Sistem koloid yang dibuat dengan mendispersikan zat cair ke dalam zat padat disebut dengan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.Morbi adipiscing gravdio, sit amet suscipit risus ultrices eu.Fusce viverra neque at purus laoreet consequa.Vivamus vulputate posuere nisl quis consequat.

Create an account

Sebanyak 120 gram besi direaksikan dengan 96 gram belerang, jika pada akhir reaksi terbentuk senyawa besi (III) sulfida Fe₂S₃ dan terdapat 8 gram besi … , maka massa Fe₂S₃ adalah​

tolong jawab kimia dengan caranyaTerima kasih​

Reaksi gas A : B > C + D berlangsung dalam 4 tahap :​

a. tentukan berapa molaritas konsentrasi awal gas A. b. jika konsentrasi awal gas A 0,04 berapa waktu yang diperlukan agar gas A telah terurai sebanya … k 50%​

pada suhu tertentu, penguraian gas A menjadi gas B mengikuti kinetika orde satu​

a. tentukan harga x,y dan z b. perkirakan harga tetapan lajunya​

Rumus kimia dari pasir yang tersusun dari satu atom silikon dan dua atom oksigen ​

tolong jawab kimia dengan caranya​

tolong jawab kimia dengan caranyaTerima kasih​

11. Larutan asam lemah HX memiliki pH sebesar 5. Jika tetapan ionisasi asam tersebut sebesar 2,0 x 10^-3, maka konsentrasi larutan asam lemah tersebut … adalah ... M ​

Sistem koloid yang dibuat dengan mendispersikan zat cair ke dalam zat padat disebut dengan
Ilustrasi gas buang mobil. Otosia.com

JATIM | 28 September 2020 19:15 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Koloid merupakan campuran dari zat heterogen (dua fase) di antara 2 zat atau bahkan lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid 9fase terdipersi atau yang dipecah akan tersebar secara merata di dalam zat lain.

Adapun ukuran dari partikel koloid yang biasanya berukuran antara 1 sampai dengan 100 mm. Ukuran yang dimaksud bisa berupa diameter, panjang, lebar, dan tebal dari suatu partikel.

Selain itu, koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan, namun lebih kecil dari suspensi (campuran kasar). Koloid terdiri dari 2 bentuk, yakni fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan).

Sebenarnya, koloid terdiri dari beberapa jenis yang bisa kita ketahui dan pelajari dengan seksama. Agar dapat menjadi bahan referensi, berikut ini kami telah rangkum untuk Anda 8 jenis-jenis koloid dan sifatnya yang dapat dipelajari, yang dilansir dari laman Matery Carageo:

2 dari 4 halaman

Pada sistem koloid, fase terdipersi dan medium pendispersi bisa berupa zat padat, zat cair, maupun gas. Namun, berdasarkan pada fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi beberapa. Seperti jenis-jenis koloid berikut ini:

1. Sol
Jenis-jenis koloid yang pertama adlaah sol. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasaga pendispersinya berupa cairan. Contoh yang dapat kita lihat secara langsung adalah sol emas, tinta, cat.

2. Sol Padat
Jenis-jenis koloid yang berikutnya adalah sol padat. Sistem koloid ini terbentuk dair fasa terdispersi yang berupa padatan dan fasa pendispersinya merupakan padatan. Contohnya adalah gelas berwarna dan intan hitam.

3. Aerosol Padat
Jenis-jenis koloid yang ketiga adalah aerosol padat. Koloid ini terbentuk oleh fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contoh seperti : asap dan debu.

4. Emulsi
Jenis-jenis koloid yang keempat adalah emulsi. Sistem koloid ini akan terbentuk oleh fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya cairan. Contoh seperti : susu, santan, & minyak ikan.

5. Emulsi Padat
Emulsi padat merupakan jenis-jenis koloid yang terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contoh seperti : Mutiara, keju, dan jelly.

6. Aerosol Cair
Aerosol cair merupakan sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contoh seperti : kabut, awan, dan hair spray.

7. Buih
Jenis-jenis koloid yang berikutnya adalah buih. Sistem koloid ini terbentuk oleh fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contoh seperti : buih sabun, dank rim kocok

8. Buih Padat
Jenis-jenis koloid yang terakhir adalah buih padat. Sistem koloid ini terbentuk oleh fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contoh seperti : karet busa dan batu apung.

3 dari 4 halaman

1. Efek Tydall
Apabila cahaya menembus air yang jernih maka akan di belokan, sementara aliran koloid ini akan di biaskan atau di hamburkan. Karena koloid memiliki sifat tydall. Efek ini bisa membedakan sistem koloid dari larutan.

2. Gerak Brown
Partikel koloid akan bergerak sangat cepat dan patah-patah atau zig-zag dalam medium pendispersi. Gerakan acak atau zig zag ini dikenal dengan gerak brown. Gerakan ini berfungsi untuk penstabilan partikel koloid sehingga tidak menjadi pemisah antara partikel terdispersi dan medium pendispensi.

3. Elekroforesis
Apabila koloid di aliri aliran listrik maka partikel koloid bergerak menuju electrode positif atau electrode negative. Hal ini bisa membuktikan bahwa koloid memiliki aliran listrik. Gerak partikel koloid dalam medan listrik bisa di sebut dengan elektroforesis.

4. Adsorpsi
Permukaan partikel koloid bisa menarik partikel yang bermuatan listrik di sekitarnya, hal ini disebabkan karena koloid bermuatan listrik. Proses ini di sebut dengan absorpsi. Contoh absorpsi yakni seperti penjernihan air tebu, penjernihan air dan pembuatan obat.

4 dari 4 halaman

Setelah kita mengetahui apa saja jenis-jenis koloid beserta sifatnya, Anda juga harus mengetahui sebenarnya apa saja fungsi dari koloid ini. Koloid akan sangat berperan dalam kehidupan dan produk yang kita buat untuk keperluan orang banyak.

Mungkin bagi sebagian orang, mereka tidak menyadari bahwa ada banyak hal yang mereka kerjakan ternyata juga ada kaitannya dengan koloid. Oleh sebab itu, kita sebaiknya juga mengerti apa saja fungsi dari koloid itu sendiri.

Adapun beberapa fungsi dari koloid yang dapat Anda ketahui:

  • Dapat menjernihkan air,
  • Sebagai bahan pembuatan obat noted,
  • Menyerap racun,
  • Pelarut dalam produk kosmetik,
  • Penyerap zat warna pada kain,
  • Membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen mampu membersihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak,
  • Memutihkan gula tebu,
  • Untuk menggumpalkan darah.
(mdk/raf)

Sedikit pemahaman Anda tentang koloid dapat bertambah dengan menyimak Soal dan pembahasan sistem koloid yang disajikan disini. Sekedar mengingat kembali materi ini, koloid adalah zat yang tampaknya menjadi komponen tunggal tetapi sebenarnya terdiri dari dua komponen yang berbeda. Susu adalah koloid yang terdiri dari lemak mentega dan air. Sebuah koloid adalah campuran zat. Salah satu komponen dari koloid mampu untuk menyebar di seluruh komponen lainnya. Dispersi ini tidak terlihat oleh mikroskop optik tetapi dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

Di bawah mikroskop elektron gumpalan komponen-komponen ini dapat dilihat. Gumpalan ini memiliki penampilan keruh. Kedua komponen koloid disebut sebagai partikel koloid dan medium pendispersi. Dalam susu partikel koloid adalah lemak mentega. Bahan pendispersi dalam susu adalah air.

Apapun, kombinasi cairan atau gas padat memiliki kemungkinan membentuk koloid. Jika partikel ini mampu berinteraksi dengan lingkungan lain, ia memiliki kemungkinan menjadi komponen dalam koloid. Pengecualian menjadi koloid adalah dua-gas karena gas yang saling larut.

Hidrokoloid adalah koloid di mana partikel-partikel koloid merupakan polimer hidrofilik terdispersi dalam air. Hidrokoloid dapat reversibel atau ireversibel. Agar adalah hidrokoloid reversibel yang ada baik dalam keadaan gel atau padat dan dapat beralih bolak-balik antara kedua keadaan.

1. Berikut ini merupakan sifat koloid ….

  1. partikelnya terus bergerak
  2. dapat mengadsorpsi ion
  3. menghamburkan cahaya
  4. dapat bermuatan listrik
  5. semua benar

Jawaban: E

Sifat-sifat partikel koloid, antara lain:

  1. Dapat menyerap melalui permukaan (adsorpsi)
  2. Dapat menghamburkan cahaya (efek Tyndall)
  3. Dapat bergerak zig-zag (gerak Brown)
  4. Bermuatan (+) dan (–)

2. Di antara zat berikut yang termasuk aerosol adalah ….

  1. kabut
  2. kaca berwarna
  3. cat
  4. susu
  5. busa sabun

Jawaban: A

Aerosol mempunyai fasa terdispersi cair dan fasa pendispersi gas. Contoh: kabut, awan, hair spray.

Kaca berwarna → sol padat

Cat → sol cair

Susu → emulsi

Busa sabun → buih

3. Di bawah ini terdapat berbagai contoh koloid, manakah dari contoh tersebut yang tergolong sol liofil ….

  1. susu
  2. sirup
  3. kabut
  4. busa sabun
  5. agar-agar

Jawaban: E

Sol liofil → partikel-partikel padat dari koloid yang mengadsorpsi molekul-molekul cairan dan membentuk selubung di sekitar partikel padat.

Contoh: agar-agar, sol agar-agar ini jika dipanaskan akan menjadi gel.

4. Sistem koloid yang dibuat dengan mendisper­sikan zat padat ke dalam cairan disebut….

  1. aerosol
  2. buih
  3. emulsi
  4. gel
  5. sol

Jawaban: E

  • Sol → sistem koloid dimana fase terdispersinya padat dan pendispersinya cairan.
  • Aerosol → sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.
  • Buih → sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.
  • Emulsi → sistem koloid dari zat yang terdispersi dalam zat cair lain.
  • Gel → koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair).

5. Sistem koloid di bawah ini yang termasuk go­longan aerosol adalah ….

  1. susu
  2. kabut
  3. buih
  4. gel
  5. tinta

Jawaban : B

Koloid aerosol adalah golongan koloid cair dalam gas. Contohnya: adalah kabut

Susu → emulsi

Buih → sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.

Gel → koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair)

Tinta → sol

6. Larutan koloid dimurnikan dengan cara ….

  1. kristalisasi
  2. ultramikroskop
  3. dialisis
  4. destilasi
  5. penguapan

Jawaban: C

Proses pemurnian koloid, yaitu dengan cara mengalirkannya pada selaput semipermeabel, ion-ion pengotor akan terbawa dengan air dan terpisah dari koloid. Proses ini dinamakan dialisis.

7. Contoh koloid di bawah ini yang merupakan sistem koloid padat dalam gas adalah….

  1. kabut
  2. embun
  3. asap
  4. buih
  5. batu apung

Jawaban: C

Asap dan gas merupakan sistem koloid padat dalam gas.

8. Pemberian tawas dalam proses air minum di­maksudkan untuk….

  1. mengendapkan partikel-partikel koloid agar air menjadi jernih
  2. membunuh kuman yang berbahaya
  3. menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air
  4. menghilangkan bau tak sedap
  5. memberikan rasa segar pada air

Jawaban: A

Air yang keruh dapat dijernihkan dengan menambahkan tawas (K2SO4.Al2(SO4)3). Koloid Fe(OH)3 yang terbentuk akan mengadsorpsi, menggumpalkan dan mengendapkan kotoran-kotoran dalam air.

9. Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersi partikel zat padat ke dalam zat cair disebut ….

  1. gel
  2. buih
  3. emulsi
  4. sol
  5. aerosol

Jawaban : D

Gel = cair dalam padat

Buih = gas dalam cair

Emulsi = cair dalam cair

Sol = padat dalam cair

Aerosol = cair dalam gas

10. Di antara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut:

  1. larutan kalsium asetat + alkohol2. belerang + gula + air
  2. susu + air
  3. minyak + air
  4. agar-agar yang dimasak

Yang menunjukkan proses pembuatan gel adalah….

  1. 1 dan 5
  2. 1 dan 3
  3. 2 dan 5
  4. 3 dan 4
  5. 2 dan 4

Jawaban: A

Koloid yang berubah menjadi gel (larutan padat) adalah pada percobaan:

1) Larutan kalsium asetat + alkohol dipanaskan → gel

2) Agar-agar yang dimasak menjadi padat → gel

11. Pasangan data yang berhubungan secara tepat adalah ….

Sifat Koloid Penerapan dalam ke­hidupan sehari-hari
A Koloid pelindung Penambahan tawas pada penjernihan air
B Dialisis Mesin pencuci darah
C Efek Tyndall Penyaringan asap pabrik
D Koagulasi Menghilangkan bau badan
E Adsorpsi Gelatin pada es krim

Jawaban: B

Adsorpsi → penambahan tawas, penghilang bau badan

Elektroforesis → penyaringan asap pabrik

Koagulasi → gelatin pada es

12. Sistem koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas adalah ….

  1. asap
  2. kabut
  3. gabus
  4. buih sabun
  5. batu apung

Jawaban: A

Asap, debu termasuk koloid fase terdispersinya padat dan medium pendispersi gas

Kabut = fase terdispersinya cair, medium pendispersinya gas.

Gabus, batu apung = fase terdispersinya gas, medium pendispersinya padat.

Buih sabun = fase terdispersinya gas, medium pendispersinya cair.

13. Yang bukan merupakan sifat sistem koloid adalah ….

  1. efek Tyndall
  2. dialisis
  3. emulsi
  4. elektroforesis
  5. koagulasi

Jawaban: C

Sifat-sifat koloid:

  • Efek Tyndall: efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
  • Gerak Brown: gerak zig-zag partikel koloid akibat tumbukan antar partikel koloid. Sifat inilah yang membuat koloid tidak mengendap.
  • Adsorpsi: penyerapan ion pada permukaan koloid sehingga koloid menjadi bermuatan.
  • Koagulasi: penggumpalan partikel koloid karena adanya penambahan zat kimia, pengadukan, atau muatan yang berlawanan.
  • Elektroforesis: pergerakan partikel koloid bermuatan akibat adanya medan listrik.
  • Dialisis: pemurnian koloid dari partikel pengotor yang dapat menggganggu kestabilan koloid.

14. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara ….

  1. elektrolisis
  2. elektroforesis
  3. dialisis
  4. dekantasi
  5. presipitasi

Jawaban: C

Proses pemurnian koloid dan elektrolit disebut dengan dialisis, contohnya adalah dalam pencucian darah di dunia kesehatan.

15. As2S3 adalah koloid hidrofob yang bermuatan negatif. Larutan yang paling baik untuk meng­koagulasikan koloid ini adalah …

  1. kalium fosfat
  2. magnesium fosfat
  3. barium nitrat
  4. besi (III) klorida
  5. besi (II) sulfat

Jawaban: D

Proses koagulasi adalah mencampurkan koloid yang berbeda muatan. As2S3 bermuatan negatif maka proses koagulasi menggunakan senyawa yang paling positif yaitu besi (III) klorida.