Tuliskan kebesaran Allah dapat dilihat melalui apa saja sebutkan?

Langit dan Bumi merupakan salah satu tanda keesaan Allah SWT

Wikimedia

Langit dan Bumi merupakan salah satu tanda keesaan Allah SWT. Planet Bumi.

Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemikir dan sufi besar dari Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan bukti keesaan Allah SWT dengan terciptanya bumi dan langit. 

Baca Juga

Said Nursi merujuk pada firman Allah dalam surat Al-Baqarah yang berbunyi sebagai berikut: 

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ

Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."  (QS Al-Baqarah [2]: 164)

Dalam bukunya yang berjudul "Jendela Tauhid: 33 Jalan Mengenal Allah", Said Nursi menjelaskan bahwa ayat di atas selain menjelaskan keberadaan Allah dan menunjukkan keesaan-Nya, sebenarnya ia merupakan jendela yang sangat luas yang mengarah kepada ismul a’zham (nama yang paling agung) dari Asmaul Husna. 

Ringkasnya, menurut dia, seluruh alam, baik yang terdapat di atas maupun di bawah, lewat lisan yang beragam menunjukkan satu kesimpulan yaitu rububiyah  Sang Pencipta Yang Mahabijak dan Esa.

Menurut Said Nursi, pergerakan benda-benda angkasa di “langit” dengan sangat teratur untuk mencapai tujuan-tujuan besar dan berbagai hasil yang mulia, sesuai dengan laporan ilmu falak itu sendiri, menunjukkan keberadaan Tuhan Yang Mahakuasa serta menjadi saksi atas keesaan rububiyah-Nya yang sempurna. 

Dia menambahkan, transformasi yang rapi yang terdapat di bumi serta yang terlihat di sejumlah musim guna meraih sejumlah manfaat besar  dan kepentingan yang sangat banyak sebagaimana yang disebutkan dalam ilmu geografi menunjukkan secara jelas tentang Dzat Yang Mahakuasa dan Mahaagung sekaligus  menjadi saksi atas kesempurnaan  rububiyah-Nya. 

Selain itu, menurut Nursi, seluruh hewan yang  memenuhi daratan dan  lautan di mana rezeki masing-masingnya dikirimkan melalui rahmat yang demikian luas, serta dibungkus dengan pakaian yang beragam dan hikmah yang sempurna, lalu dilengkapi dengan indra yang beragam dan pemeliharaan yang sempurna, semua itu  juga menunjukkan keberadaan Dzat Yang Mahakuasa serta menjadi bukti atas keesaan-Nya.  

"Di samping itu, keseluruhannya secara bersama-sama dan dengan parameter yang sangat luas menjadi petunjuk atas keagungan uluhiyah dan kesempurnaan rububiyah-Nya," jelas Nursi.   

Lima cara ini bisa memberikan anak-anak pengetahuan tentang tanda kebesaran Allah

Foto : MgRol112

Ilustrasi Lafadz Allah

Rep: Meiliza Laveda Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hubungan manusia dengan alam dan sadar akan peran Allah dalam menciptakan seluruh alam semesta akan memperkuat iman. Ini juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi stres dan kecemasan, termasuk bagi anak-anak.Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 6 :اِنَّ فِى اخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللّٰهُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَّقُوْنَ

Inna fikhtilāfil-laili wan-nahāri wa mā khalaqallāhu fis-samāwāti wal-arḍi la`āyātil liqaumiy yattaqụn

Artinya : “Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam ayat tersebut Allah memberitahu adanya tanda-tanda kebesaran-Nya dari semua apa yang diciptakan-Nya. Lalu bagaimana kita dapat memberikan tanda kebesaran Allah kepada anak-anak? Dilansir About Islam berikut caranya :

1. Kunjungi PerkebunanBagi mereka yang tinggal di perkotaan, jarang sekali mengunjungi perkebunan atau pertanian. Biasanya mereka harus menempuh jarak ribuan mil untuk sampai di perkebunan atau pertanian. Jika kita membawa anak-anak kita melihat tanaman, sawah, serta hewan ternak mereka akan memahami keberkahan dari makanan.Allah menyebutkan tumbuh dan matinya tumbuh-tumbuhan dalam Alquran sebagai tanda Ketuhanan-Nya dan sarana untuk memperkuat keyakinan kita. Dalam surat Az-Zumar ayat 21 yang berbunyi :أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَسَلَكَهُۥ يَنَٰبِيعَ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِۦ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ حُطَٰمًا ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

A lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa salakahụ yanābī\'a fil-arḍi ṡumma yukhriju bihī zar\'am mukhtalifan alwānuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yaj\'aluhụ huṭāmā, inna fī żālika lażikrā li`ulil-albāb

Artinya : “Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat.”2. Berkendara ke tempat pembuangan akhir (TPA)Sebagian besar dari kita akan membuang barang ke tempat sampah tanpa memikirkan ke mana perginya atau apa yang akan terjadi padanya. Kunjungi tempat TPA dan tunjukkan pada anak-anak, kemana sampah dibuang.Kemudian bicarakan tentang jumlah tempat pembuangan sampah di kota dan tempat-tempat lain di mana sampah kita dibuang. Anak-anak anda mungkin akan terkejut dengan banyaknya limbah yang dihasilkan manusia. Ingatkan mereka Allah memerintahkan manusia untuk tidak makan dan minum yang berlebihan.Tercantum dalam surat Al-Araf ayat 31 :يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Yā banī ādama khużụ zīnatakum \'inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn.

Artinya : “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”3. Cobalah menanam sesuatuAjak anak anda untuk menanam bunga, sayuran, atau buah. Selain mengajari cara menanam, ini juga menjadi bekal solusi terhadap kondisi alam sekarang yang kekurangan pepohonan. Anak-anak akan merasakan pencapaian dan keheranan ketika mereka melihat usaha mereka menghasilkan sesuatu yang berharga.Ingatkan anak-anak anda, terlepas dari upaya manusia, Allah adalah satu-satunya yang memberikan hidup dan mati pada hal-hal yang ditanam manusia. Seperti yang disebutkan dalam Alquran surat An-Naml ayat 60 :أَمَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ حَدَآئِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَّا كَانَ لَكُمْ أَن تُنۢبِتُوا۟ شَجَرَهَآ ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

Am man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala lakum minas-samā`i mā`an fa ambatnā bihī ḥadā`iqa żāta bahjah, mā kāna lakum an tumbitụ syajarahā, a ilāhum ma\'allāh, bal hum qaumuy ya'dilụn.

Artinya : “Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).”4 . KomposPengomposan adalah cara paling pasti untuk menyaksikan siklus kehidupan yang telah Allah ciptakan. Anak-anak dapat dengan mudah melihat dan mengalami sampah yang mereka buang ke tanah dapat menghasilkan lebih banyak makanan. Pengomposan memberi anak-anak cara praktis untuk mengalihkan limbah dan melindungi lingkungan.5. Berjalan di alamPergilah berjalan-jalan dengan anak-anak anda ke alam dan amati dengan cermat. Perhatikan ulat saat bergerak atau menghitung bagian daun maple. Bicaralah dan renungkan keajaiban dan keindahan ciptaan Allah.

  • Allah swt
  • tanda kebesaran Allah
  • tanda Allah
  • mengenalkan kebesaran Allah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

'KITAB ini diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana', demikian bunyi awal ayat QS Al-Jaatsiyah. Surah ini menjelaskan mengenai tanda-tanda keesaan Allah yang bisa ditemukan di langit dan bumi.

'Sungguh, pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah bagi orang-orang mukmin'. Dijelaskan pada ayat ke-3 tersebut bahwa ada tanda kekuasaan Allah bagi manusia yang mau percaya.

Selain itu, tidak hanya di langit dan bumi. Tanda-tanda keesaan Allah juga dikatakan pada ayat selanjutnya, yakni terdapat dalam penciptaan manusia. 'Dan pada penciptaan dirimu, pada makhluk yang bergerak dan bernyawa yang bertebaran di bumi, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk kaum yang meyakini'.

Melalui ayat ini manusia diminta mengenal dirinya bahwa dalam penciptaan manusia ada kekuasaan Allah. Dengan menciptakan manusia berawal dari pertemuan sperma dan telur. Semua Allah yang mengatur.

Selain itu, ayat ke-5 surah ini mengatakan, pada pergantian malam dan siang, dan hujan yang diturunkan Allah dari langit. Itu dihidupkan-Nya bumi yang mati.

Pada perkisaran angin juga terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang mengerti. Ayat-ayat tersebut merupakan rambu-rambu, petunjuk bagi manusia yang ingin mengetahui Allah.

Di bumi ada banyak sekali tanda bukti-bukti tentang kuasa Tuhan dalam keindahannya. Ayat ini sebagai rambu perjalanan menuju Tuhan bagi orang-orang yang ingin bertemu Allah.

Lalu, pada ayat ke-6 hingga ayat selanjutnya, dalam surah ini digambarkan bagaimana orang-orang yang tidak mengindahkan rambu serta petunjuk dari Allah. 'Celakalah bagi setiap orang yang banyak berdusta dan banyak berdosa, yaitu orang-orang yang mendengarkan ayat-ayat Allah ketika dibacakan kepadanya, tetapi dia tetap menyombongkan diri seakan-akan tidak mendengar. Maka peringatkanlah dia dengan azab yang pedih'.

Dikatakan pula bahwa celakalah orang-orang yang mengetahui ayat-ayat Allah, tetapi mereka menjadikannya olok-olok. Mereka akan mendapatkan azab.

'Neraka jahanam ada di hadapan mereka. Tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang mereka usahakan, dan tidak bermanfaat apa yang mereka jadikan sebagai pelindung, selain Allah dan mereka mendapatkan azab yang besar'.

Mereka orang yang menyadari ada sesuatu balasan di akhirat, tapi diabaikan karena perhatiannya hanya terfokus pada dunia. Mereka akan mendapatkan siksa yang besar.

Kemudian, pada ayat ke-10, Allah kembali menegaskan bahwa Alquran ialah petunjuk dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah akan mendapatkan siksa yang pedih.

Kesimpulan dari ayat-ayat dalam surah ini ialah Alquran sebagai petunjuk sepanjang masa untuk orang bertakwa. Alquran ialah petunjuk yang sempurna yang dapat dimanfaatkan siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Orang yang mengingkari ayat Allah akan mendapat siksa yang pedih.

Ada orang-orang yang mengabaikan Alquran, bahkan yang lebih buruk lagi mereka yang sudah tahu ayat-ayat Alquran tapi mengabaikannya sebagai petunjuk. Selain itu, tanda-tanda kekuasaan dan keesaan Allah dapat ditemukan pada ciptaannya, yakni langit, bumi, bahkan manusia. (Ind/H-1)