Yang menyebabkan terjadinya perubahan yang bersifat akulturasi kecuali

tirto.id - Akulturasi adalah proses sosial yang timbul ketika suatu kelompok dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima serta diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri.

Singkatnya, mengutip modul sosiologi terbitan Kemendikbud, pengertian Akulturasi adalah proses pengambilan unsur-unsur (sifat) kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau individu.

Sedangkan menurut William Hafiland, yang dikutip dari Jurnal Ilmu Dakwah (STAIN) Pekalongan, akulturasi merupakan perubahan besar dalam kebudayaan yang terjadi sebagai akibat kontak antar-kebudayaan berbeda yang berlangsung lama.

Pada proses terjadinya akulturasi, masyarakat yang mempunyai peran penting. Hal ini dikarenakan akulturasi dapat berjalan cepat ataupun lambat bergantung pada persepsi suatu masyarakat pada budaya asing yang masuk.

Yang menyebabkan terjadinya perubahan yang bersifat akulturasi kecuali

Apabila akulturasi muncul karena proses pemaksaan, ia justru akan membutuhkan waktu relatif lama. Sementara jika dengan proses damai maka akulturasi akan berjalan relatif cepat.

Akulturasi juga termasuk salah satu proses yang bisa memicu sebuah perubahan sosial, selain juga difusi, asimilasi, dan akomodasi.

Selain itu, akulturasi menjadi proses sosial yang penting bagi masyarakat di kawasan plural atau majemuk dengan beraneka ragam suku, ras dan agama. Hal ini karena dengan proses akulturasi dapat membuat kehidupan masyarakat majemuk menjadi lebih harmonis.

Namun dalam proses terjadinya akulturasi, terdapat hal yang akan muncul, antara lain:

  • Substitusi: unsur kebudayaan yang telah ada diganti unsur lainnya yang memenuhi fungsinya dengan perubahan struktural yang tidak berarti
  • Sinkretisme: unsur lama yang telah ada bercampur dengan unsur yang baru dan membentuk sebuah sistem baru dengan perubahan kebudayaan yang berarti
  • Adisi (addition): unsur yang baru ditambahkan pada yang lama dengan perubahan atau tidak ada perubahan struktur
  • Dekulturasi: hilangnya bagian substansi dari sebuah kebudayaan
  • Orijinasi (orgination): unsur baru yang memenuhi kebutuhan baru, timbul karena perubahan situasi
  • Penolakan (rejection): perubahan yang terjadi cepat dan akhirnya membuat sejumlah orang tidak dapat menerimanya, sehingga memicu penolakan, pemberontakan ataupun gerakan kebangkitan.

Contoh Akulturasi di Masyarakat: Kuliner, Seni, Bangunan

Di Indonesia, proses akultuasi dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Akulturasi ini terjadi di berbagai bidang, bahkan hingga dalam tradisi kuliner, seni, dan bangunan.

Berikut sejumlah contoh akulturasi di masyarakat Indonesia yang bisa disaksikan sampai sekarang.

1. Akulturasi di Tradisi Kuliner

  • Kue Lapis legit, Semur, dan Perkedel merupakan akulturasi budaya Belanda dan Indonesia
  • Soto, Lumpia, Lontong Cap Go Meh, Bakso, dan Mi Ayam merupakan akulturasi budaya di Indonesia dengan tradisi Tionghoa
  • Pie Susu merupakan akulturasi budaya Hongkong, Portugis dan Indonesia

2. Akulturasi di Tradisi Bangunan

  • Masjid Cheng Ho, yang merupakan akulturasi budaya Tionghoa dan Islam
  • Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan bangunan yang dibangun dengan pengaruh kebudayaan Cina, Arab, Eropa serta Hindu dan Jawa.
  • Gereja Hati Kudu Yesus Pugeran Yogyakarta yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Eropa.
  • Masjid Langgar Tinggi di Pekojan, Jakarta Barat menggabungkan arsitektur Tionghoa dan Jawa.
3. Akulturasi di Tradisi Seni

  • Kereta Singo Barong merupakan akulturasi budaya Tionghoa, Budha, Hindu serta Islam
  • Gambang Semarang yang telah ada sejak tahun 1930 merupakan akulturasi budaya lokal Semarang dan Tionghoa
  • Cekepung, sebuah pementasan teater tradisional di Bali yang menjadi akulturasi budaya Jawa, Bali, dan Lombok
  • Batik lasem menjadi bentuk akulturasi budaya tionghoa dan jawa.

Baca juga:

  • Arti Teori Amalgamasi, Akulturasi, & Asimilasi dalam Ilmu Sosiologi
  • Mengejar Untung di Balik Akulturasi Busana Muslim Dunia
  • Akulturasi dan Asimilasi; Pengertian, Perbedaan & Contoh
  • Akulturasi Budaya Betawi Misa Natal Gereja Paroki Santo Servatius

Baca juga artikel terkait KEBUDAYAAN atau tulisan menarik lainnya Endah Murniaseh
(tirto.id - end/add)


Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Endah Murniaseh

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jakarta - Di sekitar kita, ada berbagai macam kebudayaan yang berasal dari dua budaya atau lebih yang berbeda. Meski sudah bercampur, ada unsur asli yang tidak dihilangkan. Hal ini disebut dengan akulturasi.

Akulturasi kebudayaan adalah perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih yang berbeda. Hal ini terjadi akibat adanya interaksi antara kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan tertentu dengan kelompok masyarakat lainnya.

Proses akulturasi tidak menyebabkan hilangnya unsur-unsur kebudayaan dari dua atau lebih kelompok masyarakat tadi. Kebudayaan asli masih bisa dilihat ciri-cirinya, serta dapat dibedakan dan dianalisis jika dibandingkan dengan kebudayaan dari luar.

Pengertian Akulturasi

Istilah akulturasi berasal dari bahasa latin Acculturate yang artinya "tumbuh dan berkembang bersama".

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], ada tiga pengertian akulturasi. Ketiganya bisa dilihat secara umum, antropologi, dan linguistik.

Secara umum, akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.

Lalu, secara antropologi, akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu.

Sementara dari segi linguistik, akulturasi adalah proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme.

Ada juga beberapa ahli yang menyampaikan definisi dari akulturasi budaya.

Menurut antropolog Indonesia, Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah kembali tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.

Sementara sosiolog Amerika, Arnold M. Rose mendefinisikan akulturasi sebagai "the adoption by a person or group of the culture of another social group." Artinya adalah "adopsi oleh seseorang atau kelompok budaya dari kelompok sosial yang lain".

Maka, dapat disimpulkan bahwa akulturasi adalah perpaduan antarbudaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut.

Biasanya, akulturasi kebudayaan terjadi karena unsur budaya yang baru dinilai memberikan manfaat bagi kehidupan suatu masyarakat. Proses ini dapat mencakup berbagai aspek kehidupan seperti bahasa, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

Akulturasi bisa terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, misalnya pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian, atau bahkan antar individu dari dua kelompok berbeda.

Ada sejumlah faktor pendorong terjadinya akulturasi. Diantaranya sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai, toleransi terhadap kebudayaan lain, sistem terbuka di masyarakat, penduduk yang heterogen, adanya orientasi ke depan, dan masih banyak lagi.

Namun ada juga faktor-faktor yang menghambat akulturasi. Seperti perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat, sikap tradisional masyarakat, kurang hubungan dengan kelompok lain, adat atau kebiasaan, dan lain-lain.

Contoh Akulturasi Budaya

Ada beragam contoh akulturasi yang bisa ditemukan di Indonesia. Misalnya seni wayang yang merupakan perpaduan kesenian Jawa dengan cerita dari India, seperti Mahabharata. Atau budaya campuran adat Betawi dan Cina yang menjadi kesenian seperti tari Cokek atau Lenong. Contoh selanjutnya yaitu Masjid menara Kudus yang memiliki arsitektur kebudayaan Hindu dan Jawa, atau berbagai bangunan peribadatan lainnya. Setelah mengetahui pengertian akulturasi, apakah detikers bisa menyebutkan contoh kebudayaan campuran lainnya?

Simak Video "Berkunjung ke Kampung Batik Kota Solo"

[Gambas:Video 20detik]

[lus/lus]

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Pada post ini kita lanjutkan lagi untuk berlatih soal untuk mapel IPS kelas 8 SMP/ MTs semester 1 bab 2 tentang Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial Kebangsaan. Bagian bab ini terdiri atas tiga sub bab yaitu Mobilitas sosial, pluralitas masyarakat Indonesia, dan Konflik dan Integrasi dalam kehidupan Sosial. 

Untuk latihan soal ini, adalah sub bab ketiga yaitu Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial. Untuk bagian pertama dan kedua, mobilitas sosial, dan Pluralitas Masyarakat Indonesia, sudah saya post pada tulisan sebelumnya. Jumlah soal sebanyak 20 butir soal pilihan ganda lengkap dengan jawabannya. Adapun materi sebagai bahan rujukan sumber soal adalah dari buku paket IPS terbitan Kemdikbud kelas 8 SMP/ MTs kurikulum 2013 edisi revisi. 

========================================================================================

Latihan Soal Materi IPS Kelas 8 SMP/ MTs Bab 2 Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial Kebangsaan [Part III] ; Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial

========================================================================================

C. Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial

1. Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Definisi tentang konflik tersebut dikemukakan oleh ....

AnswerJawaban: A

2. Perbedaan individu menjadi salah satu faktor penyebab konflik. Hal ini terjadi karena ....

A. setiap individu memiliki pandangan yang sama akan sesuatu hal

B. setiap individu memiliki perbedaan pendirian dan perasaan akan suatu hal dalam lingkungannya

C. setiap individu memiliki naluri untuk menguasai individu lainnya

D. setiap individu selalu merasa berbeda pendapat dan harus diselesaikan dengan konflik

AnswerJawaban: B

3. Perbedaan latar belakang kebudayaan adalah salah satu hal penyebab konflik karena ....

A. nilai dan norma - norma sosial kebudayaan yang berbeda- beda

B. terdapat kriteria yang berbeda dalam setiap budaya yang tidak dapat disamakan

C. bahwa secara umum nilai- nilai dan norma- norma setiap budaya itu sama

AnswerJawaban: D

4. Kasus pembangunan jalan tol yang melewati rumah dan tanah warga seringkali terjadi akibat penyelesaian ganti rugi yang tidak sepadan. Hal ini menggambarkan bahwa konflik tersebut terjadi karena faktor ....

B. perbedaan latar belakang kebudayaan

C. perubahan nilai yang cepat

AnswerJawaban: A

5. Dalam masa pandemi Covid-19, pemberlakuan peraturan tentang pembukaan tempat wisata tidak serta merta dilaksanakan di seluruh tempat. Akan tetapi diterapkan di tempat- tempat tertentu yang sudah memenuhi syarat untuk dibuka. Hal itu memberikan ruang bagi masyarakat untuk memahami peraturan tersebut agar tidak terjadi konflik di kemudian hari. Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa konflik sosial dapat terjadi akibat faktor ....   

B. perbedaan latar belakang kebudayaan

C. perubahan nilai yang cepat

AnswerJawaban: C

6. Konflik sosial dapat membawa dampak bagi masyarakat, salah satunya adalah ....

A. retaknya hubungan antarindividu dengan kelompok

B. terjadinya perubahan kepribadian para individu

C. rusaknyya harta benda bahkan hilangnya nyawa manusia

AnswerJawaban: D

7. Apabila terjadi konflik, individu atau kelompok dapat menanganinya  dengan cara tertentu salah satunya adalah .....

C. menyesuaikan kepada keinginan orang lain

AnswerJawaban: D

8. Proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan disebut ....

AnswerJawaban: B

9. Berikut ini adalah syarat terjadinya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkof, kecuali ....

A. anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan - kebutuhan mereka.

B. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan [konsensus] bersama mengenai nilai dan norma

C. keinginan setiap anggota masyarakat itu berbeda dan harus disamakan

D. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten

AnswerJawaban: C

10. Cepat atau lambatnya proses integrasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah homogenitas kelompok. Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah, maka integrasi yang terjadi .....

AnswerJawaban: B

11. Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi cepat atau lanbatnya proses integrasi adalah ....

A. besar kecilnya kelompok

D. efektivitas komunikasi

AnswerJawaban: C

12. Integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat disebut ....

AnswerJawaban: A

13. Integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi fungsi tertentu dalam masyarakat disebut ....

AnswerJawaban: B

14. Integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan disebut juga dengan ....

AnswerJawaban: C

15. Bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiaptiap kebudayaan disebut dengan proses ....

AnswerJawaban: B

16. Proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing [baru] sehingga kebudayaan asing [baru] diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima disebut ....

AnswerJawaban: A

17. Berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong terjadinya proses asimilasi adalah ....

A. kesempatan- kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi

C. sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

D. terisolasinya kehidupan suatu golongan

AnswerJawaban: D

18. Proses asimilasi akan menjadi terhambat apabila terdapat faktor sebagai berikut ini, kecuali ....

A. perasaan takut pada budaya lain

B. adanya perbedaan ciri fisik

C. adanya musuh bersama dari luar

D. adanya perbedaan kepentingan

AnswerJawaban: C

19. Proses akulturasi akan mudah dilakukan apabila kebudayaan asing relatif mudah diterima dalam masyarakat tertentu. Hal ini tentu saja harus memenuhi beberapa persaratan, salah satunya adalah ....

A. ketiadaan hambatan geografis

B. kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar dibanding kebudayaan yang lama

C. adanya persamaan dengan unsur- unsur kebudayaan lama

AnswerJawaban: D

20. Perubahan yang bersifat akulturasi dapat disebabkan oleh hal berikut ini, kecuali ....

A. transmisi kebudayaan langsung

B. kasus nonstrukturals eperti ekologi dan demografi

C. modifikasi akibat pergeseran kebudayaan

AnswerJawaban: D

Video yang berhubungan