Sebutkan kriteria suatu masalah disebut sebagai masalah sosial Menurut Merton

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya. Bukan saja untuk berhubungan atau berinteraksi, tetapi juga karena ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok. Biasanya, hal ini dikarenakan oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Kita kemudian mengenal ini dengan istilah kelompok sosial. Apa itu?

Kelompok sosial didefinisikan sebagai sebuah proses komunikasi atau interaksi yang terjalin dalam pertemuan antarindividu yang saling mempengaruhi satu sama lain. Menurut ahli Sosiologi, Hendropuspito, kelompok sosial bisa juga diartikan sebagai suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang sama.

Sementara itu, Prof. DR. Soerjono Soekanto menyebut ini sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antaranggotanya saling berhubungan, saling memengaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong.

Robert K. Merton dan Astrid Soesanto mendefinisikan kelompok sosial masing-masing sebagai pola yang mapan sebagai bentuk interaksi sekumpulan orang di dalamnya; dan kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.

(Baca juga: Memahami Konsep Stratifikasi Sosial)

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi terbentuknya kelompok sosial, diantaranya adanya naluri manusia untuk hidup serta berinteraksi dengan sesamanya, motivasi atau dorongan, dan melalui hasil pengalaman praktis, pengalaman intelektual, dan pengalaman emosional.

Di dalam kehidupan manusia terdapat dua hasrat atau kepentingan pokok, yang digunakan untuk pengelompokan sosial di masyarakat. Dua hasrat tersebut meliputi keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain atau masyarakat dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.

Syarat dan Ciri Pengelompokan Sosial

Menurut Robert K. Merton, terdapat 3 kriteria dalam suatu kelompok sosial, yaitu:

  • Adanya pola interaksi
  • Kesadaran diri menjadi bagian anggota kelompok
  • Kesadaran diri bahwa orang lain sebagai anggota kelompok

Sementara menurut Soerjono Soekanto, syarat dan ciri pengelompokan sosial meliputi kesadaran diri sebagai bagian dari kelompok tersebut; hubungan timbal balik antarsesama anggota; adanya faktor pengikat yang dimiliki bersama; kesamaan dalam pola perilaku, struktur, dan kaidah; serta berproses dan bersistem.

Sebagai contoh, anak sekolah cenderung membuat kelompok dengan anak sekolah, pekerja medis membuat kelompok dengan pekerja medis lainnya, sementara mereka yang berprofesi sebagai artis cenderung mencari teman dari kalangan artis juga.

Berisikan materi dan topik yang sama dengan soal PG Sosiologi peminatan bagian ke-4 [nomor 41-50], Contoh Soal PG Sosiologi Peminatan Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 SMA/MA Beserta Jawaban ~ Part-4 dimulai dari pertanyaan soal nomor 51. 51. Sosiologi membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. Dengan demikian, sosiologi termasuk …. a. ilmu pengetahuan murni b. ilmu pengetahuan umum c. disiplin ilmu normative d. disiplin ilmu kategori e. ilmu pengetahuan konkrit Jawaban: c Pembahasan: Sosiologi termasuk disiplin ilmu normative, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. 52. Menurut Robert K. Merton dan Robert A. Nisbet, dalam menentukan bahwa suatu gejala merupakan masalah sosial atau tidak, ada beberapa pokok persoalan sebagai ukuran yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut, kecuali … a. jumlah masalah sosial yang terjadi b. perhatian masyarakat dan masalah sosial c. manifest social problem d. pihak yang menetapkan maslaah sosial e. sumber-sumber masalah sosial Jawaban: a Pembahasan: Menurut Robert K. Merton dan Robert A. Nisbet, dalam menentukan bahwa suatu gejala merupakan masalah sosial atau tidak, ada beberapa pokok persoalan sebagai ukuran yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut. a. Kriteria utama b. sumber-sumber masalah sosial c. pihak yang menetapkan masalah sosial d. manifest social problem dan latent social problem e. perhatian masyarakat dan masalah sosial 53. Masalah sosial faktor ekonomi adalah …. a. konflik rasial b. pengangguran c. kenakalan anak-anak d. konflik keagamaan e. perceraian Jawaban: e Pembahasan: Masalah sosial dari faktor ekonomi adalah kemiskinan, penggangguran, gelandangan, banyaknya jumlah pengemis, dan sebagainya. 54. Masalah sosial yang timbul dari faktor kebudayaan adalah sebagai berikut, kecuali …. a. konflik rasial b. pengangguran c. kenakalan anak-anak d. konflik keagamaan e. perceraian Jawaban: b Pembahasan: Masalah sosial yang timbul dari faktor kebudayaan adalah timbulnya perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial, dan keagamaan. 55. Perhatikan data berikut! [i] Faktor ekonomis [ii] Faktor biologis [iii] Faktor psikologis [iv] Faktor kebudayaan [v] Faktor alam Dari data diatas, faktor-faktor tidak memengaruhi timbulnya gejala sosial adalah … a. [i] b. [ii] c. [iii] d. [iv] e. [v] Jawaban: e Pembahasan: Gejala-gejala yang timbul akibat adanya kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber dari beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. a. Faktor ekonomis b. Faktor biologis c. Faktor psikologis d. Faktor kebudayaan 56. Perhatikan pernyataan berikut! [i] Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial. [ii] Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial [iii] sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial. Pengertian sosiologi yang benar menurut Pitirim Sorokin adalah … a. [i] b. [i] dan [iii] c. [i] dan [ii] d. [ii] dan [iii] e. [i], [ii], dan [iii] Jawaban: e Pembahasan: Menurut Pitirim Sorokin, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial. 57. Berikut ini yang bukan gejala non-sosial yang terjadi di masyarakat adalah … a. banjir b. kemarau c. longsor d. gempa bumi e. separatisme Jawaban: e Pembahasan: Gejala non-sosial merupakan gejala alam atau geografis, misalnya banjir, longsor, kemarau dan sebagainya. 58. Di bawah ini yang termasuk objek material sosiologi adalah …. a. sumber daya alam b. kenampakan alam c. gejala-gejala sosial d. manusia sebagai makhluk sosial e. wilayah geografis Indonesia Jawaban:  c Pembahasan: Objek material, meliputi kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antar manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri. 59. Objek formal sosiologi menekankan pada manusia sebagai … a. makhluk ciptaan tuhan b. makhluk sosial c. makhluk individual d. makhluk ekonomi e. makhluk hidup Jawaban: b 60. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya … a. sosiologi membatasi diri berdasarkan metode yang digunakan b. yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan c. sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakatan manusia. d. sosiologi mempunyai gejalagejala umum yang ada pada interaksi antarmanusia. e. sosiologi membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi Jawaban: d Pembahasan: Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum. Artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antarmanusia.

Lanjut ke soal penilaian tengah semester genap => Contoh Soal UTS/PTS Sosiologi Peminatan Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban

Masalah sosial seringkali terjadi di sekitar kita. Tapi, apa benar semua masalah itu bisa digolongkan sebagai masalah sosial? Yuk, cari tahu 5 kriteria untuk menentukan masalah sosial pada artikel berikut!

--

Pernah nggak kamu menonton berita di televisi, lalu ada berita tentang tawuran antarpelajar SMA? Atau pernahkah kamu membaca berita tentang kasus bunuh diri? Nah, tawuran antarpelajar dan kasus bunuh diri itu tergolong ke dalam masalah sosial lho, guys!

Tawuran antarpelajar mungkin sudah lama menjadi masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Tapi untuk kasus bunuh diri sendiri, sebenarnya tergolong masalah sosial yang baru menjadi perhatian masyarakat global selama beberapa tahun belakangan ini akibat jumlahnya yang kian meningkat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, yang dilansir dari World Health Organization [WHO], jumlah kematian akibat bunuh diri di dunia mendekati angka 800.000 kematian per tahun atau 1 kematian setiap 40 detik. Bahkan, bunuh diri telah menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua pada kelompok usia 15-29 tahun. Duh, tinggi sekali, ya :[

Menurut data yang sama, sebanyak 79% kasus bunuh diri terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah. Setiap kasus bunuh diri yang terjadi merupakan tragedi yang dapat menimbulkan akibat jangka panjang bagi keluarga, teman, maupun masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kasus bunuh diri kini telah digolongkan sebagai masalah sosial serius yang perlu diperhatikan.

Lalu, sebenarnya apa sih yang dimaksud masalah sosial itu? Terus, gimana cara kita menentukan kejadian mana yang tergolong masalah sosial dan kejadian mana yang bukan? Nah, untuk tau jawabannya, simak artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Masalah Sosial?

Masalah sosial adalah dampak dari berbagai interaksi sosial, baik interaksi sosial antarindividu, antarindividu dengan kelompok, maupun antarkelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat menghasilkan integrasi. Di sisi lain, interaksi sosial juga dapat menghasilkan konflik dengan pihak lainnya.

Pengertian lain dari masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya masalah sosial, antara lain yaitu faktor biologis, ekonomi, psikologis, geografis, demografis, serta budaya.

Nah, kalau menurut kamu, tawuran antarpelajar dan kasus bunuh diri itu kira-kira disebabkan oleh faktor yang mana, nih? Coba jawab di kolom komentar, ya!

Kriteria Masalah Sosial

Meskipun terkesan banyak, tapi nggak semua masalah di masyarakat bisa digolongkan sebagai masalah sosial, ya! Ada 5 kriteria yang bisa kita gunakan untuk menentukan masalah sosial, yakni gejala, sumber, pihak yang menetapkan, sifat, dan perhatian masyarakat.

1. Gejala

Masalah bisa terjadi karena adanya perbedaan antara nilai yang dianut masyarakat dengan kondisi di kehidupan nyata. Masyarakat bisa memiliki masalah sosial yang berbeda-beda, tergantung nilai yang dianut. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan gejala dari masalah yang terjadi. Gejala ini pun juga tidak bisa dipukul rata karena sangat bergantung pada nilai-nilai yang dianut tersebut. Seperti misalnya, di kebanyakan daerah di Indonesia, memakai bikini di pantai masih dianggap sebagai hal yang kurang sopan, tapi tidak demikian di Eropa atau Amerika Serikat.

2. Sumber

Sumber dari masalah sosial biasanya berasal dari kondisi dan proses sosial di masyarakat. Tapi, selain itu, masalah sosial juga bisa muncul akibat adanya bencana alam, lho! Misalnya ketika terjadi banjir. Beberapa korban banjir bisa saja mengalami kemiskinan akibat seluruh harta bendanya telah hanyut terseret banjir. Nah, kemiskinan inilah yang merupakan masalah sosial. Bukan banjirnya, ya! Banjir di sini adalah sumber terjadinya masalah sosial yaitu kemiskinan.

3. Pihak yang Menetapkan

Masalah sosial ditetapkan oleh common sense di masyarakat terhadap gejala yang ada. Ketika timbul hal yang tidak selaras antara fenomena sosial yang diharapkan dengan keadaan nyatanya, maka akan timbul gejala sosial akibat common sense dari masyarakat setempat yang menetapkan hal tersebut sebagai gejala sosial. Jadi, masalah sosial tidak bisa diklaim oleh salah satu individu saja.

4. Sifat  

Masalah sosial memiliki dua sifat yaitu laten [tersembunyi] dan nyata. Masalah sosial laten adalah masalah sosial yang tidak disadari secara langsung oleh masyarakat, namun tetap memiliki dampak. Contohnya yaitu pencemaran lingkungan akibat limbah perusahaan. Sedangkan masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang benar-benar terlihat secara langsung di mata masyarakat. Contohnya yaitu kemiskinan. 

5. Perhatian Masyarakat

Tidak semua masalah sosial akan menjadi perhatian masyarakat, dan sebaliknya, tidak semua yang menjadi perhatian masyarakat adalah masalah sosial. Misalnya, ketika terjadi kecelakaan tentunya akan menarik perhatian masyarakat, tapi hal ini bukan termasuk masalah sosial. Kemudian, contoh lainnya adalah kemiskinan yang terjadi di suatu wilayah tertentu belum tentu menjadi perhatian masyarakat sekitar, karena mungkin masyarakat sekitar wilayah tersebut memang sudah terbiasa dengan kehidupan yang seperti itu. Padahal, hal tersebut termasuk masalah sosial.

---

Nah, itu tadi pembahasan mengenai masalah sosial, faktor penyebab, dan beberapa kriteria yang bisa kita gunakan untuk menentukannya. Kalau kamu masih belum puas dengan pembahasan kali ini dan ingin ngobrol sambil belajar bersama tutor berpengalaman, langsung aja yuk, daftar ruanglesonline!

Referensi:

Sunarto, K. [1993]. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Osborne, R. Loon, BV. [1996]. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.

Artikel ini telah diperbarui pada 29 September 2021.

Video yang berhubungan