Suatu individu bergenotipe Aa Bb Cc di mana gen A dan B terpaut maka jumlah gamet yang dapat terbentuk adalah?

Jenis gamet yang dapat terbentuk pada individu bergenotipe AaBbCC jika gen A bertautan dengan gen B adalah ABC dan abC (E). Pautan disebabkan letak gen-gen tersebut masih berada dalam kromosom yang sama. Pautan hanya terjadi ketika dua gen yang terletak dekat satu sama lain pada kromosom yang sama.


Pembahasan

Pautan (linkage) dan pindah silang atau crossing over adalah dua proses yang dianggap berbagai pengecualian hukum Mendel yang independen. Hukum Mendel terutama digunakan untuk menggambarkan pola pewarisan kromosom, tetapi tidak benar-benar menggambarkan pewarisan gen individu. Oleh karena itu, dalam rangka untuk memeriksa pautan dan pindah silang, gen pada kromosom harus dipertimbangkan.

A. Pautan

Kecenderungan gen tertentu pada kromosom yang sama untuk diturunkan bersama-sama disebut linkage atau pautan. Pautan hanya terjadi ketika dua gen yang terletak dekat satu sama lain pada kromosom yang sama. Seperti gen yang terletak dekat, yang tidak bergaul secara independen, yang disebut sebagai pautan gen.

Tidak seperti yang berpasangan secara bebas gen, pautan gen ditransmisikan bersama-sama dengan gamet yang sama lebih sering. Jika dua gen terpisah jauh pada kromosom yang sama, maka mereka cenderung untuk bergaul secara independen dan sama-sama lolos ke gamet yang sama atau berbeda.

Contoh gamet hasil terjadinya pautan jika gen A dan B berpaut sebagai berikut:

Genotip = gamet

AABB = AB

AABb = AB dan Ab

AaBb = AB dan ab

AaBbCC  = ABC  dan abC

AaBbccDd = ABcD, ABcd, abcD dan abcd

B. Pindah Silang

Proses pertukaran material antara kromosom homolog dan menghasilkan gen rekombinan yang disebut pindah silang. Proses yang menghasilkan gen rekombinan dengan pindah silang disebut ‘rekombinasi’. Hal ini terjadi hanya selama profase dari meiosis I pembelahan meiosis. Pindah silang dapat menghasilkan gamet dengan kombinasi gen yang sama sekali berbeda tidak ditemukan dalam salah satu orangtua saja. Persentase pindah silang bervariasi diantara organisme. Ketika dua gen yang terletak sangat dekat pada kromosom yang sama, frekuensi pindah silang rendah. Ketika mereka terpisah, persentase pindah silang sangat tinggi.

Pindah silang sangat jarang terjadi di dekat sentromer atau menuju telomere. Pindah silang penting dalam pemetaan kromosom dan itu membuktikan bahwa gen tersebut diatur secara linear pada kromosom.

Contoh gamet hasil terjadinya pindah silang sebagai berikut:

Genotip = gamet

AABB = AB

AABb = AB dan Ab

AaBb = AB, Ab, aB dan ab

AaBbCC  = ABC, AbC, aBC dan abC

C. Perbedaan antara Pautan dan Pindah Silang.

1. Pautan adalah kecenderungan mewarisi gen bersama-sama pada kromosom yang sama, sedangkan pindah silang adalah proses pertukaran gen antara kromosom homolog.

2. Pautan terjadi ketika dua gen lebih dekat satu sama lain pada kromosom yang sama. Sebaliknya, pindah silang terjadi ketika dua gen yang terletak berjauhan pada kromosom yang sama.

3. Pindah silang dapat mengganggu kelompok gen yang dibuat oleh linkage.

4. Tidak seperti linkage, Pindah silang hanya terjadi selama profase dari meiosis I.

5. Tidak seperti linkage, Pindah silang menghasilkan alel rekombinan.

Nilai pindah silang (NPS) adalah angka yang menunjukkan persentase kombinasi baru yang dihasilkan akibat terjadinya pindah silang.

Sebagai contoh mencari NPS adalah sebagai berikut:

Persilangan tanaman ercis bulat hijau (BbHh) dengan ercis kisut kuning (bbhh) menghasilkan keturunan bulat hijau : bulat kuning : kisut hijau : kisut kuning sebesar 42 : 8 : 12 : 38. Dari hasil persilangan tersebut diketahui bahwa:

  • Bulat hijau (BH) = 42, merupakan KP
  • Bulat kuning (Bh) = 8, merupakan RK
  • Kisut hijau (bH) = 12, merupakan RK
  • Kisut kuning (bh) = 38, merupakan KP

Maka Nilai Pindah Silang (NPS) nya adalah:

NPS = RK/total x 100%

= 8+12/100 x 100% = 0,2 x 100% = 20%.

Karena NPS < 50% maka persilangan tersebut mengalami pindah silang.  Adapun nilai Pautannya adalah 80%.


Pelajari lebih lanjut

1. buta warna: brainly.co.id/tugas/17407765

2. albino: brainly.co.id/tugas/18429369

3. kriptomeri: brainly.co.id/tugas/18497573


Detil jawaban

Kelas: 12

Mapel: Biologi

Bab: Pola Hereditas

Kode: 12.4.5


Kata kunci: persilangan dihibrid, penyimpangan semu mendel, letal

Suatu individu bergenotipe Aa Bb Cc di mana gen A dan B terpaut maka jumlah gamet yang dapat terbentuk adalah?

Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XII (Penerbit Erlangga) Halaman 203-207:

Soal:

Jenis gamet yang dapat terbentuk pada induvidu bergenotipe AaBbCC jika gen A bertautan dengan gen B adalah.... A. ABC, AbC, aBC, dan abC B. AbC, ABc, abC, dan aBC C. AB, Ab, ab, dan BC D. Aa, Bb, dan CC E. ABC dan abC

Jawaban:

E. ABC dan abC Pembahasan:

induvidu bergenotip AaBb CC (Gen A tautab dengan B) memiliki 1 pasangan alel heterozigot karena terdapat tautan anatara gen A dan B. Jumlah jenis gametnya adalah 2¹= 2.