Salah satu gejala dari adanya kerusakan pada otak adalah ataksia. Kondisi ini tentu harus diwaspadai karena dampaknya bisa sangat buruk bagi tubuh secara keseluruhan. Lantas, apa itu ataksia dan apa saja ciri, penyebab, serta metode pengobatannya? Simak informasi selengkapnya berikut ini! Show Apa Itu Ataksia?Ataksia adalah sebuah kondisi neurologis di mana seseorang mengalami gangguan koordinasi fisik seperti berjalan, berbicara, melihat, dan menelan. Perlu digarisbawahi, ataksia ini bukan merupakan suatu penyakit melainkan dampak dari adanya suatu gangguan, dalam hal ini kerusakan pada bagian otak yang disebut cerebellum (otak kecil) atau kerusakan di tempat lain yang terkait dengan sistem saraf tubuh. Cerebellum sendiri merupakan bagian otak yang fungsinya mengatur koordinasi otot-otot tubuh. Maka ketika cerebellum tersebut mengalami kerusakan, otak tidak dapat menyelaraskan kontraksi dan relaksasi otot satu sama lain untuk mencapai suatu gerakan yang diinginkan. Serangan ataksia bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) atau terus berkembang dari waktu ke waktu (kronis). Ciri dan Gejala AtaksiaGejala ataksia biasanya pertama kali terlihat pada masalah keseimbangan dan koordinasi tungkai. Orang dengan ataksia dapat mengimbangi kondisi dan kurangnya keseimbangan dengan cara memberi cara jarak cukup jauh di setiap langkah. Gejala selanjutnya yang bisa muncul adalah berbicara cadel (disartria) dan kesulitan menelan (disfagia). Selain itu, mata orang dengan ataksia bisa bergerak tak menentu dari sisi ke sisi atau naik dan turun (oscillopsia). Gejala lain yang juga harus Anda kenali adalah:
Pada penderita ataksia stadium lanjut, kaki dan telapak kaki akan terasa lemah sehingga menyebabkan sulit untuk berjalan. Pelemahan pada kaki akan berlanjut menjadi kelumpuhan dan penderita harus menggunakan kursi roda atau hanya berbaring di tempat tidur. Pelemahan anggota gerak juga akan terjadi pada tangan, meskipun pelemahan pada tangan seringkali muncul setelah terjadinya kelumpuhan pada kaki. Kapan Harus Periksa ke Dokter?Anda sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami kondisi-kondisi berikut ini:
Penyebab AtaksiaAda banyak faktor penyebab ataksia. Faktor-faktor tersebut lantas membagi ataxia ke dalam beberapa jenis. Setidaknya, ada sekitar 100 jenis ataxia yang telah terdentifikasi berdasarkan area tubuh terdampak. Namun secara garis besar, kondisi ini terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Acquired AtaxiaJenis ini terjadi ketika adanya kerusakan pada saraf yang dipicu oleh faktor eksternal. Faktor-faktor eksternal yang dimaksud meliputi:
2. Inherited AtaxiaSesuai dengan namanya, jenis yang satu ini disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan orang tua kepada anaknya. Gen yang mengalami mutasi tersebut lantas mengakibatkan kerusakan atau degenerasi pada jaringan saraf. Lebih lanjut, diwarisinya gen yang mengalami mutasi ini terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
Selain mewarisi masalah genetik atau cedera, penyebab lain dari ataksia Friedreich, meliputi:
3. Idiophatic AtaxiaAda beberapa kasus di mana gejala ataksia yang muncul tidak bisa dipastikan apa penyebabnya. Mereka yang mengalami masalah kesehatan ini kemungkinan besar akan divonis terserang ataxia jenis idiopatik (idiophatic ataxia). Diagnosis AtaksiaGuna memastikan kondisi, dokter perlu melakukan serangkaian tes pemeriksaan pada pasien. Pemeriksaan untuk mendiagnosis ataksia terdiri dari wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya. 1. AnamnesisPertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan.
2. Pemeriksaan FisikSelanjutnya, dokter dibantu perawat akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik di sini untuk mengetahui apakah memang ada indikasi pasien mengalami ataksia. Selain itu, dokter juga akan melakukan prosedur pemeriksaan fisik standar seperti mengukur tekanan darah dan berat badan. 3. Pemeriksaan PenunjangDokter akan melakukan prosedur pemeriksaan penunjang untuk menguatkan diagnosis sekaligus mencari tahu apakah ada jenis penyakit lain yang diderita oleh pasien. Pemeriksaan penunjang yang biasa dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Pengobatan AtaksiaPengobatan ataksia disesuaikan dengan jenisnya. Berikut adalah beberapa macam metode pengobatan ataxia yang perlu Anda ketahui:
Pencegahaan AtaksiaPada kasus ataksia yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti kecelakaan hingga berujung cedera kepala, makan cara mencegahnya adalah dengan selalu berhati-hati ketika sedang beraktivitas. Sementara untuk kasus ataxia yang disebabkan oleh mutasi genetik, hingga saat ini belum dapat dipastikan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Rutin melakukan pemeriksaan genetik selama hamil mungkin masih menjadi opsi terbaik untuk setidaknya mencari tahu potensi. Referensi
DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi |