Bertahan berapa lama asi setelah diperah

Bertahan berapa lama asi setelah diperah
ASI Perah (Foto: Shutterstock)

Reporter : Mutia Nugraheni

Perhatikan juga perubahan warna dan aroma ASI perah.

Dream - Memerah air susu jadi aktivitas wajib para ibu bekerja yang masih menyusui. Demi jumlah stok ASI perah (ASIP) aman, di sela-sela pekerjaan ibu selalu mencuri waktu untuk memerah.

Namun ada kalanya ibu lupa untuk langsung menyimpan ASI hasil perahan ke dalam kulkas. ASI pun selama berjam-jam berada di suhu kamar. Lalu apakah tetap aman untuk diberikan pada bayi?

Diprotes Ridwan Kamil, Atalia Baru Ucapkan Hari Ayah untuk Ridwan Kamil

Penting untuk diketahui kalau ASIP bisa tahan di suhu ruangan selama 6 hingga 8 jam. Tapi akan lebih baik jika disimpan segera di lemari es setelah ASI diperah. Jika tak sempat dimasukkan ke lemari es dan sudah berjam-jam di luar ruangan, tetap aman jika diberikan pada bayi.

Batas maksimal ASI di suhu ruangan adalah 8 jam. Perhatikan juga perubahan warna dan aroma. Tes dulu dengan memberikan ASIP menggunakan sendok pada bayi. Apabila si kecil menolak untuk meminumnya bisa jadi kondisi ASI sudah tak segar, mungkin sudah terkontaminasi. Sebaiknya segera buang.

Sebenarnya ASI memiliki semacam zat antibiotik yang mampu membunuh banyak virus dan bakteri. Tapi pastikan saat memerahnya kondisi tangan dalam keadaan bersih. Begitu juga media penyimpanannya. ASI juga harus tertutup rapat agar terhindar dari paparan kotoran dari luar.

Hal terpenting adalah selalu usahakan untuk langsung menyimpan ASI perah di lemari pendingin setelah diperah. Selamat menyusui!

Jakarta -

Memberikan ASI eksklusif adalah salah satu cara untuk memenuhi nutrisi si Keci, terutama di 6 bulan pertama kehidupannya. Namun, tak semua Bunda bisa menyusui eksklusif dengan lancar.

Beberapa Bunda terpaksa harus beralih ke ASI perah untuk tetap menyusui bayinya. sama seperti menyusui eksklusif, memberikan ASI perah ke bayi enggak boleh sembarangan ya.

Bunda perlu mempelajari teknik memerah dan cara menyimpan ASI perah dengan benar. Bile perlu, Bunda juga bisa konsultasi ke konselor laktasi.


"Teknik memerak merupakan salah satu langkah menuju keberhasilan menyusui. Ibu menyusui yang baru melahirkan sebaiknya memahami cara memerah ASI, sehingga dapat terus mempertahankan pemberian ASI saat terpisah dengan bayi karena beberapa kondisi," kata F.B. Monika, dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui.

ASI yang diperah dapat disimpan selama waktu yang ditentukan untuk kemudian diberikan ke bayi. Meski berasal dari payudara Bunda, ASI perah ternyata memiliki tampilan yang berbeda lho.

Tak seperti susu homogen, ASI perah akan terpisah menjadi beberapa lapisan ketika didiamkan selama beberapa waktu di dalam pendingin. Warna ASI bisa berubah menjadi kuning dan mengental.

"Lemak ASI akan naik ke bagian atas, sehingga tampak lebih kental dan kuning seperti krim. Itu bukan berarti ASI perah telah rusak atau basi. Ibu cukup menggoyang pelan wadah ASI perah agar ASI bercampur kembali," ujar Monika.

Untuk menghindari ASI perah rusak, Bunda memang perlu memilih wadah khusus. Selain itu, ASI perah perlu disimpan dengan baik di suhu yang tepat ya.

Selain bentuk dan warna, ASI perah juga bisa meninggalkan bau yang berbeda seperti sabun. Bisanya ini terjadi setelah proses pembekuan, Bunda.

Bila menggunakan freezer yang dapat melakukan pencairan sendiri (self defrosting), struktur lemak bisa berubah dan menimbulkan bau seperti sabun. Penyebab bau pada ASI perah kemungkinan karena kadar enzim lipase berlebih. Enzim ini berfungsi memecah lemak ASI yang telah diperah.

Bunda dapat menggunakan teknik scalding bila si Kecil menolak ASI perah karena berbau. Teknik ini dilakukan dengan memanaskan ASI perah pada suhu tertentu, lalu didinginkan dengan air. Pemanasan ASI perah harus dilakukan dengan benar agar tidak menghilangkan kandungan nutrisinya ya, Bunda.

Daya tahan penyimpanan ASI perah

ASI perah memiliki daya tahan yang berbeda tergantung dari tempat penyimpanannya, Bunda. Mengutip berbagai sumber, berikut daya tahan penyimpanan ASI:

Suhu kamar

ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga 8 jam, Bunda. Menurut konselor laktasi Kelly Bonyata, IBCLC, pada ruang hangat bersuhu 27 hingga 32 derajat celsius, daya tahan ASI perah adalah 3 sampai 4 jam.

Sementara itu, di suhu ruang 16 sampai 26 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan 4 hingga 8 jam. Idealnya ASI perah bertahan 3 sampai 4 jam di suhu ruang.

Cooler bag

ASI perah dapat disimpan di dalam cooler bag tertutup atau tas insulator yang telah diisi ice pack. Di dalam cooler bag dengan suhu sekitar minus 4 derajat celsius, ASI perah bisa bertahan selama 24 jam.

Kulkas

Di dalam kulkas atau lemari es yang bersuhu 4 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan selama 5 hari. Namun, ASI perah sebaiknya bisa segera digunakan dalam waktu 3 hari. Penyimpanan di kulkas sebaiknya tidak dicampur dengan bahan makanan ya.

Freezer

ASI perah dapat disimpan dalam beberapa jenis freezer. Pada freezer dengan lemari es satu pintu dan suhu minus 15 derajat celsius, ASI perah hanya bertahan sekitar 2 minggu.

Sementara penggunaan freezer dengan lemari es dua pintu yang memiliki suhu minus 18 derajat celsius, daya tahan ASI perah adalah 3 sampai 6 bulan. Pada bagian belakang (deep freezer), ASI perah mampu bertahan hingga 12 bulan.

Bertahan berapa lama asi setelah diperah
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Do and Don'ts ASI perah

Proses penyimpanan dan penggunaan ASI perah tidak boleh sembarangan dilakukan ya, Bunda. Kandungan nutrisi di ASI bisa rusak bila kita sembarangan menyimpannya.

Melansir dari buku ASI untuk Bayi Prematur oleh Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), berikut do and don'ts ASI perah yang perlu Bunda ketahui:

1. Wadah penyimpanan ASI perah harus bebas BPA (bisphenol A), yakni zat kimia yang terdapat pada plastik atau wadah makan dan minum bayi. BPA dapat menyebabkan masalah kesehatan anak di kemudian hari, seperti gangguan reproduksi hingga kanker.

2. Pastikan wadah penyimpanan ASI perah bersih dan steril ya. Selain itu, wadah perlu kedap udara atau terbuat dari kaca, plastik keras, atau kantong plastik khusus.

3. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, ASI perah sebaiknya ditampung dalam wadah yang terbuat dari plastik keras atau kaca. Sementara itu, untuk jangka pendek atau kurang dari 72 jam dapat menggunakan kantong plastik khusus.

4. Jangan lupa tutup dan beri label (tanggal dan jam) pada wadah ASI perah.

5. Hindari penggunaan kantong plastik biasa atau botol susu disposable karena mudah bocor dan terkontaminasi.

6. ASI perah yang akan digunakan dalam waktu lebih dari 24 jam sebaiknya dibekukan dalam freezer ya, Bunda.

7. Gunakan ASI perah yang telah lama disimpan. Untuk memudahkan, Bunda bisa meletakkannya di bagian depan lemari es atau freezer.

8. ASI perah yang disimpan di kulkas tidak boleh dicampur dengan daging atau bahan makanan lain.

9. ASI perah yang telah diberikan ke si Kecil tidak boleh disimpan kembali untuk pemberian selanjutnya ya.

10. Hindari penggunaan microwave untuk mencairkan ASI perah karena bisa merusak kandungan antibodi di dalamnya.

(ank/som)

POTRAIT, ASI perah Foto: Shutterstock

ASI merupakan makanan terbaik yang paling cocok bagi bayi usia 0 hingga 6 bulan. Dengan kata lain bila bayi sudah disusui, Anda tak perlu memberinya asupan lain, termasuk air putih.

Menyusui juga memberi banyak manfaat tidak hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu. Karenanya, susuilah bayi sesering mungkin, Moms. Kapan pun, di mana pun sekehendaknya. Bila untuk sementara waktu tak bisa menyusui bayi secara langsung, berikan bayi ASI perah (ASIP).

Tapi cermatlah saat memberikannya. Sebab, ada aturan main seputar pemberian maupun penyimpanan ASI perah yang harus diikuti. Soal berapa lama ASI perah bisa tahan di suhu ruang misalnya.

Ilustrasi ASI Perah yang dikeluarkan dengan tangan Foto: Unsplash

Mengutip The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Comittee, ASI yang baru saja diperah (ASI segar) bisa bertahan selama 3-4 jam pada suhu ruang 16-29 derajat Celcius atau hingga 6-8 jam, hanya jika kondisi sangat bersih.

Sementara bila pada suhu tersebut, yakni kondisi ASIP dari beku dan sudah Anda cairkan (tapi belum dihangatkan), maka bisa bertahan tidak lebih dari 4 jam, Moms. Berbeda dengan ASIP yang sudah dihangatkan, karena harus bayi minum segera. Karena itu, lebih baik Anda hanya mencairkan serta memanaskan ASIP untuk ukuran sekali minum habis.

Berikut adalah infografiknya yang telah kumparanMOM rangkum, dilengkapi informasi lain, masih seputar cara menyimpan ASIP yang benar.

Cara menyimpan ASI perah. Foto: Shutterstock

Agar lebih mudah, ingat saja Moms: semakin sebentar waktu penyimpanan ASIP, maka juga semakin baik kualitas ASI Anda.

Sebaliknya, semakin lama ASI berada di suhu ruang, risiko yang paling mungkin adalah ASI menjadi basi akibat terpapar udara dan bakteri.