Apa maksud deposito tenor 1 bulan

Pada jaman sekarang semakin banyak orang yang tertarik untuk menggunakan deposito. Namun tahukah kalian apa sih keuntungan deposito itu sendiri? Artikel kali ini akan membahas lebih rinci mengenai kenapa deposito dapat menguntungkan, cara menghitung bunga deposito dan tips memilih Lembaga keuangan untuk deposito. Langsung aja kita bahas yuk

Apa maksud deposito tenor 1 bulan

Kenapa deposito menguntungkan

Beberapa hal dibawah ini dapat menjadi jawaban dari mengapa deposito menguntungkan bagi pemiliknya. Seperti yang dilansir dari beberapa sumber, berikut hal hal yang membuat deposito menguntungkan diantaranya seperti:

Dibandingkan dengan produk investasi lainnya, deposito berjangka memiliki risiko yang kecil atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Karakteristik nilai investasi yang tidak tergantung dengan pasar membuatnya tidak berubah-ubah seperti saham, reksa dana atau instrumen investasi lainnya. Sistem pengelolaan uang pada instrumen investasi satu ini juga sudah ditetapkan sejak awal, sehingga tidak mungkin terjadi perubahan mendadak. Oleh karena itu, simulasi bunga deposito yang ditawarkan sejak awal kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan kenyataan

Baca Juga:
Pengertian Deposito, Tingkat Bunga, Keuntungan dan Kekurangannya
Cara Menabung Saham yang Menguntungkan untuk Pemula
Cara Investasi Reksadana dengan Modal Kecil

Selain minim risiko, keamanan penempatan uang deposito juga terjamin loh. Dana simpanan sudah dijamin oleh LPS agar aman. Bahkan jika suatu hal terjadi kepada bank seperti bangkrut, uang kamu akan tetap aman oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Ketika Kamu membuka deposito, uang yang Kamu simpan akan disimpan dengan aman di bank. Melalui LPS, bank menjamin dana untuk instrumen investasi ini hingga Rp 2 miliar dengan tingkat bunga tertinggi. Oleh karena itu, menyimpan uang melalui deposito bank dapat dibilang terjamin keamanannya

Baca Juga: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah, Tugas dan Fungsinya

Keuntungan memiliki deposito berjangka adalah bahwa deposito berjangka memperoleh bunga yang relatif kompetitif dibandingkan dengan tabungan biasa. Alat investasi ini dapat memberikan tingkat bunga 3 kali lipat dibandingkan dengan tingkat bunga tabungan. Jumlah bunga yang diberikan tergantung pada periode retensi yang dipilih. Bunga dapat digunakan langsung untuk menambah dana tabungan atau digunakan untuk kebutuhan lain

Meskipun dana yang tersimpan di alat investasi ini tidak dapat ditarik hingga tanggal kedaluwarsa, Kamu tetap dapat menikmati keuntungan dari penempatan dana tersebut loh. Bunga atau pendapatan deposito dapat ditarik kapan saja dan dinikmati tanpa menunggu tanggal jatuh tempo. Meskipun dana simpanan tidak dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu, nasabah tetap dapat menikmati bunganya. Bunga deposito ditransfer ke rekening nasabah oleh Bank, dan nasabah bisa menggunakannya.

Deposito adalah cara sederhana dan aman untuk berinvestasi bagi investor pemula. Risiko investasi sangat rendah karena dana dijamin oleh LPS. Risiko hanya terjadi ketika negara sedang mengalami masalah politik besar dan krisis ekonomi yang parah. Selain itu, nilai produk investasi tunggal ini juga bersifat tetap dan stabil, yaitu tidak terpengaruh oleh kondisi pasar modal dan uang.

Setelah mengetahui beberapa alasan kenapa deposito menguntungkan, saatnya kita membahas selanjutnya mengenai cara menghitung bunga deposito. Cara menghitung bunga deposito merupakan salah satu hal yang paling penting untuk diketahui sebelum membuka deposito. Deposito berjangka adalah produk tabungan bank dengan bunga simpanan dan dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu yaitu tiga bulan, enam bulan sampai dengan 12 bulan.

Cara menghitung bunga Deposito dan contoh simulasinya

Besar kecilnya bunga deposito sangat dipengaruhi oleh suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI, suku bunga deposito juga meningkat, begitu pula sebaliknya. Meskipun sangat bergantung pada kebijakan BI, deposito masih menjadi favorit banyak orang. Menurut informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2017, lebih dari 70% masyarakat Indonesia menyimpan dananya dalam bentuk simpanan termasuk deposito. Selain itu dengan adanya perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) simpanan deposito menjadi lebih aman.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara menghitung deposito dan informasi bunganya dari beberapa bank

Rumus Bunga Deposito = Bunga x Dana Pokok Deposito x 30 hari x 80 persen (pajak)/365 (hari).

Contoh soal:

  • Deposit awal = Rp50 juta
  • Bunga deposito = 6%
  • Tenor penyimpanan = 3 bulan
  • Pajak deposito = 20% (PPh untuk dana deposito > Rp7,5 juta).

Jadi bunga deposito tiap bulan= 6% x Rp50 juta x 30 x 80%/365= Rp197.260,274 per bulan.

Sebagai keterangan mengenai ilustrasi perhitungan deposito di atas, 30 ialah banyak hari dalam satu bulan), 80 persen itu hitungannya dikenai pajak (pajak deposito 20 persen), dan 365 itu banyak hari dalam satu tahun

Berikut beberapa informasi bunga deposito dari beberapa bank:

Bunga deposito di BCA terkini untuk nominal Rp8 juta hingga Rp100 miliar sebesar 2,85 persen.

Cara menghitung bunga deposito BCA: Dana deposito awal = Rp100 juta, tenor deposito = 12 bulan, suku bunga deposito tahunan = 2,85 persen, pajak bunga deposito = 20%.
Jadi, bunga deposito BCA tiap bulan= 2,85% x Rp100 juta x 30 x 80%/365 = Rp190 ribu per bulan

Bunga deposito terkini sebesar 3,00 persen.

Cara menghitung bunga deposito Mandiri: Dana deposito awal = Rp100 juta, tenor deposito tiga bulan, suku bunga deposito tahunan = 3,00 persen, pajak bunga deposito = 20 persen.

Jadi bunga deposito tiap bulan = 3,00% x Rp100 juta x 30 x 80%/365 = Rp200 ribu per bulan

Bunga deposito terkini untuk nominal Rp10 juta hingga lebih besar daripada Rp2 miliar sebesar 3,25 persen.

Berikut cara menghitung bunga deposito BRI: Dana deposito awal = Rp50 juta, tenor deposito = tiga bulan, suku bunga deposito tahunan = 3,25 persen, pajak bunga deposito = 20 persen.
Jadi bunga deposito BRI tiap bulan = 3,25% x Rp100 juta x 30 x 80%/365 = Rp108.334 per bulan

Bunga deposito terkini untuk dana Rp100 juta sebesar 3,25%.

Berikut cara menghitung bunga deposito BNI: Dana deposito awal= Rp100 juta, tenor deposito = tiga bulan, suku bunga deposito tahunan = 3,25 persen, pajak bunga deposito = 20 persen.

Jadi bunga deposito BNI tiap bulan = 3,25% x Rp100 juta x 30 x 80%/365 = Rp650 ribu per bulan

Baca Juga: Ini Simpanan dengan Jasa Penyimpanan Mencapai 10% Per-tahun

Tips memilih lembaga keuangan untuk Deposito

Jika kamu sudah siap memilih untuk membuka deposito, tahap selanjutnya ialah memilih Lembaga keuangan yang baik untuk membuka depositomu. Beberapa tips memilih Lembaga keuangan untuk deposito diantaranya seperti:

Saat berinvestasi dalam deposito, bank berperan sebagai tempat menyimpan uang, sehingga Kamu perlu memastikan bahwa bank tersebut aman dan terpercaya. Pastikan bank tersebut memenuhi standar Bank Indonesia, serta terdaftar dan diawasi oleh OJK.

  • Memilih tenor/jangka waktu yang sesuai denganmu

Deposito umumnya memiliki jangka waktu mulai dari 1 bulan hingga 2 tahun. Pastikan Kamu sudah memiliki tujuan dan rencana, kapan dana akan ditarik agar pemilihan jangka waktunya tepat.

  • Pertimbangkan besaran suku bunga deposito

Setiap bank memiliki tingkat suku bunga yang berbeda. Suku bunga ini dapat memberi Kamu penghasilan, jadi semakin tinggi suku bunga yang diberikan, semakin tinggi penghasilan Kamu. Namun, Kamu juga harus menyesuaikannya dengan durasi minimum pinjaman dan bank yang akan kamu tuju.

  • Perhatikan jika ada biaya lainnya/biaya tambahan

Layanan perbankan yang diberikan kepada nasabah terkait deposito juga memiliki beberapa biaya yang harus dibayarkan. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui terlebih dahulu layanan apa saja yang nantinya menimbulkan biaya tambahan.

  • Pertimbangkan fitur apa saja yang diberikan

Dalam bank deposito terdapat fasilitas perpanjangan deposito otomatis yang disebut Automatic Roll Over. Kamu bisa mempertimbangkan bank deposito yang memiliki fitur ini untuk memudahkan transaksi, karena tidak semua bank menawarkan fitur perpanjangan deposito otomatis.

Deposito merupakan salah satu produk dari lembaga keuangan atau perbankan yang memberikan layanan penyimpanan dana tanpa ditarik dalam jangka waktu tertentu. Sebagai imbalannya akan diberikan suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga tabungan biasa.

Perbedaan antara deposito dan tabungan adalah pada sifat fleksibilitas dalam penarikan dananya. Dana yang tersimpan dalam tabungan bisa ditarik kapan saja. Sementara hal itu tidak berlaku pada deposito. Konsep deposito merupakan tabungan dengan tenor atau jangka waktu tertentu. Jadi selama masa tenor, dana Anda di deposito tidak bisa ditarik atau Anda akan menanggung risiko penalti.

Deposito dikenal sebagai alternatif tabungan yang aman dari godaan penarikan tunai. Hal ini akan membantu para nasabah untuk mengatur keuangan pribadi, terutama untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang. Biasanya untuk jenis penyimpanan dana dalam bentuk deposito ini akan diberikan bunga yang lebih tinggi dibanding bunga tabungan.

Bunga tinggi deposito yang sifatnya tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu ini menjadikan deposito termasuk dalam golongan investasi, sama halnya dengan saham, reksa dana, dan obligasi. Keuntungan yang diberikan dari deposito relatif lebih baik karena tidak ada risiko kerugian yang mungkin terjadi dan menimpa nasabah. Maka tak heran, bila deposito ini kerap digunakan sebagai portofolio investasi.

Baca Juga: Apa Perbedaan Deposito dan Tabungan?

Kebijakan Deposito

Apa maksud deposito tenor 1 bulan

Kebijakan Umum Deposito

Umumnya dana minimal yang diperlukan untuk menyimpan di deposito berkisar Rp8-10 juta. Namun kebijakan setiap bank berbeda-beda. Bahkan ada bank yang menetapkan setoran minimal hanya Rp1 juta saja. Tenor yang ditawarkan, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan sampai 24 bulan.

Semakin lama jangka waktunya, bunga yang diberikan relatif lebih tinggi secara proporsional. Deposito juga merupakan alternatif investasi yang aman dengan minim kerugian. Selain karena tidak ada risiko kerugian atau kehilangan, keamanan deposito yang disediakan oleh bank dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Namun untuk mendapatkan deposito yang berada dalam lindungan LPS, terdapat beberapa syarat antara lain: jumlah uang maksimum yang disimpan dalam tabungan dan deposito suatu bank tidak melebihi batas jaminan LPS, yaitu Rp2 miliar dan bunga deposito tidak boleh melebihi suku bunga penjaminan.

Ada 2 jenis deposito yang dikenal, yaitu Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito. Deposito Berjangka merupakan dana simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan oleh si penyimpan atau nasabah dengan nama yang sama. Jenis deposito ini tidak bisa dipindahtangankan, diperjualbelikan, dan hanya bisa dicairkan dalam waktu jatuh tempo. Sedangkan Sertifikat Deposito adalah surat berharga keluaran bank yang bisa dicairkan siapapun yang memiliki sertifikat tersebut. Jenis ini dapat dipindahtangankan dan diperjualbelikan.

Baca Juga: Deposito, Pilihan Investasi Risiko Rendah untuk Millenial

Perhitungan Bunga Deposito

Apa maksud deposito tenor 1 bulan

Menghitung Bunga Deposito

Sebelum membuka rekening deposito, perlu Anda ketahui cara menghitung bunga deposito yang akan Anda terima nantinya. Sebagai informasi, walaupun semakin besar dana yang Anda depositokan akan memberi bunga yang tinggi pula, namun Anda akan dikenai potongan pajak untuk nominal dana tertentu.

Dana di deposito lebih dari Rp7,5 juta kena Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 20%. Kurang dari Rp7,5 juta, bebas dari pajak. Sekarang, bagaimana caranya mengetahui keuntungan yang akan Anda dapatkan dari deposito?

Contohnya: Eva dan Evi adalah saudara kembar yang sama-sama memiliki kelebihan dana dan ingin membuka rekening deposito. Kelebihan dana mereka nominalnya berbeda, yakni Eva sebesar Rp5 juta, sedangkan Evi Rp10 juta. Saudara kembar ini ingin menyimpan dananya di deposito dengan tenor 3 bulan. Bunga yang ditetapkan oleh bank untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan adalah 7,5%.

Belum genap 3 bulan dana mereka tersimpan dalam rekening deposito, mereka ingin mengalkulasi bunga yang akan didapatnya dari penyimpanan dana mereka. Perhitungannya dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan rumus berikut:

  • Bunga Deposito untuk Simpanan Kurang dari Rp7,5 juta (masa tenor dalam bulan). Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x tenor : 12
  • Bunga Deposito untuk Simpanan Lebih dari Sama Dengan Rp7,5 juta (masa tenor dalam bulan). Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80% x tenor : 12
  • Catatan: 80% yang terdapat pada rumus mencari bunga deposito untuk simpanan lebih dari Rp7,5 juta di atas adalah persentase dari keuntungan yang sudah dikurangi dengan persentase pajak sebesar 20%.
  • Misalkan bunga deposito untuk tenor 12 bulan adalah 7,5%, maka bunga deposito yang jumlah dana simpanannya lebih dari Rp7,5 juta secara riil harus dikurangi dengan 20% dari 7,5% yaitu sebesar 1,5%. Sehingga, bunga riil yang akan diterima pada deposito tenor 12 bulan dengan jumlah simpanan di atas Rp7,5 juta adalah 6%.

  1. Perhitungan bunga deposito milik Eva:

Pendapatan bunga deposito (per bulan) = Rp5 juta x 7,5% x 3 : 12 = Rp93.750

2. Perhitungan bunga deposito milik Evi:

Pendapatan bunga deposito (per bulan) = Rp10 juta x 6% x 3 : 12 = Rp150.000

Perhitungan bunga ini juga bisa didapatkan dalam perhitungan waktu harian. Rumusnya hampir sama dengan bunga deposito dalam tenor bulanan, yakni sebagai berikut:

  • Bunga Deposito untuk Simpanan Kurang dari Rp7,5 juta (masa tenor dalam hari). Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x jumlah hari : 365
  • Bunga Deposito untuk Simpanan Lebih dari Sama Dengan Rp7,5 juta (masa tenor dalam hari). Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80% x jumlah hari : 365

Contohnya: Eva dan Evi sama-sama ingin mengetahui bunga yang akan mereka dapatkan setiap harinya. Dengan asumsi 1 bulan sama dengan 30 hari dan 1 tahun sama dengan 365 hari. Maka kalkulasinya:

1. Perhitungan bunga deposito milik Eva:

Pendapatan bunga deposito (per hari) = Rp5 juta x 7,5% x 90 : 365 = Rp92.465,75

2. Perhitungan bunga deposito milik Evi:

Pendapatan bunga deposito (per hari) = Rp10 juta x 6% x 90 : 365 = Rp147.945,21.

Pilih Sesuai Kebutuhan

Itulah sekilas informasi terkait dengan deposito dan cara menghitung bunga deposito. Kalau mau memulai investasi, deposito bisa menjadi pilihan tepat. Anda dapat memilih produk deposito yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Anda. Ingat setiap investasi pasti mengandung risiko, meskipun itu kecil sekalipun. Perlu diingatkan pula jangan mudah tergiur jebakan tawaran bunga deposito tinggi maupun penipuan pemalsuan sertifikat deposito. 

Baca Juga: 5 Deposito Terbaik di Indonesia