Bagaimana cara Roh Kudus mempersiapkan kita menuju kepada kedewasaan rohani

Yesus yang di sungai Yordan adalah produk dari rumah rohani. Ia telah menjadi dewasa rohani, menjadi HUIOS dan ditahbiskan oleh Bapa sebagai PUTRA ALLAH.

Yesaya 9:6 (TB)  (9-5) Sebab *seorang anak telah lahir* untuk kita, *seorang putera telah diberikan* untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Bapa memberikan yang terbaik, Putra Allah, bukan bayi.

Apa yang dialami oleh Yesus akan kita alami, menjadi Putra Allah. Menjadi saudara Yesus, yang Sulung di antara banyak saudara.

*Bagaimana dan kapan orang percaya resmi diadopsi menjadi Putra Allah?*

Orang percaya, saat lahir baru, menerima roh yang baru, menerima Roh Adopsi, impartasi dari Roh Kudus dan dalam pimpinan, pengajaran dan pertolongan Roh Kudus bertumbuh dewasa menjadi HUIOS, ia sudah siap ditebus  (redeemed) sebagai PUTRA ALLAH. 

Kita akan ditebus seluruhnya. Bukan hanya roh, tapi jiwa dan juga tubuh kita ditebus seluruhnya, sehingga nantinya kita bisa dipimpin, dibawa dan dikendalikan dalam kuasa Roh Kudus. 

Selain Tuhan mengaruniakan roh yang baru, dalam proses adopsi jiwa kita harus dimenangkan bagi Dia dan bagi pekerjaan-Nya. Untuk memenangkan jiwa, tubuh kita dijauhkan dulu dari hati yang keras (Yeh 11:29). Setelah tatanan hidup yang baru itu terbentuk, maka barulah kita dinyatakan siap bagi Dia untuk diperlengkapi dengan KUASA.

TATANAN HIDUP BARU harus bisa mengalirkan KUASA Roh Kudus dari roh, jiwa dan tubuh tanpa ada halangan dan tanpa batas.  Itulah arti menjadi huios dan dibaptis dengan Roh Kudus.

Lukas 6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Kuasa keluar dari tubuh Yesus ketika perempuan dengan pendarahan itu menyentuh jumbai jubah Yesus.Luk 8:46. Dia telah mengamati-amati Yesus dari jauh cara kerja iman Allah dari kejadian-kejadian di mana Yesus melayani termasuk di Lukas 6:19 itu.

Batasannya adalah si penerima harus terhubung dengan jalur pipa iman (tapping to pipeline of the mighty power through faith in Jesus).

Yesus pada kejadiannya sebagai janin karena Roh Kudus menaungi Maria. Yesus mengosongkan DiriNya sama seperti manusia, hanya saja Ia tidak berdosa, sebab rohNya berasal dari Roh Tuhan sendiri. Yesus yang mengosongkan diri sama dengan bayi rohani yang harus bertumbuh dan menjadi dewasa dalam bimbingan dan pertolongan Roh Kudus di dalam rumah rohani Yusuf dan Maria.

Yesus tidak harus mengalami lahir baru, sebab rohNya berasal dari Allah, bukan dari keturunan Adam.

Dengan lahir baru seseorang anak menerima roh yang baru  yang berasal dari Allah. Juga kita menerima Roh Kudus sebagai Roh Adopsi. Dia lah yang memimpin perjalanan kita selama menjadi anak menuju kepada KEDEWASAAN IMAN sebagai HUIOS.

Pada proses kelahiran baru, Tuhan menggunakan cara yang serupa dengan kejadian bayi Yesus. Ini adalah pola kelahiran baru. Roh Kudus menaungi (overshadow) Maria, memberikan DNA ilahi menjadi janin Yesus. Ketika kita percaya Yesus dan merespon Firman, tubuh kita  dinaungi oleh Roh Kudus, sehingga kita menerima DNA ilahi Tuhan. DNA ilahi ini membentuk struktur DNA yang baru. Kromosom X dari DNA asli kita dipilin (intertwain) dengan kromosom Y (dari Bapa) sehingga roh kita terbentuk menjadi CIPTAAN BARU dengan roh yang tidak bisa berbuat dosa sebab kita dibentuk oleh benih ilahi dan itu tetap ada.

1 Yohanes 3:9 (TB)  Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Demikianlah kita menerima IDENTITAS atau NAMA yang baru yang dimeteraikan oleh Roh Kudus.

2 Korintus 5:5
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

TAHAP PERTAMA adalah peristiwa kelahiran baru, di mana Allah mempersiapkan kita dengan mengaruniakan Roh Kudus sebagai meterai dan bertindak sebagai Roh Adopsi. Ini yang menjadi jaminan kita akan memperoleh sisanya. Dia persiapkan kita dengan mengirimkan seorang sumber anugerah dan rumah rohani, supaya manusia roh kita bertumbuh menjadi huios.

TAHAP KEDUA adalah ketika manusia roh kita sudah menjadi dewasa menjadi HUIOS. Hanya kepada Huios saja Tuhan memberikan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

Jawaban

Kedewasaan rohani tercapai dengan cara semakin menyerupai Yesus Kristus. Setelah diselamatkan, setiap orang Kristen memulai proses pertumbuhan rohani, dengan tujuan menjadi dewasa secara rohani. Menurut rasul Paulus, ialah proses berlanjut yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan ini. Di dalam Filipi 3:12-14, ketika membahas pengetahuan penuh mengenai Kristus, ia memberitahu pembacanya bahwa secara pribadi, "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." Seperti Paulus, kita perlu berlari-lari menuju pengetahuan penuh tentang Allah di dalam Kristus. Kedewasaan Kristen menyaratkan penaatan ulang prioritas secara besar-besaran, berubah dari menyenangkan diri sendiri kepada menyenangkan Allah dan belajar menaati Allah. Kunci dari kedewasaan ini adalah kekonstanan, ketekunan dalam melakukan hal-hal yang mendekatkan kita pada Allah. Kebiasaan ini disebut sebagai ilmu disiplin rohani dan melibatkan hal-hal seperti pembacaan dan mempelajari Alkitab, doa, persekutuan, pelayanan, dan penanggung-jawaban. Tanpa mempedulikan seperti apa kita perjuangkan hal-hal ini, semuanya tidak memungkinkan tanpa dimampukan oleh Roh Kudus dari dalam diri kita. Galatia 5:16 menghimbau kita "hiduplah oleh Roh." Kata "hiduplah" dalam bahasa Yunani berarti "berjalan dengan tujuan." Pada pasal yang sama, Paulus menghimbau supaya kita "dipimpin oleh Roh." Disini, kata "dipimpin" ini berdasarkan ide dimana kita mengambil "langkah per langkah." Ialah belajar untuk berjalan di bawah instruksi Roh K:udus. Dengan dipenuhi oleh Roh kita berada di bawah kendali Roh. Sambil kita semakin berada di bawah kendali Roh, kita akan mengamati bertambahnya buah Roh dalam kehidupan kita (Galatia 5:22-23). Ini merupakan karakteristik dari kedewasaan rohani. Ketika kita menjadi orang Kristen, kebutuhan kita untuk dewasa secara rohani sudah dilengkapi. Petrus memberitahu bahwa "Kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib" (2 Petrus 1:3). Allah saja sumberdaya kita, dan semua pertumbuhan datang dari kemurahan-Nya, tetapi kita bertanggung-jawab untuk taat. Sekali lagi Petrus membantu kita mengerti: "Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita" (2 Petrus 1:5-8). Menjadi efektif dan berbuah dalam pengetahuan akan Tuhan Yesus adalah inti dari kedewasaan rohani.

English

(Ayat 10b) Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Kedewasaan rohani seseorang tidak dilihat dari lamanya menjadi Kristen atau umur seseorang. Banyak orang Kristen yang walaupun sudah dewasa secara umur tetapi rohaninya masih anak-anak. Ada yang usianya masih muda tetapi memiliki kedewasaan lebih baik daripada orang yang usianya lebih tua.

Orang Kristen yang sehat pasti akan mengalami pertumbuhan rohani yang sehat. Pertumbuhan rohani harus terjadi sejak seseorang memutuskan untuk percaya Tuhan Yesus. Orang Kristen yang dewasa akan hidup di dalam firman dan firman itu hidup di dalamnya. Di segala aspek kehidupan ia tidak keluar dari kebenaran firman.

Firman hidup berarti firman Tuhanlah yang secara aktif menuntun, mengontrol dan mengendalikan hidup kita. Bila kita hidup dalam firman dan firman itu hidup di dalam kita maka pengenalan kita terhadap Allah akan semakin benar. Kita dapat mengerti apa yang menjadi kehendak Allah, mana yang berkenan kepada-Nya dan apa yang dikehendaki Tuhan.

Allah sudah menaruh hukum-Nya di dalam akal budi dan di dalam hati manusia. ROH KUDUS YANG MENDIAMI HATI ORANG PERCAYA AKAN MENOLONG DAN MEMBANTU UNTUK BISA MENGERTI DAN MELAKUKAN FIRMAN TUHAN.

Roh Kudus akan mengingatkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh.16:8-11). Bila kita mengikuti tuntunan Roh Kudus maka kita akan menjadi orang yang dewasa secara rohani.

Tuhan memberkati.

DOA :
Roh Kudus tuntun dan pimpin hidup saya untuk melakukan Firman Tuhan sehingga saya menjadi dewasa dalam kerohanian. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.