Sinetron Ada Apa dengan Cinta episode 1

IKATAN CINTA EPISODE 1

Apa yang terbesit saat mendengar kata “IKATAN CINTA?”. Sinetron?, film? Puisi?, cerepen?...., Tanpa kita sadari sebenar nya ikatan cinta ada disekitar kita. Ikatan cinta seorang anak kepada orangtuanya, ikatan cinta antara murid dengan guru nya, ikatan cinta antara seorang karyawan pada perusahaan tempatnya bekerja, ikatan cinta antara seorang kakak kepada adiknya, ikatan cinta antara sepasang suami istri, ikatan cinta terhadap Rasulnya, ikatan cinta antara hewan peliharaan dengan tuannya, serta masih banyak ikatan – ikatan cinta lainnya. Dan yang lebih menggetarkan hati adalah ikatan cinta seorang hamba kepada Sang Pemilik alam semesta.

Ikatan cinta episode 1 yang akan saya hadirkan adalah “IKATAN CINTA KEPADA ORANGTUA”. Ikatan cinta seorang anak pada orangtua nya akan ditunjukkan dengan bakti sang anak. Apa yang kita lakukan kepada orangtua tidaklah sebanding dengan apa yang sudah mereka berikan. Cinta yang begitu indah…cinta yang begitu kuat….cinta yang tulus…yang mungkin kita tidak pernah menyadarinya. Hari ini ikatan cinta yang sudah ku lakukan adalah menyapa beliau walau hanya sekedar melalui telfon, bertanya tentang kabar..sudah makan apa belum?, sedang apa?. Kebiasaan ini juga yang biasa mereka lakukan saat menelfon anaknya saat bekerja atau bahkan rindu kepada cucunya. Hati akan terasa tenang saat sudah mendengar suara orangtua. Indah nya ikatan cinta yang Tuhan hadirkan di hati setiap hambanya. Ikatan cinta apa yang sudah anda lakukan hari ini?.

Ya Tuhan ku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat Mu, yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku dapat berbuat kebaikan, yang Engkau Ridhai, dan berilah aku kebaikan yang mengalir kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada Engkau, dan sungguh aku termasuk orang muslim”. (al ahqaf:15)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Sebetulnya sih kerinduan untuk menulis upus lagi udah lama menggelitik hati, menyelip di antara kesibukan-kesibukan lain yang menyita hampir seluruh waktu dan perhatian. Kerinduan ini mungkin muncul karena kebosanan saya menulis sinetron kejar tayang, mengurus rumah produksi, dan lain-lain yang malah jadi sebuah rutinitas. Dan saya butuh break, padahal menulis cerita Lupus buat saya adalah sebuah kenikmatan. Seperti nikmatnya menyesap kopi hangat, sambil merenung, di sebuah pagi yang hujan sambil duduk di sofa empuk milik kedai kopi yang kini menjamur di tiap sudut kota. It will lift up your life. Tapi sekarang ini, menulis Lupus jadi sebuah kemewahan buat saya. Sesuatu yang nggak bisa saya lakukan setiap hari. Buku ini saja sudah mulai saya tulis sejak setahun yang lalu. Belum lagi ketika menulis, tuntutan kelincahan bahasanya yang harus update dengan bahasa anak-anak remaja sekarang memaksa saja jadi harus gaul lagi, mendengar radio remaja, dan membaca buku-buku remaja yang sekarang banyak terbit. Sesekali saya malu juga ketika Vera, editor saya yang memprotes bahwa bahasa yang saya pakai, joke-joke-nya, tebak-tebakannya, kok jadul banget? Ternyata saya memang harus mengasah kepekaan lagi untuk menangkap bahasa anak muda sekarang, setelah 20 tahun yang lalu ­pertama kali saya menulis Lupus dengan lancar, mengalir tanpa kendala. Begitu mudah. Nggak terasa ya, Lupus udah 20 tahun menemani pembaca Indonesia. Kalo diibaratkan anak remaja, usia 20 tahun ya udah nggak remaja lagi. Jadi wajar dong ya, kalo emang agak-agak out of date dikit. Hihihi.

While everyone seems to be sick and tired of Hollywood teen flicks, Indonesia churns out one which is top-notch. I'm Malaysian, and Bahasa Indonesia is pretty different from Bahasa Malaysia although they're supposedly almost identical. I watched it in the cinema so there were subtitles, which helped a lot.

This is one teen flick that you'll regret you didn't take the time to watch. It revolves around average people leading average lives, which makes it so easy to relate to. It tells a story of the choices you've to make in your life. Choosing your friends or your boyfriend. Many people are faced with this challenge in life, and this movie excellently portrays Cinta's (Love; the girl's name) social life (involving her four best friends) and the boy whom she fell in love with.

She has two choices to make--choose her friends, or Rangga (the boy). She finally has to make this decision one day when Alya (who seems to be in a terrible state), her best friend, calls her and asks her out just when she's about to go and see Rangga.

What makes this movie so memorable, so beautiful is that it is no where near shallow. It revolves around the problems that plague teenagers around the world today, as well as political problems that many countries currently face. It also promotes "karya sastera", or literature, and poetry as well as music amongst teenagers. After all, it is literature that brings Cinta and Rangga together.

I watched this movie over and over, and each time I walked out of the cinema feeling strangely elated. "Ada Apa Dengan Cinta?" reminds you of how it was like being young and innocent and free. It reminds you of the beauty of young love, and the importance of friends. It reminds you of how the strangest circumstances can bring people together and forge a bond so tight that not even distance would never be able to separate them.

Ada apa dengan cinta 1 tahun berapa?

Ada Apa dengan Cinta? (bahasa Inggris: What's Up with Love?) adalah sebuah film drama Romantis Indonesia karya Rudi Soedjarwo yang dirilis pertama kali pada tanggal 7 Februari 2002. Dibintangi oleh aktor Nicholas Saputra dan aktris Dian Sastrowardoyo.

Sinopsis lengkap film Ada Apa Dengan Cinta 2?

14 tahun setelah percintaan mereka di sekolah menengah, Rangga dan Cinta bersatu kembali di Yogyakarta untuk menutup kisah mereka setelah Rangga meninggalkan Cinta tanpa penjelasan.Ada Apa dengan Cinta? 2 / sinopsisnull

Ada Apa Dengan Cinta 2 tahun berapa?

yang tayang tahun 2002 silam. Film ini sukses mengguncangkan hati para penonton dengan jalan cerita dan karakter para tokohnya. Diketahui, AADC 2 yang tayang tahun 2016 silam ini masih diproduseri Miles Production dan sutradara Riri Riza.