaupun Muhammadiyah dibatasi, tetapi di daerah lain seperti Srandakan, Wonosari, Imogiri dan lain-Iain telah berdiri cabang Muhammadiyah. Hal ini jelas bertentangan dengan keinginan pemerintah Hindia Belanda. Untuk mengatasinya, maka KH. Ahmad Dahlan menyiasatinya dengan menganjurkan agar cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain. Misalnya Nurul Islam di Pekalongan, Al-Munir di Ujung Pandang, Ahmadiyah[7] di Garut. Sedangkan di Solo berdiri perkumpulan Sidiq Amanah Tabligh Fathonah (SATF) yang mendapat pimpinan dari cabang Muhammadiyah. Bahkan dalam kota Yogyakarta sendiri ia menganjurkan adanya jama'ah dan perkumpulan untuk mengadakan pengajian dan menjalankan kepentingan Islam.

Berbagai perkumpulan dan jama'ah ini mendapat bimbingan dari Muhammadiyah, di antaranya ialah Ikhwanul-Muslimin,[8] Taqwimuddin, Cahaya Muda, Hambudi-Suci, Khayatul Qulub, Priya Utama, Dewan Islam, Thaharatul Qulub, Thaharatul-Aba, Ta'awanu alal birri, Ta'ruf bima kanu wal- Fajri, Wal-Ashri, Jamiyatul Muslimin, Syahratul Mubtadi.[9]

Dahlan juga bersahabat dan berdialog dengan tokoh agama lain seperti Pastur van Lith pada 1914-1918. Van Lith adalah pastur pertama yang diajak dialog oleh Dahlan. Pastur van Lith di Muntilan yang merupakan tokoh di kalangan keagamaan Katolik. Pada saat itu Kiai Dahlan tidak ragu-ragu masuk gereja dengan pakaian hajinya.[10]

Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan oleh Ahmad Dahlan dengan mengadakan tabligh ke berbagai kota, di samping juga melalui relasi-relasi dagang yang dimilikinya. Gagasan ini ternyata mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Ulama-ulama dari berbagai daerah lain berdatangan kepadanya untuk menyatakan dukungan terhadap Muhammadiyah. Muhammadiyah makin lama makin berkembang hampir di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1921 Dahlan mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 2 September 1921.

Sebagai seorang yang demokratis dalam melaksanakan aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, Dahlan juga memfasilitasi para anggota Muhammadiyah untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam Muhammadiyah. Selama hidupnya dalam aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, telah diselenggarakan dua belas kali pertemuan anggota (sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai istilah AIgemeene Vergadering (persidangan umum).

Atas jasa-jasa K.H. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961. Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut:

  1. KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat;
  2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam;
  3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; dan
  4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.

Kisah hidup dan perjuangan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah diangkat ke layar lebar dengan judul Sang Pencerah (2010) yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Tidak hanya menceritakan tentang sejarah kisah Ahmad Dahlan, film ini juga bercerita tentang perjuangan dan semangat patriotisme anak muda dalam merepresentasikan pemikiran-pemikirannya yang dianggap bertentangan dengan pemahaman agama dan budaya pada masa itu, dengan latar belakang suasana Kebangkitan Nasional. Naskah film ini kemudian dialihmediakan menjadi novel berjudul sama yang ditulis oleh Akmal Nasery Basral.

  1. Ahmad Dahlan bin, nama asli beliau adalah Muhammad Darwis
  2. Kyai Haji Abu Bakar bin
  3. Kyai Ilyas bin
  4. Kyai Sulaiman bin
  5. Temang Juru Kapindo bin
  6. Temang Jurung Sapisan bin
  7. Kyai Grebek bin
  8. Kyai Ishak
  9. Husein Jamaluddin Akbar Bin
  10. Ahmad Syah Jalaluddin Bin
  11. Amir Abdullah Azmatkhan Bin
  12. Abdul Malik Azmatkhan Bin
  13. Alwi ‘Ammil Faqih Bin
  14. Muhammad Shohib Mirbath Bin
  15. Ali Khali' Qasam Bin
  16. Alwi Shohib Baiti Jubair/'Alwi Ats Tsani Bin
  17. Muhammad Shohibus Saumah Bin
  18. Alawi Bin
  19. Ubaidillah bin
  20. Ahmad Al-Muhajir Bin
  21. Isa Bin
  22. Muhammad An-Naqib Bin
  23. Ali Bin
  24. Imam Ja’far Ash-Shadiq Bin
  25. Imam Muhammad Al-Baqir Bin
  26. Imam Ali Bin Husain Bin
  27. Imam Husain Asy-Syahid Bin
  28. Ali Bin Abi Thalib
  • Aisyiyah
  • Muhammadiyah
  • Muhammad Sangidu
  • Nyai Ahmad Dahlan
  • Sang Pencerah

  1. ^ a b Kutojo dan Safwan, 1991
  2. ^ Yunus Salam, 1968: 6
  3. ^ Yunus Salam, 1968: 9
  4. ^ Wahyudi, Jarot (2002). Burhanuddin, Jajat, ed. Nyai Ahmad Dahlan: Penggerak Perempuan Muhammadiyah. Ulama Perempuan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 39–67. ISBN 978-979-686-644-1. 
  5. ^ Syoedja', Muhammad (1993). Cerita Tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan Catatan Haji Muhammad Syoedja'. Jakarta: Rhineka Cipta. 
  6. ^ Sartono. "KH. A Dahlan, Wong Agung Dengan Makam Sederhana". Diakses tanggal 1 February 2015. 
  7. ^ Bukan Ahmadiyyah yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad. Lihat: Mubarok, Aceng Husni (2010), Menziarahi Batu Nisan Tajdid: Refleksi Jelang Seabad Muhammadiyah, dalam "Satu Abad Muhammadiyah: Mengkaji Ulang Arah Pembaharuan", Dawam Rahardjo, dkk.
  8. ^ Ini bukan Ikhwanul Muslimun Hasan al-Banna.
  9. ^ Kutojo dan Safwan, 1991: 33
  10. ^ Muhammadiyah Gerakan Pembaruan, Haedar Nashir, 2010

  • Salam, Yunus (1968). Riwayat Hidup KHA. Dahlan. Amal dan perjuangannya. Jakarta: Depot Pengadjaran Muhammadijah.
  • Kutojo, Sutrisno, Mardanas Safwan (1991). K.H. Ahmad Dahlan: riwayat hidup dan perjuangannya. Bandung: Angkasa.
  • Ricklefs, M.C. (1994). A History of Modern Indonesia Since c. 1300, 2nd ed. Stanford: Stanford University Press.
  • Vickers, Adrian (2005). A History of Modern Indonesia. New York: Cambridge University Press. ISBN 0-521-54262-2. 
  • (Indonesia) "Pendiri Muhammadiyah" Bio KH Ahmad Dahlan di Ensiklopedi Tokoh Indonesia Diarsipkan 2011-12-23 di Wayback Machine.
Didahului oleh:
tidak ada
Ketua Umum Muhammadiyah
1912–1923
Diteruskan oleh:
KH Ibrahim

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ahmad_Dahlan&oldid=21614894"


Page 2

7 Mei adalah hari ke-127 (hari ke-128 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31  
  • 1824 - Simfoni No. 9 Beethoven dimainkan untuk pertama kalinya di Wina.
  • 1932 - Badan Hukum Saksi-Saksi Yehuwa di Belgia dibentuk dengan nama "Congrégation chrétienne des Témoins de Jéhovah - Christelijske Gemeente van Jehovah’s Getuigen".
  • 1945 - Jerman menyerah ke Sekutu.
  • 1949 - Perjanjian Roem-Roijen ditandatangani.
  • 1952 - Konsep sirkuit terpadu, yang menjadi dasar bagi seluruh komputer modern, diterbitkan untuk pertama kalinya oleh Geoffrey W.A. Dummer.
  • 1992 - Pesawat ulang-alik Endeavour diluncurkan.
  • 1998 - Apple Computer memperkenalkan iMac.
  • 2012 - Awal pelaksanaan Ujian Nasional SD/MI tahun ajaran 2011/2012 di Indonesia.
  • 2004-Kelahiran seorang putra bernama Andrean Maulana di kota Depok,Jawa Barat
  • 1328 - Louis VI the Roman, Duke dari Bavaria (w. 1365)
  • 1530 - Louis I de Bourbon, Pangeran Condé, Jenderal Huguenot Prancis (w. 1569)
  • 1643 - S000000Cortlandt, politisi Amerika (w. 1700)
  • 1700 - Gerard van Swieten, dokter berkebangsaan Belanda (w. 1772)
  • 1711 - David Hume, filsuf dan ahli sejarah dari Skotlandia (w. 1776)
  • 1724 - Dagobert Sigmund von Wurmser, Jenderal Austria (w. 1797)
  • 1740 - Nikolai Arkharov, Jenderal Rusia (w. 1814)
  • 1748 - Olympe de Gouges, playwright and feminist revolutionary (w. 1793)
  • 1763 - Józef Antoni Poniatowski, Pangeran berkebangsaan Polandia (w. 1813)
  • 1767 - Princess Frederica Charlotte of Prussia, Duchess of York and Albany (w. 1820)
  • 1774 - William Bainbridge, Komodor Amerika Serikat (w. 1833)
  • 1787 - Jacques Viger, politikus berkebangsaan Prancis-Kanada yang juga wali kota pertama dari Montreal (w. 1858)
  • 1812 - Robert Browning, English poet (d. 1889)
  • 1833 - Johannes Brahms, Penggubah lagu dari Jerman (d. 1897)
  • 1836 - Joseph Gurney Cannon, Politikus Amerika Serikat (d. 1926)
  • 1840 - Pyotr Ilyich Tchaikovsky, komponis Rusia (d. 1893)
  • 1847 - Archibald Primrose, Prime Minister of the United Kingdom (d. 1929)
  • 1857 - William A. MacCorkle, politikus AS (d. 1930)
  • 1861 - Rabindranath Tagore, filsuf, musisi, seniman besar dari anak benua India (w. 1941)
  • 1867 - Władysław Reymont, pengarang Polandia, pemenang Nobel Sastra (d. 1925)
  • 1882 - Willem Elsschot, Flemish writer (d. 1960)
  • 1885 - George 'Gabby' Hayes, aktor AS (d. 1969)
  • 1891 - Harry McShane, sosialis Skotlandia (d. 1988)
  • 1892 - Archibald MacLeish, American Librarian of Congress (d. 1982)
  • 1892 - Josip Broz Tito, President of Yugoslavia (d. 1980)
  • 1893 - Frank J. Selke, Canadian ice hockey manager (d. 1985)
  • 1896 - Pavel Sergeevich Alexandrov, Russian mathematician (d. 1982)
  • 1901 - Gary Cooper, Aktor Amerika (d. 1961)
  • 1909 - Edwin H. Land, Penemu Amerika (d. 1991)
  • 1911 - Ishiro Honda, Sutradara film Jepang (d. 1993)
  • 1912 - Pannalal Patel, Penulis Gujarati (d. 1989)
  • 1914 - Sir Arthur Snelling, Duta Besar Inggris (d. 1996)
  • 1916 - Huw Wheldon, Penyiar Inggris (d. 1986)
  • 1917 - David Tomlinson, Aktor film Inggris (d. 2000)
  • 1919 - Eva Peron, Ibu Negara Argentina (d. 1952)
  • 1922 - Lew Anderson, Aktor dan pemimpin band Amerika (d. 2006)
  • 1922 - Darren McGavin, Aktor Amerika (d. 2006)
  • 1922 - Joe O'Donnell, Fotografer Dokumenter Amerika (d. 2007)
  • 1923 - Anne Baxter, Aktris Amerika(d. 1985)
  • 1924 - Albert Band, Sutradara Amerika (d. 2002)
  • 1926 - Val Bisoglio, Aktor Italia-Amerika
  • 1927 - Ruth Prawer Jhabvala, German screenwriter
  • 1927 - Jim Lowe, Penyanyi Amerika
  • 1929 - Babe Parilli, Pemain bola Amerika
  • 1929 - Dick Williams, Pemain baseball Amerika, manajer dan pelatih
  • 1930 - Totie Fields, Pelawak Amerika (d. 1978)
  • 1931 - Teresa Brewer, Penyanyi pop dan jazz Amerika (d. 2007)
  • 1931 - Gene Wolfe, Penulis fiksi ilmiah Amerika
  • 1932 - Pete Domenici, Senator Partai Republik dari New Mexico
  • 1933 - Johnny Unitas, Pemain bola Amerika (d. 2002)
  • 1933 - Nexhmije Pagarusha, Penyanyi Albania
  • 1935 - Isobel Warren, Aktor Kanada
  • 1937 - Claude Raymond, Pemain baseball Quebec
  • 1939 - Sidney Altman, Ahli biologi molekular Kanada, Peraih Nobel dalam bidang Kimia
  • 1939 - Ruud Lubbers, Politis Belanda, Perdana Menteri Belanda (1982-1994)
  • 1939 - Johnny Maestro, Penyanyi pop Amerika
  • 1939 - Jimmy Ruffin, Penyanyi Amerika
  • 1939 - Ruggero Deodato, Sutradara, aktor, dan penulis naskah Italia
  • 1940 - Angela Carter, Penulis novel dan jurnalis Inggris (d. 1992)
  • 1940 - Jim Connors, American Radio personality (d. 1987)
  • 1941 - Catherine P. Saxton, Ahli hubungan masyarakat Amerika (kelahiran Inggris)
  • 1943 - Terry Allen, Penyanyi musik country Amerika
  • 1943 - Harvey Andrews, Penyanyi dan penulis lagu Inggris
  • 1943 - Peter Carey, Australian author
  • 1944 - Eva Norvind, Aktris Meksiko (d. 2006)
  • 1944 - Richard O'Sullivan, Aktor Inggris
  • 1945 - Christy Moore, Seniman daerah Irlandia
  • 1945 - Robin Strasser, Aktris Opera Sabung Amerika
  • 1946 - Thelma Houston, Penyanyi Amerika
  • 1946 - Bill Kreutzmann, Penabuh Drum Amerika (Grateful Dead)
  • 1946 - Brian Turner, Koki selebritas Inggris
  • 1949 - Andrew Clements, Penulis Amerika
  • 1950 - Randall 'Tex' Cobb, Petinju dan aktor Amerika
  • 1950 - Tim Russert, Pembaca acara TV Amerika(d. 2008)
  • 1951 - Robert Hegyes, Aktor Amerika
  • 1951 - Bernie Marsden, Musisi Inggris
  • 1953 - Pat McInally, Pemain American National Football League
  • 1953 - Ian McKay, Tentara Inggris (d. 1982)
  • 1954 - Philippe Geluck, Kartunis Belgia
  • 1954 - Amy Heckerling, Sutradara Amerika
  • 1955 - Ben Poquette, Pemain basket Amerika
  • 1955 - Peter Reckell, Aktor Amerika
  • 1955 - Kevin Reed, Ahli teologi Amerika
  • 1956 - Jan Peter Balkenende, Perdana Menteri Belanda
  • 1956 - Anne Dudley, Komposer Inggris
  • 1956 - Jean Lapierre, Politis dan pembawa acara Kanada
  • 1957 - Ray Fernandez, Pegulat Amerika (d. 2004)
  • 1958 - Mark G. Kuzyk, Dokter Amerika
  • 1959 - Barbara Yung Mei-ling, Hong Kong actress (d. 1985)
  • 1959 - Michael E. Knight, Aktor Amerika
  • 1960 - Adam Bernstein, Sutradara TV dan video musik Amerika
  • 1960 - Almudena Grandes, Penulis novel Spanyol
  • 1961 - Phil Campbell, Musisi Inggris (Motörhead)
  • 1962 - Tony Campbell, Pemain basket Amerika
  • 1963 - Johnny Lee Middleton, Musisi Amerika (Savatage & Trans-Siberian Orchestra)
  • 1964 - Doug Benson, Pelawak Amerika
  • 1965 - Owen Hart, Pegulat profesional Kanada (d. 1999)
  • 1965 - Norman Whiteside, Pemain bola Irlandia Utara
  • 1967 - Joe Rice, Politisi Amerika
  • 1968 - Traci Lords, Aktris Amerika
  • 1968 - L.T. Handoko, fisikawan teori Indonesia
  • 1969 - Eagle-Eye Cherry, Musisi Swedia/Amerika
  • 1969 - Rick Porras, Produser film Amerika
  • 1970 - Kim Su-ro, Aktor Korea Selatan
  • 1971 - Horgh, Penabuh drum (Immortal, Hypocrisy)
  • 1972 - Felix da Housecat, DJ Amerika dan produser rekaman
  • 1972 - Frank Trigg, American mixed martial artist
  • 1973 - Kristian Lundin, Penulis lagu Swedia
  • 1973 - Paolo Savoldelli, Pembalap sepeda Italia
  • 1974 - Breckin Meyer, Aktor Amerika
  • 1974 - Ian Pearce, Pemain bola Inggris
  • 1975 - Jason Tunks, Atlet Kanada
  • 1975 - Zee, Seniman hip hop Amerika
  • 1977 - Lisa Kelly, Penyanyi Irlandia
  • 1978 - Stian Arnesen, Musisi Norwegia
  • 1978 - Brian Clevinger, Aktor Amerika
  • 1978 - Shawn Marion, Pemain basket Amerika
  • 1979 - Katie Douglas, Pemain basket Amerika
  • 1980 - Johan Kenkhuis, Perenang Belanda
  • 1980 - Kate Lawler, English reality television personality
  • 1982 - Ákos Buzsáky, Pemain bola Hungaria
  • 1982 - Barbie Kumalasari, aktris Indonesia
  • 1984 - James Loney, Pemain baseball Amerika
  • 1984 - Alex Smith, Pemain bola Amerika
  • 1984 - Meiliana Jauhari, atlet nasional bulutangkis indonesia.
  • 1984 - Drew Stanton, Pemain bola Amerika
  • 1985 - Drew Neitzel, Pemain basket Amerika
  • 1985 - Dan Sweetman, Pembawa acara TV Australia
  • 1985 - Sin song, Indonesia
  • 1986 - Mark Furze, Aktor Australia
  • 1986 - Matt Helders, Penabuh drum Inggris (Arctic Monkeys)
  • 1987 - Michael Maidens, Pemain bola Inggris (d. 2007)
  • 1988 - Natalie Mejia, Penari dan penyanyi Amerika (Girlicious)
  • 1992 - Alexander Ludwig, Aktor Kanada
  • 1992 - Stevani Nepa, Model asal Manado, Indonesia
  • 2014 - Sjachriel Darham, politikus Indonesia dan Gubernur Kalimantan Selatan (l. 1945)
  • 1959 - Kenaikan Yesus Kristus.
  • 1964 - Kenaikan Yesus Kristus.
  • 1970 - Kenaikan Yesus Kristus.
  • 1989 - Idul Fitri 1409 Hijriah.
  • 2001 - Waisak 2545 BE.

6 Mei - 7 Mei - 8 Mei

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=7_Mei&oldid=21090857"