Kebutuhan energi yang semakin tinggi membuat penggunaan energi terbarukan mulai dilakukan. Energi terbarukan merupakan opsi terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik mengingat energi tidak terbarukan seperti bahan bakar fosil dan batu bara diprediksi bisa habis dan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk diperbarui. Sayangnya, hingga saat ini penggunaan energi terbarukan masih belum dapat dimaksimalkan mengingat berbagai dampak yang ditimbulkan dalam penggunaannya. Berbagai dampak berikut perlu dipertimbangkan terlebih dahulu agar pemanfaatan energi terbarukan dapat menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dampak Sosial Apabila diperhatikan berdasarkan dampak sosialnya, penggunaan energi terbarukan dapat memberikan manfaat sosial seperti peningkatan lingkungan hidup yang lebih sehat, kemajuan dalam hal teknologi dan peluang untuk bekerja. Hal ini bisa terjadi mengingat beberapa sumber daya energi terbarukan seperti air, angin dan cahaya matahari tergolong ramah lingkungan dan bisa mengurangi tingkat polusi. Hanya saja, tidak semua dapat memaksimalkan potensi tersebut mengingat energi terbarukan seperti air, angin dan cahaya matahari tidak didapat dalam porsi yang sama di setiap daerah sehingga berpotensi terjadi ketimpangan sosial. Dampak Ekonomi Secara ekonomi, pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbarui jelas dapat memberikan dampak besar. Sebab, proyek pembangunan energi terbarukan bisa meningkatkan lapangan kerja, menguntungkan suplier material, dan menghidupkan perekonomian secara bersamaan. Di sisi lain, pemanfaatan energi terbarukan juga bisa memberikan dampak yang baik dalam jangka panjang karena tergolong lebih efisien dalam segi biaya. Hanya saja, untuk mewujudkan penggunaan energi terbarukan diperlukan investasi yang tidak sedikit dan hal ini seringkali membuat pengembangan energi terbarukan jadi terhambat. Dampak Lingkungan Salah satu dampak terbesar yang akan terasa dalam pemanfaatan energi terbarukan adalah dampak lingkungan. Beberapa energi terbarukan seperti Cahaya Matahari, Angin dan Air cenderung ramah lingkungan dan dapat mengurangi polusi berupa gas karbon dioksida pada area sekitar pembangkit. Meskipun demikian, untuk meningkatkan kemampuannya, biasanya penyimpanan menggunakan baterai pada solar PV. Limbah baterai yang sudah tidak terpakai berpotensi untuk menjadi pencemaran limbah B3. Oleh karena itu, perlu dilakukan bersamaan untuk endaur ulang baterai.. Dampak Jaringan Dalam memanfaatkan energi terbarukan, diperlukan jaringan yang berbeda dibandingkan pemanfaatan energi konvensional. Sebab energi terbarukan seperti tenaga surya, air dan angin tergolong tidak stabil dalam hal pasokan energi mengingat pasokan energinya bergantung pada iklim dan cuaca. Namun biasnaya tenaga surya maupun angin berada di luar jaringan (off grid) sehingga untuk pemanfaatan maksimal dibutuhkan pembangunanjaringan yang berpotensi meningkatkan biaya. Dari 4 dampak yang perlu diperhatikan diatas, pemanfaatan energi terbarukan tetap perlu dilakukan mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat. Sebab, dengan memanfaatkan energi terbarukan, secara jangka pendek maupun jangka panjang pasokan energi listrik Anda dapat terpenuhi. Jika perusahaan Anda membutuhkan pembangkit listrik energi terbarukan, Sewatama bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mewujudkannya. Dengan pengalaman selama lebih dari 27 tahun, Sewatama telah terbukti mampu membangun pembangkit listrik yang dapat diandalkan di darat maupun di laut lepas. Dalam hal pasang solar panel, Sewatmaa siap membantu perusahaan Anda guna menghasilkan solar panel yang dapat diandalkan berdasarkan energi listrik yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu, Sewatama juga siap memberikan layanan operator genset dan perawatan genset untuk menjaga pasokan listrik perusahaan Anda agar tetap dapat diandalkan. Sehingga, segala kebutuhan kelistrikan Anda bisa teratasi bersama Sewatama. Menggunakan listrik secara berlebihan dapat menyebabkan pemborosan energi, serta apabila bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar fosil lama kelamaan akan cepat habis dan dapat menyebabkan pemanasan global Jadi, akibat jika kita menggunakan listrik secara berlebihan antara lain terjadi pemborosan energi, pemborosan bahan bakar, dan pemanasan global.
Ilustrasi energi KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI pada Rabu, 29 April 2020 membahas energi bagi siswa SD kelas 4-6. Salah satu pertanyaan yang diajukan seputar pemanfaatan energi. Soal: Mengapa pemanfaatakan sumber energi tidak boleh berlebihan? Jawaban: Sumber energi terdiri dari berbagai jenis. Sebagian besar sumber energi yang digunakan manusia saat ini akan habis. Contohnya minyak bumi. Sebagai sumber enegrgi utama, minyak akan habis sewaktu-waktu. Selain minyak, ada gas alam, batu bara, dan nuklir. Baca juga: Pengertian Energi dalam Sistem Kehidupan
Tambang minyak bumi Pemanfaatan sumber energi tidak boleh berlebihan karena sumber energi itu akan habis.Selain itu, pemanfaatan energi yang berlebihan juga dapat merusak lingkungan. Pemanasan global dan polusi udara yang kita alami saat ini disebabkan penggunaan kendaraan, mesin, dan listrik. Benda-benda yang menunjang kehidupan kita itu, membakar energi yang bersumber dan minyak, gas, dan batu bara. Untuk menggantikan energi yang habis dan kurang baik bagi lingkungan, perlu dikembangkan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah energi alami yang ada di sekitar kita. Seperti panas matahari, angin, panas bumi, dan air. Baca juga: Energi dan Perubahannya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Friday, 24 September 2021 Kebutuhan Energi Listrik Tahun 2009-2015 Kebutuhan energi listrik nasional meningkat rata-rata sebesar 18% rata-rata per tahun. Total konsumsi listrik domestic mencapai 188 terawatt hour (TWh) pada tahun 2013, meningkat sekitar 40% dari tahun 2009. Berdasarkan data proyeksi, konsumsi listrik nasional tahun ini meningkat sekitar 64% dari tahun terakhir data realisasi tahun 2013. Peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Konsumsi Energi Listrik Pada Masa Pandemi COVID-19 Aktivitas akibat pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi realisasi konsumsi dan produksi listrik di Indonesia sepanjang tahun lalu.Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana memaparkan, konsumsi listrik per kapita nasional berada di level 1.089 kWh/kapita pada tahun 2020. Jumlah ini setara 95% dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 1.142 kWh/kapita. Sementara itu, produksi tenaga listrik nasional tercatat sebesar 272,42 TWh pada tahun 2020. Angka ini meleset dari target, lebih tepatnya baru mencapai 80% dari target awal yang ditetapkan sebesar 339,082 TWh. Perkiraan Konsumsi Energi Listrik (2020-2025) Kualitas & Kuantitas Infrastruktur Ketenagalistrikan Kualitas dan kuantitas infrastruktur ketenagalistrikan saat ini belum merata di seluruh Indonesia. Data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN sendiri mencatat pertumbuhan konsumsi listrik di luar Pulau Jawa meningkat jadi 11 persen, sedangkan pertumbuhan infrastruktur ketenagalistrikan kurang dari 6 persen. Mengingat produksi dan konsumsi listrik memang saling berkaitan. Sehingga apabila produksi listrik turun, maka konsumsi listrik juga ikut turun. Seretnya angka produksi listrik tentu mempengaruhi operasional pembangkit-pembangkit di Indonesia. Dampak Buruk Penggunaan Listrik Secara Berlebihan Namun Banyak yang menghiraukan dampak dari penggunaan listrik secara berlebihan. Berikut ini beberapa dampak buruk yang dapat terjadi akibat pemborosan listrik dan belum banyak diketahui, antara lain:
Beberapa Cara Menghemat Listrik Penggunaan daya listrik untuk menunjang kegiatan sehari-hari menjadikan konsumsi listrik seakan bukan hal yang patut dicermati. Oleh karena itu, Anda bisa mencermati beberapa cara menghemat listrik seperti berikut:
Link Instagram : Instagram SMKN 4 Bandung |