Suatu zat yang mengalami reaksi reduksi disebut dengan

Pengertian Reduksi Reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan kenaikan elektron. Dapat dikatakan bahwa reduksi adalah reaksi dimana suatu zat kehilangan oksigen.

Bagaimana konsep reaksi redoks?

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang terjadi dari gabungan reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi redoks mencakup semua proses kimia, di mana atom melibatkan perubahan keadaan bilangan oksidasi (biloks).

Disebut apakah zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi?

bahwa zat yang mengalami reduksi disebut oksidator sedangkan hasil observasi menunjukkan bahwa seorang guru mengajarkan bahwa zat yang mengalami reduksi disebut oksidator sedangkan hasil analisis LKS siswa menunjukkan bahwa unsur yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator.

Zat apa yang mengalami reduksi?

Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator.

Apakah ciri ciri reaksi redoks?

Ciri-ciri reaksi redoks Ada unsur bebas misalnya CI2 (klorin), Cu (Cuprum), O2 (oksigen). 2. Terjadi perubahan biloks (bilangan oksidasi). 3. Ada reduktor (pereduksi) adalah suatu zat yang mengalami oksidasi. 4. Ada oksidator (pengoksidasi) adalah suatu zat yang mengalami reduksi.

Apa saja konsep dari reaksi reduksi?

Pengertian reaksi reduksi sendiri adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi dan terjadi kenaikan elektron. Sehingga dapat dikatakan dalam reaksi reduksi terjadi sebuah reaksi pelepasan oksigen.

Konsep redoks ada berapa?

Konsep tersebut adalah sebagai berikut: Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.Ketahui faktor apa saja yang mempengarui proses perkaratan logam (korosi), baca di sini.

Apa saja contoh reaksi reduksi?

Ketahui Contoh Reaksi Reduksi dalam Kehidupan

  • Fotosintesis. Untuk contoh reaksi reduksi yang pertama ada fotosintesis.
  • Pembakaran. Kemudian ada pembakaran.
  • Ekstraksi Bijih Besi. Dalam ekstraksi bijih besi terdapat reduksi guna menghilangkan oksigen di dalamnya.
  • Pemurnian Tembaga.
  • Logam Seng dan Asam Klorida.
  • Fotografi.

Apa contoh dari reduksi?

Reaksi fotosintesis adalah contoh dari reaksi reduksi dimana senyawa karbon dioksida mengalami reduksi karena melepaskan oksigen.

Apa saja yang termasuk reaksi redoks?

Ada beberapa jenis reaksi redoks yang kita kenal, meluputi reaksi kombinasi, dekomposisi, pertukaran, dan disproporsionasi. Reaksi kombinasi adalah reaksi ketika dua atau lebih unsur bergabung membentuk senyawa tunggal.

Apa itu reaksi redoks brainly?

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapat serah terima elektron anatar zat.

Bagaimana konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi?

Jika ditinjau dari konsep perubahan bilangan oksidasi maka rekasi redoks adalah reaksi kimia yang mengalami penurunan dan peningkatan bilangan oksidasi . Reaksi redoks merupakan reaksi yang terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi secara bersamaan.

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Reduksi adalah kegiatan untuk mengurangi sesuatu. Dalam ilmu kimia juga terjadi reaksi reduksi yang berhubungan dengan kandungan oksigen suatu zat.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, reaksi reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi suatu zat karena kehilangan atau melepaskan oksigen.

Saat reaksi reduksi terjadi, zat akan mengalami kenaikan elektron sehingga membuatnya lebih bersifat negatif. Berikut adalah contoh-contoh dari reaksi reduksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:


Dilansir dari Thought Co, dalam estraksi tersebut oksida besi (bijih besi) mengalami direduksi untuk menghilangkan oksigen di dalamnya. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan besi murni (Fe) dengan bantuan karbon monoksida (CO) sebagai agen pereduksinya.

Baca juga: Reaksi Eksotermal Pembentukan Nitrogen Dioksida (NO2)


Reaksi pemurnian tembaga menggunakan sel volta. Di mana ion Cu2+ akan mengalami reaksi reduksi dengan agen pereduksi berupa magnesium sehingga menghasilkan endapan tembaga murni (Cu). Dari reaksi terlihat bahwa Cu mengalami kenaikan 2 elektron sehingga muatannya menjadi netral.

  • Reaksi tembaga (II) oksida dan magnesium


Dilansir dari Chemical Equations, reaksi tersebut adalah reaksi antara bubuk magnesium (Mg) dengan bubuk hitam tembaga (II) oksida (CuO) untuk mendapatkan produk berupa tembaga murni (Cu) dan bubuk putih magnesium oksida (MgO).

Tembaga (II) oksida mengalam reaksi reduksi, di mana ia kehilangan 2 elektron dan juga atom oksigen.

  • Reaksi antara logam seng dan asam klorida


Logam seng (Zn) saat direaksikan dengan asam klorida (HCl) akan melepaskan elektron. Elektron kemudian akan diterima oleh hidrogen, sehingga seng mengalami reduksi sedangkan hidrogen mengalami oksidasi.

Baca juga: Menentukan Nilai Kp dari Reaksi 2SO2(g) + O2(g) = 2SO3(g)

  • Reaksi antara ion kobalt (Co3+) dengan logan nikel (Ni)


Reaksi ion kobalt dan nikel tersebut adalah reaksi redoks (reduksi dan oksidasi). Dilansir dari Khan Academy, kobalt mengalami reduksi dari ion bermuatan 3+ menjadi 2+ karena adanya penambahan satu elektron dalam prosesnya.


Reaksi fotosintesis adalah contoh dari reaksi reduksi dimana senyawa karbon dioksida mengalami reduksi karena melepaskan oksigen.


Dilansir Lumen Learning, penguraian hidrogen peroksida biasanya terjadi saat digunakan untuk mengobati luka yang disebut dengan reaksi disproporsionasi.

Hidrogen peroksida (H2O2) mengalami reduksi akibat pelepasan oksigen dan mengubahnya menjadi molekul air juga gas oksigen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Jakarta -

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang terjadi dari gabungan reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi redoks mencakup semua proses kimia, di mana atom melibatkan perubahan keadaan bilangan oksidasi (biloks).


Pada suatu reaksi kimia yang lengkap, reaksi oksidasi akan selalu diikuti oleh reaksi reduksi, sehingga reaksi yang terjadi dikenal dengan istilah reaksi redoks.


Dikutip dari modul Kimia Kemendikbud Kelas XII oleh Rananda Vinsiah, S.Pd., reduksi sendiri merupakan reaksi penurunan elektron, sehingga terjadi penurunan bilangan oksidasi (pelepasan oksigen).


Sedangkan oksidasi adalah reaksi penerimaan kenaikan elektron, sehingga terjadi peningkatan bilangan oksidasi (reaksi pengikatan oksigen).


Spesi atau zat yang mengalami oksidasi disebut dengan reduktor, dan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator.


Reaksi redoks sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya peristiwa apel yang jika didiamkan dan disimpan di udara terbuka, akan berubah warnanya menjadi kecoklatan, paku besi yang berkarat, dan masih banyak lagi.


Selain itu, reaksi ini banyak dimanfaatkan oleh organisme hidup, untuk menyimpan energi dan juga memainkan peran penting dalam elektrokimia, di mana energi akan diangkut atau disimpan dalam bentuk senyawa kimia.


Melansir laman Science Daily, satu senyawa dalam reaksi redoks akan melepaskan elektron dan teroksidasi, sementara yang lainnya menerima elektron dan tereduksi.


Zat yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi zat lain dikatakan bersifat oksidatif (oksidator).

Ciri-ciri Reaksi Redoks

Ciri-ciri reaksi redoks akan ditandai hal sebagai berikut:


- Terdapat unsur bebas, seperti Oksigen (O2), Klorin (Cl2), Cuprum (Cu), dan lain sebagainya


- Terjadi perubahan biloks (bilangan oksidasi)


- Adanya reduktor (pereduksi) dan oksidator (pengoksidasi).

Fungsi Reaksi Redoks

Adapun fungsi reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:


- Untuk memahami fenomena korosi logam dan cara pencegahannya


- Penggunaan lumpur aktif untuk mengolah limbah


- Mengetahui reaksi fotosintesis


- Oksidasi makanan dalam sel


- Mur dan baut diberi lapisan zinc, di mana dalam lapisan itu terdapat proses oksidasi logam zinc dan reduksi pada bagian kation


- Pembuatan alat-alat dapur dari stainless steel, sehingga tidak berkarat karena permukaannya selalu dilapisi oksida akibat proses oksidasi yang berlanjut


- Pembuatan asam sulfat dan pengolahan bijih-bijih logam untuk keperluan industri maupun industri pertambangan.

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi dan Contohnya

Bilangan oksidasi merupakan angka yang menunjukkan jumlah elektron suatu atom, yang diterima atau dilepaskan atom dalam senyawa, di mana senyawanya terbentuk melalui ikatan ionik.


Penulisan tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya. Misalnya +2, sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+.


Cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion atau senyawa, perlu mengikuti aturan-aturan berikut, yaitu:


1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0 (nol). Contohnya Ne, H2, O2, Na, Cu, dan Fe.


2. Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom, sama dengan muatan ionnya. Contohnya, untuk ion monoatom Na+, Ca 2+, dan Cl- memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan -1. Sementara untuk ion poliatom NH4+, SO4 2- , dan PO4 3- memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, -2, dan -3.


3. Bilangan oksidasi unsur golongan IA adalah +1 dan unsur golongan IIA adalah +2. Misalnya, bilangan oksidasi unsur Na pada senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O adalah +1.


4. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2 dan unsur golongan VIIA pada senyawa biner adalah -1.

Contoh: bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah -2.


5. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya +1.

Contoh: bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1.


6. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya -2, kecuali pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasi unsur O-nya yaitu +2.

Contoh: KO2 dan NaO2 bilangan oksidasinya dalam senyawa superoksida adalah -1/2.


7. Jumlah bilangan oksidasi untuk atom unsur pembentuk ion poliatom, sama dengan muatan ion poliatomnya.

Contoh: ion NH4+ jumlah bilangan oksidasi unsur N adalah -3, dan H adalah +1.

Penyetaraan Reaksi Redoks

Pada dasarnya reaksi redoks berlangsung di dalam pelarut air sehingga penyetaraan persamaan reaksi redoks selalu melibatkan ion H+ dan OH-.


Terdapat dua metode untuk menyetarakan reaksi redoks, yaitu dengan cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi.


Penyetaraan reaksi redoks dapat diselesaikan dengan menggunakan metode perubahan biloks (PBO), baik pada reaksi molekul dan reaksi ion di mana metode biloks berdasarkan "Jumlah e- teroksidasi = Jumlah e- tereduksi."


Demikian penjelasan mengenai reaksi redoks. Semoga bisa menambah pemahaman detikers ya. Selamat belajar!

Simak Video "Kisah Ilmuwan yang Celaka Karena Temuannya Sendiri "


[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)