Sidang pertama yang berlangsung pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 membahas tentang

Sidang pertama yang berlangsung pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 membahas tentang
Sidang BPUPKI (screenshoot buku)

puti aini yasmin Jumat, 11 Maret 2022 - 10:48:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Sidang pertama BPUPKI membahas tentang rumusan dasar negara. Lantas, bagaimana hasil dan sejarah pelaksanaan sidang ini? Simak di sini.

Melansir buku 'Pintar Pelajaran SD' terbitan Wahyu Media, BPUPKI adalah singkatan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai.

Sidang BPUPKI ke 1 dan ke 2 Membahas Tentang Apa?

Sidang pertama BPUPKI membahas tentang rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Sidang BPUPKI yang pertama berlangsung dari tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945.

Dalam sidang pertama BPUPKI membahas tentang rumusan dasar negara, ada tiga tokoh nasionalis yang mengemukakan usulan-usulannya, yakni Moh Yamin, Mr Soepomo dan Ir Soekarno.

Sidang pertama BPUPKI membahas tentang rumusan dasar negara, Moh Yamin mengusulkan lima dasar negara kebangsaan Indonesia, sebagai berikut

  • 1. Peri Kebangsaan
  • 2. Peri Kemanusiaan
  • 3. Peri Ketuhanan
  • 4. Peri Kerakyatan
  • 5. Kesejahteraan Rakyat

Kemudian, Mr Soepomo menyampaikan dasar-dasar negara yang diajukan adalah sebagai berikut

  • 1. Kesatuan
  • 2. Kekeluargaan
  • 3. Keseimbangan Lahir dan Batin
  • 4. Musyawarah
  • 5. Keadilan Rakyat

Selanjutnya, dalam sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung 'Chuo Sangi In' dan sekarang dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila, Ir Soekarno mengusulkan lima asas, yakni

  • 1. Kebangsaan Indonesia
  • 2. Internasionalisme dan perikemanusiaan
  • 3. Mufakat atau demokrasi
  • 4. Kesejahteraan sosial
  • 5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Adapun, dari  sidang pertama BPUPKI membahas tentang dasar negara, hasil sidang pertama BPUPKI adalah Pancasila. Akhirnya, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.


Editor : Puti Aini Yasmin

Sidang pertama yang berlangsung pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 membahas tentang
​ ​

Sidang pertama yang berlangsung pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 membahas tentang

Untuk mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang tepat, selama masa persidangan pertama BPUPKI ini, agendanya adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia.

Soekarno mengemukakan gagasan tentang rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni:

  1. kebangsaan Indonesia
  2. internasionalisme atau peri kemanusiaan
  3. mufakat atau demokrasi
  4. kesejahteraan sosial
  5. ketuhanan dan berkebudayaan

Soepomo mengemukakan gagasan tentang rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni:

  1. persatuan
  2. kekeluargaan
  3. keseimbangan lahir dan batin
  4. musyawarah
  5. keadilan rakyat

Muh.Yamin mengemukakan gagasan tentang rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni:

  1. ketuhanan yang maha esa
  2. kebangsaan Persatuan Indonesia
  3. rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan demikian, ketiga tokoh yang menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Republik Indonesia, ialah Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Jakarta -

Sidang BPUPKI yang pertama merupakan peristiwa penting yang berkaitan dengan lahirnya Pancasila. BPUPKI merupakan singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Dalam bahasa Jepang, BPUPKI kala itu disebut sebagai Dokuritsu Junbi Cosakai. Mengutip dari buku IPS Terpadu: Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah karya Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, dan Kosim, badan ini didirikan oleh Letnan Jenderal Kumakici Harada pada 1 Maret 1945.

Sebenarnya tujuan Jepang membentuk BPUPKI untuk meredam semangat nasional bangsa Indonesia agar tidak membahayakan kedudukannya. Tugasnya, adalah untuk menyelidiki dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan tata pemerintahan atau pembentukan negara Indonesia merdeka.

Sidang BPUPKI yang pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sedangkan sidang kedua dilakukan pada 10-16 Juli 1945.

Anggota BPUPKI terdiri atas 60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang. Badan ini dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat dan R. P. Suroso sebagai wakilnya.

Menurut buku Sejarah SMA/MA Kelas XI IPS karya Ignas Kingkin Teja, dkk., ada 5 orang Tionghoa yang menjadi anggota. Kelimanya adalah Liem Koen hiam, Tan eng Hoa, Oey Tiang Tjoe, Oey Tjong Jauw, dan Drs. Yap Tjwan Bing.

Apa yang dibahas dalam sidang BPUPKI pertama?

Pada sidang pertama, BPUPKI lebih banyak membahas soal dasar-dasar negara. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Sukarno mengajukan usulan-usulannya mengenai dasar negara pada 29 Mei 1945.

Pada sidang yang dilakukan di gedung Cho Sang In (Dewan Pertimbangan Pusat) Jakarta ini, gagasan Sukarno dirasa paling tepat untuk Indonesia. Dalam sidang ke-1 BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno untuk pertama kali mengemukakan lima asas yang diistilahkan Pancasila.

Menurutnya, istilah ini sesuai dengan pendapat seorang ahli bahasa. Berikut kelima asas yang ia kemukakan:

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan

Setelah sidang pertama ini selesai, diadakan masa reses selama satu bulan. Akan tetapi, sebelum masa reses tersebut, dibentuk panitia untuk menampung saran dan pendapat para anggota BPUPKI pada sidang yang pertama.

Panitia inilah yang disebut panitia Sembilan. Pada panitia Sembilan, Sukarno bertindak sebagai ketua.

Nah, itulah tanggal dilaksanakannya sidang BPUPKI yang pertama serta sejarah yang menyertainya. Semoga bermanfaat, detikers!

Simak Video "Asal Usul Hari Lahir Pancasila yang Diperingati Hari Ini"



(pal/pal)

Jakarta -

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) menyelenggarakan sidang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia sebanyak dua kali. Seperti apa hasil sidang BPUPKI pertama?

Sebelumnya, menurut buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Tim Ganesha Operation, pembentukan BPUPKI ini bertujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan berbagai syarat yang harus Indonesia penuhi sebagai negara yang merdeka. Dipimpin oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat, BPUPKI pun melakukan sidang sebanyak dua kali untuk mempersiapkan itu semua.

Lantas, seperti apa hasil sidang BPUPKI pertama?

Sidang pertama BPUPKI berlangsung mulai pada 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 di gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang gedung Departemen Luar Negeri). Agenda dari sidang pertama BPUPKI adalah merumuskan dasar falsafah negara Indonesia yang akan dibentuk.

Ada berbagai pandangan yang dikemukakan tentang dasar negara Indonesia. Pandangan-pandangan itu disampaikan oleh Moh. Yamin, Prof. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Berikut ini rumusan dasar negara yang digagas oleh Moh. Yamin pada 31 Mei 1945:

1. Peri kebangsaan2. Peri kemanusiaan3. Peri ketuhanan4. Peri kerakyatan

5. Kesejahteraan rakyat

Sementara itu, gagasan dari Prof. Soepomo yang disampaikan pada hari yang sama berbunyi, di antaranya:

1. Persatuan2. Kekeluargaan3. Keseimbangan lahir dan batin4. Musyawarah

5. Keadilan sosial

Kemudian, tokoh terakhir yang mengemukakan pendapatnya tentang dasar negara Indonesia adalah Ir. Soekarno. Beliau menyampaikan pendapatnya pada 1 Juni 1945, di antaranya:

1. Kebangsaan Indonesia2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan3. Mufakat dan demokrasi4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan yang Maha Esa

Atas usulan dari teman Ir. Soekarno yang seorang ahli bahasa, kelima dasar negara yang diusulkan olehnya dinamakan Pancasila. OIeh karena itu, pada 1 Juni 1945 dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila.

Hingga sidang BPUPKI pertama ini berakhir, mereka masih belum menghasilkan rumusan tentang dasar negara. Namun, hanya berbentuk pandangan-pandangan umum tentang dasar negara Indonesia merdeka. Hal inilah yang membuat BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil.

Panitia kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno ini bertugas untuk menampung saran, usul, dan konsep-konsep yang diberikan. Setelah panitia kecil ini terbentuk, BPUPKI kemudian reses (istirahat) selama lebih dari satu bulan.

Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 1945, panitia kecil yang diberi nama Panitia Sembilan ini mengadakan sidang yang menghasilkan rancangan pembukaan Undang-undang Dasar (UUD). Menurut buku IPS Terpadu karya Drs. Anwar Kurnia, hasil sidang inilah yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta yang isinya pun termuat rumusan dasar negara.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa meskipun hasil sidang BPUPKI pertama masih belum berhasil untuk menetapkan dasar negara, tetapi telah ada kesepakatan bahwa dasar negara yang akan digunakan adalah Pancasila.

Bagaimana, detikers? Sekarang sudah paham 'kan seperti apa bentuk hasil sidang BPUPKI pertama. Selamat belajar, ya!

Simak Video "Asal Usul Hari Lahir Pancasila yang Diperingati Hari Ini"



(rah/lus)