Sikap tersebut di atas yang tidak tepat untuk menggambarkan sikap mawas diri ditunjukkan pada nomor

Mawas diri untuk bekal menjalani hari akhirat

alifmusic.net

Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Reti Riseti

"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik" (QS Alhasyr [59]: 19).

Setiap orang pasti menginginkan keselamatan dan kebahagiaan di akhirat kelak. Untuk itu, Allah SWT mengingatkan manusia untuk muhasabah.

Inti muhasabah adalah introspeksi, mawas diri, melihat, memeriksa, melakukan perhitungan, dan mengoreksi diri sendiri secara jujur. Mawas diri merefleksikan kesadaran akan esensi diri yang tidak sempurna serta eksistensinya di dunia yang sementara.

Sedangkan diri abadi adalah diri yang berada dalam kehidupan akhirat, yaitu kehidupan di masa depan sekaligus hari esok sebagai tujuan akhir perjalanan kehidupan manusia di dunia.

Mawas diri juga menggambarkan kesadaran akan pentingnya membawa bekal dalam perjalanan kehidupan agar sampai akhir tujuan dengan selamat dan bahagia. Bekal yang baik adalah amal saleh yang melahirkan keridhaan-Nya dan terbebasnya dari dosa yang dapat menyelamatkan dari murka-Nya.

Memerhatikan bekal artinya sadar untuk menimbang dengan cermat amal saleh pribadi yang telah dilakukan untuk mendatangkan keridhaan-Nya.

Menyadari dan menghitung dosa-dosa yang telah dilakukan, yang boleh jadi akan jadi penghalang mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak.

Pertimbangan dan perhitungan yang cermat akan melahirkan rasa syukur bila telah melakukan amal saleh dan terdorong kembali melakukan amal saleh yang lain. Sedangkan kesadaran akan dosa yang telah diperbuat akan melahirkan tobat, upaya pembersihan diri, dan selanjutnya melakukan perbaikan perilaku (ishlah).

Sikap cermat, hati-hati, mawas diri, dan motivasi untuk selalu berupaya melakukan berbagai amal kebaikan dan menghindar dari perbuatan dosa, lahir dari ketakwaan kepada Allah SWT.

Sementara, sikap abadi dan pembangkangan pada Allah SWT pada hakikatnya menggambarkan tercerabutnya kesadaran mawas diri, yang pada gilirannya akan mengarahkan pada perbuatan dosa yang mencelakakan diri sendiri.

Baca Juga

Seseorang perlu mengingatkan dirinya bahwa amal kebaikan yang telah dilakukan, semata atas petunjuk dan kasih sayang- Nya. Karena itu, pada dasarnya tidak ada prestasi pribadi. Dan pada hakikatnya, seorang yang mawas diri adalah yang mampu menempatkan diri secara proporsional di alam jagat raya ini.

  • mawas diri
  • hikmah
  • nasihat

sumber : Pusat Data Republika

Apa pengertian mawas diri? Mawas diri adalah suatu perilaku kehati-hatian dalam melakukan ucapan atau perbuatan. An-naba sendiri disebut juga sebagai self-awareness dimana memiliki sinonim dengan sifat intropeksi diri, muhasabah, bercermin dan selalu waspada terhadap akibat yang akan dihasilkan apabila melakukan suatu perbuatan Nah tentu saja perbuatan ini sangat positif, yaitu ketika kita hanya melakukan setiap tindakan yang benar-benar memberikan dampak positif kepada kita sendiri dan orang lain dan menghindari hal-hal yang mengakibatkan kejadian buruk atau menimbulkan penyesalan di kemudian hari Kita bisa melihat definisi dari mawas diri menurut kamus besar Bahasa Indonesia, yaitu suatu sikap melihat dalam artian memeriksa mengintropeksi dan mengoreksi kesalahan diri sendiri secara terbuka dan jujur supaya di kemudian hari tidak melakukan kesalahan yang sama. Sobat kosngosan bisa menarik kesimpulan dari sini bahwa mawas diri adalah suatu perbuatan yang sangat ditekankan dalam kehidupan sehari-hari baik itu di sekolah, tempat kerja, di dalam keluarga maupun berbaul di masyarakat sosial. Sifat ini harus dilakukan secara sukarela dan sepenuhnya didasarkan atas kemauan diri sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain. Nah untuk menjadi seorang yang mawas diri kamu bisa sa mengaplikasikan beberapa contoh perilaku di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari mu supaya kebiasaan hidup lebih positif dan bermanfaat

Baca dulu : Contoh Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Mawas Diri


Sikap tersebut di atas yang tidak tepat untuk menggambarkan sikap mawas diri ditunjukkan pada nomor

Berhati-hati dalam Berucap

Pernah mendengar lidah lebih tajam daripada pisau? Hal ini dikarenakan setiap ucapan yang kita keluarkan benar-benar bisa berdampak baik atau buruk terhadap orang yang mendengarnya. Itulah kenapa kita harus menjaga ucapan terhadap orang lain, baik di lingkungan keluarga , pertemanan maupun sekolah. Baik terhadap orang tua , teman maupun guru, atasan di kantor dan semua pihak yang berinteraksi dengan kita dalam kehidupan sehari harinya.

Menghormati yang tua

Sejak kecil sobat kosńgosan mungkin sudah diajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dari kita. Ini merupakan fitrah dan dasar perbuatan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Menghormati orang yang lebih tua tentunya adalah salah satu bagian dari perilaku mawas sendiri, dimana kita harus menjaga setiap perbuatan dan ucapan yang mengarah kepada orang yang lebih tua dari kita

Menyayangi yang muda

Nah apabila kita disuruh untuk menghormati orang yang lebih tua maka kita Seharusnya juga menyayangi orang yang lebih muda dari kita. Ini juga merupakan salah satu ajaran positif yang sudah diberikan sejak kita kecil. Dan merupakan salah satu perilaku mawas diri yang sangat perlu untuk di realisasikan dalam kehidupan sehari-hari

Menghargai Sesama

Perilaku saling menghargai antar sesama adalah tidak saling merendahkan, menjaga kerukunan serta menjunjung tinggi toleransi. Walaupun tetangga atau orang sekitar kita berbeda baik itu beda agama, suku, ras dan sebagainya, kita tetap wajib untuk saling menghargai dan tidak menjelekkan satu sama lain

Berhati-hati dalam bertindak

Perilaku mawas diri cenderung memberikan kehati-hatian dalam setiap tindakan yang akan kita ambil. Orang yang memiliki perilaku mawas diri akan selalu memperhitungkan setiap tindakan yang akan dia perbuat Memikirkan dampak positif atau negatif, apakah perbuatannya tersebut bernilai baik atau buruk. maka daripada itu sobat kosngosań akan selalu melakukan setiap perbuatan yang hanya bernilai positif saja dan memberikan nilai baik untuk sesama

Matang dalam Mengambil keputusan

Orang-orang yang memiliki sifat mawas diri adalah mereka yang selalu memperhitungkan segala sesuatu sebelum mengambil keputusan. Tidak peduli apakah keputusan tersebut bernilai kecil atau besar, Yang penting dia bisa memilih keputusan mana yang terbaik dan yang memberikan dampak positif untuk pihak yang terdampak pada keputusan yang dia ambil.

Misalnya ketika kamu disuruh untuk memilih pekerjaan baru yang memiliki gaji besar, namun harus tinggal jauh dari keluarga, sementara orang tua sudah memiliki umur yang cukup tua, kamu lebih memilih pekerjaan lama, walaupun dengan gaji standar, namun tetap bisa berbakti kepada kedua orangtua

Memperhatikan Pihak yang Terlibat dalam Tindakan

Sebenarnya ini berkaitan dengan poin sebelumnya yaitu ketika kita mengambil keputusan maka orang yang bersifat mawas diri akan selalu memperhatikan Pihak mana yang terlibat atau berdampak terhadap keputusan atau tindakan yang kita buat. Tentu saja setiap keputusan dan tindakan yang diambil akan memiliki pengaruh besar atau kecil terhadap orang-orang di sekitar kita dan inilah yang harus diperhitungkan terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan atau keputusan

Selalu Intropeksi Diri

Orang orang yang mawas diri, akan senantiasa mengintropeksi dirinya sendiri. Mungkin ada yang setiap malam sebelum tidur, orang orang in akan menghizabah diri mereka sendiri, apa saja yang sudah mereka lakukan di hari ini. Apakah ada perbuatan yang diucapkan dan dilakukan sobat kosngosan yang sudah menyakiti orang lain atau tidak.

Memperhitungkan apa yang akan dilakukan

Selalu memperhitungkan apa yang akan dilakukan adalah salah satu ciri khas dari orang yang berperilaku mawas diri. Karena dia tahu setiap perbuatan yang dia lakukan itu akan berimplikasi baik buruknya terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi sebelum dia melakukan sesuatu dia akan memikirkan Apakah perbuatannya tersebut berakibat positif atau negatif terhadap orang lain

Lebih menghargai Perbedaan

Orang yang mawas diri seperti sobat kosngosan, akan selalu menjunjung tinggi toleransi serta menghargai adanya perbedaan. Apapun itu baik dalam bentuk perbedaan keyakinan, pendapat, suku, ras dan sebagainya. Jadi orang-orang ini akan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila terutama sila ketiga yaitu persatuan Indonesia

Menjadi orang yang rendah hati

Adapun dampak atau implikasi dari perbuatan mawas diri akan menjadikan orang tersebut berperilaku rendah hati. Dia tidak sombong dan tidak suka untuk memamerkan segala sesuatu yang memang tidak perlu untuk dipertunjukkan. Hal ini akan tergambar dalam setiap perbuatan, perkataan dan pemikirannya. Jadi rendah hati dan mawas diri sangat erat kaitanya.

Baca juga : Contoh Sifat Rendah Hati dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kata Penutup

Orang-orang yang bersifat mawas diri selalu berhati-hati dalam melakukan dan mengambil keputusan. Karena dia sadar ada setiap Resiko yang selalu mengintai apabila kita melakukan kesalahan perbuatan atau memilih suatu keputusan.

Demikian pembahasan kali ini semoga sobat kosngosan bisa lebih meningkatkan rasa mawas diri dalam kehidupan sehari-hari tidak peduli apa itu status dan jabatanmu. Untuk mendukung dan memotivasi orang lain juga supaya mawas diri sedangkan saya dan bagikan artikel ini ke sosial media kalian

Oleh rezaharahap contoh materi bahan psikologi sosial