Tuliskan masing-masing satu contoh senyawa halogen yang terdapat di alam

Tuliskan masing-masing satu contoh senyawa halogen yang terdapat di alam

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Lebih dari 100 kimia unsur telah dikenal dan diidentifikasi. Masing-masing unsur memiliki karakteristik tersendiri. Unsur-unsur tersebut umumnya terdapat di alam, meskipun juga ada beberapa unsur yang merupakan unsur buatan. Sebagian kecil dari unsur tersebut ditemukan dalam bentuk unsur bebas, seperti misalnya argon, oksigen, nitrogen, dan belerang. Akan tetapi, sebagian besar dari unsur-unsur ditemukan dalam bentuk senyawa, seperti misalnya besi dalam hematit, aluminium dalam bauksit, mangan dalam pirolusit, dan lain-lain.

Bahan-bahan alam berbentuk padatan kristalin yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dengan komposisi kimia yang spesifik disebut mineral. Contohnya, kalkopirit (CuFeS2) adalah mineral yang mengandung unsur tembaga, besi, dan belerang. Berbagai mineral dapat dijadikan sebagai sumber suatu unsur atau senyawa. Namun, tidak semua mineral cocok dijadikan sebagai sumber komersial. Sebagai contoh, magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), dan pirit (FeS2) merupakan mineral yang mengandung besi. Secara komersial, besi umumnya diperoleh dari pengolahan magnetit dan hematit. Pengolahan besi dari pirit cenderung sulit dan tidak ekonomis sehingga pirit kurang sesuai dijadikan sumber komersial dari besi. Mineral yang memiliki nilai komersial seperti magnetit dan hematit disebut bijih.

Oleh karena banyaknya kimia unsur yang ada di alam, unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat dalam sistem periodik unsur. Sebagai contoh, helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon dikelompokkan sebagai unsur-unsur gas mulia (golongan VIIIA) yang semuanya berwujud gas pada suhu ruang.

Sifat-sifat unsur dibedakan menjadi sifat atomik, sifat fisis dan sifat kimia. Sifat atomik meliputi konfigurasi elektron, jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan tingkat oksidasi. Sifat fisis meliputi wujud, warna, bau, kerapatan, kekerasan, titik leleh, titik didih, daya hantar panas, dan daya hantar listrik. Sifat kimia meliputi kereaktifan, daya reduksi dan oksidasi, dan sifat keasaman.

Berikut akan dibahas sifat-sifat unsur dalam kelompok-kelompok unsur.

Gas Mulia

Unsur-unsur golongan VIIIA yang terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn) disebut gas mulia. Disebut demikian karena pada suhu ruang wujudnya gas dan sifatnya sangat stabil (sukar bereaksi). Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik didihnya hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih meningkat dari He ke Rn. Semua unsur gas mulia, kecuali radon, dapat ditemukan di udara pada atmosfer.

Halogen

Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA yang terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Nama “halogen” berasal dari bahasa Yunani yang artinya pembentuk garam, karena unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan unsur-unsur logam membentuk senyawa-senyawa garam. Di alam, unsur-unsur halogen ditemukan dalam bentuk molekul unsur diatomik F2, Cl2, Br2, dan I2.

Titik leleh dan titik didih halogen meningkat seiring dengan kenaikan nomor atomnya. Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berwujud padatan yang mudah menyublim. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna kuning kebijauan, bromin berwarna merah kecoklatan, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau menusuk dan bersifat racun.

Halogen merupakan kelompok unsur nonlogam yang paling reaktif. Daya oksidasi halogen dari F2 ke I2 semakin berkurang; sebaliknya, daya reduksi ion halida dari F− ke I− semakin bertambah. Oleh karena itu, halogen yang berada lebih atas dalam sistem periodik dapat mengoksidasi halida yang di bawahnya, namun tidak berlaku sebaliknya.

Logam Alkali

Logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen (H), antara lain litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Disebut alkali karena dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali atau basa. Logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif, sehingga selalu ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Kereaktifannya meningkat dari Li ke Fr. Senyawa-senyawa logam alkali umumnya mudah larut dalam air.

Tuliskan masing-masing satu contoh senyawa halogen yang terdapat di alam

Logam-logam alkali bersifat lunak, ringan, dan mempunyai titik leleh dan titik didih yang relatif rendah. Unsur logam alkali dapat diidentifikasi dengan uji nyala di mana masing-masing unsur akan memberikan warna yang khas; Li: merah, Na: kuning, K: ungu muda, Rb: ungu, dan Cs: biru.

Logam Alkali Tanah

Logam alkali tanah adalah unsur-unsur golongan IIA yang terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Logam alkali tanah juga dapat bereaksi dengan air membentuk basa, tetapi lebih lemah dari logam alkali. Logam alkali tanah juga tergolong logam reaktif, namun kereaktifannya kurang jika dibanding dengan logam alkali seperiode. Selain itu, senyawa dari logam alkali tanah umumnya sukar larut dalam air dan banyak ditemukan di bawah tanah atau dalam bebatuan di kerak bumi. Identifikasi unsur logam alkali tanah dengan uji nyala akan memberikan warna khas; Be: putih, Mg: putih, kalsium: jingga, Sr: merah, dan Ba: hijau.

Unsur-unsur Periode Ketiga

Unsur-unsur periode ketiga terdiri dari logam (natrium, magnesium, dan aluminium), metaloid (silikon), dan nonlogam (fosforus, sulfur, klorin, dan argon). Kecenderungan sifat unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan, yaitu:

  • Jari-jari atom berkurang
  • Energi ionisasi cenderung bertambah
  • Keelektronegatifan bertambah, di mana unsur paling elektronegatif terletak pada golongan VIIA
  • Sifat logam berkurang dan sifat nonlogam bertambah
  • Daya oksidasi bertambah dan daya reduksi berkurang, di mana oksidator terkuat adalah F2 dan reduktor terkuat adalah Na
  • Titik leleh naik secara bertahap dari Na sampai Si (tertinggi) kemudian turun secara drastis
  • Struktur molekul
    Na, Mg, Al: kristal logam; Si: molekul kovalen raksasa; P4, S8: molekul poliatomik; Cl2: molekul diatomik; dan Ar: monoatomik.
  • Sifat asam bertambah dan sifat basa berkurang

Unsur-unsur Transisi Periode Keempat

Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Semua unsur tersebut merupakan unsur logam yang bersifat reduktor dengan titik leleh dan titik didih yang umumnya relatif tinggi. Selain itu, unsur-unsur transisi umumnya memiliki beberapa bilangan oksidasi dan dapat membentuk ion kompleks dan senyawa kompleks.

Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat di alam terdapat dalam bentuk senyawanya, kecuali tembaga yang terdapat dalam bentuk unsur bebas maupun senyawanya. Unsur-unsur transisi maupun senyawanya umumnya dapat berfungsi sebagai katalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup ataupun dalam industri. Senyawa-senyawa unsur-unsur transisi tersebut umumnya berwarna, kecuali senyawa dari Sc3+, Ti4+, dan Zn2+.

Contoh Soal Kimia Unsur dan Pembahasan

Unsur logam berikut yang memberikan nyala berwarna merah adalah …

a. magnesium b. kalium c. berilium d. stronsium

e. barium

Jawab:

d. stronsium

Nyala magnesium dan berilium berwarna putih, kalium berwarna ungu muda, stronsium berwarna merah, dan barium berwarna hijau.

Kimia Unsur – Referensi

Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Housecroft, Catherine E. & Sharpe Alan G. 2012. Inorganic Chemistry (4th edition). Harlow: Pearson Education Limited Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII Jilid 3. Jakarta: Esis Purba, Michael. 2007. Kimia 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga Retnowati, Priscilla. 2006. SeribuPena Kimia SMA Kelas XII Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Shriver, D., et al. 2014. Inorganic Chemistry (6th edition). New York: W.H. Freeman & Company

Materi: Kimia Unsur Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.

Alumni Kimia FMIPA UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Bilangan Kuantum
  2. Sistem Koloid
  3. Isomer

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk maka dari itu halogen disebut pembentuk garam. Halogen memiliki 7e- valensi, sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida.Rumus kulit dari halogen ini adalah ns2 np5 dan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen dapat membentuk molekul diatomik.

Tuliskan masing-masing satu contoh senyawa halogen yang terdapat di alam

Baca juga: Penggunaan NON Logam utama

Fluorin

  • Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
  • Membuat Teflon.
  • Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Flouorin

  • CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
  • Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
  • Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
  • Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.

Klorin

  • Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
  • Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
  • Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
  • Untuk industri sebagai jenis pestisida.
  • Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
  • Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
  • Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

  • Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
  • Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
  • Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
  • Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
  • Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
  • Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
  • Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
  • Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
  • KCl untuk pembuatan pupuk.
  • KClO3 untuk bahan pembuatan korek api.

Bromin

  • Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
  • Untuk pembuatan AgBr.
  • Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida.

Senyawa Bromin

  • Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
  • AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
  • Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.  Make Google view image button visible.

Iodin

  • Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
  • Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
  • Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin

  • KI digunakan sebagai obat anti jamur.
  • Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
  • AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
  • NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.