Tuliskan dan jelaskan cara mendarat pada lompat jangkit

Istilah lompat jangkit mungkin terdengar asing untuk sebagian orang. Istilah lain dari olahraga ini adalah triple jump dan sudah diperlombakan di pagelaran internasional seperti Olimpiade. Peraturan yang berlaku dalam olahraga ini mirip dengan lompat jauh karena memiliki dasar yang sama.

Penentuan juara lomba dari olahraga lompat jangkit pun sama, mencari atlet dengan lompatan terjauh. Tentunya, ada beberapa teknik yang harus dilakukan dengan benar. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang teknik dasar lompat jangkit di sini!

Istilah triple jump sebenarnya sudah menggambarkan pengertian dari olahraga yang satu ini. Setiap atlet akan melakukan tiga kali lompatan dan diukur jarak lompatan terakhir di atas wilayah pendaratan.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, lompat jauh dan lompat jangkit sama-sama diakhiri dengan lompatan ke atas pasir pendaratan. Namun, lompat jangkit atau triple jump memiliki tiga fase dalam lompatannya.

Berikut tiga gerakan dalam lompat jingkat:

Cabang olahraga atletik ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Para ahli mengatakan bahwa lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu olahraga di era Yunani Kuno. Kala itu, ada sebuah olahraga yang mengharuskan atletnya melompat lebih dari sekali.

Pada 1829 sebelum masehi, olahraga ini sudah diperlombakan di wilayah Irlandia. Sebuah ajang bernama Tailteann Games memiliki perlombaan nomor lompat tiga kali. Barulah pada 1896, triple jump ini dipertandingkan di Olimpiade.

Sejak masuk ke dalam pagelaran Olimpiade, olahraga ini hanya dimainkan untuk atlet putra. Baru pada 1996, cabang olahraga lompat jangkit memiliki nomor putri.

Bukan sekadar melompat, melakukan triple jump butuh teknik yang tepat. Ada lima fase yang perlu dilakukan oleh setiap atlet. Setiap fasenya harus dilakukan secara benar untuk kesempurnaan lompatannya. Simak teknik lompat jangkit di bawah ini.

Olahraga lompat jangkit ini butuh kecepatan yang tepat supaya bisa melompat lebih jauh. Saat melakukan awalan, atlet perlu berlari cepat dan menjaga kecepatannya sampai waktunya melompat. Menjaga kecepatan perlu dilakukan supaya lompatannya akan bagus dan sempurna.

Dalam melakukan awalan, tubuh harus rileks dan fokus. Waktu berlari, atlet pun perlu melebarkan langkah untuk mempersiapkan kaki nantinya.

Fase yang akan dilakukan selanjutnya adalah jingkat dengan menggunakan kaki terkuat kamu sebagai tolakannya. Dalam melakukan hop, kamu harus menginjak tanda batas lompatan atau sebelum garis batasnya. Namun, tidak dibenarnkan jika kaki melewati batas tolakan.

Kaki yang digunakan saat melangkah sama dengan kaki yang digunakan saat menolak. Perlu kekuatan kaki untuk melakukan step untuk membuat tubuh tetap berada dalam momentum kecepatan yang tinggi. Setelah lompatan kedua, kamu harus bersiap untuk melakukan tolakan lain dan lompatan jauh terakhir.

Untuk lompatan ketiga ini, kaki yang digunakan adalah kaki lain selain kaki tolakan pertama dan kedua. Kaki lain ini harus langsung menjadi tolakan sesaat setelah mendarat dengan menyertakan gerakan maju dari badan.

Tubuh perlu dibungkukkan supaya bisa mengurangi gesekan di udara yang membuat lompatan jadi terbatas. Tubuh yang bungkuk ini juga bisa membuat jangkauan lebih jauh saat mendarat nanti.

Karena ini dilakukan dalam kecepatan penuh, risiko cedera akan sangat tinggi. Untuk itu, perlu mendarat dengan dua kaki untuk menurunkan risiko cedera.

Usahakan juga untuk menjaga keseimbangan saat pendaratan supaya tidak terjatuh ke belakang. Jika tubuh terjatuh ke belakang, titik jatuh itulah yang akan dihitung oleh panitia pertandingan.

Terdapat tiga bagian di lapangan lompat jungkit, yaitu lintasan untuk awalan, lintasan untuk lompatan, dan aera pendaratan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Panjang lintasan awalan memiliki panjang 40 – 45 meter dengan lebar 1,22 meter.

2. Papan tolakan berukuran 0,2 meter dengan lebar 1, 22 meter, dan tinggi 0,05 meter. Harus dicat juga dengan cat putih supaya terlihat jelas olah para pelompat.

3. Lintasan langkah memiliki panjang 11 – 13 meter

4. Jarak papan tolakan kedua memiliki lebar 20 cm

5. Aera pendaratan memiliki panjang 7 – 9 meter dengan lebar 2,75 meter. Wilayah ini diisi dengan pasir halus untuk memperhalus pendaratan.

1. Tolakan pertama dilakukan dengan menginjak atau sebelum papan tolakan.

2. Tolakan kedua dilakukan dengan kaki yang sama

3. Tolakan ketiga dilakuan dengan kaki yang berbeda

4. Setelah tolakan ketiga, atlet dilarang melakukan gerakan salto

5. Atlet harus mendarat di aera pendaratan dan tidak boleh menyentuh tepi bak pendaratan.

Ada dua gaya yang biasa digunakan dalam olahraga lompat jangkit ini. Berikut gaya-gayanya:

Gaya ini paling banyak dilakukan banyak atlet lompat jangkit. Gerakannya dilakukan dengan dua kaki dirapatkan dan diayunkan dari belakang ke depan. Dua tangan pun harus berada lurus ke depan untuk membuat lompatan semakin jauh.

Gerakan jalan di atas udara bisa buat lompatan kamu lebih jauh lagi. Namun, butuh usaha yang lebih keras bila dibandingkan hanya membungkukkan badan. Setelah melakukan tolakan, kamu perlu mengayunkan dua kaki layaknya orang berjalan.

1. Lapangan dengan standar internasional

3. Pengeras suara untuk mengumumkan hasil perlombaan

4. Alat ukur lompatan berupa roll meter

5. Alat pengukur kecepatan angin

6. Alat untuk meratakan pasir pendaratan

7. Bendera merah, kuning, dan putih

Itu dia segala seluk-beluk tentang olahraga lompat jangkit yang perlu kamu ketahui. Semoga penjelasan di atas berguna untuk kamu dan membuat kamu terinspirasi untuk melakukan olahraganya. Selamat mencoba!

Suara.com - Lompat jauh salah satu cabang olahraga atletik yang menggunakan kecepatan, kelincahan, dan kekuatan untuk melemparkan seluruh tubuhnya dari papan tolakan. Berikut ini cara mendarat yang benar dalam lompat jauh.

Diketahui, gerakan lompat jauh ini terbagi jadi empat bagian, yakni: awalan, tolakan, sikap melayang, serta pendaratan. Masing-masing gerakan mempengaruhi pencapaian atlet lompat jauh saat memperoleh giliran di lintasan.

Agar bisa mendarat dan mencetak jarak sejauh mungkin saat melakukan lompatan, tentunya atlet lompat jauh harus menggunakan teknik pendaratan yang baik dan benar.

Cara mendarat yang benar dalam lompat jauh melansir dari BrianMac Sports Coach yaitu terletak pada keseimbangan tubuh seorang pelompat ketika menginjak titik pendaratan pada area sandbox.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo: Setyo Budi Peringkat ke-10 Lompat Jauh Putra T47

Cara Pendaratan Lompat Jauh

Cara mendarat yang benar dalam lompat jauh yaitu saat posisi tumit atau kaki fokus sejajar, dan melompat sejauh mungkin dari area titik tolakan.

Adapun teknik pendaratan yang benar saat melakukan lompatan yakni posisi kedua kaki lurus, lalu dorong telapak kaki dan tumit ke arah depan sampai pinggul terangkat.

Teknik seperti ini membantu tubuh agar condong ke depan sejalan dengan laju si pelompat, yang mana teknis ini hanya dapat dilakukan saat posisi si pelompat sudah di area sandbox.

Disarankan posisi tubuh yang condong ke arah depan dilakukan saat mendarat. Sebab, jika si pelompat menginjak area sandbox dengan posisi tubuh ke belakang dari titik lompatan, peluang si pelompat mencetak jarak lompatan terjauh cenderung kecil.

Baca Juga: Pesona Ami Kodama, Atlet Lompat Jauh Jepang yang Parasnya Bikin Terpana

Misalnya, jauh jika tangan si pelompat jatuh ke arah belakang saat melakukan pendaratan, itu artinya dihitung mulai dari titik tolakan hingga titik terjatuhnya tangan si pelompat

Oleh karena itu, teknik mendarat lompat jauh di area sandbox saat melalukan lompat jauh harus seragam, meskipun menggunakan gaya awalan dan gaya melayang yang berbeda.

Nah, agar si pelompat dapat melakukan teknik pendaratan dengan optimal, disarankan agar rutin melakukan latihan keseimbangan. Selain itu, melatih kekuatan otot tubuh bagian bawah (otot perut, pinggang, dan kaki) juga penting.

Demikianlah informasi mengenai cara mendarat yang benar dalam lompat jauh agar sukses mencetak jarak terjauh.

Kontributor : Ulil Azmi