Apa yang dimaksud perencanaan dalam fungsi manajemen

Apa yang dimaksud perencanaan dalam fungsi manajemen
Pengertian Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengawasan dalam Teori Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahakan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Unsur-unsur manajemen terdiri dari: man, money, method, machines, materials dan market. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi-fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Pengertian fungsi-fungsi yang dilaksanakan dalam proses manajemen sebagai berikut:

Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama poses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencaan kembali dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.

Pengorganisasian (Organizing)

menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

Pengertian pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut:

  • Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi.
  • Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
  • Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas­tugas dan para karyawan.
  • Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

Pengarahan (Actuating)

Bagian yang termasuk dalam manajemen pengarahan sebagai berikut:

Motivasi: Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang­orang berprilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Motivasi adalah subyek membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.

Komunikasi dalam Organisasi: Komunikasi adalah kegiatan untuk para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikasikan pada pihak lain agar dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komuni kasi dengan bawahan tentang penugasan jabatan mereka. Komunikasi tertulis dan lisan adalah bagian esensi pengawasan. Manajer dapat melaksanakan fungsi­fungsi manajemen mereka hanya melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.

Kepemimpinan manajerial didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Implikasi penting dalam definisi tersebut yaitu: pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain­bawahan atau pengikut; kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara pimpinan dan anggota kelompok; ketiga, pemimpin dapat juga memberikan pengaruh. Kepemimpinan merupakan bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang­orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, sedangkan manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

Pengawasan (Controlling)

Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan­penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Tiga tipe dasar pengawasan yang dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control), atau sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah­masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
  2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control), sering disebut pengawsan Ya-Tidak , screening controls atau Berhenti-Terus , d ilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.
  3. Pengawasan umpan balik (feedback control), sering dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuam-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.

Article Source: Handoko, T. H. (2009) Manajemen. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta

Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta

Fungsi-Fungsi Manajemen dan Contohnya, Pengertian & Tujuannya Lengkap – Di setiap perusahaan dan organisasi tentu ada banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satu fungsi manajemen ialah untuk menangani permasalahan tersebut. Sehingga, perusahaan tidak menerapkan sistem manajemen ke dalam perusahaan dan masalah dibiarkan begitu saja.

Tidak adanya manajemen membuat bisnis pada perusahaan atau aktivitas pada organisasi tidak bisa berjalan dengan semestinya dan berisiko terancam kehancuran. Pasalnya, fungsi manajemen dibutuhkan untuk mengelola dan mengatur berbagai kegiatan agar terstruktur dengan baik.

Apa Itu Manajemen?

unsplash.com/@edenconstantin0

Sebelum lanjut membahas tentang fungsi manajemen, ada baiknya kamu mengenal apa itu manajemen? Secara etimologi, istilah manajemen berasal dari kata ‘menaggement’ yang diambil dari bahasa Perancis kuno.

Tapi, ada kemungkinan lain yang menunjukkan bahwa istilah manajemen berasal dari kata ‘maneggiare’ yang diambil dari bahasa Italia dan memiliki arti ‘mengendalikan’. Di kala itu, masyarakat Italia menggunakan kata maneggiare dalam konteks mengendalikan kuda pacu.

Ada kemungkinan kata maneggiare dalam bahasa Italia diadopsi ke dalam Bahasa Perancis dan muncullah kata  menaggement. 

Jika didefinisikan secara umum manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian suatu kegiatan atau aktivitas pada suatu perusahaan atau organisasi. 

Manajemen dilakukan untuk mencapai tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dengan cara yang lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Orang yang mengatur manajemen pada sebuah perusahaan umumnya adalah manajer. 

Dalam bidang ini banyak penjelasan yang berhubungan dengan fungsi manajemen menurut para ahli. Berikut ini penjelasan fungsi manajemen menurut Henry Fayol, Hilman, dan Renville Siagian secara lengkap:

1. Henry Fayol

Fungsi manajemen menurut Henry Fayol yang merupakan seorang ahli di bidang ilmu manajemen memaparkan bahwa fungsinya adalah mengorganisasi, mengkoordinasikan, merencanakan, dan, mengontrol atau mengawasi.

Kegiatan ini dilakukan terhadap sumber daya yang sudah ada untuk mencapai tujuan dengan lebih efisien dan efektif pada usaha atau bisnis.

2. Hilman

Fungsi manajemen menurut para ahli selanjutnya adalah datang dari Hilman. Menurutnya, manajemen adalah fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan dilakukan melalui suatu perantara lewat aktivitas orang lain untuk mencapai tujuan.

3. Renville Siagian

Fungsi manajemen menurut ahli yang terakhir yaitu datang dari Renville Siagian. Menurutnya, manajemen adalah suatu bidang usaha jasa pelayanan yang dijalankan oleh tenaga ahli yang terlatih dan berpengalaman.

Setelah membahas tentang pengertian manajemen dan fungsi menurut para ahli, selanjutnya kamu perlu mengetahui apa saja tujuan dan fungsi manajemen yang akan dibahas berikut.

Apa Tujuan Manajemen?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang fungsi manajemen, ada baiknya jika kamu tahu apa saja tujuan manajemen dalam sebuah bisnis di sebuah perusahaan. 

Pada dasarnya, sistem manajemen yang dijalankan dengan baik akan secara tidak langsung memberikan dampak yang positif  terhadap kinerja sebuah perusahaan dalam memperoleh tujuannya.

Tidak hanya dalam urusan bisnis dan usaha, manajemen juga memiliki peran penting dalam keseharian setiap orang. Sebagai gambaran mudahnya bisa dilihat dari kelompok masyarakat paling kecil yaitu keluarga.

Pada skala yang lebih kecil ini saja, manajemen sangat diperlukan agar kondisi keuangan tetap stabil dan kebutuhan keluarga tercukupi dengan baik. Oleh karena itu, di dalam sebuah keluarga juga membutuhkan manajemen yang baik dalam mengelola kebutuhan dan keuangan.

Biasanya yang bertanggung jawab dalam hal ini kebanyakan adalah para ibu rumah tangga. Ketika di dalam keluarga tersebut tidak memiliki seseorang yang mampu memanajemen keuangan dan kebutuhan keluarga, tentu kondisi keuangan mereka pasti akan berantakan.

Apalagi untuk kelompok dengan skala yang lebih besar seperti perusahaan dan organisasi, tentunya membutuhkan sistem manajemen yang baik dan terencana. Dibutuhkan juga orang-orang yang ahli dan terlatih dalam menangani permasalahan internal yang ada di sebuah perusahaan. 

Berikut ini beberapa tujuan manajemen yang bisa kamu pahami lebih jauh:

1. Melakukan Evaluasi

Tujuan manajemen yang akan dibahas di poin pertama ialah untuk melakukan evaluasi strategi dan kinerja yang sebelumnya telah dipilih dan dianggap efisien dan efektif.

Pihak-pihak yang bertugas di bagian manajemen akan melakukan kajian ulang untuk menemukan pokok permasalahan dan penyimpangan yang muncul. Pihak ini akan mencari solusi dan jalan keluar yang paling efisien dan efektif untuk menyelesaikan permasalahan dan penyimpangan yang terjadi.

2. Melakukan Inovasi

Tujuan manajemen yang selanjutnya adalah untuk melakukan inovasi dalam sebuah bisnis, terutama di dalam perusahaan besar. Inovasi baru di perusahaan besar sangat penting demi menunjang kinerja perusahaan yang lebih baik.

Melakukan inovasi merupakan salah satu solusi dalam menangani permasalahan yang muncul dan menghambat aktivitas, produktivitas, dan kinerja perusahaan.

3. Membantu Mendapat Hasil yang Maksimal

Tujuan adanya manajemen juga diperuntukkan untuk membantu perusahaan mendalam hasil yang maksimal dengan upaya dan sumber daya yang ada. Hal ini bukan berarti mendorong perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan upaya dan sumber daya yang minim.

Pihak yang berkaitan dengan manajemen tentunya harus mempunyai kemampuan dalam memperkirakan sumber daya dan produktivitas yang adil untuk memperoleh hasil yang maksimal. 

Namun, tetap mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam mengelola dan mengatur sumber daya dan produktivitas secara maksimal dan optimal tanpa harus merugikan pihak-pihak lain.

4. Membantu Menciptakan Kesejahteraan Perusahaan

Kesejahteraan perusahaan yang dimaksud tidak hanya bagi para pimpinan perusahaan, tapi juga kesejahteraan para tenaga kerjanya. Tujuan manajemen satu ini dilakukan dengan berbagai cara. 

Salah satunya dengan menentukan sistem upah yang sesuai, lingkungan dan kondisi kerja yang baik, pembagian insentif karyawan, dan lain-lain. Adanya manajemen juga bertujuan sebagai alat meningkatkan dan perbaikan di dalam lingkup perusahaan.

Melalui peningkatan produktivitas yang dilakukan secara efisien, ini akan membantu perusahaan mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudian, hasil tersebut juga untuk kesejahteraan semua tenaga kerja dan pimpinannya.

Setelah membahas tentang tujuan manajemen yang sudah kamu pahami di atas, kini saatnya kamu mengenai apa saja fungsi manajemen pada sebuah perusahaan.

Apa Saja Fungsi Manajemen?

Terdapat berbagai pandangan terkait dengan fungsi manajemen menurut para ahli, namun secara umum ada empat fungsi paling umum di bidang manajemen.

1. Fungsi Planning atau Perencanaan

Fungsi yang pertama ialah planning yang merupakan proses dalam upaya mengantisipasi permasalahan di masa yang akan datang. Fungsi ini berguna untuk merencanakan dan menentukan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Gambaran lebih mudahnya yaitu suatu proses seorang manajer atau pihak-pihak manajemen dalam memutuskan tujuan yang ingin dicapai dan menetapkan strategi. Tidak hanya itu saja, tapi juga melakukan analisis keberhasilan dengan melakukan perbandingan.

Berikut contoh fungsi planning dalam manajemen di sebuah perusahaan:

  • Menentukan target pasar.
  • Menyusun dan memutuskan strategi untuk menjangkau target pasar yang telah ditentukan.
  • Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
  • Menetapkan standar pencapaian perusahaan.

Planning sendiri merupakan fungsi dasar dari manajemen. Menurut Koontz fungsi planning mendeskripsikan tentang keputusan yang diambil sebelum dilakukannya tindakan nyata. 

Sesuai yang telah dijelaskan di atas, keputusan yang diambil tersebut meliputi hal-hal yang hendak dilakukan oleh perusahaan dan menentukan kapan dan bagaimana cara merealisasikannya.

Planning dapat menjadi jembatan yang akan menghubungkan posisi perusahaan saat ini dengan tujuan perusahaan di masa mendatang. Dengan pengertian lain, planning dapat disimpulkan sebagai upaya yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan di masa mendatang.

Fungsi planning tidak hanya meliputi apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaan. Tetapi, juga tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan karena memiliki dampak yang negatif terhadap kinerja perusahaan.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa fungsi planning mencangkup perencanaan sekaligus antisipasi terhadap risiko yang kemungkinan terjadi di masa mendatang dan menghambat tercapainya tujuan perusahaan.

2. Fungsi Organizing atau Pengorganisasian

Fungsi organizing merupakan proses yang menyangkut dengan strategi dan taktik yang sudah direncanakan. Fungsi organizing juga untuk melakukan tata kelola yang melibatkan sumber daya untuk mengembangkan produktivitas perusahaan.

Fungsi organizing dapat dikatakan sebagai upaya pengelolaan yang dilakukan oleh pihak manajemen terhadap segala unsur pada perusahaan. Unsur yang dimaksud meliputi bahan mentah, alat produksi, dan tenaga kerja agar berfungsi dengan efisien.

Berikut ini beberapa contoh fungsi organizing pada perusahaan:

  • Menetapkan formasi tim kerja dan memberikan tugas dan tanggung jawab ke setiap karyawan.
  • Mengalokasikan sumber daya yang ada dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
  • Melakukan proses perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan karyawan.

Fungsi organizing selalu berhubungan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik sumber daya manusia ataupun sumber daya lainnya. Sumber daya yang dimaksud meliputi bahan baku, mesin produksi, dan teknologi yang digunakan.

Secara garis besar, fungsi organizing dalam lingkup identifikasi aktivitas, klasifikasi aktivitas, pengoordinasian tugas dan tanggung jawab, dan penentuan tugas setiap komponen perusahaan.

3. Fungsi Actuating atau Pengarahan

Fungsi actuating merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan manajemen dalam melakukan pengarahan, membimbing, dan menggerakkan, dan mengatur segala kegiatan perusahaan.

Tugas pimpinan manajemen pada fungsi manajemen actuating ini sangat berpengaruh dalam pencapaian perencanaan yang sudah disusun dan ditetapkan oleh perusahaan. Berikut beberapa contoh kegiatan pada fungsi actuating pada perusahaan:

  • Memberikan bimbingan dan memotivasi semua karyawan agar bekerja lebih optimal.
  • Memberikan pengarahan dan tugas kepada karyawan secara rutin terkait dengan tanggung jawab mereka.
  • Memberikan penjelasan secara detail tentang kebijakan yang sudah ditetapkan perusahaan.

Selain itu, fungsi actuating adalah melakukan pengawasan terhadap karyawan, pengelolaan anggaran perusahaan, serta menyediakan sarana untuk melakukan pengawasan. Contohnya seperti teknologi untuk memantau kinerja para karyawan.

Tidak hanya itu, pihak manajemen juga bertanggung jawab melakukan dokumentasi pengawasan sebagai bukti nyata ketika karyawan melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam melaksanakan tugasnya.

4. Fungsi Controlling atau Pengendalian

Fungsi manajemen controlling merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk menilai suatu kinerja berdasarkan standar yang telah ditetapkan perusahaan. Fungsi ini juga meliputi berbagai upaya perbaikan jika memang terjadi masalah yang mengharuskan untuk segera dilakukan.

Berikut beberapa contoh kegiatan pada fungsi controlling pada perusahaan:

  • Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan yang telah dicapai dengan mengikuti indikator standar yang telah ditentukan perusahaan.
  • Melakukan koreksi dan perbaikan atas permasalahan atau kesalahan yang terjadi dalam produktivitas perusahaan.
  • Memberikan solusi dan jalan keluar saat terjadi masalah kinerja perusahaan.

Semua hal ini menjelaskan mengapa kebutuhan perusahaan akan manajemen sangat penting dan wajib. Fungsi manajemen bertugas melakukan berbagai pekerjaan yang akan membuat aktivitas dan produktivitas perusahaan berjalan dengan lebih efisien.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah