Show Transaksi merujuk pada tindakan pengukuhan atau konfirmasi terhadap sebuah persetujuan, yang melibatkan dua atau lebih pihak. Maknanya lalu dipersempit sesuai koridor kebutuhan, disiplin, dan fungsi penerapannya. Misalnya, transaksi jual-beli merupakan kegiatan pertukaran barang/jasa antara penjual dan pembeli menggunakan alat pembayaran bersama (uang). Sedangkan dalam perusahaan, transaksi yang dimaksud merupakan transaksi bisnis atau keuangan. Dalam ilmu akuntansi, transaksi berpengaruh pada posisi keuangan dan ditakar menggunakan uang. Setiap transaksi yang punya nilai uang bisa dicatat dalam akuntansi. Lebih lanjut, berikut definisi apa itu transaksi dan apa saja yang terlibat di dalamnya. Apa Itu Transaksi?Melansir laman resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transaksi merupakan persetujuan atau deal jual beli dalam perdagangan yang dilakukan oleh dua pihak, atau kegiatan pelunasan dan pembayaran. Mengutip Azhar Susanto dari buku Sistem Informasi Akuntansi (2003:8), terjadinya kegiatan bisnis oleh suatu perusahaan disebut sebagai transaksi. Sedangkan dalam buku Pengantar Akuntansi Keuangan oleh Skousen (2009:72), transaksi merupakan pertukaran barang/jasa yang mempengaruhi ekonomi terhadap bisnis. Bukti TransaksiSuatu transaksi dinyatakan telah terjadi dan berhasil bila dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan. Bahkan dalam transaksi non formal yang hanya mengandalkan kesepakatan atau perjanjian verbal, transaksi harus dapat dibuktikan melalui cara-cara yang sah. Menilik kembali arti dari apa itu transaksi di atas, maka bukti transaksi menunjukan validasi terhadap kesepakatan dan kegiatan bisnis yang terjadi antara dua pihak. Bukti transaksi juga dibutuhkan bila suatu saat terjadi sengketa. Fungsi Bukti TransaksiSelain menjadi alat pengesahan atas suatu transaksi, bukti transaksi mempunyai fungsi-fungsi tambahan seperti:
Baca juga: Mengenal Lebih dalam Mengenai Sistem Transaksi yang Berlaku di Indonesia Macam Bukti TransaksiSebagai dokumen atas transaksi, bukti transaksi memiliki fisik yang berbeda-beda dengan tujuan masing-masing. Populernya, bukti transaksi dapat dibedakan menjadi:
Selain jenis bukti transaksi di atas, seseorang dapat membuat format bukti transaksi sendiri atas transaksi pribadinya asalkan format tersebut mampu menjamin validitas transaksi. Dengan kata lain, bentuk bukti transaksi mengikuti pemahaman setiap subjek mengenai apa itu transaksi. Jika transaksi yang sedang terjadi dianggap penting dan butuh bukti yang ketat, maka gunakan kuitansi. Namun, jika bukti yang dibutuhkan hanya sekedar formalitas maka bisa menggunakan nota kontan atau nota biasa. Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]
Saat melakukan jual beli kita akan mengetahui apa itu bukti transaksi. Dokumen yang menjadi bukti sah setelah selesai melakukan transaksi antara penjual dan pembeli. Bukti transaksi mempunyai banyak macamnya yang digunakan sesuai dengan transaksi yang terjadi. Dokumen bukti rata-rata dibuat oleh penjual dengan 2 lembar bagian kertas yang akan di simpan oleh pembeli dan penjual. Baca Juga: Transaksi ATM Gratis, BRI Ajak Nasabah Transaksi Nontunai Lewat BRImo Baca Juga: Pacific Exposition 2021 Cetak Komitmen Transaksi Rp1,48 Triliun Ilustrasi transaksi. (IDN Times/Aditya Pratama)Setiap transaksi yang dilakukan membutuhkan pencatatan sebagai laporan keuangan atas suatu barang ataupun jasa. Bukti transaksinya akan dikeluarkan dengan menyesuaikan kejadian perusahaan, baik itu internal maupun eksternal. Dari adanya dua transaksi yang berlangsung di perusahaan itulah akan merubah posisinya harta, modal hingga kewajibannya. Sehingga, adanya perubahan membuat pengaruh atas keseimbangan di persamaan dasar akuntansi pada laporan keuangan. Baca Juga: Gegara Hacker, Sistem Transaksi SPBU Bersubsidi di Iran Kacau Ilustrasi transaksi (IDN Times/Aditya Pratama)Pada sebuah perusahaan sangat membutuhkan catatan dari semua transaksi yang telah terjadi. Sehingga, bukti transaksi dapat dijadikan pegangan guna memudahkan akuntan untuk membuat laporan keuangan perusahaan. Catatan transaksi memuat penanggung jawab guna menghindari terjadinya duplikat saat mengumpulkan data keuangan. Apa itu bukti transaksi mempunyai fungsi lain? Tentu gunanya untuk menyelesaikan masalah yang timbul dengan menunjukkan buktinya dalam bentuk tulisan. ilustrasi transaksi.IDN Times/Reza IqbalSecara umum terdapat 2 jenis bukti transaksi yang ada dalam perusahaan. Hal itu berguna untuk membedakan catatan setiap transaksi, inilah dua jenis bukti transaksi: Bukti Transaksi Internal Salah satu jenis bukti yang asalnya dari dalam perusahaan yang dilakukan personalianya untuk melakukan transaksi. Transaksi internal ini akan berorientasi pada berubahnya posisi keuangan di dalam perusahaan. Bukti transaksi Eksternal Jenis bukti transaksi untuk mencatat jalannya keuangan dari dalam perusahaan dengan luar perusahaan. Bukti transaksinya bisa dengan berbagai macam mulai dari faktur, nota, kwitansi, cek dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
Baca Artikel Selengkapnya |