Apa yang dapat Anda simpulkan dari aktivitas modifikasi akar

Jawaban:

3.Perbedaan umbi batang, umbi akar, dan umbi lapis  adalah umbi batang merupakan modifikasi batang yang terdapat di dalam tanah sehingga memiliki mata tunas dan bisa ditanam langsung, umbi akar merupakan modifikasi akar sehingga tidak memiliki mata tunas jika ditanam harus disertakan sedikit batangnya, umbi lapis merupakan modifikasi pangkal daun sehingga langsung menempel pada daun. Persamaan umbi batang , umbi akar , dan umbi lapis adalah dapat menyimpan cadangan makanan, terdapat di bawah tanah, berperan sebagai organ reproduksi vegetative pada tumbuhan.

4.karena tuntutan lingkungan yang mengharuskan modifikasi berlangsung jika tanaman ingin melangsungkan kehidupan selanjutnya

Penjelasan:

3.Umbi lapis merupakan modifikasi dari pangkal daun yang terletak di bawah permukaan tanah kemudian menggembung berisi cadangan makanan. Sedangkan batangnya berbentuk pipih tempat menempelnya umbi lapis serta akar. Batang tersebut disebut sebagai roset batang. Contoh dari tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombai, lili dan lain sebagainya.

Pelajari lebih lanjut tentang umbi lapis di: brainly.co.id/tugas/14786326.

Umbi batang merupakan modifikasi batang yang terletak di bawah permukaan tanah kemudian menggembung karena menyimpan cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh dari tanaman yang berkembang biak dengan umbi batang antara lain kentang, ubi jalar, gadung dan lain sebagainya.  

Pelajari lebih lanjut tentang umbi batang di: brainly.co.id/tugas/946184.

Umbi akar merupakan modifikasi akar yang menggembung berisi cadangan makanan. Umbi akar jika ditanam hanya berupa umbi tidak dapat tumbuh, sehingga harus ditanam disertai dengan sedikit batangnya karena umbi akar tidak memiliki mata tunas. Contoh dari tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar antara lain singkong, wortel, lobak dan lain sebagainya.  

Pelajari lebih lanjut tentang umbi akar di: brainly.co.id/tugas/30879663.

Berikut merupakan ulasan singkat mengenai cara reproduksi pada tumbuhan.

Reproduksi pada tumbuhan dan hewan dapat berlangsung dengan 2 cara yaitu:  

Reproduksi secara generative, yang menghasilkan anakan bervariasi.  

Reproduksi secara vegetative, yang menghasilkan anakan yang persis dengan induknya.  

Reproduksi generatif dilakukan dengan didahului oleh perkawinan.  

Pada tumbuhan, reproduksi secara generatif didahului oleh penyerbukan yang terjadi pada bunga sebagai alat reproduksi generatif.  

Secara umum, bunga terdiri atas berbagai bagian yaitu:  

Tangkai bunga, yang berfungsi sebagai penopang tegaknya bunga  

Dasar bunga, yang berfungsi untuk menempelnya semua bagian bagian bunga  

Kelopak bunga, yang berfungsi sebagai pelindung bunga saat bunga masih kuncup  

Mahkota bunga, yang berfungsi sebagai perhiasan bunga untuk menarik perhatian serangga penyerbuk  

Putik, yang berfungsi sebagai organ reproduksi betina  

Benang sari, yang berfungsi sebagai organ reproduksi jantan.  

Kemudian untuk reproduksi vegetatif pada tumbuhan dibagi menjadi 2 tipe yaitu:  

Reproduksi vegetatif secara alami  

Reproduksi vegetatif secara buatan  

Reproduksi vegetatif secara alami contohnya dengan:  

Tunas, misalnya pada bambu dan pisang  

Tunas adventif akar, misalnya pada sukun, pinus dan talok  

Tunas adventif daun, misalnya pada cocor bebek  

Umbi akar, misalnya pada singkong, lobak, dahlia dan wortel  

Umbi batang, misalnya pada kentang, gembili dan ubi jalar

Umbi lapis, misalnya pada bawang merah dan bawang putih  

Stolon, misalnya pada strawberry, rumput teki dan pegagan  

Rhizoma atau akar tinggal, misalnya pada kunyit, jahe dan lengkuas  

Reproduksi vegetatif secara buatan contohnya dengan:  

Stek batang, yaitu dengan cara memotong batang kemudian menancapkan potongan batang tersebut ke media tanam.  

Menempel, yaitu dengan cara menempelkan potongan kulit batang yang berisi mata tunas ke pohon induk lain yang telah dipotong bagian kulitnya.  

Mencangkok, yaitu dengan membuang bagian kulit batang sampai cambium menghilang kemudian menutupnya dengan media tanam.  

Menyambung, yaitu menyambungkan batang dua tanaman yang berbeda.  

Merunduk, yaitu dengan melengkungkan batang tanaman kemudian menimbun batang yang dilengkungkan tadi dengan media tanam.  

Kultur jaringan, yaitu dengan menumbuhkan potongan jaringan tumbuhan pada media khusus dengan memanfaatkan sifat totipotensi sehingga dapat tumbuh menjadi individu baru.  

Daun merupakan sebuah organ yang dimiliki tanaman dan berfungsi sebagai tempat fotosintesis untuk menghasilkan zat makan. Akan tetapi ternyata ada juga daun yang mengalami modifikasi, dimana terjadi perubahan bentuk pada daun yang membuatnya mengalami fungsi berbeda. Perubahan bentuk (modifikasi) ini memang tidak hanya terjadi pada daun, akar dan batang tanaman pun ada juga yang mengalami hal serupa.

Jenis Modifikasi Pada Daun Tumbuhan

Modifikasi daun biasanya terjadi dikarenakan pengaruh lingkungan, yang menyebabkan tanaman perlu melakukan adaptasi untuk mempertahankan diri. Kita ambil contoh misalnya tanaman kantong semar yang biasanya hidup di daerah tandus.

Akibat hidup di daerah yang tandus, kantong semar mengalami kekurangan zat hara khususnya nitrogen. Agar tetap bisa bertahan hidup maka kantong semar merubah beberapa daunnya sebagai tempat menangkap serangga untuk dijadikan tambahan pasokan nitrogen. Dengan bantuan daun yang telah mengalami modifikasi tersebut maka kantong semar bisa mencukupi kebutuhan unsur hara mereka.

Selain perubahan yang terjadi pada kantong semar diatas, jenis Modifikasi daun yang terjadi pada tumbuhan diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Umbi lapis (bulbus), merupakan pelepah daun yang beralih fungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Batang pada tumbuhan yang membentuk umbi lapis sangat kecil disebut subang atau cakram, misalnya batang bawang merah. Umbi lapis memiliki bagian antara lain cakram, sisik dan kuncup. Kuncup dibedakan menjadi kuncup pokok yang merupakan kuncup ujung dan kuncup samping atau siung yang disebut juga anak umbi lapis. Terdapat dua macam umbi lapis berdasarkan sifat sisiknya, yaitu : – Umbi lapis yang tersusun berlapis lapis (bulbus tunicatus) tersusun dari pelepah daun terluar menyelubungi di dalamnya seperti pada bawang merah

    – Umbi lapis tersusu menyirap (bulbus squamosus), misalnya umbi lapis ada bunga lilia.

  2. Daun penangkap serangga (piala), merupakan helaian daun yang beralih fungsi sebagai alat penangkap serangga. Di dalamnya terdapat penarik serangga, misalnya kelenjar madu, sisa helaian daun dan ujung untuk menutup serangga yang ada di dalamnya secara osmotis, misalnya piala pada kantong semar.
  3. Daun gelembung (utricula), merupakan daun yang termodifikasi pada dua sisi helaiannya dari ibu tulang daun yang dapat otomatis menangkap serangga secara osmotis, misalnya daun gelembung pada rumput gelembung.
  4. Daun kait, modifikasi daun ini terjadi pada ujung aksis daun majemuk yang berfungsi untuk memanjat, misalnya duri kait rotan. Berkat adanya daun kait ini, tanaman rotan bisa merambati pohon yang besar sehingga ia dapat bersaing untuk mendapatkan sinar matahari.
  5. Alat pembelit (cirrus), adalah bagian daun yang berfungsi untuk melilitkan tubuh untuk memanjat, misalnya alat pembelit dari ujung daun tanaman Gloriosa superba dan alat pembelit tangkai daun dari Vitis vinivera.
  6. Daun semu atau filodia (Phyllodia) adalah daun tidak lengkap yang tidak memiliki helaian dan hanya dari tangkai daun yang melebar, misalnya daun semu akasia.
  7. Duri daun (Spina phyllogenum) merupakan duri yang berasal dari daun. Perubahan daun ini menjadi duri biasanya diakibatkan karena lingkungannya yanng panas sehingga untuk mengurangi penguapan yang keluar dari daun maka daunnya akan mereduksi. Biasanya tumbuhan yang daunnya mereduksi ini, bagian batangnya akan berwarna hijau sehingga tempat fotosintesisnya berubah di di batang. Tumbuhan yang mengalami modifikasi seperti ini contohnya adalah kaktus.
  8. Duri daun penumpu (spina stipulogenum), modifikasi dan ini berasal dari daun penumpu sehingga umumnya berjumlah lebih dar satu, misalnya pada seruru.

Itulah ke 8 macam modifikasi daun, semoga artikel ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada anda.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.

Quipperian! Kalau kamu banyak mendapat teori tentang Morfologi Tumbuhan Biologi beserta Anatominya, tanpa mengerti cara membuat laporannya, di artikel ini akan dijelaskan dengan rinci.

Di artikel ini akan dijelaskan tentang praktikum morfologi tumbuhan khususnya tentang akar. Semoga informasi yang sederhana ini dapat membantu kamu, ya!

Jadi, ada 11 tanaman yang sebagai bahan praktikum. Berikut tanaman dan sedikit ulasan mengenai akar dan bentuk modifikasinya.

Pengertian Morfologi Tumbuhan Beserta Struktur dan Anatomi Lengkap

Modifikasi Akar Tumbuhan

1) Tanaman rumput teki (Cyperus rotundus)

Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus

Tanaman rumput teki memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar.

2) Tanaman sirih (Piper betle L.)

Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper bitle L.

Tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Pada pada akar tanaman, sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya.

3) Terong (Solanum sp)

Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum sp.

Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas di bagian-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok, pada akar ini kemudian tumbuh cabang-cabang dan serabut akar.

4) Cabai (Capsicum annuum)

Klasifikasi menurut Cronquist:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum

Akar cabai juga merupakan akar tunggang, akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga batang akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem akar tunggang dan merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang.

Belajar Mutasi Biologi SMA Kelas 12 untuk Persiapan UN yang Matang

5) Wortel (Daucus corota L)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L.

Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istimewa yaitu bentuk tombak. Biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukkan akar pokoknya, yaitu yang berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan.

6) Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Chenopodiceae
Genus : Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus erosus Urb.

Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti halnya wortel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar bengkuwang lebih menyerupai gasing, bukan tombak. Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya.

7) Singkong (Manihot utilisima Burm. F)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima Burm. F

Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang disimpan sebagian besar berupa zat tepung. Oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak dikonsumsi dan bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi.

8) Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis flos-aeris

Anggrek kalajengking mempunyai akar yang cukup unik, yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh.

9) Padi (Oryza sativa L)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.

Padi merupakan tanaman yang memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri tanaman yang termasuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat.

10) Benalu (Loranthus)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosidae
Ordo : Santalales
Familia : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Species : Loranthus sp

Benalu merupakan tanaman parasit dan mempunyai akar yang berupa akar penghisap atau akar penggerak. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, melalui akar ini benalu mengambil sari makanan dari inangnya.

11) Laos (Alpinia galanga)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Zingeberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia galanga

Laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Batang ini adalah modifikasi yang disbeut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah.

Kesimpulan Morfologi dan Modifikasi Tumbuhan

  1. Rumput teki memiliki sistem perakaran serabut, batangnya mengalami modifikasi.
  2. Cabang-cabang batang nya di sebut geragih atau stolo.
  3. Terong memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut akar.
  4. Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang berbentuk gasing, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar, pangkal akar dan ujung akar.
  5. Wortel memiliki perakaran tunggang yang berbentuk tombak, memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang akar.
  6. Singkong memiliki perakaran serabut, yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanannya.
  7. Padi memiliki perakaran serabut.
  8. Akar benalu merupakan modifikasi dari akar yaitu akar penggerek atau akar penghisap.
  9. Sirih memiliki perakaran serabut dan merupakan modifikasi akar pelekat, memiliki batang akar, cabang akar dan serabut akar.
  10. Cabai memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, ujung akar, cabang akar dan serabut akar.
  11. Anggrek kalajengking merupakan modifikasi dari akar yaitu bisa berupa akar gantung maupun akar tunjang dan memiliki batang akar.
  12. Laos memiliki sistem peakaran serabut. Akar melekat pada batang yangmengalami modifikasi dan disebut rimpang.
  13. Tali putri adalah parasit sejati akarnya erupakan akar isap yang digunakan untuk mengisap semua makanan dari inangnya.

Daftar Pustaka

Dasuki, U. A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Penulis: Sritopia