Bagaimana cara sujud yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Kita lihat bahasan Bulughul Maram dan keterangan ulama Syafiiyah dalam hal ini. Show Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Kitab Shalat بَابُ صِفَةِ الصَّلاَةِ Bab Sifat Shalat Cara Sujud yang Diajarkan oleh RasulullahHadits #297عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ: عَلَى الْجَبْهَةِ ـ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إلَى أَنْفِهِ ـ وَالْيَدَيْنِ، والرُّكْبَتَينِ، وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang (anggota tubuh): pada dahi—beliau menunjuk hidungnya–, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kedua kaki.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 812 dan Muslim, no. 490, 230] Faedah hadits
Berikut keterangan lengkap sujud dalam madzhab Syafii yang diambil dari Safinah An-Naja dan Nail Ar-Raja’. Syarat sujudشُرُوْطُ السُّجُوْدِ سَبْعَةٌ: 1- أَنْ يَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْضَاءٍ. وَ2- أَنْ تَكُوْنَ جَبْهَتُهَ مَكْشُوْفَةً. وَ3- التَّحَامُلُ بِرَأْسِهِ. وَ4- عَدَمُ الْهُوِيِّ لِغَيْرِهِ. وَ5- أَنْ لاَ يَسْجُدَ عَلَى شَيْءٍ يَتَحَرَّكُ بِحَرَكَتِهِ. وَ6- ارْتِفَاعُ أَسَافِلِهِ عَلَى أَعَالِيْهِ. وَ7- الطُّمَأْنِيْنَةُ فِيْهِ. Fasal: Syarat sujud ada tujuh, yaitu [1] sujud pada tujuh anggota sujud, [2] dahinya terbuka, [3] meletakkan kepalanya dengan menempelkannya, [4] tidak meniatkan untuk selain sujud, [5] tidak sujud di atas sesuatu yang bergerak-gerak (mengikuti gerakannya), [6] kepala lebih rendah dari pantat, [7] thumakninah. Catatan: [1] sujud pada tujuh anggota sujud, Yaitu dengan meletakkan di tempat sujudnya sebagian dari dahinya, sebagian dari lututnya, sebagian dari bagian dalam telapak tangannya, sebagian dari telapak jari tiap kakinya, walaupun satu jari dari setiap tangan dan kaki. Baca juga: Sujud pada Tujuh Anggota Tubuh Yang disunnahkan adalah tartib (berurutan) dalam meletakkan: – kedua lulut, lalu – kedua tangan, lalu – dahi Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Jika dari anggota tubuh untuk sujud tidak menyentuh lantai, shalatnya berarti tidak sah. Namun, jika kita katakan wajib, bukan berarti telapak kaki dan lutut harus dalam keadaan terbuka. Adapun untuk telapak tangan wajib terbuka menurut salah satu pendapat ulama Syafiiyah sebagaimana dahi demikian (dahi wajib terbuka). Namun, yang lebih tepat adalah tidaklah wajib terbuka untuk kedua telapak tangan.” (Syarh Shahih Muslim, 4:185) Baca juga: Hukum Menempelkan Hidung Saat Sujud [2] dahinya terbuka, Dahi adalah bagian wajah yang panjangnya antara dua pelipis (shudghoini), dan lebarnya antara antara rambut kepala dengan kedua alis. Yang disunnahkan: Dahi (jabhah) di sini harus dalam keadaan terbuka, sebagian kulit dahi atau rambutnya dapat terkena secara langsung tempat sujudnya. Baca juga: Bagian Dahi Tertutup Mukena Saat Sujud [3] meletakkan kepalanya dengan menempelkannya, Maksudnya adalah menempelkan bagian kepalanya, sehingga bila terdapat kapas di bawahnya akan tertekan. [4] tidak meniatkan untuk selain sujud, [5] tidak sujud di atas sesuatu yang bergerak-gerak (mengikuti gerakannya), Maksudnya adalah tidak sujud di atas sesuatu yang dibawanya dan bergerak mengikuti gerakannya. Hal ini akan membatalkan shalat jika ia tahu dan sengaja. Jika tidak sengaja, maka sujudnya harus diulang. Berbeda bila seseorang shalat di atas tempat tidurnya, yang bergerak mengikuti gerakannya, hal itu masih diperbolehkan. Begitu pula tidak berpengaruh bila sujud di atas sesuatu yang dibawa di tangannya, karena dianggap itu adalah sesuatu yang terpisah. [6] kepala lebih rendah dari pantat, Maksudnya dalah bagian pinggul tubuhnya dan yang sekitarnya harus lebih tinggi secara yakin dari bagian kepala dan bahunya. [7] thumakninah. Yaitu thumakninah secara yakin. Baca juga: Referensi:
— Rabu pagi, 1 Jumadal Akhirah 1443 H, 5 Januari 2022 @ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Rumaysho.Com
ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com
Merdeka.com - Sujud merupakan salah satu posisi yang dilakukan ketika beribadah dalam Islam. Sebagai gerakan yang paling mulia karena disukai oleh Rasulullah SAW. Sujud sebagai bentuk benar-benar memasrahkan diri terhadap Allah SWT sebagai hamba yang kecil tanpa daya dan upaya tanpa bantuan Tuhan. Beberapa sujud dilakukan dalam kondisi beserta bacaan tertentu, bukan hanya dalam prosesi salat semata. Tahukah Anda sujud apa dan kapan saja bisa dilakukan? Berikut ulasannya: 2 dari 12 halaman
Sujud yang pertama tentu saja sujud yang selalu dilakukan ketika menunaikan ibadah salat. Posisi menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Kemudian badan dari belakang yang rata ke depan dan memberi ruang kosong di antara perut dengan lantai. Bacaan Doa Sujud dalam Salat Rasulullah SAW mengajarkan tata cara sujud tanpa menyebutkan wajib membaca suatu doa spesifik. Menurut para ulama, seperti dari mazhab Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, dan Asy-Syafiiyah menyebutkan bahwa lafadz-lafadz yang dibaca ketika sujud berupa takbir, tasbih, dan doa hukumnya sunnah dan bukan wajib. Dalam mazhab Al-Hanabilah, membaca bacaan sujud hukumnya wajib, namun jika lupa salatnya tetap dianggap sah. 3 dari 12 halaman
1. SUBHAANA ROBBIYAL ALAA (tiga kali)Artinya: Maha Suci Robb-ku yang Maha Tinggi (3 X ) 2. SUBHAANA ROBBIYAL ALAA WA BIHAMDIH. (tiga kali) Artinya: Maha Suci Robb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.3. SUBHAA-NAKALLAHUMMA ROBBANAA WA BIHAMDIKA, ALLAHUMMAGHFIR-LII. Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Wahai Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, berilah ampunan untukku. 4 dari 12 halaman
Macam cara sujud selanjutnya ialah sujud syukur, yang biasanya seorang umat muslim terketuk melakukannya secara tiba-tiba sebagai bentuk terima kasih. Padahal sebenarnya ada tata cara sujud syukur yang benar. Sujud syukur hukumnya sunnah dan dilakukan ketika mendapat kenikmatan yang istimewa, kemenangan besar, selamat dari bencana alam, memiliki buah hati lahir normal, dan berbagai kenikmatan lain dari Allah. 5 dari 12 halaman
Mensyukuri nikmat Allah SWT tidak hanya melalui lisan yang berucap hamdalah (Alhamdulillah), namun juga dengan cara sujud syukur. Dalam kitab suci al-Quran surah ke-14, Ibrahim ayat 7, Allah berfirman, Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahnya. Tetapi jika kamu mengingkarinya sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. 1. Mensucikan diri dari hadats besar dan kecil, dan dari najis. Lalu mengambil wudhu.2. Menutup aurat dan menghadap kiblat.3. Melakukan takbir dengan mengucap niat sujud syukur dalam hati,NAWAITU SUJUDAS SYUKRI SUNNATAN LILLAHI TAALA Artinya : Saya niat melakukan sujud syukur sunnah karena Allah Taala.4. Melakukan sujud satu kali dengan membaca doa sujud syukurSAJADA WAJHI LILLAZI KHOLAQAHU WASHOWWARAHU WASYAQQA SAMAHU WABASHORAHU BI HAULIHI WA QUWWATIHI FATABAARAKALLAAHU AHSANUL KHOLIQINA. Artinya : Aku sujudkan wajahku kepada yang menciptakannya, membentuk rupanya, dan membuka pendengaran serta penglihatan. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta.5. Kemudian duduk layaknya duduk diantara dua sujud dalam salat.6. Salam ke arah kanan dan kiri. 6 dari 12 halaman
Beberapa doa yang bisa dipanjatkan ketika sujud syukur lainnya,1. Membaca tasbih, tahmid, dan tahlil SUBHAANALLOHI WALHAMDULILLAAHI WALAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHUAKBAR, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ALIYYIL AZHIIM Artinya : Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung."2. Membaca penggalan ayat al-Quran, surat An-Naml ayat 19ROBBI AUZI'NII AN ASYKURO NI'MATAKALLATII AN'AMTA 'ALAYYA WA'LAA WAALIDAYYA WA-AN A'MALA SHOOLIHAN THARDOOHU WA ADKHILNII BIROHMATIKA FII 'IBADIKASH SHOOLIHIIN Artinya : " Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih." 7 dari 12 halaman
8 dari 12 halaman
Ketiga, sujud Syahwi berasal dari bahasa Arab, Sahwun yang berarti lalai atau lupa. Secara istilah syahwi ialah ada sesuatu, baik gerakan atau bacaan dalam salat yang terlupakan. Sujud dahwi dilakukan ketika seseorang merasa ragu sebenarnya tadi sudah berapa rakaat, lupa hingga sujud hanya sekali, dan berbagai hal yang terjadi karena kurangnya konsentrasi dalam salat. 2020 Merdeka.com9 dari 12 halaman
Sujud sahwi sebelum salam, dilakukan ketika :- Meninggalkan tasyahud awal. Layaknya dengan gerakan ini, berarti semua kasus meninggalkan wajib salat karena lupa.- Ragu jumlah rakaat sholat dan tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan.Sujud sahwi setelah salam, dilakukan untuk kejadian:- Menambah jumlah rakaat sholat.- Menambah gerakan dalam sholat. Ragu bacaan atau gerakan salat, dan bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Para ulama telah sepakat, mengenai melakukan sujud sahwi baik sebelum maupun sesudah salam, sifatnya anjuran. Maksudnya jika terjadi sujud sahwi, sholat tetap sah. Sesuai keterangan oleh al-Khithabi.
10 dari 12 halaman
Tidak ada doa khusus sujud sahwi di kitab manapun. Sehingga para ulama sepakat untuk membaca doa sesuai dengan bacaan ketika sujud, seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Qudamah rahimahullah, Hendaklah dia membaca di dalam sujud sahwi-nya, bacaan yang diucapkan di dalam sujud ketika shalat, karena sujud sahwi merupakan sujud yang serupa dengan sujud salat. (Al-Mughni, 2:432433) 11 dari 12 halaman
Keempat, sujud Tilawah merupakan bentuk sujud ketika mendengar atau membaca salah satu penggalan ayat SAJDAH dari kitab suci al-Quran. Hukum sujud Tilawah adalah sunnah. Sesuai dengan hadits shahih berikut, Dari Ibnu Umar r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW. suatu saat beliau pernah membaca al-Quran di depan kami, maka ketika beliau sampai pada ayat sajdah, beliau takbir dan bersujud, dan kamipun ikut bersujud bersama beliau (HR. Abu Dawud), hadits yang juga sama diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Jika seorang imam membaca ayat sajdah dan sujud, maka makmum juga harus ikut serta. Namun jika imam tidak melakukannya, tidak masalah dan makmum tidak perlu melakukan sujud tilawah sendiri.Ketika Anda mengaji atau membaca Al-Quran dan menemukan ayat sajdah, sebaiknya melakukan sujud menghadap kiblat. 12 dari 12 halaman
SAJADA WAJHIYA LILLADZII KHALAQAHUU WA SHAWWARAHUU WA SYAQQA SAMAHU WA BASHARAHUU TABAARAKALLAAHU AHSANUL KHAALIQIIN Artinya : Aku bersujud kepada Dzat (Allah swt.) yang telah menciptakanku dan membentukku dan yang telah membukakan pendengaranku dan penglihatanku dengan kekuasaan dan kekuatan-Nya. Maha Yang Memberkahi Allah Dzat Yang Maha Sebaik-Baiknya Pencipta.Doa tersebut sama dengan bacaan doa sujud syukur. Sebenarnya kita diperbolehkan untuk membaca doa sujud seperti dalam salat, sesuai yang dihafal.Itulah beberapa macam cara sujud sesuai syariat Islam yang patut diketahui. "Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Tuhan adalah ketika sedang sujud, maka dari itu, perbanyaklah doa (HR: Muslim). [kur] Baca juga: |