Beri contoh nilai nilai luhur yang dapat kalian ambil dari para tokoh dalam upaya melawan penjajah

Kalian pasti pernah mendengar istilah “Sumpah Pemuda”. Tapi kalian tau nggak sih apa itu Sumpah Pemuda? 

Sumpah pemuda merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah nasional Indonesia, bukti persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia dari berbagai suku dalam melawan penjajahan Belanda. Peristiwa sumpah pemuda mengajarkan kita akan semangat juang para pemuda dalam menyatukan bangsa Indonesia, sehingga dapat menjadi motivasi untuk para pemuda masa kini dalam membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Tetapi pada kenyataannya, banyak generasi muda yang tidak menerapkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Menurut kamu, apa saja yang bisa kita lakukan untuk memaknai nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, kita simak penjelasan di bawah ini!

1. Cinta bangsa dan tanah air

Sumpah pemuda memberikan pengaruh kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga rasa nasionalisme atau rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, sehingga cita-cita bangsa dapat tercapai yaitu kemerdekaan Indonesia sebagai satu kesatuan. 

Berikut beberapa contoh rasa cinta bangsa dan tanah air, yaitu : 

  • Menjaga kebersihan lingkungan, melakukan penghijauan, dan mengolah sampah dengan bijak
  • Melakukan upacara dengan khidmat
  • Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia
  • Bangga berbahasa Indonesia
  • Menggunakan produk-produk dari Indonesia
  • Mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
  • Rela berkorban demi bangsa dan negara
  • Mengharumkan nama bangsa dengan prestasi yang diraih 
  • Menggunakan hak pilih dalam pemilu
  • Melestarikan budaya bangsa sendiri
  • Rela berkorban demi bangsa dan negara

Baca juga : Sejarah singkat, isi, tujuan, dan makna Sumpah Pemuda bagi Indonesia

2. Persatuan dan Kesatuan

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat beragam, terdiri dari berbagai suku, bangsa, agama, ras, dan bahasa. Keanekaragaman ini diwujudkan dalam semboyan bangsa yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.

Kenapa persatuan dan kesatuan bangsa itu penting?

Kalau kita lihat lebih jauh sejarah bangsa Indonesia, persatuan dan kesatuan masyarakat lah yang bisa membebaskan bangsa ini dari penjajah. Persatuan bangsa Indonesia dicantumkan pada Pancasila, sila ke-3 yang dijadikan sebagai ideologi dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Sebagai generasi muda, yuk kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia! 

Berikut beberapa hal yang dapat teman-teman terapkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan, diantaranya: 

Lingkungan Keluarga

  • Saling menghormati antar anggota keluarga
  • Menghormati pendapat satu sama lain
  • Membantu adik mengerjakan PR

Lingkungan Sekolah

  • Menghormati dan menghargai perbedaan, seperti latar belakang, suku, agama, ras, dan budaya
  • Bertanggung jawab dengan rajin belajar, tidak bolos kelas, dan tidak mencontek
  • Melakukan piket kelas

Lingkungan Masyarakat

  • Tidak membedakan suku, agama, ras, dan budaya
  • Gotong royong mengikuti kerja bakti di lingkungan sekitar
  • Menyelesaikan masalah dengan musyawarah

Dari beberapa contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita perlu menetapkan dasar yang benar yaitu menjadi Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Kemerdekaan akan sulit terwujud jika suatu bangsa tidak bersatu. 

Teman-teman perlu ingat ya, persatuan yang diwariskan dari para pendahulu kita harus selalu kita jaga. Zaman sekarang, banyak ancaman berupa hoaks yang berusaha untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Jika dulu para pemuda berhadapan dengan para penjajah yang bisa kita lihat secara langsung, tetapi yang kita hadapi sekarang yaitu narkoba dan korupsi.

3. Rela berkorban

Sikap rela berkorban berkaitan erat dengan sikap cinta bangsa dan tanah air. Rela berkorban berarti rela memberikan apa yang dimiliki demi kepentingan bersama (bangsa dan negara) tanpa mengharapkan imbalan. Menurut kamu, bentuk sikap rela berkorban itu seperti apa sih?

Pada peristiwa Sumpah Pemuda, para pemuda rela mengorbankan jiwa, raga, harta, waktu, dan tenaga untuk kepentingan bangsa dan negara. Sekarang, bagian kita yaitu melanjutkan perjuangan para pemuda pendahulu kita walaupun apa yang dihadapi pada zaman dulu dan sekarang berbeda. 

Berikut beberapa contoh sikap rela berkorban yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya : 

Lingkungan Keluarga

  • Membantu orang tua membersihkan rumah
  • Menjaga adik ketika orang tua sedang bekerja
  • Rajin belajar

Lingkungan Sekolah

  • Membantu teman yang kesulitan
  • Menghargai pendapat orang lain

Lingkungan Masyarakat

  • Membantu tetangga yang terkena musibah
  • Gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar
  • Menjaga keamanan dan ketertiban

Baca juga : Tokoh penting Sumpah Pemuda dan Perannya

Nah, itu tadi beberapa nilai dan contoh penerapan Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Hayoo… Siapa nih yang masih sering malas belajar? Atau malah bolos kelas? Sebagai generasi muda, jangan lupa untuk rajin belajar dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ya. Download aplikasi Geniora SayaBisa untuk mengakses e-book dan latihan soal ya. Teman-teman bisa melihat konten pembelajaran lainnya melalui video di Youtube Channel Geniora SayaBisa.

Beri contoh nilai nilai luhur yang dapat kalian ambil dari para tokoh dalam upaya melawan penjajah

Beri contoh nilai nilai luhur yang dapat kalian ambil dari para tokoh dalam upaya melawan penjajah

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pacasila menetapkan bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia tersebut, segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia berkomitmen untuk memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Sejak diperkenalkannya pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno, dalam proses selanjutnya rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam Upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2021.

“Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa di nusantara dan memiliki nilai dasar kehidupan manusia yang diakui secara universal dan berlaku sepanjang zaman,” lanjut Agus. Kemudian Agus menyampaikan bahwa nilai-nilai luhur tersebut merupakan hasil kontemplasi dan perenungan panjang Ir. Soekarno yang didasarkan pada pemahaman dinamika geopolitik bumi nusantara secara utuh. Agus menegaskan bahwa sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Di tengah kemajemukan bangsa Indonesia, tentu bukan suatu hal yang mudah bagi para pendiri bangsa untuk merumuskan, menyepakati, menetapkan hingga mengesahkan Pancasila yang digagas oleh Bung Karno sebagai dasar negara. Namun dengan niat luhur dan mengesampingkan kepentingan kelompok, agama maupun golongan, akhirnya pada 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara yang tertuang di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. “Pancasila sarat dengan nilai-nilai luhur bangsa yang berintikan semangat gotong royong di atas keberagaman yang harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari,” tutur Agus. Namun, harus diakui implementasi nilai-nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara masih jauh dari yang diharapkan bersama.

Saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi Covid-19. Berbagai dampak ditimbulkan baik dalam bidang kesehatan, ekonomi maupun bidang lainnya. Agus menyampaikan bahwa hal tersebut seharusnya dapat menjadi titik balik bagi seluruh peserta upacara untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari untuk menumbuhkan optimisme untuk berjuang menghadapi pandemi Covid-19 secara bersama-sama.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2021 mengangkat tema “Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia yang Tangguh”. Menurut Agus, dengan semangat gotong-royong yang terkandung dalam Pancasila, tentunya menjadi modal bersama bangsa untuk bersatu dalam tindakan menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, termasuk pandemi Covid-19. Tema tersebut juga seiring dengan tema Hari Ulang Tahun ke-56 Lemhannas RI, yakni “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan dalam Pemulihan Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi Nasional”. Agus berharap dengan berlandaskan semangat kebangkitan nasional, Lemhannas RI melalui peran dan fungsinya bertekad menumbuhkan kembali semangat persatuan dan kesatuan dalam melawan pandemi Covid-19. “Hal ini juga didukung dengan kuatnya semangat dan keinginan masyarakat untuk memiliki kehidupan nasional yang aman dan sejahtera,” kata Agus.

Mengakhiri amanatnya, sesuai dengan tema Hari Lahir Pancasila tahun 2021, Agus mengingatkan kepada seluruh keluarga besar Lemhannas RI untuk memahami dan menghayati bersama bahwa Pancasila telah membuat bangsa ini bersatu. “Oleh karenanya kita harus mengimplementasikan Pancasila dalam tindakan dan bersatu untuk Indonesia yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan yang bersifat nasional, regional maupun global,” tutup Agus.