Lembaga sosial atau diketahui juga untuk lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian atur cara dan prosedur dalam melaksanakan hubungan antar manusia ketika mereka menjalani kehidupan berwarga dengan tujuan memperoleh keteraturan hidup [1]. Show
Pengertian Lembaga SosialPengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan untuk pranata sosial [2]. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota warga.[3]. Berada argumen lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem atur kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan khusus dalam kehidupan warga. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian aksi yang berpola untuk kepentingan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3] Istilah lain yang dipakai adalah kontruksi sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan propertti institusi tsb. [4]. Perkembangan Lembaga SosialTerbentuknya lembaga sosial bersumber dari kebutuhan warga akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Untuk memperoleh keteraturan hidup bersama didefinisikan norma-norma dalam warga untuk paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tsb terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tsb diproduksi susunan secara sadar. Contoh: Sejumlah norma-norma ini selanjutnya dikata untuk lembaga sosial. [5] Namun, tidak semua norma-norma yang berada dalam warga merupakan lembaga sosial karena untuk dijadikan suatu lembaga sosial sekumpulan norma mengalami babak yang panjang. [6] Menurut Robert M.Z. Lawang babak tsb dinamakan pelembagaan atau institutionalized, adalah babak bagaimana suatu perilaku dijadikan berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu babak berlanjut dan terujinya suatu budaya dalam warga dijadikan institusi/ lembaga yang berakhir harus dijadikan paduan dalam kehidupan bersama.[6] Syarat Norma TerlembagaMenurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat untuk berikut[7]:
Diketahui empat tingkatan norma dalam babak pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu budi pekerti. Kedua, selanjutnya cara bertingkah laku berlanjut dilaksanakan sehingga dijadikan suatu budaya (folkways), adalah budi pekerti yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila budaya itu selanjutnya diterima untuk patokan atau norma pengatur budi pekerti bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, atur budi pekerti yang lebih kuat mencerminkan daya pola budi pekerti warga yang mengikat para anggotanya. Atur budi pekerti semacam ini dikata budaya (custom). Untuk anggota warga yang melanggar budaya, maka beliau akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya karena berharap yang tidak tertahan, hasilnya beliau dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis karena dianggap tidak suci. Keberhasilan babak institusinalisasi dalam warga diamati jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya dijadikan terlembaga dalam warga, akan tetapi dijadikan terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana warga dengan sendirinya bersedia berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan warga..[7] Lembaga sosial umumnya didirikan sesuai nilai dan norma dalam warga, untuk mewujudkan nilai sosial, warga menciptakan aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awal mulanya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami babak penerapan ke dalam institusi atau institutionalization menghasilkan lembaga sosial [8]. Ciri dan KarakterMeskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang niskala, beliau memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat diketahui. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan untuk berikut[5]:
Sedangkan seorang pakar sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial untuk berikut.
Syarat Lembaga SosialMenurut Koentjaraningrat keaktifan manusia atau keaktifan kemasyarakatan untuk dijadikan lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tsb selang lain[3] :
Fungsi Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga SosialMenurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan untuk berikut: Sesuai sudut perkembangan
Sesuai sudut nilai yang diterima oleh warga
Sesuai sudut penerimaan warga
Sesuai sudut penyebarannya
Sesuai sudut fungsinya
Jenis-jenis Lembaga SosialBerada 8 jenis lembaga sosial, yakni : Lembaga KeluargaLihat pula: KeluargaKeluarga adalah unit social yang terkecil dalam warga dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Babak Terbentuknya Keluarga Biasanya keluarga terbentuk menempuh perkawinan yang sah menurut agama, hukum budaya atau pemerintah dengan babak seperti dibawah ini :
Lembaga PendidikanLihat pula: PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah untuk berikut.
Menurut David Popenoe, berada empat jenis fungsi pendidikan yakni untuk berikut:
Lembaga EkonomiLihat pula: EkonomiTujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang akan dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan isi untuk kelangsungan hidup warga. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
Lembaga AgamaLihat pula: AgamaLembaga Agama adalah sistem kepercayaan dan praktek keagamaan dalam warga yang telah didefinisikan dan dibakukan. Fungsi Lembaga agama adalah:
Lembaga PolitikLihat pula: PolitikLembaga politik merupakan lembaga yang menangani masalah administrasi dan atur tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman warga. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, tingkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Susunan pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala keaktifan diatas dikata negara. Fungsi lembaga politik :
Lembaga HukumFungsi hukum dalam perkembangan warga dapat terdiri dari:
Lembaga BudayaLembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperen dalam pengembangan budaya,ilmu pengetahuan,lingkungan,seni,dan pendidikan pada warga yang berada pada suatu kawasan atau negara. Fungsi lembaga budaya adalah: - Melestarikan budaya yang berada di Indonesia Lembaga KesehatanReferensi
edunitas.com Page 2Lembaga sosial atau diketahui juga untuk lembaga kemasyarakatan salah satu macam lembaga yang mengatur rangkaian kelola cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia ketika mereka menjalani kehidupan berwarga dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup [1]. Pengertian Lembaga SosialPengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan untuk pranata sosial [2]. Hal ini disebabkan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota warga.[3]. Benar gagasan lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem kelola kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi bermacam macam kepentingan khusus dalam kehidupan warga. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian sikap yang dibuat yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3] Istilah lain yang dipergunakan adalah kontruksi sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan propertti institusi tersebut. [4]. Perkembangan Lembaga SosialTerbentuknya lembaga sosial bermula dari kepentingan warga akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh sebab manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam warga untuk paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut diproduksi secara sadar. Contoh: Sejumlah norma-norma ini belakang dikata untuk lembaga sosial. [5] Namun, tidak seluruh norma-norma yang benar dalam warga merupakan lembaga sosial sebab untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma merasakan bagian yang panjang. [6] Menurut Robert M.Z. Lawang bagian tersebut dikata pelembagaan atau institutionalized, yaitu bagian bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu bagian berlangsung dan terujinya sebuah budaya dalam warga menjadi institusi/ lembaga yang penghabisannya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[6] Syarat Norma TerlembagaMenurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat untuk berikut[7]:
Diketahui empat tingkatan norma dalam bagian pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu kelakuan. Kedua, belakang cara bertingkah laku berlanjut diterapkan sehingga menjadi suatu budaya (folkways), yaitu kelakuan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila budaya itu belakang diterima untuk patokan atau norma pengatur budi pekerti bertindak, maka di dalamnya sudah benar unsur pengawasan dan jika terjadi kelainan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, kelola budi pekerti yang lebih kuat mencerminkan daya pola budi pekerti warga yang mengikat para anggotanya. Kelola budi pekerti semacam ini dikata kebudayaan (custom). Untuk anggota warga yang melanggar kebudayaan, maka dia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya sebab menanti yang tidak tertahan, hasilnya dia dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis sebab dianggap tidak suci. Kesuksesan bagian institusinalisasi dalam warga dilihat jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam warga, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana warga dengan sendirinya berhasrat berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kepentingan warga... [7] Lembaga sosial umumnya dibangun sesuai nilai dan norma dalam warga, untuk mewujudkan nilai sosial, warga membikin aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah merasakan bagian pelaksanaan ke dalam institusi atau institutionalization memproduksi lembaga sosial [8]. Ciri dan WatakMeskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang tidak terwujud, dia mempunyai sejumlah ciri dan watak yang dapat dikenali. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan untuk berikut[5]:
Sedangkan seorang pandai sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya benar sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial untuk berikut.
Syarat Lembaga SosialMenurut Koentjaraningrat keaktifan manusia atau keaktifan kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut selang lain[3] :
Fungsi Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga SosialMenurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan untuk berikut: Sesuai sudut perkembangan
Sesuai sudut nilai yang diterima oleh warga
Sesuai sudut penerimaan warga
Sesuai sudut penyebarannya
Sesuai sudut fungsinya
Jenis-jenis Lembaga SosialBenar 8 macam lembaga sosial, yakni : Lembaga KeluargaLihat pula: KeluargaKeluarga adalah unit social yang terkecil dalam warga dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Bagian Terbentuknya Keluarga Pada umumnya keluarga terbentuk menempuh perkawinan yang sah menurut agama, norma budaya atau pemerintah dengan bagian seperti dibawah ini :
Lembaga PendidikanLihat pula: PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah untuk berikut.
Menurut David Popenoe, benar empat macam fungsi pendidikan yakni untuk berikut:
Lembaga EkonomiLihat pula: EkonomiTujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang berhasrat dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kepentingan isi untuk kelangsungan hidup warga. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
Lembaga AgamaLihat pula: AgamaLembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam warga yang telah dirumuskan dan dibakukan. Fungsi Lembaga agama adalah:
Lembaga PolitikLihat pula: PolitikLembaga politik merupakan lembaga yang menangani persoalan administrasi dan kelola tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman warga. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, tingkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Bentuk pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala keaktifan diatas dikata negara. Fungsi lembaga politik :
Lembaga HukumFungsi hukum dalam perkembangan warga dapat terdiri dari:
Lembaga BudayaLembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperen dalam pengembangan budaya,ilmu pengetahuan,lingkungan,seni,dan pendidikan pada warga yang benar pada suatu daerah atau negara. Fungsi lembaga budaya adalah: - Melestarikan budaya yang benar di Indonesia Lembaga KesehatanReferensi
edunitas.com Page 3Lembaga sosial atau diketahui juga untuk lembaga kemasyarakatan salah satu macam lembaga yang mengatur rangkaian kelola cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia ketika mereka menjalani kehidupan berwarga dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup [1]. Pengertian Lembaga SosialPengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan untuk pranata sosial [2]. Hal ini disebabkan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota warga.[3]. Benar gagasan lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem kelola kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi bermacam macam kepentingan khusus dalam kehidupan warga. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian sikap yang dibuat yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3] Istilah lain yang dipergunakan adalah kontruksi sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan propertti institusi tersebut. [4]. Perkembangan Lembaga SosialTerbentuknya lembaga sosial bermula dari kepentingan warga akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh sebab manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam warga untuk paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut diproduksi secara sadar. Contoh: Sejumlah norma-norma ini belakang dikata untuk lembaga sosial. [5] Namun, tidak seluruh norma-norma yang benar dalam warga merupakan lembaga sosial sebab untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma merasakan bagian yang panjang. [6] Menurut Robert M.Z. Lawang bagian tersebut dikata pelembagaan atau institutionalized, yaitu bagian bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu bagian berlangsung dan terujinya sebuah budaya dalam warga menjadi institusi/ lembaga yang penghabisannya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[6] Syarat Norma TerlembagaMenurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat untuk berikut[7]:
Diketahui empat tingkatan norma dalam bagian pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu kelakuan. Kedua, belakang cara bertingkah laku berlanjut diterapkan sehingga menjadi suatu budaya (folkways), yaitu kelakuan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila budaya itu belakang diterima untuk patokan atau norma pengatur budi pekerti bertindak, maka di dalamnya sudah benar unsur pengawasan dan jika terjadi kelainan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, kelola budi pekerti yang lebih kuat mencerminkan daya pola budi pekerti warga yang mengikat para anggotanya. Kelola budi pekerti semacam ini dikata kebudayaan (custom). Untuk anggota warga yang melanggar kebudayaan, maka dia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya sebab menanti yang tidak tertahan, hasilnya dia dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis sebab dianggap tidak suci. Kesuksesan bagian institusinalisasi dalam warga dilihat jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam warga, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana warga dengan sendirinya berhasrat berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kepentingan warga... [7] Lembaga sosial umumnya dibangun sesuai nilai dan norma dalam warga, untuk mewujudkan nilai sosial, warga membikin aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah merasakan bagian pelaksanaan ke dalam institusi atau institutionalization memproduksi lembaga sosial [8]. Ciri dan WatakMeskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang tidak terwujud, dia mempunyai sejumlah ciri dan watak yang dapat dikenali. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan untuk berikut[5]:
Sedangkan seorang pandai sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya benar sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial untuk berikut.
Syarat Lembaga SosialMenurut Koentjaraningrat keaktifan manusia atau keaktifan kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut selang lain[3] :
Fungsi Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga SosialMenurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan untuk berikut: Sesuai sudut perkembangan
Sesuai sudut nilai yang diterima oleh warga
Sesuai sudut penerimaan warga
Sesuai sudut penyebarannya
Sesuai sudut fungsinya
Jenis-jenis Lembaga SosialBenar 8 macam lembaga sosial, yakni : Lembaga KeluargaLihat pula: KeluargaKeluarga adalah unit social yang terkecil dalam warga dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Bagian Terbentuknya Keluarga Pada umumnya keluarga terbentuk menempuh perkawinan yang sah menurut agama, norma budaya atau pemerintah dengan bagian seperti dibawah ini :
Lembaga PendidikanLihat pula: PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah untuk berikut.
Menurut David Popenoe, benar empat macam fungsi pendidikan yakni untuk berikut:
Lembaga EkonomiLihat pula: EkonomiTujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang berhasrat dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kepentingan isi untuk kelangsungan hidup warga. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
Lembaga AgamaLihat pula: AgamaLembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam warga yang telah dirumuskan dan dibakukan. Fungsi Lembaga agama adalah:
Lembaga PolitikLihat pula: PolitikLembaga politik merupakan lembaga yang menangani persoalan administrasi dan kelola tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman warga. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, tingkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Bentuk pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala keaktifan diatas dikata negara. Fungsi lembaga politik :
Lembaga HukumFungsi hukum dalam perkembangan warga dapat terdiri dari:
Lembaga BudayaLembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperen dalam pengembangan budaya,ilmu pengetahuan,lingkungan,seni,dan pendidikan pada warga yang benar pada suatu daerah atau negara. Fungsi lembaga budaya adalah: - Melestarikan budaya yang benar di Indonesia Lembaga KesehatanReferensi
edunitas.com Page 4Lembaga sosial atau diketahui juga untuk lembaga kemasyarakatan salah satu macam lembaga yang mengatur rangkaian kelola cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia ketika mereka menjalani kehidupan berwarga dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup [1]. Pengertian Lembaga SosialPengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan untuk pranata sosial [2]. Hal ini disebabkan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota warga.[3]. Benar gagasan lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem kelola kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi bermacam macam kepentingan khusus dalam kehidupan warga. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian sikap yang dibuat yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3] Istilah lain yang dipergunakan adalah kontruksi sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan propertti institusi tersebut. [4]. Perkembangan Lembaga SosialTerbentuknya lembaga sosial bermula dari kepentingan warga akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh sebab manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam warga untuk paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut diproduksi secara sadar. Contoh: Sejumlah norma-norma ini belakang dikata untuk lembaga sosial. [5] Namun, tidak seluruh norma-norma yang benar dalam warga merupakan lembaga sosial sebab untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma merasakan bagian yang panjang. [6] Menurut Robert M.Z. Lawang bagian tersebut dikata pelembagaan atau institutionalized, yaitu bagian bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu bagian berlangsung dan terujinya sebuah budaya dalam warga menjadi institusi/ lembaga yang penghabisannya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[6] Syarat Norma TerlembagaMenurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat untuk berikut[7]:
Diketahui empat tingkatan norma dalam bagian pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu kelakuan. Kedua, belakang cara bertingkah laku berlanjut diterapkan sehingga menjadi suatu budaya (folkways), yaitu kelakuan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila budaya itu belakang diterima untuk patokan atau norma pengatur budi pekerti bertindak, maka di dalamnya sudah benar unsur pengawasan dan jika terjadi kelainan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, kelola budi pekerti yang lebih kuat mencerminkan daya pola budi pekerti warga yang mengikat para anggotanya. Kelola budi pekerti semacam ini dikata kebudayaan (custom). Untuk anggota warga yang melanggar kebudayaan, maka dia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya sebab menanti yang tidak tertahan, hasilnya dia dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis sebab dianggap tidak suci. Kesuksesan bagian institusinalisasi dalam warga dilihat jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam warga, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana warga dengan sendirinya berhasrat berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kepentingan warga... [7] Lembaga sosial umumnya dibangun sesuai nilai dan norma dalam warga, untuk mewujudkan nilai sosial, warga membikin aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah merasakan bagian pelaksanaan ke dalam institusi atau institutionalization memproduksi lembaga sosial [8]. Ciri dan WatakMeskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang tidak terwujud, dia mempunyai sejumlah ciri dan watak yang dapat dikenali. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan untuk berikut[5]:
Sedangkan seorang pandai sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya benar sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial untuk berikut.
Syarat Lembaga SosialMenurut Koentjaraningrat keaktifan manusia atau keaktifan kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut selang lain[3] :
Fungsi Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga SosialMenurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan untuk berikut: Sesuai sudut perkembangan
Sesuai sudut nilai yang diterima oleh warga
Sesuai sudut penerimaan warga
Sesuai sudut penyebarannya
Sesuai sudut fungsinya
Jenis-jenis Lembaga SosialBenar 8 macam lembaga sosial, yakni : Lembaga KeluargaLihat pula: KeluargaKeluarga adalah unit social yang terkecil dalam warga dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Bagian Terbentuknya Keluarga Pada umumnya keluarga terbentuk menempuh perkawinan yang sah menurut agama, norma budaya atau pemerintah dengan bagian seperti dibawah ini :
Lembaga PendidikanLihat pula: PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah untuk berikut.
Menurut David Popenoe, benar empat macam fungsi pendidikan yakni untuk berikut:
Lembaga EkonomiLihat pula: EkonomiTujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang berhasrat dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kepentingan isi untuk kelangsungan hidup warga. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
Lembaga AgamaLihat pula: AgamaLembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam warga yang telah dirumuskan dan dibakukan. Fungsi Lembaga agama adalah:
Lembaga PolitikLihat pula: PolitikLembaga politik merupakan lembaga yang menangani persoalan administrasi dan kelola tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman warga. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, tingkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Bentuk pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala keaktifan diatas dikata negara. Fungsi lembaga politik :
Lembaga HukumFungsi hukum dalam perkembangan warga dapat terdiri dari:
Lembaga BudayaLembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperen dalam pengembangan budaya,ilmu pengetahuan,lingkungan,seni,dan pendidikan pada warga yang benar pada suatu daerah atau negara. Fungsi lembaga budaya adalah: - Melestarikan budaya yang benar di Indonesia Lembaga KesehatanReferensi
edunitas.com Page 5Lembaga sosial atau diketahui juga untuk lembaga kemasyarakatan salah satu macam lembaga yang mengatur rangkaian kelola cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia ketika mereka menjalani kehidupan berwarga dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup [1]. Pengertian Lembaga SosialPengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan untuk pranata sosial [2]. Hal ini disebabkan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota warga.[3]. Benar gagasan lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem kelola kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi bermacam macam kepentingan khusus dalam kehidupan warga. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian sikap yang dibuat yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3] Istilah lain yang dipergunakan adalah kontruksi sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan propertti institusi tersebut. [4]. Perkembangan Lembaga SosialTerbentuknya lembaga sosial bermula dari kepentingan warga akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh sebab manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam warga untuk paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut diproduksi secara sadar. Contoh: Sejumlah norma-norma ini belakang dikata untuk lembaga sosial. [5] Namun, tidak seluruh norma-norma yang benar dalam warga merupakan lembaga sosial sebab untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma merasakan bagian yang panjang. [6] Menurut Robert M.Z. Lawang bagian tersebut dikata pelembagaan atau institutionalized, yaitu bagian bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu bagian berlangsung dan terujinya sebuah budaya dalam warga menjadi institusi/ lembaga yang penghabisannya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[6] Syarat Norma TerlembagaMenurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat untuk berikut[7]:
Diketahui empat tingkatan norma dalam bagian pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu kelakuan. Kedua, belakang cara bertingkah laku berlanjut diterapkan sehingga menjadi suatu budaya (folkways), yaitu kelakuan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila budaya itu belakang diterima untuk patokan atau norma pengatur budi pekerti bertindak, maka di dalamnya sudah benar unsur pengawasan dan jika terjadi kelainan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, kelola budi pekerti yang lebih kuat mencerminkan daya pola budi pekerti warga yang mengikat para anggotanya. Kelola budi pekerti semacam ini dikata kebudayaan (custom). Untuk anggota warga yang melanggar kebudayaan, maka dia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya sebab menanti yang tidak tertahan, hasilnya dia dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis sebab dianggap tidak suci. Kesuksesan bagian institusinalisasi dalam warga dilihat jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam warga, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana warga dengan sendirinya berhasrat berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kepentingan warga... [7] Lembaga sosial umumnya dibangun sesuai nilai dan norma dalam warga, untuk mewujudkan nilai sosial, warga membikin aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah merasakan bagian pelaksanaan ke dalam institusi atau institutionalization memproduksi lembaga sosial [8]. Ciri dan WatakMeskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang tidak terwujud, dia mempunyai sejumlah ciri dan watak yang dapat dikenali. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan untuk berikut[5]:
Sedangkan seorang pandai sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya benar sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial untuk berikut.
Syarat Lembaga SosialMenurut Koentjaraningrat keaktifan manusia atau keaktifan kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut selang lain[3] :
Fungsi Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga SosialMenurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan untuk berikut: Sesuai sudut perkembangan
Sesuai sudut nilai yang diterima oleh warga
Sesuai sudut penerimaan warga
Sesuai sudut penyebarannya
Sesuai sudut fungsinya
Jenis-jenis Lembaga SosialBenar 8 macam lembaga sosial, yakni : Lembaga KeluargaLihat pula: KeluargaKeluarga adalah unit social yang terkecil dalam warga dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Bagian Terbentuknya Keluarga Pada umumnya keluarga terbentuk menempuh perkawinan yang sah menurut agama, norma budaya atau pemerintah dengan bagian seperti dibawah ini :
Lembaga PendidikanLihat pula: PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah untuk berikut.
Menurut David Popenoe, benar empat macam fungsi pendidikan yakni untuk berikut:
Lembaga EkonomiLihat pula: EkonomiTujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang berhasrat dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kepentingan isi untuk kelangsungan hidup warga. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
Lembaga AgamaLihat pula: AgamaLembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam warga yang telah dirumuskan dan dibakukan. Fungsi Lembaga agama adalah:
Lembaga PolitikLihat pula: PolitikLembaga politik merupakan lembaga yang menangani persoalan administrasi dan kelola tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman warga. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, tingkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Bentuk pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala keaktifan diatas dikata negara. Fungsi lembaga politik :
Lembaga HukumFungsi hukum dalam perkembangan warga dapat terdiri dari:
Lembaga BudayaLembaga budaya adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperen dalam pengembangan budaya,ilmu pengetahuan,lingkungan,seni,dan pendidikan pada warga yang benar pada suatu daerah atau negara. Fungsi lembaga budaya adalah: - Melestarikan budaya yang benar di Indonesia Lembaga KesehatanReferensi
edunitas.com Page 6Tags (tagged): legolas, unkris, pergi ke rivendell, agar memberi, tahu, pelarian gollum, among, equals an, essay, by ellen brundige, sembilan pembawa, tema, pengaruh translasi sambutan, fandom riset, pekerjaan, boromir sauron saruman, arwen elrond, glorfindel, galadriel, pusat ilmu, pengetahuan artikel, perlu, diterjemahkan dari bahasa, inggris juni Page 7Tags (tagged): legolas, unkris, seorang karakter elf, fiksi dalam, legendarium, j r r, alat pemanah, baru, pranala luar inggris, legolas pada, rings, oleh j r, r tolkien, daftar, jilid sembilan pembawa, frodo sam, merry, pippin bilbo gandalf, aragorn legolas, gimli, pusat ilmu pengetahuan, perlu diterjemahkan, dari, bahasa inggris juni, 2013 edunitas Page 8Tags (tagged): legolas, unkris, seorang karakter elf, fiksi dalam, legendarium, j r r, alat pemanah, baru, pranala luar inggris, legolas pada, rings, oleh j r, r tolkien, daftar, jilid sembilan pembawa, frodo sam, merry, pippin bilbo gandalf, aragorn legolas, gimli, center of studies, perlu diterjemahkan, dari, bahasa inggris juni, 2013 edunitas Page 9Tags (tagged): legolas, unkris, pergi ke rivendell, agar memberi, tahu, pelarian gollum, among, equals an, essay, by ellen brundige, sembilan pembawa, tema, pengaruh translasi sambutan, fandom riset, pekerjaan, boromir sauron saruman, arwen elrond, glorfindel, galadriel, center of, studies artikel, perlu, diterjemahkan dari bahasa, inggris juni Page 10Lembaga sosial atau dikenal juga sbg lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian atur cara dan cara dalam memainkan hubungan antar manusia masa mereka menjalani kehidupan berwarga dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup [1]. Pengertian Lembaga SosialPengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sbg pranata sosial [2]. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para bagian warga.[3]. Hadir pendapat pautan mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem atur kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas sebagai memenuhi bermacam jenis kebutuhan khusus dalam kehidupan warga. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola sebagai kebutuhan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3] Istilah pautan yang digunakan adalah kontruksi sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut. [4]. Perkembangan Lembaga SosialTerbentuknya lembaga sosial berasal dari kebutuhan warga akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Sebagai mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam warga sbg paduan bertingkah laku. Mula-mula sebanyak norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Contoh: Sebanyak norma-norma ini kemudian disebut sbg lembaga sosial. [5] Namun, tidak semua norma-norma yang hadir dalam warga merupakan lembaga sosial karena sebagai menjadi suatu lembaga sosial sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. [6] Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata pautan, pelembagaan adalah suatu proses berlanjut dan terujinya suatu aturan sejak dahulu kala dalam warga menjadi institusi/ lembaga yang kemudiannya mesti menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[6] Syarat Norma TerlembagaMenurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat sbg berikut[7]:
Dikenal empat angkatan norma dalam proses pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu perbuatan. Kedua, kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga menjadi suatu aturan sejak dahulu kala (folkways), yaitu perbuatan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila aturan sejak dahulu kala itu kemudian diterima sbg patokan atau norma pengatur kelakuan berperan, karenanya di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan bila terjadi kelainan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, atur kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan warga yang mengikat para bagiannya. Atur kelakuan semacam ini disebut hukum budaya istiadat (custom). Untuk bagian warga yang melanggar hukum budaya istiadat, karenanya beliau akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya karena rindu yang tidak tertahan, hasilnya beliau mampu dikucilkan dari hubungan bujang-gadis karena diasumsikan tidak suci. Kesuksesan proses institusinalisasi dalam warga dilihat dan diteliti bila norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam warga, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana warga dengan sendirinya berhasrat berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan warga... [7] Lembaga sosial umumnya didirikan berlandaskan nilai dan norma dalam warga, sebagai mewujudkan nilai sosial, warga menciptakan aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awal mulanya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses pelaksanaan ke dalam institusi atau institutionalization menghasilkan lembaga sosial [8]. Ciri dan WatakWalaupun lembaga sosial merupakan suatu pemikiran yang mujarad, beliau memiliki sebanyak ciri dan watak yang mampu diketahui. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan sbg berikut[5]:
Sedangkan seorang mahir sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sbg berikut.
Syarat Lembaga SosialMenurut Koentjaraningrat kegiatan manusia atau kegiatan kemasyarakatan sebagai menjadi lembaga sosial mesti memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut ditengahnya[3] :
Fungsi Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga SosialMenurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial mampu diklasifikasikan sbg berikut: Berlandaskan sudut perkembangan
Berlandaskan sudut nilai yang diterima oleh warga
Berlandaskan sudut penerimaan warga
Berlandaskan sudut penyebarannya
Berlandaskan sudut fungsinya
Jenis-jenis Lembaga SosialHadir 8 jenis lembaga sosial, yakni : Lembaga KeluargaLihat pula: KeluargaKeluarga adalah unit social yang terkecil dalam warga dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Proses Terbentuknya Keluarga Biasanya keluarga terbentuk melewati perkawinan yang aci menurut agama, hukum budaya atau pemerintah dengan proses seperti dibawah ini :
Lembaga PendidikanLihat pula: PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sbg berikut.
Menurut David Popenoe, hadir empat jenis fungsi pendidikan yakni sbg berikut:
Lembaga EkonomiLihat pula: EkonomiTujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang mau dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok sebagai kelangsungan hidup warga. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
Lembaga AgamaLihat pula: AgamaLembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam warga yang telah dirumuskan dan dibakukan. Fungsi Lembaga agama adalah:
Lembaga PolitikLihat pula: PolitikLembaga politik merupakan lembaga yang menangani masalah administrasi dan atur tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman warga. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, angkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Struktur pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala kegiatan diatas disebut negara. Fungsi lembaga politik :
Lembaga HukumFungsi hukum dalam perkembangan warga mampu terdiri dari:
Lembaga Aturan sejak dahulu kalaLembaga aturan sejak dahulu kala adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperen dalam pengembangan budaya,ilmu pengetahuan,lingkungan,seni,dan pendidikan pada warga yang hadir pada suatu kawasan atau negara. Fungsi lembaga aturan sejak dahulu kala adalah: - Melestarikan aturan sejak dahulu kala yang hadir di Indonesia Lembaga KesehatanPustaka
edunitas.com Page 11Lembaga sosial atau dikenal juga sbg lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian atur cara dan cara dalam memainkan hubungan antar manusia masa mereka menjalani kehidupan berwarga dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup [1]. Pengertian Lembaga SosialPengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sbg pranata sosial [2]. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para bagian warga.[3]. Hadir pendapat pautan mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem atur kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas sebagai memenuhi bermacam jenis kebutuhan khusus dalam kehidupan warga. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola sebagai kebutuhan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3] Istilah pautan yang digunakan adalah kontruksi sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut. [4]. Perkembangan Lembaga SosialTerbentuknya lembaga sosial berasal dari kebutuhan warga akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Sebagai mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam warga sbg paduan bertingkah laku. Mula-mula sebanyak norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Contoh: Sebanyak norma-norma ini kemudian disebut sbg lembaga sosial. [5] Namun, tidak semua norma-norma yang hadir dalam warga merupakan lembaga sosial karena sebagai menjadi suatu lembaga sosial sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. [6] Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata pautan, pelembagaan adalah suatu proses berlanjut dan terujinya suatu aturan sejak dahulu kala dalam warga menjadi institusi/ lembaga yang kemudiannya mesti menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[6] Syarat Norma TerlembagaMenurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat sbg berikut[7]:
Dikenal empat angkatan norma dalam proses pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu perbuatan. Kedua, kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga menjadi suatu aturan sejak dahulu kala (folkways), yaitu perbuatan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila aturan sejak dahulu kala itu kemudian diterima sbg patokan atau norma pengatur kelakuan berperan, karenanya di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan bila terjadi kelainan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, atur kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan warga yang mengikat para bagiannya. Atur kelakuan semacam ini disebut hukum budaya istiadat (custom). Untuk bagian warga yang melanggar hukum budaya istiadat, karenanya beliau akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya karena rindu yang tidak tertahan, hasilnya beliau mampu dikucilkan dari hubungan bujang-gadis karena diasumsikan tidak suci. Kesuksesan proses institusinalisasi dalam warga dilihat dan diteliti bila norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam warga, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana warga dengan sendirinya berhasrat berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan warga... [7] Lembaga sosial umumnya didirikan berlandaskan nilai dan norma dalam warga, sebagai mewujudkan nilai sosial, warga menciptakan aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awal mulanya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses pelaksanaan ke dalam institusi atau institutionalization menghasilkan lembaga sosial [8]. Ciri dan WatakWalaupun lembaga sosial merupakan suatu pemikiran yang mujarad, beliau memiliki sebanyak ciri dan watak yang mampu diketahui. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan sbg berikut[5]:
Sedangkan seorang mahir sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sbg berikut.
Syarat Lembaga SosialMenurut Koentjaraningrat kegiatan manusia atau kegiatan kemasyarakatan sebagai menjadi lembaga sosial mesti memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut ditengahnya[3] :
Fungsi Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga SosialMenurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial mampu diklasifikasikan sbg berikut: Berlandaskan sudut perkembangan
Berlandaskan sudut nilai yang diterima oleh warga
Berlandaskan sudut penerimaan warga
Berlandaskan sudut penyebarannya
Berlandaskan sudut fungsinya
Jenis-jenis Lembaga SosialHadir 8 jenis lembaga sosial, yakni : Lembaga KeluargaLihat pula: KeluargaKeluarga adalah unit social yang terkecil dalam warga dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Proses Terbentuknya Keluarga Biasanya keluarga terbentuk melewati perkawinan yang aci menurut agama, hukum budaya atau pemerintah dengan proses seperti dibawah ini :
Lembaga PendidikanLihat pula: PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sbg berikut.
Menurut David Popenoe, hadir empat jenis fungsi pendidikan yakni sbg berikut:
Lembaga EkonomiLihat pula: EkonomiTujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang mau dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok sebagai kelangsungan hidup warga. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah:
Lembaga AgamaLihat pula: AgamaLembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam warga yang telah dirumuskan dan dibakukan. Fungsi Lembaga agama adalah:
Lembaga PolitikLihat pula: PolitikLembaga politik merupakan lembaga yang menangani masalah administrasi dan atur tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman warga. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, angkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Struktur pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala kegiatan diatas disebut negara. Fungsi lembaga politik :
Lembaga HukumFungsi hukum dalam perkembangan warga mampu terdiri dari:
Lembaga Aturan sejak dahulu kalaLembaga aturan sejak dahulu kala adalah lembaga publik dalam suatu negara yang berperen dalam pengembangan budaya,ilmu pengetahuan,lingkungan,seni,dan pendidikan pada warga yang hadir pada suatu kawasan atau negara. Fungsi lembaga aturan sejak dahulu kala adalah: - Melestarikan aturan sejak dahulu kala yang hadir di Indonesia Lembaga KesehatanPustaka
edunitas.com Page 12Tags (tagged): center of studies, unkris, lemon, tree, #039, s anno, 69, s, anno, gitaris sesuai, namanya grup, berdiri, tahun 1969, c, vokal ais, vokal, dalam perkembangannya masuk, pula, dalam, grup, grup musik beraliran, art rock, aliran, 1979 pesan buat, negeriku 1980, sekar, mayang 1981 ber, bahasa, center, of, studies lemon tree, kategori tersembunyi rintisan, bertopik lemon Page 13Leo Imam Sukarno atau semakin dikenal dengan nama Leo Kristi (kelahiran di Surabaya, Jawa Timur, 8 Agustus 1949) adalah musisi pengelana yang amat menikmati karier musiknya di jalanan. Rekan-rekannya (sudah almarhum) seperti Gombloh atau Franky Sahilatua memilih untuk “mendarat” di satu lokasi, meski secara karya, rekan - rekannya itu tetap bersuara lantang tentang dunia, cinta atau sosial. Ikut membangun satu grup musik beraliran rock progresif bernama Lemon Trees bersama Gombloh dan Franky, Leo Kristi merasa menemukan “pengembaraan” musikalnya lewat perjalanan panjang menjelajah Nusantara. Setelah memisahkan diri dari Lemon Tree's, Leo Kristi semakin suka tampil memakai jubah hitam diatas panggung. Balada adalah ciri khas dari nyaris seluruh musik yang diciptakannya. PendidikanLeo memasuki dunia Sekolah Landasan pada tahun 1961 di SD Kristen Surabaya. Setelah itu beliau memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 1964. Pada masa ini Leo juga masuk ke Kursus Musik Landasan oleh Tino Kerdijk. Sekolah dilanjutkan di SMA Negeri 1 Surabaya pada tahun 1967. Beliau sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya pada tahun 1971. Beliau tak mendudukkan kuliahnya, namun di sinilah beliau berjumpa Gombloh dan mengawali karier sebagai pemusik keliling (trubadur). Dunia musikMusik adalah dunia yang dikenalnya semenjak kecil. Leo kecil menyimak setiap irama yang dipertontonkan tiap subuh oleh ayahnya, Raden Ngabei Iman Soebiantoro, seorang pensiunan pegawai negeri yang juga merupakan seorang musisi. Semenjak kecil, Leo Kristi aktif dalam kegiatan menyanyi di gereja, babak dari kegiatan sekolah landasannya, meskipun beliau sendiri muslim. Leo waktu itu sekolah di SD Kristen, Surabaya pada tahun 1961. Beliau bercakap bahwa musik untuknya sahabat, menyambut nyanyian sebagai kecintaan. Di SMP pula beliau mendapat sebuah gitar dari ayahnya. Lalu, beliau masuk kursus Tino Kerdijk, Direktur Sekolah Musik Rakyat di Surabaya. Untuk menyanyi beliau berupaya bisa pada Nuri Hidayat dan John Topan. Beliau juga pernah kursus gitar pada Poei Sing Gwan dan Oei Siok Gwan. Dua orang gitaris yang diakuinya cukup memberi pengaruh musik. Di SMAN 1 Surabaya, beliau tak lepas dari kewajiban berbaris dan ikut menyanyikan lagu-lagu perjuangan di bawah Tugu Pahlawan. Beliau juga bergabung dalam band sekolah beraliran rock n' roll bernama "Batara" yang beranggotakan teman-temannya dari SMA: Ratno, Karim, Soen Ing, John Kotelawaka, Andre Muntu, dan Harry Darsono (kini menjadi desainer nasional). Mereka kerap kali mereka menyanyikan lagu-lagu milik The Beatles dan namanya cukup terkenal untuk sebuah band lokal Surabaya. Di kalangan wartawan, Leo adalah sosok yang sulit dicari, namun bisa tiba-tiba muncul dan menggelar konser. Sebelum dikenal sebagai musisi, pria yang logat jawa timurannya sedang sangat kental ini pernah menjadi penjual buku Groliers American Books dan karyawan pabrik cat Texmura. Leo juga pernah menjadi penyanyi di restoran "China Oriental" dan "Chez Rose" (1974-1975) dan menyanyi di LIA dan Goethe Institut Surabaya. Musik Leo, yang lahir atas nama grup "Konser Rakyat" Leo Kristi (KRLK) — semula bersama Naniel, Mung, dan penyanyi Tatiek dan Yayuk, lantas mengubah barisan dengan bagian Ote, Komang, Cok Bagus, dan penyanyi kakak beradik Yana dan Nana van Derkley, selain Mung yang sedang tetap menyenandungkan balada, semangat cinta bangsa, dan kisah-kisah rakyat. Grup ini kebanyakan menyanyikan lagu-lagu dalam genre folk, country, dan didukung dengan lirik-lirik yang puitis. Nyaris tak pernah tidak hadir dalam beberapa kali pementasan memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Taman Ismail Marzuki Jakarta, grup Leo juga menelurkan beberapa album. Album KRLK yang sekarang menjadi benda/barang langka adalah Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985) yang gagal beredar, Deretan Rel Rel Salam Dari Desa (1985, aransemen baru), (Diapenta) Anak Merdeka (1991), Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas). Yang terakhir album Warm, Fresh and Healthy (diluncurkan 17 Desember 2010) Untuk grup dia (?), rekaman konon semakin merupakan paket dokumentasi perkembangan musik mereka. Kegembiraan yang dihadirkan oleh Leo Kristi dengan gitar bolong di pangkuannya memang melenakan, sekaligus mengharukan. Musikus balada lainnya seperti Franky Sahilatua, Iwan Fals, dan Doel Sumbang sudah dengan sadar berbaik dengan pasar sehingga secara finansial semakin dari berkecukupan. Leo Kristi tetap setia makan babi panggang karo, menggelandang dan bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat jelata dalam proses kreatif penciptaannya. Maka, dengan lagu balada yang sarat dengan RASA NASIONALISME dan lirik patriotisme dan cinta, beliau tetap menggelorakan semangat juang. Leo Kristi dengan Konser Rakyat-nya, ternyata ada penggemar, yang nyaris men-tradisi (selain seumuran dengan Leo juga terus mengikuti dengan aktif berkontribusi sampai kini), yang tergabung dalam sebuah komunitas dengan nama 'LKers'. Komunitas Pecinta Musik Konser Rakyat Leo Kristi (LKers) diproduksi oleh dan untuk penikmat karya legendaris pemusik troubadour Leo Kristi yang terekam dalam sejumlah album Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK). Lirik lengkap album KRLK, video konser KRLK dan 'reriungan' LKers serta video penggemar lainnya, bisa diamati di sini http://thearoengbinangproject.com/blog/2012/09/lirik-lengkap-konser-rakyat-leo-kristi/. Alamat korespondensi komunitas ini (link) antara lain http://groups.yahoo.com/group/LeoKristi/, https://www.facebook.com/groups/29419316847/. Terdapat juga beberapa blog yang menginformasikan tentang Leo Kristi dan kiprahnya, antara lain http://leokristi.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&updated-max=2010-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&max-results=1, http://web.archive.org/20120815160926/dhenokhastuti.wordpress.com/2012/08/07/antara-aku-dan-leo-kristi/. https://www.facebook.com/download/439916652720740/logo%20LKers%20glow.jpg Tautan luaredunitas.com Page 14Leo Imam Sukarno atau semakin dikenal dengan nama Leo Kristi (kelahiran di Surabaya, Jawa Timur, 8 Agustus 1949) adalah musisi pengelana yang amat menikmati karier musiknya di jalanan. Rekan-rekannya (sudah almarhum) seperti Gombloh atau Franky Sahilatua memilih untuk “mendarat” di satu lokasi, meski secara karya, rekan - rekannya itu tetap bersuara lantang tentang dunia, cinta atau sosial. Ikut membangun satu grup musik beraliran rock progresif bernama Lemon Trees bersama Gombloh dan Franky, Leo Kristi merasa menemukan “pengembaraan” musikalnya lewat perjalanan panjang menjelajah Nusantara. Setelah memisahkan diri dari Lemon Tree's, Leo Kristi semakin suka tampil memakai jubah hitam diatas panggung. Balada adalah ciri khas dari nyaris seluruh musik yang diciptakannya. PendidikanLeo memasuki dunia Sekolah Landasan pada tahun 1961 di SD Kristen Surabaya. Setelah itu beliau memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 1964. Pada masa ini Leo juga masuk ke Kursus Musik Landasan oleh Tino Kerdijk. Sekolah dilanjutkan di SMA Negeri 1 Surabaya pada tahun 1967. Beliau sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya pada tahun 1971. Beliau tak mendudukkan kuliahnya, namun di sinilah beliau berjumpa Gombloh dan mengawali karier sebagai pemusik keliling (trubadur). Dunia musikMusik adalah dunia yang dikenalnya semenjak kecil. Leo kecil menyimak setiap irama yang dipertontonkan tiap subuh oleh ayahnya, Raden Ngabei Iman Soebiantoro, seorang pensiunan pegawai negeri yang juga merupakan seorang musisi. Semenjak kecil, Leo Kristi aktif dalam kegiatan menyanyi di gereja, babak dari kegiatan sekolah landasannya, meskipun beliau sendiri muslim. Leo waktu itu sekolah di SD Kristen, Surabaya pada tahun 1961. Beliau bercakap bahwa musik untuknya sahabat, menyambut nyanyian sebagai kecintaan. Di SMP pula beliau mendapat sebuah gitar dari ayahnya. Lalu, beliau masuk kursus Tino Kerdijk, Direktur Sekolah Musik Rakyat di Surabaya. Untuk menyanyi beliau berupaya bisa pada Nuri Hidayat dan John Topan. Beliau juga pernah kursus gitar pada Poei Sing Gwan dan Oei Siok Gwan. Dua orang gitaris yang diakuinya cukup memberi pengaruh musik. Di SMAN 1 Surabaya, beliau tak lepas dari kewajiban berbaris dan ikut menyanyikan lagu-lagu perjuangan di bawah Tugu Pahlawan. Beliau juga bergabung dalam band sekolah beraliran rock n' roll bernama "Batara" yang beranggotakan teman-temannya dari SMA: Ratno, Karim, Soen Ing, John Kotelawaka, Andre Muntu, dan Harry Darsono (kini menjadi desainer nasional). Mereka kerap kali mereka menyanyikan lagu-lagu milik The Beatles dan namanya cukup terkenal untuk sebuah band lokal Surabaya. Di kalangan wartawan, Leo adalah sosok yang sulit dicari, namun bisa tiba-tiba muncul dan menggelar konser. Sebelum dikenal sebagai musisi, pria yang logat jawa timurannya sedang sangat kental ini pernah menjadi penjual buku Groliers American Books dan karyawan pabrik cat Texmura. Leo juga pernah menjadi penyanyi di restoran "China Oriental" dan "Chez Rose" (1974-1975) dan menyanyi di LIA dan Goethe Institut Surabaya. Musik Leo, yang lahir atas nama grup "Konser Rakyat" Leo Kristi (KRLK) — semula bersama Naniel, Mung, dan penyanyi Tatiek dan Yayuk, lantas mengubah barisan dengan bagian Ote, Komang, Cok Bagus, dan penyanyi kakak beradik Yana dan Nana van Derkley, selain Mung yang sedang tetap menyenandungkan balada, semangat cinta bangsa, dan kisah-kisah rakyat. Grup ini kebanyakan menyanyikan lagu-lagu dalam genre folk, country, dan didukung dengan lirik-lirik yang puitis. Nyaris tak pernah tidak hadir dalam beberapa kali pementasan memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Taman Ismail Marzuki Jakarta, grup Leo juga menelurkan beberapa album. Album KRLK yang sekarang menjadi benda/barang langka adalah Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985) yang gagal beredar, Deretan Rel Rel Salam Dari Desa (1985, aransemen baru), (Diapenta) Anak Merdeka (1991), Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas). Yang terakhir album Warm, Fresh and Healthy (diluncurkan 17 Desember 2010) Untuk grup dia (?), rekaman konon semakin merupakan paket dokumentasi perkembangan musik mereka. Kegembiraan yang dihadirkan oleh Leo Kristi dengan gitar bolong di pangkuannya memang melenakan, sekaligus mengharukan. Musikus balada lainnya seperti Franky Sahilatua, Iwan Fals, dan Doel Sumbang sudah dengan sadar berbaik dengan pasar sehingga secara finansial semakin dari berkecukupan. Leo Kristi tetap setia makan babi panggang karo, menggelandang dan bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat jelata dalam proses kreatif penciptaannya. Maka, dengan lagu balada yang sarat dengan RASA NASIONALISME dan lirik patriotisme dan cinta, beliau tetap menggelorakan semangat juang. Leo Kristi dengan Konser Rakyat-nya, ternyata ada penggemar, yang nyaris men-tradisi (selain seumuran dengan Leo juga terus mengikuti dengan aktif berkontribusi sampai kini), yang tergabung dalam sebuah komunitas dengan nama 'LKers'. Komunitas Pecinta Musik Konser Rakyat Leo Kristi (LKers) diproduksi oleh dan untuk penikmat karya legendaris pemusik troubadour Leo Kristi yang terekam dalam sejumlah album Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK). Lirik lengkap album KRLK, video konser KRLK dan 'reriungan' LKers serta video penggemar lainnya, bisa diamati di sini http://thearoengbinangproject.com/blog/2012/09/lirik-lengkap-konser-rakyat-leo-kristi/. Alamat korespondensi komunitas ini (link) antara lain http://groups.yahoo.com/group/LeoKristi/, https://www.facebook.com/groups/29419316847/. Terdapat juga beberapa blog yang menginformasikan tentang Leo Kristi dan kiprahnya, antara lain http://leokristi.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&updated-max=2010-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&max-results=1, http://web.archive.org/20120815160926/dhenokhastuti.wordpress.com/2012/08/07/antara-aku-dan-leo-kristi/. https://www.facebook.com/download/439916652720740/logo%20LKers%20glow.jpg Tautan luaredunitas.com Page 15Leo Imam Sukarno atau semakin dikenal dengan nama Leo Kristi (kelahiran di Surabaya, Jawa Timur, 8 Agustus 1949) adalah musisi pengelana yang amat menikmati karier musiknya di jalanan. Rekan-rekannya (sudah almarhum) seperti Gombloh atau Franky Sahilatua memilih untuk “mendarat” di satu lokasi, meski secara karya, rekan - rekannya itu tetap bersuara lantang tentang dunia, cinta atau sosial. Ikut membangun satu grup musik beraliran rock progresif bernama Lemon Trees bersama Gombloh dan Franky, Leo Kristi merasa menemukan “pengembaraan” musikalnya lewat perjalanan panjang menjelajah Nusantara. Setelah memisahkan diri dari Lemon Tree's, Leo Kristi semakin suka tampil memakai jubah hitam diatas panggung. Balada adalah ciri khas dari nyaris seluruh musik yang diciptakannya. PendidikanLeo memasuki dunia Sekolah Landasan pada tahun 1961 di SD Kristen Surabaya. Setelah itu beliau memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 1964. Pada masa ini Leo juga masuk ke Kursus Musik Landasan oleh Tino Kerdijk. Sekolah dilanjutkan di SMA Negeri 1 Surabaya pada tahun 1967. Beliau sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya pada tahun 1971. Beliau tak mendudukkan kuliahnya, namun di sinilah beliau berjumpa Gombloh dan mengawali karier sebagai pemusik keliling (trubadur). Dunia musikMusik adalah dunia yang dikenalnya semenjak kecil. Leo kecil menyimak setiap irama yang dipertontonkan tiap subuh oleh ayahnya, Raden Ngabei Iman Soebiantoro, seorang pensiunan pegawai negeri yang juga merupakan seorang musisi. Semenjak kecil, Leo Kristi aktif dalam kegiatan menyanyi di gereja, babak dari kegiatan sekolah landasannya, meskipun beliau sendiri muslim. Leo waktu itu sekolah di SD Kristen, Surabaya pada tahun 1961. Beliau bercakap bahwa musik untuknya sahabat, menyambut nyanyian sebagai kecintaan. Di SMP pula beliau mendapat sebuah gitar dari ayahnya. Lalu, beliau masuk kursus Tino Kerdijk, Direktur Sekolah Musik Rakyat di Surabaya. Untuk menyanyi beliau berupaya bisa pada Nuri Hidayat dan John Topan. Beliau juga pernah kursus gitar pada Poei Sing Gwan dan Oei Siok Gwan. Dua orang gitaris yang diakuinya cukup memberi pengaruh musik. Di SMAN 1 Surabaya, beliau tak lepas dari kewajiban berbaris dan ikut menyanyikan lagu-lagu perjuangan di bawah Tugu Pahlawan. Beliau juga bergabung dalam band sekolah beraliran rock n' roll bernama "Batara" yang beranggotakan teman-temannya dari SMA: Ratno, Karim, Soen Ing, John Kotelawaka, Andre Muntu, dan Harry Darsono (kini menjadi desainer nasional). Mereka kerap kali mereka menyanyikan lagu-lagu milik The Beatles dan namanya cukup terkenal untuk sebuah band lokal Surabaya. Di kalangan wartawan, Leo adalah sosok yang sulit dicari, namun bisa tiba-tiba muncul dan menggelar konser. Sebelum dikenal sebagai musisi, pria yang logat jawa timurannya sedang sangat kental ini pernah menjadi penjual buku Groliers American Books dan karyawan pabrik cat Texmura. Leo juga pernah menjadi penyanyi di restoran "China Oriental" dan "Chez Rose" (1974-1975) dan menyanyi di LIA dan Goethe Institut Surabaya. Musik Leo, yang lahir atas nama grup "Konser Rakyat" Leo Kristi (KRLK) — semula bersama Naniel, Mung, dan penyanyi Tatiek dan Yayuk, lantas mengubah barisan dengan bagian Ote, Komang, Cok Bagus, dan penyanyi kakak beradik Yana dan Nana van Derkley, selain Mung yang sedang tetap menyenandungkan balada, semangat cinta bangsa, dan kisah-kisah rakyat. Grup ini kebanyakan menyanyikan lagu-lagu dalam genre folk, country, dan didukung dengan lirik-lirik yang puitis. Nyaris tak pernah tidak hadir dalam beberapa kali pementasan memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Taman Ismail Marzuki Jakarta, grup Leo juga menelurkan beberapa album. Album KRLK yang sekarang menjadi benda/barang langka adalah Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985) yang gagal beredar, Deretan Rel Rel Salam Dari Desa (1985, aransemen baru), (Diapenta) Anak Merdeka (1991), Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas). Yang terakhir album Warm, Fresh and Healthy (diluncurkan 17 Desember 2010) Untuk grup dia (?), rekaman konon semakin merupakan paket dokumentasi perkembangan musik mereka. Kegembiraan yang dihadirkan oleh Leo Kristi dengan gitar bolong di pangkuannya memang melenakan, sekaligus mengharukan. Musikus balada lainnya seperti Franky Sahilatua, Iwan Fals, dan Doel Sumbang sudah dengan sadar berbaik dengan pasar sehingga secara finansial semakin dari berkecukupan. Leo Kristi tetap setia makan babi panggang karo, menggelandang dan bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat jelata dalam proses kreatif penciptaannya. Maka, dengan lagu balada yang sarat dengan RASA NASIONALISME dan lirik patriotisme dan cinta, beliau tetap menggelorakan semangat juang. Leo Kristi dengan Konser Rakyat-nya, ternyata ada penggemar, yang nyaris men-tradisi (selain seumuran dengan Leo juga terus mengikuti dengan aktif berkontribusi sampai kini), yang tergabung dalam sebuah komunitas dengan nama 'LKers'. Komunitas Pecinta Musik Konser Rakyat Leo Kristi (LKers) diproduksi oleh dan untuk penikmat karya legendaris pemusik troubadour Leo Kristi yang terekam dalam sejumlah album Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK). Lirik lengkap album KRLK, video konser KRLK dan 'reriungan' LKers serta video penggemar lainnya, bisa diamati di sini http://thearoengbinangproject.com/blog/2012/09/lirik-lengkap-konser-rakyat-leo-kristi/. Alamat korespondensi komunitas ini (link) antara lain http://groups.yahoo.com/group/LeoKristi/, https://www.facebook.com/groups/29419316847/. Terdapat juga beberapa blog yang menginformasikan tentang Leo Kristi dan kiprahnya, antara lain http://leokristi.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&updated-max=2010-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&max-results=1, http://web.archive.org/20120815160926/dhenokhastuti.wordpress.com/2012/08/07/antara-aku-dan-leo-kristi/. https://www.facebook.com/download/439916652720740/logo%20LKers%20glow.jpg Tautan luaredunitas.com Page 16Leo Imam Sukarno atau semakin dikenal dengan nama Leo Kristi (kelahiran di Surabaya, Jawa Timur, 8 Agustus 1949) adalah musisi pengelana yang amat menikmati karier musiknya di jalanan. Rekan-rekannya (sudah almarhum) seperti Gombloh atau Franky Sahilatua memilih untuk “mendarat” di satu lokasi, meski secara karya, rekan - rekannya itu tetap bersuara lantang tentang dunia, cinta atau sosial. Ikut membangun satu grup musik beraliran rock progresif bernama Lemon Trees bersama Gombloh dan Franky, Leo Kristi merasa menemukan “pengembaraan” musikalnya lewat perjalanan panjang menjelajah Nusantara. Setelah memisahkan diri dari Lemon Tree's, Leo Kristi semakin suka tampil memakai jubah hitam diatas panggung. Balada adalah ciri khas dari nyaris seluruh musik yang diciptakannya. PendidikanLeo memasuki dunia Sekolah Landasan pada tahun 1961 di SD Kristen Surabaya. Setelah itu beliau memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 1964. Pada masa ini Leo juga masuk ke Kursus Musik Landasan oleh Tino Kerdijk. Sekolah dilanjutkan di SMA Negeri 1 Surabaya pada tahun 1967. Beliau sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya pada tahun 1971. Beliau tak mendudukkan kuliahnya, namun di sinilah beliau berjumpa Gombloh dan mengawali karier sebagai pemusik keliling (trubadur). Dunia musikMusik adalah dunia yang dikenalnya semenjak kecil. Leo kecil menyimak setiap irama yang dipertontonkan tiap subuh oleh ayahnya, Raden Ngabei Iman Soebiantoro, seorang pensiunan pegawai negeri yang juga merupakan seorang musisi. Semenjak kecil, Leo Kristi aktif dalam kegiatan menyanyi di gereja, babak dari kegiatan sekolah landasannya, meskipun beliau sendiri muslim. Leo waktu itu sekolah di SD Kristen, Surabaya pada tahun 1961. Beliau bercakap bahwa musik untuknya sahabat, menyambut nyanyian sebagai kecintaan. Di SMP pula beliau mendapat sebuah gitar dari ayahnya. Lalu, beliau masuk kursus Tino Kerdijk, Direktur Sekolah Musik Rakyat di Surabaya. Untuk menyanyi beliau berupaya bisa pada Nuri Hidayat dan John Topan. Beliau juga pernah kursus gitar pada Poei Sing Gwan dan Oei Siok Gwan. Dua orang gitaris yang diakuinya cukup memberi pengaruh musik. Di SMAN 1 Surabaya, beliau tak lepas dari kewajiban berbaris dan ikut menyanyikan lagu-lagu perjuangan di bawah Tugu Pahlawan. Beliau juga bergabung dalam band sekolah beraliran rock n' roll bernama "Batara" yang beranggotakan teman-temannya dari SMA: Ratno, Karim, Soen Ing, John Kotelawaka, Andre Muntu, dan Harry Darsono (kini menjadi desainer nasional). Mereka kerap kali mereka menyanyikan lagu-lagu milik The Beatles dan namanya cukup terkenal untuk sebuah band lokal Surabaya. Di kalangan wartawan, Leo adalah sosok yang sulit dicari, namun bisa tiba-tiba muncul dan menggelar konser. Sebelum dikenal sebagai musisi, pria yang logat jawa timurannya sedang sangat kental ini pernah menjadi penjual buku Groliers American Books dan karyawan pabrik cat Texmura. Leo juga pernah menjadi penyanyi di restoran "China Oriental" dan "Chez Rose" (1974-1975) dan menyanyi di LIA dan Goethe Institut Surabaya. Musik Leo, yang lahir atas nama grup "Konser Rakyat" Leo Kristi (KRLK) — semula bersama Naniel, Mung, dan penyanyi Tatiek dan Yayuk, lantas mengubah barisan dengan bagian Ote, Komang, Cok Bagus, dan penyanyi kakak beradik Yana dan Nana van Derkley, selain Mung yang sedang tetap menyenandungkan balada, semangat cinta bangsa, dan kisah-kisah rakyat. Grup ini kebanyakan menyanyikan lagu-lagu dalam genre folk, country, dan didukung dengan lirik-lirik yang puitis. Nyaris tak pernah tidak hadir dalam beberapa kali pementasan memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Taman Ismail Marzuki Jakarta, grup Leo juga menelurkan beberapa album. Album KRLK yang sekarang menjadi benda/barang langka adalah Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985) yang gagal beredar, Deretan Rel Rel Salam Dari Desa (1985, aransemen baru), (Diapenta) Anak Merdeka (1991), Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas). Yang terakhir album Warm, Fresh and Healthy (diluncurkan 17 Desember 2010) Untuk grup dia (?), rekaman konon semakin merupakan paket dokumentasi perkembangan musik mereka. Kegembiraan yang dihadirkan oleh Leo Kristi dengan gitar bolong di pangkuannya memang melenakan, sekaligus mengharukan. Musikus balada lainnya seperti Franky Sahilatua, Iwan Fals, dan Doel Sumbang sudah dengan sadar berbaik dengan pasar sehingga secara finansial semakin dari berkecukupan. Leo Kristi tetap setia makan babi panggang karo, menggelandang dan bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat jelata dalam proses kreatif penciptaannya. Maka, dengan lagu balada yang sarat dengan RASA NASIONALISME dan lirik patriotisme dan cinta, beliau tetap menggelorakan semangat juang. Leo Kristi dengan Konser Rakyat-nya, ternyata ada penggemar, yang nyaris men-tradisi (selain seumuran dengan Leo juga terus mengikuti dengan aktif berkontribusi sampai kini), yang tergabung dalam sebuah komunitas dengan nama 'LKers'. Komunitas Pecinta Musik Konser Rakyat Leo Kristi (LKers) diproduksi oleh dan untuk penikmat karya legendaris pemusik troubadour Leo Kristi yang terekam dalam sejumlah album Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK). Lirik lengkap album KRLK, video konser KRLK dan 'reriungan' LKers serta video penggemar lainnya, bisa diamati di sini http://thearoengbinangproject.com/blog/2012/09/lirik-lengkap-konser-rakyat-leo-kristi/. Alamat korespondensi komunitas ini (link) antara lain http://groups.yahoo.com/group/LeoKristi/, https://www.facebook.com/groups/29419316847/. Terdapat juga beberapa blog yang menginformasikan tentang Leo Kristi dan kiprahnya, antara lain http://leokristi.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&updated-max=2010-01-01T00%3A00%3A00+07%3A00&max-results=1, http://web.archive.org/20120815160926/dhenokhastuti.wordpress.com/2012/08/07/antara-aku-dan-leo-kristi/. https://www.facebook.com/download/439916652720740/logo%20LKers%20glow.jpg Tautan luaredunitas.com Page 17Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, unkris, listiana, srisanti, listiana srisanti, lahir 3, februari, 1954 meninggal 24, juni 2010, pada, umur, buku memoirs, of a, geisha, beberapa buku sidney, setiawan kodrat, penerjemah, harry potter listiana, rowling, dunia, potter kategori tanggal, kelahiran 3, pusat, ilmu pengetahuan biografi, artikel biografi, april, 2011 rintisan biografi Page 18Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, unkris, listiana, srisanti, listiana srisanti, lahir 3, februari, 1954 meninggal 24, juni 2010, pada, umur, buku memoirs, of a, geisha, beberapa buku sidney, setiawan kodrat, penerjemah, harry potter listiana, rowling, dunia, potter kategori tanggal, kelahiran 3, pusat, ilmu pengetahuan biografi, artikel biografi, april, 2011 rintisan biografi Page 19Tags (tagged): center of studies, unkris, listiana, srisanti, listiana srisanti, lahir 3, februari, 1954 meninggal 24, juni 2010, pada, umur, buku memoirs, of a, geisha, beberapa buku sidney, setiawan kodrat, penerjemah, harry potter listiana, rowling, dunia, potter kategori tanggal, kelahiran 3, center, of studies biografi, artikel biografi, april, 2011 rintisan biografi Page 20Tags (tagged): center of studies, unkris, listiana, srisanti, listiana srisanti, lahir 3, februari, 1954 meninggal 24, juni 2010, pada, umur, buku memoirs, of a, geisha, beberapa buku sidney, setiawan kodrat, penerjemah, harry potter listiana, rowling, dunia, potter kategori tanggal, kelahiran 3, center, of studies biografi, artikel biografi, april, 2011 rintisan biografi Page 21Tags (tagged): live and let, die, film, unkris, yaphet kotto jane, seymour musik, george, martin olympia, tahun, 1973 film, merupakan, film pertama bagi, roger, moore, m, bernard lee q, desmond llewelyn, miss, moneypenny, and let, die allmovie, inggris, die rotten, center, of studies royale, climax episode, 1954, casino royale 1967, never say, live, and let die, and, let die, live and, let Page 22Page 23Page 24Tags (tagged): maggie smith, maggie, smith, unkris, merupakan, seorang aktris berkebangsaan, inggris, california, suite, diana barrie 1981, quartet lois, heidler, goldberg 1999 the, last september, lady, myra naylor tea, janet widdington, 25, harry potter and, the goblet, of, fire, center of, studies kelahiran, 1934, pemeran amerika serikat, aktris terbaik Page 25Tags (tagged): maggie smith, maggie, smith, unkris, merupakan, seorang aktris berkebangsaan, inggris, california, suite, diana barrie 1981, quartet lois, heidler, goldberg 1999 the, last september, lady, myra naylor tea, janet widdington, 25, harry potter and, the goblet, of, fire, center of, studies kelahiran, 1934, pemeran amerika serikat, aktris terbaik Page 26Tags (tagged): maggie smith, maggie, smith, unkris, merupakan, seorang aktris berkebangsaan, inggris, california, suite, diana barrie 1981, quartet lois, heidler, goldberg 1999 the, last september, lady, myra naylor tea, janet widdington, 25, harry potter and, the goblet, of, fire, pusat ilmu, pengetahuan kelahiran, 1934, pemeran amerika serikat, aktris terbaik |