Alasan yang paling tepat untuk menjelaskan pentingnya sistem pernapasan bagi manusia adalah

“Paru-paru yang sehat dilihat dari besarnya kapasitas dalam menampung udara. Semakin besar penampungan udara, paru-paru bisa dibilang lebih sehat. Namun, kapasitas tersebut dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia, dan pada pengidap gangguan kesehatan paru-paru. Lantas, bagaimana cara efektif memelihara sistem pernapasan tersebut?”

Halodoc, Jakarta – Salah satu langkah efektif dalam memelihara kesehatan tubuh adalah melindungi dan menjaga kesehatan sistem pernapasan.  Memelihara organ pernapasan seperti paru-paru sama pentingnya dengan menjaga kesehatan sendi, jantung, dan organ vital lainnya. Jika tidak dijaga dengan baik, kerusakan sistem pernapasan membuat kamu kesulitan bernapas.

Guna menunjang fungsi pentingnya, berikut ini beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan sistem pernapasan:

Baca juga: Cara Kerja Sistem Ekskresi Paru-Paru pada Manusia

1. Jangan Merokok atau Berhenti Merokok

Merokok bukan hanya meningkatkan risiko kanker paru-paru saja, tetapi juga fibrosis paru idiopatik, dan asma. Merokok juga dapat meningkatkan intensitas gejala penyakit yang sudah dialami. Setiap merokok, ribuan bahan kimia masuk ke dalam paru-paru, termasuk tar, nikotin, dan karbon monoksida. Bahan-bahan kimia tersebut masuk ke dalam paru-paru, dan merusak organ penting tersebut.

Sejumlah bahan kimia akan meningkatkan lendir dalam paru-paru, menyulitkan organ tersebut untuk membersihkan diri, dan mengiritasi jaringan penting di dalamnya. Akibatnya, saluran udara perlahan akan menyempit, dan membuat seseorang kesulitan bernapas. Merokok juga menyebabkan paru-paru menua lebih cepat daripada seharusnya. Sebelum telat, sebaiknya hentikan sekarang juga.

2. Latihan Pernapasan

Selain berhenti merokok, berolahraga secara teratur menjadi langkah efektif untuk kesehatan paru-paru seseorang. Saat berolahraga, jantung berdetak lebih cepat dan paru-paru bekerja lebih keras. Oksigen dalam jumlah yang banyak dibutuhkan tubuh untuk mengisi bahan bakar otot. Paru-paru meningkatkan aktivitasnya untuk mengirimkan oksigen sambil mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh.

Jika sebelumnya pernapasan hanya 15 kali per menit, saat berolahraga seseorang akan bernapas sebanyak 40-60 kali per menit. Salah satu jenis olahraga yang disarankan adalah senam aerobik. Senam ini dapat memicu kontraksi otot-otot di antara tulang rusuk, dan memicu organ paru-paru bekerja lebih cepat dapat menukar oksigen dan karbon dioksida. 

Baca juga: Cara Mengukur Volume Udara Residu dalam Paru-Paru

3. Hindari Paparan Polutan

Paparan polutan di udara menjadi salah satu penyebab rusaknya organ paru-paru, sekaligus mempercepat penuaan. Saat berusia muda, paru-paru dengan mudah melawan berbagai polutan yang masuk. Namun, paru-paru akan kehilangan kekuatannya seiring dengan bertambahnya usia. Akibatnya, paru-paru lebih rentan mengalami infeksi.

Berikut ini berbagai jenis polutan yang dapat menghambat sistem kerja paru-paru manusia:

  • Asap rokok.
  • Debu dan kotoran.
  • Asap knalpot kendaraan.
  • Limbah industri.

4. Mencegah Infeksi 

Infeksi yang menyerang organ paru-paru perlahan dapat menurunkan kinerja organ penting tersebut. Bagi seseorang yang memiliki riwayat Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mereka sangat rentan terkena infeksi baru. Hal yang sama berisiko pada lansia. Berikut ini beberapa langkah yang efektif dilakukan guna mencegah terjadinya serangan infeksi pada paru-paru:

  • Rajin mencuci tangan.
  • Minum banyak air putih.
  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
  • Melakukan vaksinasi.

Baca juga: Ini yang Dimaksud Kapasitas Vital Paru-Paru

Itulah langkah menjaga fungsi sistem pernapasan manusia. Ingat, menjaga organ paru-paru sama pentingnya seperti memelihara organ vital lainnya. Jadi, jangan sampai disepelekan. Jika mengabaikannya, bisa saja kamu mengidap gangguan kesehatan yang menyulitkan untuk bernapas, seperti pneumonia, tuberkulosis (TBC), bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis, atau asma.

Jika kamu mengalami sejumlah gejala, seperti batuk-batuk, sesak napas, dahak berlebihan, mengi, batuk berdarah, sakit pada dada, atau pucat, segera buat janji temu dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Sejumlah gejala tersebut menandakan jika ada yang tidak beres dengan sistem pernapasan pada tubuh. Segera download aplikasinya di sini, ya.

Alasan yang paling tepat untuk menjelaskan pentingnya sistem pernapasan bagi manusia adalah

Referensi:

American Lung Association. Diakses pada 2021. Protecting Your Lungs.
Genesis Medical Associates. Diakses pada 2021. 6 Simple Ways You Can Take Care Of Your Lungs & Live A Healthier Life.
Healthline. Diakses pada 2021. 5 Ways to Keep Your Lungs Healthy and Whole.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Respiratory System.

Laring memiliki dua pita suara yang membuka saat kita bernapas dan menutup untuk memproduksi suara. Saat kita bernapas, udara akan mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan sehingga menghasilkan getaran. Getaran inilah yang menghasilkan suara.

2. Trakea (batang tenggorokan)

Trakea adalah bagian terpadu dari jalur napas dan memiliki fungsi vital untuk mengalirkan udara dari dan menuju paru-paru untuk pernapasan.

Trakea atau batang tenggorokan adalah tabung berongga lebar yang menghubungkan laring (kotak suara) ke bronkus paru-paru. Panjangnya sekitar 10 cm dan diameternya kurang dari 2,5 cm.

Trakea memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada (sternum), dan kemudian membelah menjadi dua tabung kecil yang disebut bronkus. Setiap sisi paru-paru memiliki satu bronkus.

3. Tulang rusuk

Tulang rusuk adalah tulang yang menopang rongga dada dan melindungi organ dalam dada, seperti jantung dan paru-paru dari benturan atau goncangan.

Tulang rusuk akan mengembang dan mengempis mengikuti gerak paru saat mengambil dan mengeluarkan napas.

4. Paru-paru

Paru-paru adalah sepasang organ yang terletak di dalam tulang rusuk. Masing-masing paru berada di kedua sisi dada.

Peran utama paru-paru dalam sistem pernapasan adalah menampung udara beroksigen yang kita hirup dari hidung dan mengalirkan oksigen tersebut ke pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh.

5. Pleura

Paru-paru dilapisi oleh selaput tipis yang disebut pleura. Lapisan pleura bertindak sebagai pelumas yang memungkinkan paru-paru untuk mengembang dan mengempis dengan lancar setiap kali bernapas. Lapisan pleura juga memisahkan paru-paru dari dinding dada Anda.

6. Bronkiolus

Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat proses bernapas berlangsung.

7. Alveoli

Alveoli atau alveolus adalah kantung-kantung kecil dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus. Dalam sistem pernapasan, alveoli berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Pada alveoli juga ada kapiler pembuluh darah. Nantinya, darah akan melewati kapiler dan dibawa oleh pembuluh darah vena dan arteri.

Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir bersama darah ke alveoli untuk diembuskan keluar.

8. Tabung bronkial

Pada tabung bronkial paru-paru, ada sillia berupa rambut-rambut kecil yang bergerak seperti gelombang. Gerakan gelombang sillia akan membawa mukus (dahak/lendir/cairan) ke atas hingga ke luar tenggorokan. Silia juga ada di dalam lubang hidung.

Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah debu, kuman, atau benda asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru. Batuk juga bisa menjadi cara sistem pernapasan manusia mencegah benda asing masuk ke paru-paru.

9. Diafragma

Diafragma adalah dinding otot kuat yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Saat melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga kosong untuk menarik udara. Ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.

Cara kerja sistem pernapasan manusia

Proses kerja sistem pernapasan manusia sering pula disebut sistem respirasi. Seperti yang dijelaskan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute, proses respirasi dimulai saat Anda mengambil udara lewat hidung dan masuk ke tenggorokan. Setelah itu, udara akan turun melewati laring dan masuk ke dalam trakea.

Di saat bersamaan Anda menarik napas, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk Anda menyusut untuk menciptakan ruang kosong di dalam rongga dada. Ini bertujuan agar paru-paru bisa menarik udara yang Anda hirup.

Setelah udara masuk bergerak sampai ke ujung trakea, udara akan melewati bronkus dan masuk ke kedua paru-paru. Setelah itu, udara mengalir ke bronkiolus,yang terus mengecil sampai udara sampai di ujung percabangan.

Di ujung bronkiolus ada kantung kecil udara atau alveoli. Ketika udara mencapai alveoli, oksigen masuk melalui membran ke dalam pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Sebaliknya, karbon dioksida dari darah di kapiler keluar dan masuk ke dalam alveoli.

Setelah oksigen dan karbon dioksida bertukar tempat di alveoli, rongga dada akan mengendurkan otot diafragma sehingga diafragma melonggar. Ini memungkinan karbon dioksida bergerak naik untuk selanjutnya dikeluarkan lewat paru-paru lalu diembuskan melalui hidung.

Penyakit yang menyerang sistem respirasi

Organ-organ yang terdapat dalam sistem pernapasan berperan penting dalam menangkap dan mengalirkan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, fungsi sistem respirasi pun dapat terganggu akibat udara yang dihirup, apalagi jika udara tersebut mengandung kuman penyakit.

Ancaman penyakit tak hanya datang dari luar sistem pernapasan, beberapa gangguan pernapasan juga dapat berasal dari sistem pernapasan itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang umum menyerang sistem pernapasan: