Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah

Teknik seni cetak memang tidak bisa dikatakan mudah. Karena, jenis teknik seni cetak ini sendiri cukup bervariasi. Sebelum mulai mempelajari, Anda harus memahami dan mengerti terlebih dulu apa dan bagaimana teknik seni cetak tersebut. Teknik seni cetak ini termasuk dalam kategori seni atau karya seni grafis.

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah
teknik seni cetak

Ada beberapa kategori dari berbagai teknik seni cetak tersebut, yang merupakan variasi dalam melakukan seni cetak tersebut. Diantaranya adalah :

1. Cetak Saring

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah
cetak saring

Perama kita akan membahas cetak saring, atau yang biasa disebut screen printing. Dimana jenis cetak ini adalah salah satu seni grafis dengan cara pembuatannya menggunakan bahan screen atau layar kain ditambah lapisan bahan yang peka terhadap cahaya.

Screen tersebut ditutup desain (film) dan disinari matahari ataupun lampu dengan suhu tertentu. Jika semua langkah sudah dikerjakan maka kain dicuci dan akan muncul cetakan berlubang sesuai dengan desain yang dicetaknya.

Teknik saring ini paling umum dilakukan, salah satunya dalam pembuatan sablon. Sehingga, sering disebut cetak sablon dan menggunakan media spanduk ataupun poster dan kaos. Pelaku seninya sering menggunakan media bahan yang lentur dan halus, contohnya kain kasa.

Pelaku seni terkenal yang sering melakukan teknik ini adalah Josef Albert, Andy Warhol, Chuck Close. Seni sablon ini memang banyak sekali penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.  Sehingga, lebih sering dilakukan dibandingkan seni lainnya.

2. Cetak Tinggi

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah
seni cetak tinggi

Selanjutnya masih ada cetak tinggi, jenis seni grafis berikut ini berdasarkan ketinggian sebuah medium untuk mencetaknya. Merupakan cetakan bahan yang bisa dicukil, sehingga terdapat perbedaan tinggi atau bisa juga dikatakan seperti relief. Area yang dikatakan sebagai pencetak gambar disebut dengan plat atau acuan.

Sudah dikatakan bahwa bahannya menggunakan bahan mudah dicukil, serta pada bagian permukaan yang tinggi akan dilumuri tinta cetak dengan menggunakan alat dari rol karet. Setelah itu, akan dicetak lagi dengan cara ditekan dengan tangan atau mesin cetaknya sampai membentuk gambar yang sudah dicetak sebelumnya tadi.

3. Cetak Datar

Masih ada lagi yang namanya cetak datar, yang merupakan teknik dengan unsur kimia. Teknik yang dipakai disebut sebagai litografi. Dengan prinsip klise datar, yaitu saling menerima da saking menolak antara tinta dan air. Perlakuan khusus hanya berlaku pada bagian-bagian tertentu. 

4. Kolagrafi

Berikutnya adalah seni grafis kolagrafi, merupakan jenis seni grafis dengan media kertas diletakkan di atas cetakan. Setelah itu, kertas yang dijadikan media tadi akan diarsir ataupun dicat dengan pensil dengan penuh penekanan sampai selesai. Begitu selesai, kertas diangkat dan dapat terlihat teknik ini menghasilkan objek timbul.

Bagian yang tidak masuk dalam cetakan atau gambar teknik tadi akan berbentuk cekung sesuai dengan cetakannya.

5. Cetak Stensil

Cetak stensil juga termasuk seni grafis, dimana teknik ini menggunakan seni memotong kertas lalu ditempelkan pada media cetak tersebut. Setelah itu, media cetak dicat dan disemprot dengan menggunakan cat semprot.

Cara atau teknik ini membutuhkan waktu untuk menunggu cat kering, barulah kertas dilepaskan dan terbentuklah motif yang diinginkan dan disebut stensil itu.

6. Cetak Foto

Dalam seni grafis ini ada juga namanya cetak foto. Yaitu, teknik modern menggunakan alat kamera untuk gambar cetakannya. Setelah itu, fotografi melalui dua proses antara lain pencucian film dan pencetakan foto.

7. Cetak Dalam

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah
seni cetak dalam
Untuk yang terakhir adalah jenis seni grafis cetak dalam, dan akan diperjelas di bawah ini secara khusus.

Seni Cetak Dalam dan Sebagainya

Ini merupakan salah satu teknik grafis yang terakhir dan disebutkan dengan teknik dalam. Dimana teknik ini merupakan seni cetak yang berlawanan dengan seni cetak menggunakan teknik cetak tinggi. Yaitu, bagian yang rendah lah yang menghasilkan cetakannya.

Teknik yang disebut dengan intaglio print ini, pembuatannya menggunakan plat aluminium atau logam. Dimana plat tersebut dibentuk dengan alat berupa benda tajam, sehingga akan menghasilkan goresan dalam. Selain logam, ternyata masih ada bahan lain yaitu akrilik ataupun seng.

Selain menggunakan benda tajam tadi, juga bisa menggunakan larutan senyawa asam nitrit. Karena, bersifat korosif terhadap logam tadi. Kedalaman yang berbeda pada media cetak yang tersedia dalam teknik ini, akan menciptakan efek gradasi dan ketebalan warna serta teksturnya yang teraplikasi pada cetakannya.

Mengenal seni cetak dalam pada sebuah teknik cetak seni grafis, merupakan pembelajaran khusus. Dimana teknik ini sendiri masih dibagi dalam beberapa kategori teknik, yaitu engraving, etching, mezzotint dan dry point.

Kesemuanya memiliki prinsip pemahaman teknik yang berbeda-beda, dengan penggunaan alat yang juga berbeda satu sama lain. Masing-masing tekniknya bahkan ditemukan oleh beberapa seniman grafis terkenal dunia. Sehingga, variasi hasil seni cetak dalam ini cukup banyak seperti yang telah dijabarkan Kemdikbud.co.id diatas.

Teknik cetak merupakan salah satu bentuk seni rupa yang memiliki nilai yang sangat tinggi dalam seni grafis. Sebuah media ekspresi dan visualiasasi gagasan yang memiliki nilai nilai seni yang sangat indah. Pada dasar pengertian nya, teknik mencetak pada seni grafis ini memiliki arti yang sederhana yaitu sebuah teknik untuk menggandakan sebuah karya seni dalam jumlah tertentu, bisa dalam jumlah yang banyak maupun dengan edisi yang terbatas. Teknik cetak seni rupa biasanya menggunakan media seperti kasa, plat logam, karet lino maupun kayu yang pada umumnya dicetak pada media kertas dan kain.

Jika kita kembali kepada sejarah seni cetak grafis, Cina merupakan negara yang mengembangkan teknik cetak. Orang-orang di Cina memanfaatkan teknik cetak ini untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan, dimana naskah naskah tersebut diukir diatas kayu dan kemudian dicetak di atas kertas. Karya seni grafis dengan media kayu yang dicukil menjadi sebuah bentuk dan dicetak di atas kertas banyak ditemukan di Asia seperti Cina, Jepang dan Korea kemudian berkembang ke Eropa yang digunakan untuk mencetak diatas kain seperti pakaian orang Eropa pada masa itu. Pada tahun1440, Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak dan sejak saat itu beragam teknik cetak mulai berkembang di benua Eropa hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, seni cetak grafis mulai dikenal pada masa perjuangan dan kemerdekaan. Seniman cetak grafis saat itu banyak sekali membuat poster-poster bertema perjuangan seperti Suromo dan Abdul Salam dari Jogjakarta.

Saat ini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah:

Cetak Saring

Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun silkscreen. Cetak saring merupakan teknik seni cetak sederhana dari cetak datar atau cetak offset. Teknik ini banyak digunakan untuk mencetak pada permukaan yang tidak teratur seperti botol, gelas, baju, tas dan lainnya. Pada seni cetak saring konvensional, desain cetak dibentuk dengan melakukan penyinaran emulsi dengan letak film positif di atas screen menggunakan sinar matahari. Namun saat ini sudah ada teknologi penyinaran yang lebih cepat dah hemat waktu menggunakan mesin vaccum exposure yaitu penyinaran menggunakan cahaya ultra violet.

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah

gambar 1. cetak saring

Cetak Tinggi

 Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat cukil khusus yang mudah ditemukan di took seni grafis. Acuan cetak didapat dengan menoreh desain diatas media yang tersedia lalu kemudian diberi tinta cetak pada bagian atas menggunakan roll grafis lalu kemudian dicetak diatas media kertas. Teknik cetak tinggi ini menggunakan prinsip kerja negative, yaitu hasil desain akan terbalik dengan hasil cetak. Saat ini cetak tinggi sudah meluas tidak hanya terbatas pada media kertas, namun sudah merambah ke media kain seperti totebag maupun baju.

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah

gambar 2. cetak Tinggi

Cetak Datar /offset Lithography

 Cetak Offset menggunakan bahan plat yang datar, sehingga antara posisi bagian gambar dan bagian bukan gambar sama tinggi. Bagian gambar pada pelat yang tidak dilapisi emulsi, ketika dicetak akan menarik tinta, dan bagian bukan gambar akan menolak tinta.

Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.

Cetak Dalam

 Berbeda dengan cetak tinggi dimana tinta yang tercetak adalah dibagian permukaan sebuah desain, pada cetak dalam, tinta yang tercetak adalah tinta yang masuk ke dalam tolehan pada material yang digunakan. Material cetak dalam pun beragam seperti logam tembaga, seng maupun akrilik. Cetak dalam dibagi beberapa jenis yaitu engraving, Etching, Mezzotint dan drypoint. Masing masing teknik memiliki teknik pengerjaan dan tingkat kesulitan yang berbeda.

Teknik Engraving adalah teknik yang cukup rumit, menggunakan media logam yang ditoreh lalu diberikan tinta kedalam torehan dan kemudian tinta pada bagian permukaan dihapus sehingga tersisa tinta pada bagian dalam yang akan dicetak pada kertas.

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah

gambar 3. cetak Etching

Etching merupakan teknik cetak seni grafis dengan media tembaga yang di lapisi media seperti lilin lalu kemudian ditoreh menggunakan alat khusus seperti jarum etsa untuk menoreh tembaga. Kemudian tembaga akan dicelupkan ke dalam asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga yang tidak dilapisi oleh lilin.

Mezzotint adalah teknik seni grafis menggunakan media plat logam dimana permukaan logam akan di buat kasar merata dan didesain sedemikian rupa.

Yang termasuk cetak dalam di bawah ini salah satunya adalah

gambar 4. cetak drypoint

Teknik terakhir adalah drypoint dimana teknik ini hampir sama dengan teknik engraving.  Teknik drypoint yaitu menoreh media seperti tembaga ataupun akrilik sehingga menimbulkan kerusakan pada permukaan media yang bisa menghasilkan sebuah visual seni. Teknik pencetakan drypoint yaitu melapisi plat dengan tinta lalu kemudian membersihkan tinta pada bagian permukaan dengan menyisahkan tinta pada bagian dalam, kemudian dicetak diatas kertas yang sudah dibasahi/ lembab lalu dicetak menggunakan mesit press dimana permukaan kertas akan menyerap tinta yang tersisa pada lapisan dalam cetakan. Teknik cetak drypoint ini memiliki kelebihan yaitu bisa mencapai gambar yang sangat detail.