Kapanlagi.com - Toleransi jadi sikap yang harus dimiliki setiap orang. Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati keberagaman yang ada. Dalam hal ini, keberagaman yang ada di masyarakat seperti agama, adat istiadat, budaya, dan sebagainya. Dengan sikap saling menghargai dan menghormati tersebut, masyarakat akan terhindar dari konflik antar golongan, sehingga hidup jadi lebih damai dan tentram. Sikap toleransi mempunyai arti yang penting bagi bangsa Indonesia yang majemuk, beragam latar belakang agama, budaya, tradisi, kebiasaan dan adat istiadat. Toleransi akan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dan menjauhkan dari perpecahan. Oleh karena itu, toleransi adalah salah satu sikap yang harus ditanamkan terus pada setiap individu dari generasi ke generasi. Untuk memahami lebih dalam bahwa toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan, kalian bisa simak ulasannya berikut yang sudah dirangkum dari berbagai sumber. Â
1. Pengertian Toleransi
(credit: flickr) Seperti yang disinggung sebelumnya, toleransi adalah yang saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. Pengertian tersebut, sesuai dengan asal mula kata "toleransi" yang diambil dari bahasa Latin "tolerance" yang berarti 'menghargai' atau 'menghormati'. Dalam hal ini, menghargai dan menghormati bermakna membiarkan berbagai pendapat, pandangan, kepercayaan yang bertentangan dengan diri sendiri. Secara umum toleransi ditunjukkan melalui sikap yang mampu mengendalikan diri untuk menghargai dan tidak mencela prinsip orang lain yang berbeda. Toleransi sering kali dikaitkan dalam sikap menghargai perbedaan terhadap pendapat, agama, budaya, dan ras. Sikap toleransi jadi lawan dari diskriminasi. Oleh karena itu, sikap ini harus dijunjung dan ditanamkan dalam diri setiap individu.
2. Definisi Toleransi Menurut Ahli Selain penjelasan secara umum di atas, sejumlah ahli juga turut mengutarakan pendapatnya mengenai toleransi. Berikut beberapa definisi toleransi menurut ahli. 1. Friedrich Heiler 2. Max Isaac Dimont 3. Tillman
3. Jenis-Jenis Toleransi Seperti yang disinggung sebelumnya toleransi adalah sikap saling menghargai yang sering dikaitkan dengan keragaman budaya, agama, dan lain-lain. Berdasarkan pernyataan tersebut, toleransi juga dibedakan dalam beberapa jenis sesuai dengan bidang yang melatarbelakangi. Berikut beberapa jenis-jenis toleransi tersebut. 1. Toleransi Beragama 2. Toleransi Budaya 3. Toleransi Politik
4. Manfaat Toleransi
(credit: flickr) Menerapkan sikap toleransi di kehidupan sehari-hari akan membawa banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat dari menjaga sikap toleransi di tengah keberagaman. 1. Menciptakan Kehidupan yang Harmoni dan Damaian 2. Mempererat Tali Persaudaraan 3. Membuka Pandangan 4. Menerima Nilai-Nilai Orang Lain 5. Menumbuhkan Nasionalisme Itulah di antaranya ulasan mengenai toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan. Baca Artikel Menarik Lainnya:Medan (1/5) -- Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman antara lain suku, ras, bahasa dan juga agama. Keberagaman ini merupakan asset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan rawat bersama. Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kemerdekaan dan kebebasan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda. Menurutnya hal tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat sebagai modal membangun bangsa Indonesia kedepannya. "Semboyan Bhineka Tunggal Ika memiliki makna sesuai dengan keberagaman Indonesia yang tidak hanya bersuku-suku, ber ras-ras, dsn berbudaya tetapi kita punya makna yang jauh lebih luas bahwa kita memang ditakdirkan sebagai pribadi yang berbeda satu sama lain namun tetap satu tujuan. Saya kira ini sebagai modal yang besar untuk kita maju bersama membangun bangsa Indonesia," ucapnya saat menyampaikan Keynote Speech pada Kongres Ke-11 Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) di Hotel Polonia Medan, pada Sabtu (1/5). Menko Muhadjir juga mengajak kepada seluruh mahasiswa yang hadir untuk tidak mengabaikan prinsip perjuangan dalam membangun bangsa Indonesia. "Saya ingin para mahasiswa betul-betul mengambil peran maksimal dan berada di garis depan untuk kemajuan Indonesia. Terlalu mahal prinsip perjuangan untuk anak-anak muda, karena banyak pemuda yang mulai mengabaikan prinsip tersebut. Padahal, prinsip perjuangan itulah yang membimbing kita untuk tetap tegap berdiri, penuh dengan keyakinan, menatap masa depan untuk Indonesia maju," katanya. *Tinjau Kesiapan Penerimaan Pekerja Migran Indonesia* Sebelum mengakhiri kunjungan kerjanya di Medan, Muhadjir Effendy melakukan peninjauan terkait kesiapan Bandara Kualanamu untuk menerima para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ia meminta pihak Pemerintah Kota Medan dan pihak Bandara Kualanamu untuk lebih berhati-hati dalam melakukan penanganan para Pekerja Migran yang datang ke Kota Medan ini. "Mohon dicermati karena Medan menjadi tempat diperbolehkan mendaratnya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diantara PMI itu sudah diketati pengawasannya dan sudah diperiksa ada yang membawa 'oleh-oleh' virus Covid-19 juga," tukasnya. Pada kesempatan tersebut Menko PMK juga didampingi oleh Staf Ahli Gurbernur Sumatera Utara Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA Agus Tripriyono, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Priagung AB, serta Eksekutif General Manager Angkasa Pura Agus Supriyanto. (*) |