Tahapan produksi secara umum terbagi atas beberapa langkah tahapan yang benar dari kerajinan limbah adalah?

Dalam proses produksi kerajinan hiasan yang terbuat dari bahan limbah, secara umum proses/teknik produksinya terdiri dari 4 tahapan, yaitu ;

- Pembahanan (pengolahan bahan),

Tahapan produksi secara umum terbagi atas beberapa langkah tahapan yang benar dari kerajinan limbah adalah?

4 Tahapan/Teknik Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah

Tahapan pembahanan adalah proses untuk mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah berbahan alami, proses pembahan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme.

Sebagai contoh, proses pengolahan bahan pada kulit jagung dilakukan untuk mendapatkan produk hiasan yang awet dan tahan lama. Limbah kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam jagung dan pada proses ini bagian luar kulit jagung dipisahkan dengan bagian kulit dalamnya.

Lembaran – lembaran kulit jagung bagian dalamnyadikeringkan kurang lebih selama 2 – 3 hari dan jika sudah kering, biasanya akan kusut dan tidak rata permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran kulit jagung yang rata permukaannya, kulit jagung dapat dapat disetrika atau di press dengan menggunakan panas. Kulit jagung yang sudah kering dan sudah rata siap untuk dibentuk menjadi produk kerajinan hiasan.

Proses pewarnaan kulit jagung pada tahapan ini, dilakukan dengan merebus kulit jagung yan sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil dan selanjudnya kulit jagung dikeringkan kembali  dan kemudian siap untuk dibentuk menjadi kerajinan.

Untuk limbah botol plastik, pembahannya terdiri dari proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat pada botol tersebut. Pengolahan bahan tulang adalah melalui proses perebusan, pembersihan, dan penjemuran tulang, hingga tulang siap untuk memasuki tahap pembentukan yaitu pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan.

Tahapan pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar dan bentuk produk kerajinan hiasan yang akan dibuat. Secaa umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat).

Material solid, seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai dengan yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem. Material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai dengan bentuk yang diinginkan, dianyam atau dirangkai, dan direkatkan dengan menggunakan lem.

Perakitan dilakukan apabila produk kerajinan hiasan berbahan limbah yang dibuat terdiri dari beberapa bagian. Perakitan dapat pula memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atua teknik sambungan tertentu.

Tahapan terakhir yaitu finishing yang dilakukan sebagai tahapan terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusa, dan atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan dengan menggunakan amplas atau menghilangkan sisa lem yang masih menempel pada produk kerajinan. Selain itu finishing juga dapat dilakukan dengan pelapisan permukaan dengan pewarnaan produk hiasan yang  dibuat agar lebih awet dan tahan lama serta nampak lebih menarik.

Nah.. sampai disini apakah kita sudah faham dengan prosesnya? Semoga saja ya.. dan juga semoga dapa bermanfaat untuk anda sekalian dan sukses selalu menyertai anda. Terimakasih.

Sumber: Prakarya-Kemdikbud_RI.

Home » Kelas XII » Tahapan Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah

Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang kerajinan. Arah kegiatannya ditujukan kepada upaya upaya pengaturan yang sifatnya menambah atau menciptakan kegunaan dari suatu barang kerajinan. Proses produksi barang kerajinan memiliki proses produksi yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah urutan proses produksi dari awal sampai dengan akhir. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Berikut ini urutan tahapan produksi kerajinan hiasan berbahan limbah.

Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan sangat beragam. Pada limbah berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Misalnya saja proses pembahanan pada limbah kulit jagung dilakukan produk hiasan yang dihasilkan awet dan tahan dari mikroorganisme.

Limbah kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam, pada proses ini kulit jagung bagian luar dipisahkan dengan kulit jagung bagian dalam. Lembaran-lembaran kulit jagung bagian dalam dikeringkan selama 2-3 hari. Kulit jagung yang sudah kering biasanya kusut dan tidak rata permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran yang rata, kulit jagung dapat disetrika atau dipress dengan menggunakan panas. Kulit jagung yang sudah dikeringkan siap dibentuk menjadi produk hiasan.

Pewarnaan kulit jagung dapat dilakukan pada tahap pembahanan ini. Pada bahan kulit jagung, perwarnaan dilakukan dengan merebus kulit yang sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil. Setelah pewarnaan, kulit jagung dikeringkan dan kemudian siap dibentuk. Beberapa contoh pembahanan yang lain antara lain sebagai berikut.

Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokan menjadi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat).


3. Tahap Perakitan Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi kerajinan hiasan yang diinginkan. Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan mempunyai sifat–sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat–sifatnya. Sebab dengan diketahuinya sifat–sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode perakitan. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.

Setiap jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing yang berbeda antara satu dengan kerajinan yang lainnya. beberapa bentuk finishing pada beberapa jenis kerajinan hias antara lain sebagai berikut.

Fungsi.co.idTahapan Produksi Secara Umum Terbagi Atas? – Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang kerajinan. Produksi barang kerajinan memiliki proses yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah urutan proses produksi dari awal sampai akhir.

Tahapan produksi secara umum terbagi atas tahap perbahanan, tahap pembentukan, tahap perakitan dan finishing. Agar lebih jelas Berikut ini pembahasannya.

Tahap resistance sedang mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi.

Bahan yang digunakan dalam pembentukan kerajinan sangat beragam. Oleh karena itu, pengobatan bahan produksi beragam.

Tahap formasi adalah tahap yang dilakukan setelah proses resistensi selesai.

Pembentukan bahan baku tergantung pada jenis bahan, bentuk dasar bahan, dan bentuk produksi yang harus dibuat.

Bahan dalam bentuk huruf atau lembar dapat dibentuk dengan dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan, diatur, diatur, atau lem lem.

Majelis adalah proses merger beberapa bagian komponen untuk membentuk konstruksi kerajinan dekorasi yang diinginkan.

Majelis dilakukan jika produk dekoratif dibuat terdiri dari beberapa bagian. Setiap jenis bahan memiliki sifat khusus dari bahan lain sehingga perakitan harus mengetahui sifat-sifat material.

Majelis dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, kuku, benang tali atau teknik koneksi tertentu.

Finishing atau pekerjaan akhir adalah bagian yang sangat penting dari proses pembuatan kerajinan ornamen. Finishing akan memberikan tampilan nilai jual produk.

Finishing dilakukan sebelum produk dimasukkan ke dalam paket. Finishing dapat berupa penghapusan atau lapisan permukaan. Setiap jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing antara satu dan lebih.

Tujuan Produksi

Proses pemrosesan yang baik dalam bentuk barang atau jasa tentu memiliki tujuan untuk apa produk diproduksi. Berbicara secara luas proses produksi, termasuk tujuan berikut:

  • Untuk menghasilkan produk atau layanan yang baik
  • Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan
  • Untuk mendapatkan keuntungan sehingga tingkat kemakmuran diinginkan
  • Untuk memberikan nilai atau nilai tambahan pada suatu produk
  • Untuk memenuhi permintaan pasar, baik pasar domestik atau pasar luar negeri
  • Untuk mengganti produk yang rusak atau kadaluwarsa atau telah kedaluwarsa dan menggantinya dengan produk baru yang layak dikonsumsi.

Ciri Proses Produksi

Dalam proses mengelola kegiatan atau kegiatan produksi terdapat karakteristik atau karakteristik khusus yang kemudian merupakan karakteristik dari proses produksi itu sendiri baik dalam hal proses, properti, atau periode waktu yang dibutuhkan selama proses.

Karakteristik produksi kemudian dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan klasifikasi, termasuk yang berikut.

Karakteristik produksi suatu barang dan layanan berdasarkan proses dibagi menjadi dua, yaitu proses secara langsung dan tidak langsung. Ini secara langsung kegiatan produksi atau aktivitas yang mencakup produksi primer dan sekunder.

Produksi utama adalah kegiatan atau aktivitas produksi yang diambil dari alam secara langsung misalnya pertanian, penambangan dan sebagainya. Sedangkan untuk proses produksi sekunder adalah kegiatan atau aktivitas produksi yang menambah nilai lebih ke item yang ada, misalnya kayu untuk kemudian membuat rumah, baja untuk membuat jembatan dan sebagainya.

Dalam klasifikasi karakteristik produksi berdasarkan properti, proses ini kemudian dibedakan menjadi 4 dari mereka:

  1. Proses ekstrasional, ini adalah kegiatan atau aktivitas yang mengambil produk langsung dari alam.
  2. Proses analisis, ini adalah kegiatan atau aktivitas produksi yang memisahkan suatu produk menjadi lebih dengan bentuk yang mirip dengan aslinya.
  3. Proses fabrikasi, ini adalah kegiatan atau produksi produksi yang mengubah bahan baku ini menjadi produk baru.
  4. Proses sintetis ini adalah proses yang menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi bentuk produk. Proses sintetis juga disebut proses perakitan.

Karakteristik tahap produksi berdasarkan periode waktu dibagi menjadi dua produksi secara terus-menerus serta produksi intermiten, di bawah ini adalah penjelasan:

Produksi berkelanjutan adalah proses yang menggunakan semua jenis fasilitas untuk membuat produk terus menerus. Dalam proses ini umumnya terjadi pada skala besar dan tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu dan juga musim.

Produksi terputus ini adalah proses barang yang kegiatannya berjalan setiap saat dan dapat atau dapat dipengaruhi oleh perubahan musim, pesanan dan semua jenis faktor lainnya.

Jenis Proses Produksi

Dalam implementasinya, prosesnya kemudian membutuhkan waktu yang berbeda, beberapa pendek dan beberapa proses membutuhkan waktu yang lama. Dan dengan metode implementasi, proses produksi dapat dibagi menjadi empat jenis, termasuk yang berikut:

Ini adalah kegiatan kegiatan atau produksi yang dengan cepat dan langsung menghasilkan produk (barang / jasa) untuk konsumen.

Contoh produksi jangka pendek: Misalnya ini adalah produksi makanan seperti misalnya roti panggang, makanan goreng, Cakwe, dan sebagainya.

Ini merupakan aktivitas atau kegiatan produksi yang membutuhkan waktu lama.

Contoh Produksi Jangka Panjang: Misalnya, seperti menanam padi, membangun rumah, menanam kopi, dan lainnya.

Ini adalah kegiatan produksi yang secara bertahap memproses semua jenis bentuk bahan baku menjadi produk jadi, yang prosesnya kemudian berlanjut.

Contoh Produksi Terus-Menerus: Misalnya, pabrik yang menghasilkan karet, kertas, gula, dll.

Ciri Produksi Terus Menerus:

  1. Pola ini kemudian akan selalu sama dari hari tanpa perubahan. Ini berarti bahwa ada tahap pasti bahan baku untuk menjadi produk akhir.
  2. Memproduksi dengan sejumlah besar jumlah besar, yaitu dengan berbagai jenis produk kecil.
  3. Kompilasi peralatan produksi berdasarkan aliran aliran atau tahapan kerja dari bahan baku menjadi produk akhir.
  4. Mesin ini memiliki sifat khusus untuk memproduksi produk tertentu.
  5. Efek dari operator kecil.
  6. Tidak membutuhkan banyak karyawan.
  7. Jika ada kemacetan dalam satu bagian yang mengakibatkan total kemacetan.
  8. Membutuhkan pakar perawatan yang cukup bagus.
  9. Variasi dalam jenis produk relatif kecil.

Ini adalah kegiatan produksi atau aktivitas yang memproses bahan baku dengan menggabungkannya menjadi produk jadi.

Contoh Produksi Berseling Misalnya, seperti proses pembuatan sepeda motor, yang setiap bagian diproduksi secara terpisah (kemudi, knalpot, ban, mesin, dan lainnya). Prosesnya adalah menggabungkan semua bagian ini dan kemudian menghasilkan sepeda motor.

Tingkat Produksi

Menurut para ekonom jenis produksi ini dibagi menjadi tiga level, termasuk:

Tingkat produksi primer ini kemudian mencakup upaya ekstraktif terutama memberikan bahan-bahan dasar atau juga penggunaan dasar, antara lain seperti pertambangan, pertanian, perikanan, dan kehutanan.

Level produksi sekunder ini kemudian mencakup kerajinan tangan, industri dan konstruksi atau juga membuat bangunan.

Level produksi tersier ini kemudian tidak menghasilkan barang, tetapi bisnis layanan yang kemudian memfasilitasi, membantu, menghubungkan, saluran, dan juga melaksanakan kegunaan di suatu tempat, waktu, dan layanan, baik untuk produsen atau juga konsumen. Misalnya, seperti asuransi, perdagangan, penyimpanan / darat, transportasi (transportasi), dan perbankan.

Demikian sedikit pembahasan mengenai Tahapan Produksi Secara Umum Terbagi Atas? semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂

Baca juga artikel lainnya tentang: