Berikut ini yang termasuk sunnah dalam berwudhu adalah

KENDALKU -  Ada 10 Sunnah wudhu yang harus diketahui oleh umat muslim. 

Sunnah wudhu berbeda dengan rukun (fardu) wudhu. Sunnah wudhu tidak wajib dikerjakan, namun bernilai pahala, sedangkan fardu wudhu wajib kerjakan agar wudhu sah.

Sunnah wudhu lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan fardhu wudhu. Sunnah wudhu ada 10, sedangkan rukun wudhu ada 6.

Meskipun berbeda jumlahnya, sunnah wudhu dan wajib wudhu dikerjakan secara beriringan. Tidak terpisah-pisah antara satu gerakan dengan gerakan yang lain. 

Mengetahui rukun wudhu dan Sunnah Wudhu merupakan perkara yang penting, karena dengan mengetahui perbedaan antar keduanya juga menjadi salah satu syarat wudhu.

Syarat-syarat wudhu yang lain adalah Islam, tamyiz (dapat membedakan baik buruknya suatu perbuatan), tidak berhadas besar, menggunakan air yang suci dan mensucikan, tidak ada sesuatu yang menghalangi air masuk ke anggota wudhu seperti cat, kutek, dan getah.

1. Bersiwak

2. Membaca basmalah "bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīmi" ketika hendak berwudhu.

Bacaan basmalah dapat dilafalkan ketika mencuci tangan.

3. Membasuh kedua telapak tangan (kanan dan kiri) sampai pergelangan.

4. Berkumur-kumur

5. Membasuh lubang hidung sebelum berniat

6. Mengusap seluruh rambut kepala dengan air

7. Mendahulukan anggota yang kanan daripada anggota yang kiri.

8. Menyapu kedua telinga luar dan dalam

9. Menigakalikan membasuh

10. Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki

Selain sunnah-sunnah wudhu diatas, masih ada sunnah wudhu lain yang dapat dikerjakan ketika berwudhu.

Sunnah ini tidak termasuk gerakan wudhu, namun dikerjakan setelah wudhu selesai dikerjakan yaitu membaca doa setelah wudhu.

Berikut doa setelah wudhu arab, latin, dan artinya.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat-tawwâbîn waj'alnii minal mutathahhirîn.

Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. ya Allah jadikanlah aku golongan orang yang bertobat, golongan orang yang suci.

Inilah 10 sunnah wudhu yang harus diketahui oleh umat muslim sebelum mengambil wudhu. Mengetahui perbedaan sunnah wudhu dan rukun wudhu menjadi syarat sah wudhu.

Dengan dengan sunah wudhu dan rukun wudhu merupakan perkara yang sangat penting untuk diketahui.***

VIVA – Sunnah wudhu perlu dipahami oleh umat Muslim di dunia. Sunnah wudhu sendiri merupakan hal-hal yang disunnahkan atau dianjurkan dalam berwudhu. Segala sesuatu hal yang telah dianjurkan Rasulullah SAW pada umatnya, sudah seharusnya dikerjakan  sesuai dengan syariat Islam.

Namun meskipun begitu, beliau tidak mewajibkan atau menegur mereka yang tidak melakukannya. Hal tersebut lantaran, sunnah wudhu ini tidak akan memberikan keburukan dan dosa bagi mereka yang tidak mengamalkannya.

Hanya saja, bagi umat Muslim yang melakukannya justru akan mendapatkan besarnya keutamaan, kebaikan serta pahala. Wudhu sendiri merupakan salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Seorang Muslim diwajibkan bersuci terlebih dahulu setiap ingin menunaikan ibadah salat.

Hal tersebut lantaran, wudhu menjadi salah satu syarat sahnya salat dan bertujuan untuk menghilangkan hadast yang ada pada tubuh. Selain menggunakan air, berwudhu juga bisa dilakukan dengan menggunakan debu atau yang biasa disebut dengan tayammum.  

Namun, itu bisa dilakukan dengan beberapa syarat atau kondisi sedang tidak memungkinkan menggunakan air. Syarat sah sholat dengan berwudhu sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dan berikut ini terdapat beberapa sunnah wudhu yang bisa jadi acuan Anda.

Sunnah Wudhu

Sunnah wudhu segala sesuatu yang disunnahkan dan dianjurkan dalam berwudhu. Adapun 10 sunnah wudhu yang bisa Anda lakukan agar bisa mendapatkan kebaikan dari Allah SWT.

Mengusap Kepala

Tata cara berwudhu yang benar selanjutnya adalah dengan mengusap kepala hingga ke belakang. Mengusap kepala ini perlu dibedakan dengan mengusap dahi atau sebagaian kepala. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Maaidah ayat 6, yang memiliki arti, “…dan usaplah kepala kalian…”

Rasulullah SAW mencontohkan tentang caranya mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang telah dibasahi dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya mulai dari bagian depan kepala sampai ke belakang tengkuknya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul Baari, I/251).

Membersihkan Kedua Telinga

Setelah mengusap kepala dilanjutkan dengan membersihkan kedua telinga tanpa perlu mengambil air baru. Membersihkan telinga dalam tata cara berwudhu ini dilakukan dengan memasukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga. Hal ini dilakukan secara bersamaan antar telinga kanan dan telinga kiri.

Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki

Tata cara berwudhu yang tepat sesuai seunnah selanjutnya adalah dengan membasuh kedua kaki sampai mata kaki hingga tiga kali. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat al-Maaidah ayat 6, yang artinya: “…basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki”.

Untuk membasuh kaki hingga mata kaki ini, Rasulullah SAW mendahulukan kaki kanan hingga tiga kali kemudian kaki kiri juga demikian. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128).

Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak sempurna cara membasuhnya akan terkena ancaman neraka. Gosok celah-celah jari dan pastikan tumit yang terlipat kulitnya mengenai air wudhu.

Membaca Doa Wudhu

Setelah bersuci dengan tata cara berwudhu yang tepat, selanjutnya disunnahkan untuk membaca doa wudhu. Saat membaca doa wudhu ini sebaiknya menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan. Berikut ini doa setelah wudhu beserta artinya:

"Asyhadu Alla Ila Haillallaah Wahdahu Laa Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuuluhu, Alloohummaj'alni Minattawwaabiina' Waj'alni Minal Mu Tathahhiriina Waj'alni Min Ibadi Kash Shaalihiina"

Artinya : " Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh"



KONTAN.CO.ID -  Jakarta. Wudhu menjadi syarat sahnya sholat. Karenanya, Anda perlu melakukandengan benar cara-cara berwudhu dan doanya sesuai sunnah.  Mengutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Moh. Rifa'i, yang dibagikan Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan (Sumsel), wudhu menurut basaha berarti bersih dan indah.  Sedangkan menurut syara', wudhu memiliki arti membersihkan anggota wudhu' untuk menghilangkan hadas kecil. Agar wudhu Anda sah, berikut ini syarat hingga tata cara berwudhu yang benar dan doa-doanya. Baca Juga: Tata cara salat tahajud, bacaan niat dan doa, serta waktu pelaksanaannya

Syarat dan sunnah wudhu

Syarat wudhu diantaranya adalah:
  • Islam
  • Tamyiz, yaitu dapat membedakan mana yang baik dan buruk. 
  • Tidak berhadas besar. 
  • Berwudhu dengan air suci lagi mensucikan. 
  • Tidak ada sesuatu yang menghalangi air sampai ke anggota wudhu seperti cat, atau yang sebagainya.
  • Mengetahui mana yang wajib (fardhu) dan mana yang sunnah. 
Sedangkan sunnah wudhu diantaranya:
  • Membaca basmalah saat awal berwudhu.
  • Mmebasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan. 
  • berkumur-kumur.
  • Membasuh lubang hidung sebelum berniat. 
  • Menyapi seluruh kepala dengan air.
  • Medahulukan anggota tubuh kanan dari pada kiri. 
  • Menyapu kedua telinga luar dan dalam. 
  • Membasuh sebanyak tiga kali. 
  • Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki. 
  • Membaca doa sesudah wudhu.

Berikut ini yang termasuk sunnah dalam berwudhu adalah

Ilustrasi Muslim sedang wudhu. Foto: pixabay

Salah satu syarat sah sholat adalah wudhu. Wudhu adalah cara menyucikan anggota tubuh dengan air yang dilakukan sebelum mendirikan sholat.

Rasulullah banyak mengajarkan sunah dalam berwudhu. Mengerjakan sunah wudhu pun memiliki banyak keutamaan, salah satunya mendapat pahala di sisi Allah SWT.

Dianjurkan bagi seorang Muslim untuk membaca bismillah di setiap kegiatannya, termasuk berwudhu.

عن أنس - رضي الله عنه – قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "توضأوا بسم الله. رواه النسائي.

Dari sahabat Anas RA, Rasulullah SAW bersabda: Berwudhulah dengan menyebut nama Allah. (HR. An-Nasa'i)

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذا استيقظ أحدكم من منامه فلا يغمس يده في الإناء حتى يغسلها فإنه لا يدري أين باتت يده. رواه البخاري ومسلم.

"Jika salah satu dari kalian bangun dari tidur maka janganlah memasukkan kedua tangan ke dalam wadah air hingga dia mencucinya terlebih dahulu. Sebab dia tidak tahu dimana tangannya tadi malam." (HR. Bukhari dan Muslim).

Bersiwak yaitu menggosok gigi menggunakan kayu siwak untuk menghilangkan kotoran gigi dan membersihkan mulut. Ini dilakukan Rasulullah SAW setiap beliau berwudhu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap kali berwudhu.” (HR. Bukhari)

Ilustrasi Muslim sedang wudhu. Foto: pixabay

Adapun bacaan niat wudhu adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الوُضُوءَ لِرَفْعِ الحَدَثِ الأَصْغَرِ فَرْضًا لِلَّهٍ تَعَالَى

Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardhu karena Allah Ta'ala

عَنْ حُمْرَانَ: أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ: ... ثُمَّ مَضْمَضَ، وَاسْتَنْشَقَ، وَاسْتَنْثَرَ ... ثُمَّ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا. (متفق عليه)

"… Lalu berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung dan mengembuskannya keluar. Kemudian Utsman berkata: "Saya melihat Rasulullah SAW berwudhu seperti wudhu-ku ini." (HR. Bukhari Muslim)

Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam lubang hidung, kemudian mengeluarkannya. Sunah ini didasarkan pada hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim berikut ini:

عَنْ حُمْرَانَ: أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ: ... ثُمَّ مَضْمَضَ، وَاسْتَنْشَقَ، وَاسْتَنْثَرَ ... ثُمَّ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا. (متفق عليه)

Dari Humran bahwa Utsman RA meminta air wudhu: … Lalu berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung dan menghembuskannya keluar … Kemudian Utsman berkata: "Saya melihat Rasulullah SAW berwudhu seperti wudhu-ku ini." (HR. Bukhari Muslim)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ عَاصِمٍ - فِي صِفَةِ الْوُضُوءِ - قَالَ: وَمَسَحَ النبي بِرَأْسِهِ، فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ. وَفِي لَفْظٍ: بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ، حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ، ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْه)

Dari Abdullah bin Yazid bin Ashim tentang cara berwudhu, dia berkata: "Rasulullah mengusap kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan dari belakang ke muka." Dalam lafaz lain, "Beliau mulai dari bagian depan kepalanya sehingga mengusapkan kedua tangannya sampai pada tengkuknya lalu mengembalikan kedua tangannya ke bagian semula." (HR. Bukhari Muslim)

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ أُذُنَيْهِ دَاخِلَهُمَا بِالسَّبَّابَتَيْنِ، وَخَالَفَ إِبْهَامَيْهِ إِلَى ظَاهِرِ أُذُنَيْهِ، فَمَسَحَ ظَاهِرَهُمَا وَبَاطِنَهُمَا» (رواه ابن ماجه)

Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi SAW mengusap kepala dan dua telinganya. Beliau memasukkan dua jari telunjuk (ke bagian dalam daun telinga), sedangkan kedua jempolnya ke bagian luar daun telinga. Beliau mengusap sisi luar dan dalam telinga. (HR. Ibnu Majah)

  1. Mendahulukan Bagian Kanan

Islam menganjurkan setiap umatnya untuk mendahulukan bagian kanan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Ini juga berlaku dalam gerakan wudhu.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسَحَ أُذُنَيْهِ دَاخِلَهُمَا بِالسَّبَّابَتَيْنِ، وَخَالَفَ إِبْهَامَيْهِ إِلَى ظَاهِرِ أُذُنَيْهِ، فَمَسَحَ ظَاهِرَهُمَا وَبَاطِنَهُمَا» (رواه ابن ماجه)

Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi SAW mengusap kepala dan dua telinganya. Beliau memasukkan dua jari telunjuk (ke bagian dalam daun telinga), sedangkan kedua jempolnya ke bagian luar daun telinga. Beliau mengusap sisi luar dan dalam telinga. (HR. Ibnu Majah)

  1. Membasuh dan Mengusap Sebanyak Tiga Kali

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: تَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّةً مَرَّةً وَقَالَ: «هَذَا وُضُوءُ مَنْ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ الصَّلَاةَ إِلَّا بِهِ». ثُمَّ تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ وَقَالَ: «هَذَا وُضُوءُ مَنْ يُضَاعَفُ اللَّهُ لَهُ الْأَجْرَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ». ثُمَّ تَوَضَّأَ ثَلَاثًا ثَلَاثًا وَقَالَ: «هَذَا وُضُوئِي وَوُضُوءُ الْمُرْسَلِينَ مِنْ قَبْلِي» (رواه الدارقطني)

Dari Ibnu Umar, ia berkata: Bahwa Nabi SAW membasuh anggota wudhu masing-masing satu kali lalu bersabda: "Ini adalah amal yang Allah tidak akan menerimanya kecuali dengan cara ini." Kemudian beliau membasuh masing-masing dua kali dan bersabda: "Ini yang membuat Allah melipatgandakan amal dua kali lipat." Kemudian beliau membasuh masing-masing tiga kali dan bersabda: "Ini adalah wudhu'ku dan wudhu'nya para Nabi sebelumku." (HR. Daruquthuni)

  1. Membaca Doa Setelah Berwudhu

Adapun bacaan doa setelah berwudhu adalah sebagai berikut:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

asyhadu alla ilaaha illallahu wahdahuulaa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh


Page 2